Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

KALIBRASI ALAT

1.1 Teori Dasar


Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Tujuan kalibrasi adalah untuk mengetahui
ketertelusuran suatu alat ukur, simpangan alat ukur, serta menjamin alat ukur telah
tertelusur dengan standar nasional maupun internasional. Hal ini akan bermanfaat
untuk menjaga kondisi alat ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasi dan
mendukung sistem mutu di industri atau bidang lain yang berkaitan dengan alat
tersebut. Nilai yang sudah diketahui ini biasanya merujuk ke suatu nilai dari
kalibrator atau standar, yang tentunya harus memiliki akurasi yang lebih tinggi
daripada alat ukur yang di-tes (biasa disebut unit under test/UUT). Sehingga
pengkalibrasian alat hidrolika ini sangat penting untuk dilakukan.

Kalibrasi alat hidrolika adalah perbandingan antara debit bacaan dengan debit
terukur. Menurut ISO/IEC Guide And Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara lain nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang
mewakili oleh bahan ukur atau dengan nilai yang sudah diketahui kebenarannya.
Dengan kata lain, konvensional nilai petunjuk alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur ke standar nasional
untuk satuan ukur dan internasional.

Manfaat kalibrasi adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesefikasinya sehingga tetap akurat dan presisi. Akurasi dalam
pengukuran merupakan tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang
sebenarnya sedangkan kepresisian dari suatu sistem pengukuran diartikan sejauh
mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan
hasil yang sama.
BAB 1 KALIBRASI ALAT

Menurut Miller & Miller (2000) tipe kesalahan dalam pengukuran analitik dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kesalahan serius (Gross error)
Tipe kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya pengukuran harus
diulangi. Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan,
peralatan yang memang rusak total dan lain lain. Indikasi dari kesalahan ini cukup
jelas dari gambaran data yang sangat menyimpang, data tidak dapat memberikan
pola hasil yang jelas, tingkat reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain.
b. Kesalahan acak (Random error)
Golongan kesalahan menyebabkan hasil dari suatu perulangan menjadi relatif
berbeda satu sama lain, dimana hasil secara individual berada di sekitar harga rata-
rata. Kesalahan ini memberi efek pada tingkat akurasi dan kemampuan dapat
terulang (reprodusibilitas). Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak dapat dihindari,
hanya bisa direduksi dengan kehati-hatian dan konsentrasi dalam bekerja.
c. Kesalahan sistematik (Systematic error)
Kesalahan sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan semua hasil
data salah dengan suatu kemiripan. Hal ini dapat diatasi dengan:
1) Standarisasi prosedur.
2) Standarisasi bahan.
3) Kalibrasi instrumen.

Secara umum, faktor yang menjadi sumber kesalahan dalam pengukuran sehingga
menimbulkan variasi hasil, antara lain adalah:
a. Perbedaan yang terdapat pada obyek yang diukur
Hal ini dapat diatasi dengan:
1) Obyek yang akan dianalisis diperlakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
ukuran kualitas yang homogen.
2) Mengggunakan teknik sampling dengan baik dan benar.
b. Perbedaan situasi pada saat pengukuran
Perbedaan ini dapat diatasi dengan cara mengenali persamaan dan perbedaan suatu
obyek yang terdapat pada situasi yang sama.
c. Perbedaan alat dan instrumentasi yang digunakan
Cara untuk mengatasinya dengan menggunakan alat pengatur yang terkontrol dan

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 2


BAB 1 KALIBRASI ALAT

telah terkalibrasi.
d. Perbedaan penyelenggaraan/administrasi
Kendala ini diatasi dengan menyelesaikan permasalahan non-teknis dengan baik
sehingga keadaan peneliti selalu siap untuk sehingga melakukan kerja.
e. Perbedaan pembacaan hasil pengukuran
Kesalahan ini dapat diatasi dengan selalu berupaya untuk mengenali alat atau
instrumentasi yang akan digunakan terlebih dahulu.

