Anda di halaman 1dari 44

Laporan Praktikum Kelompok 10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Eksperimen Laboratorium merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang diselenggarakan dalam Program Studi Teknik
Kelautan Institut Teknologi Bandung.Mata kuliah ini bertujuan
memberi pemahaman kepada mahasiswa mengenai pemodelan dan
penskalaan struktur (dalam hal ini struktur pelindung pantai) serta
uji fisik yang terkait dalam bidang teknik kelautan, seperti pengujian
model fisik gelombang. Untuk mencapai tujuan perkuliahan tersebut
diatas, maka diperlukan percobaan langsung yang diselenggarakan
di

laboratorium

sehingga

diharapkan

mahasiswa

dapat

lebih

memahami apa yang diajarkan dalam mata kuliah ini. Khusus untuk
percobaan

dalam

modul

ini,

mahasiswa

diharapkan

dapat

memahami perubahan karakteristik gelombang ketika melewati


struktur pelindung pantai.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang teori gelombang linier dan arti fisik perubahan
karakteristik

gelombang

ketika

melewati

struktur

pemecah

gelombang. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengukuran


dan

pengolahan

terhadap

data

parameter-parameter

utama

gelombang air, yang didapat dari:


1. pengamatan visual pada wave flume/wave tank
2. dengan metode perhitungan manual,
3. dengan data yang deperoleh dengan metode komputerisasi.
Hasil data parameter-parameter tersebut akan dibandingkan.
a. Ruang Lingkup Percobaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam percobaan ini antara
lain melakukan pengmatan visual dan pengukuran terhadap
beberapa gelombang air yaitu kedalaman air (h), tinggi
gelombang yang dihasilkan pembangkit gelombang (H),
perioda gelombang (T), serta panjang gelombang (L).
1 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


Selain pengamatan visual, dilakukan pula pengambilan data
menggunakan

wave

recorder

yang

tersambung

dengan

computer.
b. Dasar Teori
Gelombang adalah gerakan bolak-balik dalam satu periode
gelombang

(waktu

getaran).Panjang

yang

diperoleh

gelombang adalah

sebuah

dan
jarak

banyak
antara

satuan berulang dari sebuah pola gelombang. Dalam sebuah


gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara
puncak: sedangkan tinggi gelombang adalah jarak antara
puncak dan lembah. Periode gelombang adalah waktu yang
diperlukan gelombang dari puncak gelombang ke puncak
gelombang.

Transmisi Gelombang
Gelombang yang menjalar menuju pantai dan melewati suatu
struktur terendam, seperti submerged breakwater,akan sedikit
dipantulkan dan sebagian besar ditransmisikan melewati
struktur tersebut.

Gambar 2.1.1 Gelombang Transmisi


Struktur submerged breakwater adalah struktur pemecah
gelombang yang elevasi puncaknya berada di bawah
permukaan air. Gelombang yang melewati submerged
2 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


breakwater akan bertransformasi, mengalami perubahan
bentuk, baik panjang gelombang (L), maupun tinggi
gelombangnya (H), akibat gangguan dari struktur tersebut.
Besar gelombang yang ditransmisikan perlu diketahui untuk
keperluan profesi Teknik Kelautan. Koefisien transmisinya
kemudian dapat dihitung menggunakan rumus :
KT=

Ht
Hi

Dimana
H i=tinggi gelombang datang
H t =tinggi gelombangtransmisi

3 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen


Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

BAB II
PROFIL GELOMBANG
A. Tujuan Percobaan
Pengetahuan dasar mengenai sifat-sifat fluida dan aliran fluida serta
hukum-hukum

yang

berlaku

dalam

mekanika

gelombang

air

merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu Teknik Kelautan.


