Oleh:
D1B115154
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2017
Capaian pembelajaran:
b. Mahasiswa dapa menentukan volume air yang dibutuhkan per satuan luas.
tertentu.
A. Pendahuluan
gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yang digunakan dan tata cara aplikasinya.
harus meengetahui gulma sasaan dan tanaman yang dibudidayakan serta sifat-
sifatnya. Jenis herbisida kjuga penting untuk diketahui apakah sesuai untuk
herbisida tersebut diaplikasikan. selain itu faktor lain yang sangat menentukan
keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang digunakan dan
Yakup, 1991). Dalam kalibrasi sprayer terdapat dua metode yang digunakan yaitu
metode luas dan metode waktu. Dalam melakukan dua metode tersebut perlu
Bahan yang digunakan adalah air dan herbisida. Alat yang digunakan
adalah sprayer merk Solo dengan kapasitas 15 liter, nosel (nozzle) herbisida merk
ICI terdiri atas warna merah (1,5 meter), hijau (1,0 meter), dan kuning (0,5 meter)
serta meteran, stopwatch, ember, tali rafia, gelas ukur 1 liter dan pipet ukur.
C. Prosedur Kerja
cara sederhana yang diterapkan pada semua alat semprot. Tahapam cara kalibrasi
lapangan.
b. Memeriksa bagian-bagian alat semprot yang diguakan dan jenis alat nosel
(pemercik). Alat nosel yang perlu dperhatikan adalah bunga percikan dan
keluaran (output). Alat nosel yang dipasang di traktor harus diukur satu per
satu dan keluaran butiran harus sama banyaknya. demikian pula pada semprot
c. Mengisi tangki alat smprot dengan air. Pegukuran kalibrasi dilakukan pada
tekanan 1 kg/cm2. Tekanan ini dapat dilihat pada alat pengukur tekanan
(Pressure gange) yang terpasang pada pompa. alat semprot punggung tanpa alat
pengukur tekanan, memompa pertama kali sebanyak 7-8 kali. Jagalah tekanan
dalam tangki selama pengukuran air yang keluar per detik, dengan dipompa
a. Membuat petak atau tanda pada jarak trtenu, misalnya untuk alat semprot
punggung yaitu 30 m dan alat semprot yang dipasang di traktor yaitu 200 m.
membawa alat semprot punggung yang diisi dengan air dan dipompa untuk
ulangan.
jarak yang ditempuh selama 10 detik tepat dengan stopwatch pada setiap
patok.
iv. Kecepatan jalan alat semprot yang dipasang di traktor dapat dibaca pada
a. Mengisi penuh tangki dan melakukan sekali lagi pengujian dan latihan aplikasi
denga kecepatan tertentu, dengan tekanan alat semprot dan jarak yang telah
ketepatan membuka dan menutup klep pada batas pato harus diperhatikan.
b. Untuk menentukan volume air yang telah disemprotkan pada sebidang petak
tanah, dapat dilakukan dengan mengisi air sampai keadaan permukaan air
seperti sebelum disemprotkan dan air yang ditambahkan diukur dengan gelas
ukur.
c. Lebar bunga semprot yang mengenai tanah ditentukan oleh jenis alat nosel,
tingginya dan tekanan alat semprot. Misalnya polijet tip berwarna merah
9𝑚 𝑋 2,880 𝑚/𝑗𝑎𝑚
2. = 3.600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 3,240 m/jam = 1.000 𝑚/𝑗𝑎𝑚 = 3,24 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
10 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
7,8 𝑚 𝑋
5. = 3.600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 2.808 m/jam = 2.700 = 2. .808 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
10 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
0,52 𝐿 𝑋
=
8 𝑥 7,5 𝑚 10.000 𝑚²
5.200
𝑥=
60
𝑥 = 86,67 𝐿/ℎ𝑎
6. Menentukan dosis herbisida gramoxone pada luasan lahan tertentu bila dosis
1,5-3 liter/hektar dan volume larutan yang digunakan.
- Dosis herbisida pada luasan 60 m2 bila dosis 1,5-3/hektar volume larutan yang
digunakan
600 𝑚²
𝑥1.5 = 0.009 𝑙 = 9 𝑚𝐿 (𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛)
10000 𝑚
- Volume larutan pada larutan 60 m2 adalah
0,009 𝑙 𝑚²
𝑥 1000 𝑑𝑡 = 6 𝑙 (𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)
1,5 𝑚
E. Pembahasan
jalan harus konstan, tekanan semprot sprayer tetap, ukuran/tipe nosel, ketinggian
nosel di atas permukaan tanah (Panut, 2000). Dosis herbisida adalah jumlah dalam
liter atau kilogram yang digunnakan untuk mengendalikan sasaran tiap satuan luas
tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu aplikasi atau lebih
(Djojosumarto, 2008).
Pada praktikum ini diulangi selama 5 kali dengan rerata 3,06 km/jam, 3,24
tempuh dalam waktu 10 detiik. Kebutuhan air yang diperlukan untuk menyemprot
lahan seluas 60 m yaitu 86,67 l/ha dan waktu yang diperlukan adalah 8,333 dt/ha.
Sedangkan dosisi herbisida yang akan digunakan jika dosis 1,5-3 l/hektar maka
volume larutan yang diperlukan adalah 9 mL dan yang akan digunakan untuk
menyemprot lahan seluas 60 m2 adalah 6 l dengan volume air per menit 8,7
ml/menit.
Pada praktikum ini dilakukan kalibrasi dengan metode luas dan metode
harus menyebar secara rata di lahan yang disemprotkan. Dengan tujuan agar
dalam penyemprotan dapat dilakukan dengan jumlah yang tepat ke arah dan
F. Kesimpulan
Pada praktikum ini dilakukan kalibrasi agar diketahui apakah alat semprot
yang akan digunakan layak untuk digunakan dan juga mengetahui lebar efektif
nosel yang digunakan sehingga dapat diketahui volume air dan dosis herbisida
semprot, dosis herbisida yang digunnakan, kecepatan jalan, dan konsetrasi larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukma, Y. dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaiannya. Rajawali press.
Jakarta.