Dari lima faktor penyebab kesalahan dalam bidang analitik maka peralatan dan
instrumentasi sangat berpengaruh. Peralatan pada dasarnya harus dikendalikan oleh
pemakainya. Untuk peralatan mekanis yang baru relatif semua sistem sudah
berjalan dengan optimal, sebaliknya untuk alat yang sudah berumur akan banyak
menimbulkan ketidak optimuman karena komponen aus, korosi dan sebagainya.
Adapun rumus untuk mencari persamaan kalibrasi alat adalah:
Qb
Kalibrasi = (1.1)
Qt
Dimana:
Qb = Debit bacaan (m3/s)
Qt = Debit terukur (m3/s)

Rumus untuk mencari kecepatan aliran air dalam saluran :


V = √2.g.hpitot (1.2)
Dimana:
V = Kecepatan Aliran (m/s)
g = Gravitasi (m/s)2
hpitot = Ketinggian

Rumus untuk mencari debit pada suatu pias penampang aliran saluran terbuka :
Q=A×V (1.3)
Dimana:
Q = Debit aliran
A = Luas penampang basah saluran
V = Kecepatan aliran rata-rata pada penampang saluran

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 3


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Sedangkan untuk mencari nilai angka froud dari suatu aliran adalah :

V
F= (1.4)
√g.H

Dimana :
F = Angka Froud
V = Kecepatan aliran (m/s)
H = Tinggi aliran (m)

1.2 Maksud dan Tujuan


Pelaksanaan praktikum ini mempunyai maksud dan tujuan tertentu seperti yang
diuraikan dibawah ini:
a. Memahami teori dan praktek penggunaan serta pemeliharaan alat hidrolika
b. Mengetahui cara kalibrasi alat hidrolika.

1.3 Alat-alat yang Digunakan


Berikut ini alat yang digunakan dalam praktikum kalibrasi alat :
a. Alat Hidrolika;
b. Tabung Pitot;
c. Jangka sorong/penggaris;
d. Stopwatch.

1.4 Prosedur Percobaan


Berikut ini prosedur percobaan yang dilalukan dalam praktikum kalibrasi alat :
a. Menyalakan Alat Hidrolika;
b. Menyentriskan alat hidrolika yang diisi oleh air (Samakan tinggi air pada
saluran yang ada di hulu dan di hilir);
c. Terlebih dahulu mengukur lebar saluran dengan jangka sorong/alat pengukur;
d. membaca debit pada alat hidrolika yang dijadikan sebagai debit bacaan selama
60 detik;
e. Kemudian membaca kecepatan arus aliran dan tinggi permukaan air yang lewat,
yang divariasikan hanya debitnya saja;
f. mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan dalam praktikum ini. (Debit
bacaan (Qb), tinggi aliran (H) dan tinggi aliran di tabung pitot (hpitot)
menggunakan metode 3 titik;

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 4


BAB 1 KALIBRASI ALAT

g. mengulangi prosedur diatas untuk kemiringan yang berbeda, variasikan


kemiringannya untuk mengambil data pada lokasi yang berbeda (pada hulu,
tengah, dan hilir), dan mengulang prosedur 1-7 hingga memperoleh 3 data di
setiap lokasi.
1.5 Diagram Alir
Berikut ini adalah diagram alir dari praktikum Kalibrasi Alat:

Mulai

Menyalakan alat hidrolika

Menyentriskan alat hidrolika yang diisi oleh air (samakan


tinggi air pada saluran yang ada di hulu dan hilir)

Mengukur lebar saluran dengan


penggaris

Membaca debit pada alat hidrolika yang dijadikan sebagai debit


bacaan selama 60 detik;

Membaca kecepatan arus aliran dan tinggi permukaan air yang


lewat, yang divariasikan hanya debitnya saja

Mengamati dan mencatat data yang diperlukan dalam praktikum. (debit


bacaan (Qb), tinggi aliran (H) dan tinggi aliran di tabung pitot (hpitot)