Pada percobaan ini akan diamati dan dihitung parameter-parameter
penting yang menggambarkan gelombang air, yaitu panjang
gelombang (L), tinggi gelombang (H), perioda gelombang (T), dan
kedalaman perairan (h). Parameter lainnya seperti kecepatan
gelombang (u), percepatan gelombang (du/dt) dapat dihitung dari
besaran-besaran ini.
Tujuan dari praktikum ini dalah untuk memberikan gambaran yang
jelas pada praktikan mengenai teori gelombang linier.Praktikan
diharapkan dapat membandingkan teori dengan keadaan actual
yang terjadi pada praktikum ini.
B. Alat Percobaan
1. Wave Flume 2D
Wave Flume 2D merupakan suatu kolam seperti aquarium yang
memiliki dimensi 40m x 1,5m x 1,2m. Ujung pangkal dari kolam
ini dilengkapi alat pembentuk gelombang, lalu ujung satunya
terdapat suatu pantai yang bertujuan untuk meredam gaya
gelombang. Sisi dari kolam ini menggunakan kaca transparan
yang

bertujuan

untuk

memudahkan

pengamatan

visual.Kedalaman maksimum untuk kolam ini adalah 70cm.

4 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen


Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

2. Wave Generator
Pada

kolam

Wave

Flume

2D

dilengkapi

alat

untuk

membangkitkan gelombang.Alat pembangkit gelombang yang


dapat bekerja saat ini merupakan alat pembangkit gelombang
dengan prinsip mekanik, menghasilkan gelombang regular. Dapat
menghasilkan gelombang dengan ketinggian maksimum 0,32m
dan perioda 1,2 detik ~ 1,4 detik. Variabel pengatur untuk
menghasilakn profil gelombang dari wave generator adalah
paddle, rpm, dan kedalaman. Paddle adalah panjang lengan dari
tuas lengan wave generator, rpm adalah kecepatan putar yang
dapat diatur pada panel.

3. Wave Recorder
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui profil gelombang
(tinggi dan perioda) yang dihasilkan oleh Wave Generator,
menggunakan

instrumen

ini

akan

lebih

akurat

daripada

pengamatan secara visual. Prinsip kerja dari instrumen ini


adalah, sensor yang tercelup ke dalam air akan menghantarkan
aliran

listrik,

perbedaan

aliran

listrik

yang

terjadi

5 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen


Laboratorium

dapat

Laporan Praktikum Kelompok 10


menunjukkan perubahan muka air. Data perbedaan voltase
dikirimkan menuju sebuah computer, dengan begitu data dapat
diolah lebih lanjut.

4. Alat ukur
Sebagai metode crosscheck dibutuhkan pengamatan visual secara
langsung

untuk

mendapatkan

nilai

parameter

gelombang.

Pengamatan visual membutuhkan alat ukur satuan panjang dan alat


ukur satuan waktu.
C. Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi Wave Recorder
Sebelum menjalankan praktikum diperlukan kalibrasi alat ketika
kondisi muka air tenang pada kolam 2D. Berikut langkah yang
harus dilakukan untuk melakukan kalibrasi instrumen wave
recorder:
a. Pastikan nozzle dari transducer berada pada posisi 0.
b. Ambil data muka air tenang pada saat posisi 0 selama 30
detik.
c. Turunkan dan naikkan posisi dari wave recorder sebesar
5cm lali ambil data voltase muka air tersebut selama 30
detik.
d. Didapatkan tiga buah data muka air dalam satuan volt
dengan simpangan sebesar 5cm. Dari ketiga data ini bisa
didapatkan nilai datum dari muka air dan nilai koefisien
alat dari instrumen (Kprobe).
2. Pengukuran

6 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen


Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


Digunakan 5 buah profil gelombang dengan variabel penentu
paddle, kedalaman perairan, dan rpm. Praktikan bebas memilih
profil gelombang tersebut dengan konsultasi terlebih dahulu
kepada asisten praktikum.
Langkah pengukuran adalah sebagai berikut:
a. Catat tinggi muka air saat tenang.
b. Ubah posisi paddle sesuai dengan yang diinginkan (terdapa
3 buah posisi paddle), pastikan paddle terkunci dengan
baik.
c. Jalankan wave generator menggunakan panel inverter, pilih
rpm yang telah ditentukan.
d. Ukur muka air dengan wave recorder selama 30 detik.
e. Matikan panel inverter.
f. Ulangi dari langkah 1 untuk mendapatkan profil gelombang
selanjutnya
D. Pengamatan Visual
1. Tinggi Gelombang
a. Catat tinggi gelombang ekstrim yang terjadi pada saat
lembah dan puncak menggunakan suatu alat ukur
panjang.
b. Selisih antara kedua nilai tersebut merupakan tinggi
gelombang.
c. Ambil minimal 10 buah tinggi gelombang
2. Periode Gelombang
a. Tandai satu lokasi pada kolam 2D.
b. Ukur dengan stopwatch waktu yang diperlukan antara
puncak-puncak
c.
3. Panjang
a.
b.
c.

