Anda di halaman 1dari 6

VII.

KALIBRASI PESTISIDA & ALAT SEMPROT


KALIBRASI PESTISIDA DAN
ALAT SEMPROT MODUL-07
Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP
Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl. Prof.
Herman Yohanes Penfui, PO Box 1152 Kupang East Nusa Tenggara Indonesia

A. KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mengetahui cara aplikasi herbisida dapat melakukan
kalibrasi peralatan untuk aplikasi herbisida sehingga diperoleh hasil pengendalian yang efektif

B. DASAR TEORI

Kalibrasi merupakan kunci untuk menyeragamkan setiap perlakuan herbisida. Jika dosis
rekomendasi tidak diaplikasikan secara merata, karena cara aplikasi yang tidak benar, maka akan
terjadi dua hal yang tidak diinginkan, yaitu: gulma tidak akan mampu dikendalikan di areal yang
teralikasi herbisida dengan dosis yang lebih sedikit dari dosis rekomendasi dan gulma dan tanaman
budidaya akan mati di areal yang teraplikasi herbisida dengan dosis lebih tinggi dari dosis
rekomendasi.
Untuk menghindari kesalahan tersebut serta untuk menjamin teknik aplikasi yang akurat,
terlebih dahulu harus ditentukan areal penyemprotan yang aktual dengan memperhatikan jumlah
herbisida yang diperlukan untuk areal perlakuan dan bagaimana larutan herbisida tersebut dapat
diaplikasikan secara seragam pada areal perlakuan. Hal ini melibatkan pekerjaan kalibrasi dari alat
semprot (sprayer) yang akan dipergunakan dan orang yang akan melakukan aplikasi (aplikator).
Ada tiga faktor yang menentukan keberhasilan kalibrasi, yaitu ukuran lubang nozel (nozel curah),
tekanan dalam tangki alat semprot, dan kecepatan berjalan ( ke depan) aplikator. Ketiga faktor
tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu volume larutan herbisida tertentu
yang dapat dilepaskan melalui lubang nozel pada setiap waktu yang dikehendaki.
Kalibrasi merupakan hal yang harus dilakukan ketika seorang akan melakukan
pengendalian terhadap OPT menggunakan alat semprot. Karena pada setiap alat semprot memiliki
perbedaan volume yang keluar. Selain itu faktor manusia juga dapat menyebabkan perubahan
tersebut. Alat semprot yang menyebabkan perubahan adalah dari nozel, yang kemudian akan
menyebabkan volume curah yang keluar, dan nozel menyebabkan perbedaan lebar gawang. Faktor
dari manusia (penyemprot) yang menyebabkan perubahan adalah kecepatan jalan, karena setiap
orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, kemudian lebar gawang dan tekanan. Oleh karena
itu kalibrasi diperlukan karena pertimbangan hal tersebut, dengan kalibrasi maka akan didapatkan
volume air per hektar.

C. ORGANISASI PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil (setiap kelompok 3-5 orang, tergantung jumlah
mahasiswa).
2. Tiap-tiap kelompok melakukan kalibrasi sesuai arahan dosen dan teknisi.

D. BAHAN DAN ALAT

Bahan-bahan yang digunakan yaitu air dan kertas A4, sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu:
alat semprot punggung semi otomatis, alat tulis, ember plastik, penggaris atau meteran, gelas
ukur 1000 ml, dan stopwatch.

E. PROSEDUR KERJA

PENENTUAN KECEPATAN CURAH NOZZLE (C)


1) Memasukkan air ke dalam alat semprot dan melakukan pemompaan secukupnya kemudian
melakukan penyemprotan ke dalam ember plastik selama 1 menit.
2) Mengukur jumlah larutan yang keluar selama 1 menit dengan menggunakan gelas ukur.
3) Mengulang prosedur di atas sebanyak 3 kali ulangan, selanjutnya menghitung kecepatan
curah per menit (C).

PENENTUAN LEBAR GAWANG PENYEMPROTAN (G)


1) Melakukan penyemprotan pada ketinggian nozel 60 cm dari muka tanah ke permukaan
tanah yang kering.
2) Mengukur lebar penyemprotan yang dihasilkan oleh nozel yang digunakan dengan
mengukur jarak tepi ke tepi (G meter).