Selesai
Gambar 1.1 Diagram Alir Percobaan Kalibrasi Alat
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

1.6 Data Pengamatan dan Data Perhitungan


1.6.1 Data pengamatan
Tabel 1.2 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Hulu (Terlampir)
Tabel 1.3 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Tengah (Terlampir)

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 5


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Tabel 1.4 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Hilir (Terlampir)


1.6.2 Data Perhitungan
a) Percobaan pada hulu
Percobaan 1 (sentris)
Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,103 m
Tinggi Aliran (H) = 0,074 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,017 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,018 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,017 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,103 × 0,074
= 0,008 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,017
= 0,578 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,018
= 0,594 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,017
= 0,578 m/s
0,578 + 0,594 + 0,578
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,583 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,008 × 0,583
= 0,0044 m3/s

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 6


BAB 1 KALIBRASI ALAT
V
Froud =
√g.H
0,583
=
√9,81 ×0,074

= 0,684 < 1 (subkritis)


Qb
Kalibrasi =
Qt

0,0019
=
0,0044

= 0,424

Percobaan 2 (putar 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,103 m
Tinggi Aliran (H) = 0,056 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,013 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,016 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,01 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,103 × 0,056
= 0,006 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,013
= 0,505 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,013
= 0,560 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,01

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 7


BAB 1 KALIBRASI ALAT

= 0,443 m/s
0,505 + 0,560 + 0,443
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,503 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,0076 × 0,503
= 0,0029 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,503
=
√9,81 ×0,056
= 0,678 < 1 (subkritis)
Qb
Kalibrasi =
Qt

0,0019
=
0,0029

= 0,649

Percobaan 3 (putar lagi 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0018 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,103 m
Tinggi Aliran (H) = 0,044 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,02 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,025 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,024 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,103 × 0,044
= 0,005 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,02
= 0,626 m/s

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 8


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,025
= 0,700 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,024
= 0,686 m/s
0,626 + 0,700 + 0,686
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,671 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,044 × 0,671
= 0,0030 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,671
=
√9,81 ×0,044
= 1,021 > 1 (super kritis)
Qb
Kalibrasi =
Qt

0,0018
=
0,0030

= 0,603
0,424 + 0,649 + 0,603
Kalibrasi rata – rata =
3
= 0,555

b) Percobaan pada bagian tengah


Percobaan 1 (sentris)
Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,093 m
Tinggi Aliran (H) = 0,06 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,016 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,018 m

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 9


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,016 m


Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,093 × 0,06
= 0,006 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,016
= 0,560 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,018
= 0,594 m/s

Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,016
= 0,560 m/s
0,560+ 0,594 + 0,560
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,572 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,006 × 0,572
= 0,0032 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,572
=
√9,81 ×0,06
= 0,745 < 1 (subkritis)
Qb
Kalibrasi =
Qt

0,0019
=
0,0032

= 0,590

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 10


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Percobaan 2 (putar 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,093 m
Tinggi Aliran (H) = 0,054 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,018 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,016 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,015 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,093 × 0,054
= 0,005 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,018
= 0,594 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,016
= 0,560 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,015
= 0,542 m/s
0,594+ 0,560 + 0,542
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,566 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,005 × 0,566
= 0,0028 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,566
=
√9,81 ×0,05

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 11


BAB 1 KALIBRASI ALAT

= 0,777 < 1 (subkritis)


Qb
Kalibrasi = Qt

0,0019
=
0,0028

= 0,663

Percobaan 3 (putar lagi 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0018 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,093 m
Tinggi Aliran (H) = 0,04 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,029 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,024 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,022 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,093 × 0,04
= 0,004 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,029
= 0,754 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,024
= 0,686 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,022
= 0,657 m/s
0,754 + 0,686 + 0,657
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,699 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 12