gelombang

untuk

melewati

lokasi

tersebut.
Ambil minimal 10 buah perioda gelombang.
Gelombang
Dibutuhkan 2 buah alat ukur
Alat ukur pertama ditempatkan pada posisi tertentu.
Seorang praktikan bertugas menggerakkan alat

pengukur gelombang kedua.


d. Seorang praktikan lainnya mengamati muka gelombang
pada alat pertama berada pada fasa gelombang yang
sama.
e. Alat ukur kedua dihentikan bila muka gelombang telah
berada pada fasa yang sama.
7 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


f. Panjang

gelombang

dihitung

dari

jarak

alat

ukur

pertama dan kedua.


E. Pengolahan Data
1. Percobaan 1 ( Kalibrasi Alat )
Dengan menggunakan Wave Recorder, diperoleh data hasil
olahan komputer (voltage) sebagai berikut :
*data berikut hanya ditampilkan sebagian, hanya diambil 10
sampel dari total 1500 data
Dari ke-dua kalibrasi, diperoleh nilai rata-rata dari nilai voltase yaitu
:
Ka 0

-0.079

Ka -0.5

0.952

Sehingga diperoleh grafik voltase sebagai berikut :


8 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

Kalibrasi 0 & -5
Kalibrasi 0 & -5
-0.2

0
f(x)
0 = - 4.86x
0.2 - 0.38 0.4
-1R = 1

Linear (Kalibrasi 0 & -5)


0.6

0.8

1.2

-2
-3
-4
-5
-6

Grafik Kalibrasi
Dari grafik

diatas, diperoleh suatu persamaan linier, yang akan

digunakan untuk menghitung elevasi muka air pada percobaan


selanjutnya.
Persamaan liniernya :
Y =4.8591 x0.3839
2. Percobaan 2 (Pengamatan Langsung)
Kecepatan wave generator : 11 Rpm & 12.5
Paddle : 3 & 5
Kedalaman Air : 70 cm
Data yang didapatkan dari percobaan :

9 | Kelompok 10 Praktikum Metode Eksperimen


Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

Diperoleh nilai rata-rata dari perhitungan secara visual, yaitu :

10 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

Percobaan 3 (Data Digital)


Wave Recorder merekam data gelombang dalam bentuk voltase.
Kemudian nilai voltase yang direkam dengan wave recorder,
disubtitusikan ke dalam variabel x persamaan hasil kalibrasi pada
percobaan satu yaitu :
Y =4.8591 x0.3839
Dari pensubstitusian ke dalam persamaan di atas, diperoleh data
elevasi muka air, sebagai berikut :

Tabel data logger Paddle 3


11 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

Tabel data logger Paddle 3


Metode Zero Up Crossing
Dengan menggunakan metode zero up crossing, akan diperoleh
elevasi muka air baru. Metode ini menggunakan bantuan software
matlab.
Persamaan yang dimasukan ke dalam software matlab :
% memasukkan data dari excel
filename = 'paddle 5 rpm 12.5.xlsx';
sheet = 'Sheet1';
range = 'I9:I1508';
EMA = xlsread(filename, sheet, range);
dt=0.02; % ini delta t
EMA=EMA(:,1);

% mencari gelombang memotong sumbu x


I1=EMA(1:end-1);
I2=EMA(2:end);
x=zeros(size(I1));
for i=1:length(x);
x(i)=I1(i)*I2(i); %zero up dan down pake ini semua