PENENTUAN KECEPATAN JALAN (K)


1) Meletakkan alat semprot di punggung dan melakukan penyemprotan sambil berjalan secara
teratur sejauh 10 meter.
2) Menghitung waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 10 meter dengan menggunakan
stopwatch.
3) Melakukan hal yang sama sebanyak 3 kali, kemudian menghitung rata-rata waktu yang
diutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
4) Menghitung kecepatan jalan (K meter/menit)
PENENTUAN VOLUME APLIKASI (LITER) YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYEMPROTAN SELUAS 1
HEKTAR

V = Volume Aplikasi (liter/ha)


10000 × C C = Kecepatan curah (liter/menit)
V= G = Lebar gawang semprot (meter)
G×K K = Kecepatan jalan (meter/menit)

F. EVALUASI

1. Mengapa kalibrasi penting untuk dilakukan sebelum melakukan aplikasi herbisida?


2. Apa yang perlu anda lakukan untuk menaikkan volume semprot/aplikasi herbisida?
3. Jika diketahui: Hasil kalibrasi volume semprot/aplikasi Knapsack Sprayer Tipe Solo
berkapasistas 15 liter adalah 360 liter/ha, herbisida yang digunakan adalah ROUNDUP 486
SL untuk menyemprot Gulma di lahan seluas 0,25 ha; Dosis Aplikasi ROUNDUP adalah
10 liter/ha. Dengan demikian maka:
a) Berapa Konsentrasi Aplikasi Herbisida tersebut?
b) Berapa Volume Larutan Semprot yang harus disiapkan?
c) Setara dengan berapa tangki volume larutan semprot tersebut?
d) Berapa banyak herbisida ROUNDUP yang harus disiapkan?
e) Berapa mL herbisida ROUNDUP yang harus dilarutkan ke dalam setiap Tangki?
f) Jika harga ROUNDUP adalah 90.000 Rp/liter, berapa biaya yang harus dikeluarkan
untuk membeli herbisida tersebut?
g) Jika herbisida Roundup yang tersedia tidak sesuai kebutuhan di atas, apa yang perlu anda
lakukan agar bisa mencapai lahan seluas 0,25 ha tersebut? Jelaskan.

G. DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.


Djojosumarto, P. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Sudarno, S. 1991. Pestisida. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM-001

Judul Praktikum : KALIBRASI ALAT SEMPROT


Nama Mahasiswa :
Hari/Tanggal :

Sesuai prosedur pelaksanaan, anda harus mencatat dengan teliti hasil dari setiap langkah-langkah
dalam kalibrasi. Lengkapi tabel berikut sebelum menentukan volume semprot.

Tabel 1. Kecepatan Curah Larutan Semprot

Ulangan Waktu (menit) Volume Terukur (L)


1
2
3

Perhitungan:

Rata-rata Waktu = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3


3
=

Rata-rata Volume = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3


3
=

Kecepatan Curah (C) = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=

Tabel 2. Lebar Gawang Penyemprotan

Ulangan Lebar Gawang Terukur (meter)


1
2
3

Perhitungan:

Rata-rata Lebar = 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3


Gawng (G) 3
=
Tabel 3. Kecepatan Curah Larutan Semprot

Ulangan Waktu (menit) Jarak Terukur (meter)


1
2
3

Perhitungan:

Rata-rata Waktu = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3


3
=

Rata-rata Jarak = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 2 + 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3


3
=

Kecepatan Jalan (K) = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=

Tabel 4. Hasil Kalibrasi

No. Parameter Nilai


1. Rata-rata Kecepatan Curah Nozzle (C liter/menit)
2. Rata-rata Lebar Gawang (G menit)
3. Rata-rata Kecepatan Jalan (K meter/menit)
Volume Aplikasi (V)

Perhitungan Volume Aplikasi

10000 × C
V = = .................................................................................................
G×K

= .................................................................................................

Dengan demikian, volume aplikasi atau kebutuhan volume semprot menggunakan alat semprot
punggung semi otomatis (Knapsack Sprayer Tipe Solo, kapasitas 15 Liter), adalah:

Liter/ha

Dengan kebutuhan tersebut maka Dosis Pestisida yang akan diaplikasikan di lahan dapat dihitung
jumlahnya sehingga efisien dalam penggunaan pestisida.
JAWABAN PERTANYAAN:

Mengetahui Kupang, …………………………………


Dosen/Teknisi Praktikan

………………………………………… …………………………………………

Anda mungkin juga menyukai