BAB 1 KALIBRASI ALAT

= 0,004 × 0,699
= 0,0026 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,699
=
√9,81 ×0,04
= 1,116 > 1 (super kritis)
Qb
Kalibrasi = Qt

0,0018
=
0,0026

= 0,692
0,590 + 0,663 + 0,692
Kalibrasi rata – rata =
3
= 0,648

c) Percobaan pada bagian hilir


Percobaan 1 (sentris)
Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,09 m
Tinggi Aliran (H) = 0,065 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,015 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,019 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,015 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,09 × 0,065
= 0,006 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,015
= 0,542 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 13


BAB 1 KALIBRASI ALAT

= √2 × 9,81 × 0,019
= 0,611 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,015
= 0,542 m/s
0,542 + 0,611 + 0,542
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,565 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,008 × 0,565
= 0,0033 m3/s
V
Froud =
√g.H
0,565
=
√9,81 ×0,065

= 0,708 < 1 (subkritis)


Qb
Kalibrasi = Qt

0,0019
=
0,0033

= 0,570

Percobaan 2 (putar 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0019 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,09 m
Tinggi Aliran (H) = 0,063 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,011 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,016 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,014 m
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2

Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,09 × 0,063

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 14


BAB 1 KALIBRASI ALAT

= 0,006 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,011
= 0,465 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,016
= 0,560 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,014
= 0,524 m/s
0,465 + 0,560 + 0,524
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,516 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,006 × 0,516
= 0,0029 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,516
=
√9,81 ×0,063
= 0,657 < 1 (subkritis)
Qb
Kalibrasi = Qt

0,0019
=
0,0029

= 0,643

Percobaan 3 (putar lagi 3 kali ke kiri)


Diketahui:
Debit Bacaan (Qb) = 0.0018 m3/s
Lebar Saluran (B) = 0,09 m
Tinggi Aliran (H) = 0,063 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 1 (hpitot)0,6 = 0,014 m
Tinggi Aliran Tabung Pitot 2 (hpitot)0,2 = 0,022 m

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 15


BAB 1 KALIBRASI ALAT

Tinggi Aliran Tabung Pitot 3 (hpitot)0,8 = 0,011 m


Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Perhitungan:
Luas Aliran (A) =B×H
= 0,09 × 0,063
= 0,006 m2
Kecepatan Aliran 1 (0,6) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,014
= 0,524 m/s
Kecepatan Aliran 2 (0,2) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,022
= 0,657 m/s
Kecepatan Aliran 3 (0,8) = √2.g.hpitot

= √2 × 9,81 × 0,011
= 0,465 m/s
0,565 + 0,657 + 0,465
Kecepatan Rata-rata =
3
= 0,549 m/s
Debit Terukur (Qt) =A×V
= 0,006 × 0,549
= 0,0031 m3/s
V
Froud =
√𝑔.𝐻
0,549
=
√9,81 ×0,006
= 0,698 < 1 (subkritis)
Qb
Kalibrasi = Qt

0,0018
=
0,0031

= 0,579
0,570 + 0,643 + 0,579
Kalibrasi rata – rata =
3
= 0,597

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 16


BAB 1 KALIBRASI ALAT

1.7 Analisa Grafik


Berdasarkan grafik percobaan Kalibrasi Alat didapat:
1. Berdasarkan gambar 1.1 terlihat bahwa pada daerah hulu, nilai Qt pada keadaan
sentris mengalami penurunan sampai pada kemiringan kedua, lalu pada
kemiringan kedua mengalami peningkatan sampai pada kemiringan ketiga.
2. Berdasarkan gambar 1.2 terlihat bahwa pada daerah tengah, nilai Qb berbanding
lurus dengan nilai Qt. Dimana nilai Qb mengalami kenaikan yang juga diikuti
oleh nilai Qt.
3. Berdasarkan gambar 1.3 terlihat bahwa pada daerah hilir, nilai Qt pada keadaan
sentris mengalami penurunan sampai pada kemiringan kedua, lalu pada
kemiringan kedua mengalami peningkatan sampai pada kemiringan ketiga.