12 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


end

z=find(x < 0); %lokasi dimana gelombang memotong sumbu x


% mencari tinggi gelombang yang negatif
indzuc= find(EMA < 0); %khusus zero upcrossing
% mencari irisan dimana gelombang akan memotong sumbu x jika
sebelumnya
% negatif
zuc=intersect(z,indzuc);
% menghitung tinggi gelombang
b1=zuc(1:end-1)+1;
b2=zuc(2:end);
H=zeros(size(b1));
for i=1:length(b1);
A=max(EMA(b1(i):b2(i))) % tinggi gelombang maksimum
B=min(EMA(b1(i):b2(i))) % tinggi gelombang minimum
H(i)=A-B
; % maximum wave height minimum wave height
end
% menghitung periode
% menghitung t nya dulu saat kejadian gelombang n
t=zeros(size(EMA));
for i=1:length(EMA);
t(i)=dt*(i-1);
end
% menghitung periodanya
T=zeros(size(b1));
b1=zuc(1:end-1);
b2=zuc(2:end);
for i=1:length(b1);
T(i)=t(b2(i))-t(b1(i));
end

dari sini dapat dicari nilai H dan T dari masing-masing pengukuran.


Time series p3r11
4
2
0
-2

10

15

20

25

30

-4
-6
-8

Grafik Time Series Paddle 3 RPM 11


13 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

35

Laporan Praktikum Kelompok 10

Time series
12
10
8
6
4
2
0
10:32.2

10:36.5

10:40.8

10:45.1

10:49.4

10:53.8

10:58.1

11:02.4

11:06.7

Grafik Time Series Paddle 3 RPM 12.5


Time Series
6
4
2
0
-2 0

10

15

20

25

30

-4
-6
-8
-10

Grafik Time Series Paddle 5 RPM 11

14 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

35

Laporan Praktikum Kelompok 10


Time-series
10
5
0
17:51.4

17:55.7

18:00.0

18:04.3

18:08.6

18:13.0

18:17.3

18:21.6

18:25.9

-5
-10
-15

Grafik Time series Paddle 5 RPM 12.5

Komparasi H, T, L dari masing-masing kombinasi paddle dan RPM


Metode Fast Fourier Transform
15 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10

Sebelumnya telah diperoleh data e.m.a hasil kalibrasi. Data


elevasi muka air tersebut diolah menggunakan software matlab,
untuk menghasilkan spectrum.

Persamaan yang di gunakan untuk perhitungan Matlab adalah :


X=load ('p3r11.txt');
[a b]=size(X);
T=X(:,1);
eta=X(:,2);
figure(1);
plot(T,eta)
title ('Time Series1 asli')
xlabel('Time');
ylabel('H asli')
eta=eta-mean(eta); %zero mean
figure(2);
plot(T,eta);
title('Time Series1 siap ZUC');
xlabel('Time (s)')
ylabel('eta')
%_____ZUC Start_____
dt=T(2)-T(1);
k=1;
for h = 1:a-1
if(eta(h+1)>=eta(h)) & (eta(h+1)*eta(h)<=0)
Index(k) = h+1;
zero(k) = h-(eta(h)*dt/(eta(h+1)-eta(h)));
k = k+1;
end
end
for i = 1:k-2
Puncak(i)= max(eta(Index(i):Index(i+1)));
Lembah(i)= min(eta(Index(i):Index(i+1)));
H(i) = Puncak(i)-Lembah(i);
T(i) = (zero(i+1)-zero(i))*dt;
end
% karakteristik gelombang
[H,j] = sort(-H);
H = -H
T = T(j)
%_____ZUC end_____
Hmax=max(H)
Hio = mean(H(1:int8(1/10*length(H))))%Hio=H1/10
Hs = mean(H(1:int8(1/3*length(H)))) %Hs=H1/3
Hmean=mean(H)
Hmin=min(H)
Tmax=max(T)
Tio = mean(T(1:int8(1/10*length(T))))
Ts = mean(T(1:int8(1/3*length(T))))
Tmean=mean(T)
Tmin=min(T)
Hrms=sqrt(mean(H.^2))
Trms=sqrt(mean(T.^2))

16 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Laporan Praktikum Kelompok 10


Perekaman data dilakukan selama 30 detik, sehingga nilai delta
frequensi nya adalah 1/30 Hz. Kemudian dicari nilai Amplitudo
dengan menggunakan:
C= A 2+ B 2
Selanjutnya dilakukan perhitungan spektrum dengan persamaan :
2

C
S=
2f
Kemudian dilakukan plot grafik atara frequensi dan spektrum
dihasilkan:

