- QS. As-Sajdah(32):7
Artinya: " yang memuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah" Dalam surah ini menjelaskan manusia adalah adalah
sebaik-baiknya makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
- QS. Asy-syam(91):8
Artinya: "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa (jalan) kefasikan dan ketaqwaan". Dalam
surah ini menjelaskan manusia telah diberikan karunia untuk dapat membedakan yang
baik dan yang buruk.
Tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi
khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan
menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini ; “Tidaklah Aku
ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz
Zariyat :56)
2. Menjadi Khalifah Allah, yaitu perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi.
Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang
dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu
memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat
manusia.
Status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis adalah seorang individu itu
sendiridi bentuk oleh dirinya sendiri, juga merupakan hasil bentukan dari masyarakat
danlingkungan dimana ia hidup. Demikian sikap terbuka individu tersebut juga
dapatmempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. Manusia adalah makhluk sosial
yangsenantiasa membutuhkan orang lain,Status dan peran manusia berdasarkan tinjauan
psikologis adalah perilaku manusia bisaterjadi karena dorongan dari diri manusia. Oleh
karena pengertian perilaku ialah sebagaiperwujudan dari kebutuhan manusia. Kesimpulannya
status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis intinya adalahseorang
individu itu sendiri di bentuk oleh dirinya sendiri, juga merupakan hasil bentukandari
masyarakat dan lingkungan dimana ia hidup, juga perilaku tersebut ialah sebagaiperwujudan
dari kebutuhan manusia
Melalui akal, lahir kemampuan menjangkau pemahaman sesuatu yang pada gilirannya
mengantar pada dorongan berakhlak luhur. Ini dapat dinamai al-‘aql al-wazi’, yakni
akal pendorong.
Akal juga digunakan untuk memperhatikan dan menganalisis sesuatu guna
mengetahui rahasia-rahasia yang terpendam untuk memperoleh kesimpulan ilmiah
dan hikmah yang dapat ditarik dari analisis tersebut. Kerja akal di sini membuahkan
ilmu pengetahuan sekaligus perolehan hikmah yang mengantar pemiliknya
mengetahui dan mengamalkan apa yang diketahuinya. Ini dinamai al’aql al-mudrik,
yakni akal penjangkau (pengetahuan).
Dengan uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa akal yang dimaksud oleh al-Qur’an
adalah akal yang mengantar manusia meraih pengetahuan dan hikmah serta mengantarnya
menuju akhlak luhur serta pemeliharaan kesucian nurani.