1.8 Kesimpulan dan Saran


1.8.1 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semua angka froud yang telah
dihitung termasuk ke dalam kategori aliran subkritis karena nilainya yang < 1.
Selain itu, didapatkan juga hasil perhitungan nilai kalibrasi rata – rata yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Data Nilai Rata – rata Kalibrasi


Kalibrasi Rata-rata
Titik
K1 K2 K3 Kalibrasi
Hulu 0,424 0,649 0,592 0,555
Tengah 0,59 0,663 0,692 0,648
Hilir 0,57 0,643 0,579 0,597
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata – rata kalibrasi titik hulu, tengah,
dan hilir berturut – turut sebesar 0,555; 0,648; 0,597. Sehingga disimpulkan bahwa
nilai yang didapat termasuk ke dalam nilai kalibrasi yang baik karena berkisar
antara 0,5 – 1.

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 17


BAB 1 KALIBRASI ALAT

1.8.2 Saran
Adapun saran yang didapat setelah pelaksanaan percobaan kalibrasi alat hidrolika
adalah sebagai berikut.
a. Lebih teliti dalam membaca data-data yang didapat langsung dari percobaan
seperti pengambilan data debit bacaan, lebar saluran, tinggi aliran, dan tinggi
aliran pada tabung pitot.
b. Berhati – hati dalam menggunakan alat, agar alat tidak rusak dan data yang
didapat bagus.
c. Merapikan Kembali alat-alat setelah selesai dipakai.

PRAKTIKUM HIDROLIKA 2022 | KELOMPOK 10 18


LAMPIRAN
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Tabel 1.2 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Hulu


v rata-
Qt Kalibrasi
No. Qb (m3/s) B (m) H (m) A (m2) hpitot (m) v (m/s) rata Froude Kalibrasi
(m3/s) Rata-Rata
(m/s)
0,6 0,017 0,578
1 0,0019 0,074 0,008 0,2 0,018 0,594 0,583 0,0044 0,684 0,424
0,8 0,017 0,578
0,6 0,013 0,505
2 0,0019 0,103 0,056 0,006 0,2 0,016 0,560 0,503 0,0029 0,678 0,649 0,555
0,8 0,01 0,443
0,6 0,02 0,626
3 0,0018 0,044 0,005 0,2 0,025 0,700 0,671 0,0030 1,021 0,592
0,8 0,024 0,686
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Tabel 1.3 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Tengah


v rata-
Qt Kalibrasi
No. Qb (m3/s) B (m) H (m) A (m2) hpitot (m) v (m/s) rata Froude Kalibrasi
(m3/s) Rata-Rata
(m/s)
0,6 0,016 0,560
1 0,0019 0,06 0,006 0,2 0,018 0,594 0,572 0,0032 0,745 0,590
0,8 0,016 0,560
0,6 0,018 0,594
2 0,0019 0,093 0,054 0,005 0,2 0,016 0,560 0,566 0,0028 0,777 0,663 0,648
0,8 0,015 0,542
0,6 0,029 0,754
3 0,0018 0,04 0,004 0,2 0,024 0,686 0,699 0,0026 1,116 0,692
0,8 0,022 0,657
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Tabel 1.4 Data Pengamatan Kalibrasi Alat Bagian Hilir


v rata-
Qt Kalibrasi
No. Qb (m3/s) B (m) H (m) A (m2) hpitot (m) v (m/s) rata Froude Kalibrasi
(m3/s) Rata-Rata
(m/s)
0,6 0,015 0,542
1 0,0019 0,065 0,006 0,2 0,019 0,611 0,565 0,0033 0,708 0,570
0,8 0,015 0,542
0,6 0,011 0,465
2 0,0019 0,09 0,063 0,006 0,2 0,016 0,560 0,516 0,0029 0,657 0,643 0,597
0,8 0,014 0,524
0,6 0,014 0,524
3 0,0018 0,063 0,006 0,2 0,022 0,657 0,549 0,0031 0,698 0,579
0,8 0,011 0,465
(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Mengetahui,
Asisten Laboratorium

Bella Rizka
NIM. 3336190043
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Perbandingan Debit Bacaan dengan Debit


Terukur di Hulu
0,00500
0,00450
Debit Terukur (Qt)

0,00400
0,00350
0,00300
0,00250
0,00200
0,00178 0,00180 0,00182 0,00184 0,00186 0,00188 0,00190
Debit Bacaan (Qb)
y = 0,0031x - 3,922

Gambar 1.2 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Hulu


(Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2022)

Tabel 1.5 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Hulu


No
Qb (x) Qt (y) Rumus Regresi Y = A + BX
Titik
0,0019 0,0044 -3,92199411
y = 0,0031x -
Hulu 0,0019 0,0029 -3,92199411
3,922
0,0018 0,003 -3,922
.(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa hubungan Debit Bacaan (Qb) dengan Debit Terukur (Qt) di
hulu menghasilkan persamaan regresi y = 0,0031x - 3,922. Grafik menunjukkan garis linear
tidak selaras dengan garis hubungan, nilai Qt pada keadaan sentris mengalami penurunan
sampai pada kemiringan kedua, lalu pada kemiringan kedua mengalami peningkatan sampai
pada kemiringan ketiga.
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Perbandingan Debit Bacaan dengan Debit


Terukur di Tengah
0,00340
Debit Terukur (Qt)

0,00320
0,00300
0,00280
0,00260
0,00240
0,00178 0,00180 0,00182 0,00184 0,00186 0,00188 0,00190
Debit Bacann (Qb)
y = -0,0019x + 4,972

Gambar 1.3 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Tengah


(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Tabel 1.6 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Tengah


No
Qb (x) Qt (y) Rumus Regresi Y = A + BX
Titik
0,0019 0,0032 4,97199639
Y = - 0,0019x +
Tengah 0,0019 0,0028 4,97199639
4,972
0,0018 0,0026 4,972
.(Sumber: Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Gambar 1.3 menunjukkan bahwa hubungan Debit Bacaan (Qb) dengan Debit Terukur (Qt) di
hulu menghasilkan persamaan regresi y = - 0,0019x + 4,972. nilai Qb berbanding lurus dengan
nilai Qt. Dimana nilai Qb mengalami kenaikan yang juga diikuti oleh nilai Qt.
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Hp. 081287301294
website: www.ftuntirta.ac.id

LAMPIRAN
KALIBRASI ALAT

Perbandingan Debit Bacaan dengan Debit


Terukur di Hilir
0,00350
Debit Terukur (Qt)

0,00330

0,00310

0,00290

0,00270
0,00178 0,00180 0,00182 0,00184 0,00186 0,00188 0,00190
Debit Bacaan (Qb)
y = 0,0031x - 3,9217

Gambar 1.4 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Hilir


(Sumber : Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Tabel 1.7 Hubungan Debit Bacaan dengan Debit Terukur di Hilir


No
Qb (x) Qt (y) Rumus Regresi Y = A + BX
Titik
0,0019 0,0032 -3,92199411
y = 0,0031x -
Hilir 0,0019 0,0029 -3,92199411
3,922
0,0018 0,0031 -3,922
(Sumber : Data Pribadi Kelompok 10, 2022)

Gambar 1.4 menunjukkan bahwa hubungan Debit Bacaan (Qb) dengan Debit Terukur (Qt) di
hulu menghasilkan persamaan regresi y = 0,0031x - 3,922. Grafik menunjukkan garis linear
tidak selaras dengan garis hubungan, nilai Qt pada keadaan sentris mengalami penurunan
sampai pada kemiringan kedua, lalu pada kemiringan kedua mengalami peningkatan sampai
pada kemiringan ketiga.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium

Bella Rizka
NIM. 3336190043

Anda mungkin juga menyukai