Spektrum Paddle 3 RPM 11


Spektrum Paddle 5 RPM 11

Spektrum Paddle 3 RPM 12.5


Spektrum Paddle 5 RPM 12.5

17 | K e l o m p o k 1 0 P r a k t i k u m M e t o d e E k s p e r i m e n
Laboratorium

Tabel properti penting gelombang

Dari hasil pengolahan data pengamatan, visual dan digital, terlihat


data hasil penggolahan tinggi gelombang dan perioda gelombang
yang didapat tidak jauh berbeda. Perbedaan pada pengolahan
data visual dan zero-upcrossing disebabkan oleh tingkat ketelitian
dalam pengambilan data pengamatan visual. Namun, hasil dari FFT
yang memiliki perbedaan cukup signifikan dibandingkan yang
lainnya. Metode FFT kami rasa lebih cocok digunakan untuk
menganalisis

gelombang

denganfenomena

acak.

Metode

ini

memerlukan pembuatan spektrum yang menggambarkan data yang


acak, sedangkan data yang dikeluarkan di lab adalah data reguler
dengan periode yang diusahakan sama.

Menurut kami, metoda yang paling cocok adalah pengamatan


visual, karena kita dapat mengetahui dan melihat secara langsung
peristiwa yang terjadi walaupun akan dibutuhkan ketelitian yang
lebih saat pengamatan serta keterbatasan pengamnbilan data dan
human error. Namun jika terjadi kesalahan, akan langsung diketahui
di tempat pengamatan, dan jika terdapat anomali akan gterlihat
langsung.
F. Simpulan
Nilai H dipengaruhi besar-kecilnya Paddle dan besar kecilnya
kecepatan putar (rpm). Semakin Besar nilai paddle semakin besar
pula nilai H yang tercatat. Begitu pula dengan Kecepatan putar
(rpm), semakin tinggi rpm, semakin tinggi pula H yang tercatat.
Nilai Perioda (T) hanya di pengaruhi oleh besar-kecilnya kecepatan
putar (rpm). Semakin besar kecepatan putar (rpm), maka akan
semakin kecil nilai perioda (berbanding terbalik).
Panjang gelombang (L) hanya dipengaruhi nilai kecepatan putar
(rpm). Semakin besar kecepatan putar, maka semakin kecil nilai
panjang gelombang yang tercatat.

BAB III
KARAKTERISTIK GELOMBANG TERHADAP STRUKTUR I

A. Tujuan Praktikum
Ketika gelombang melalui suatu struktur atau perubahan kedalaman,
gelombang

akan

mengalami

perubahan

profil.

Perubahan

profil

gelombang tersebut dapat dianalisis secara empiris. Tujuan dari


percobaan ini adalah diharapkan mahasiswa memahami perubahan
karakteristik

gelombang

akibat

struktur

yang

memiliki

perbedaan ketinggian.
Saat gelombang bekerja pada struktur breakwater, baik sub-merged
breakwater

maupun

overtopping

breakwater,

sebagian

energi

gelombang akan dipantulkan, sebagian lagi akan mengalami disipasi


dan sisanya akan ditransmisikan melewati struktur. Sedangkan ketika
gelombang mengalami pendangkalan kedalaman perairan, gelombang
akanmengalami perubahan arah dan bentuk yang disebabkan oleh
proses shoaling, refrafksi dan gelombang pecah.

B. Alat Percobaan
Dalam percobaan modul 2 (Karakteristik Gelombang terhadap Struktur)
ini, alat yang dibutuhkan adalah:
a. Wave Flume 2D
Wave Flume 2D merupakan suatu kolam yang terdapat dalam
Laboratorium Gelombang Teknik Kelautan ITB. Berbentuk seperti
aquarium memanjang yang memiliki dimensi 40m x 1,5m x 1,2m.
Ujung pangkal dari kolam ini dilengkapi alat pembangkit gelombang,
lalu ujung satunya terdapat suatu pantai yang bertujuan untuk
meredam gaya gelombang. Sisi dari kolam ini menggunakan kaca

transparan

yang

bertujuan

untuk

memudahkan

pengamatan

manual. Kedalaman maksimum untuk kolam ini adalah 70cm.

b. Wave Generator
Pada

kolam

Wave

Flume

2D

terdapat

suatu

alat

untuk

membangkitkan gelombang, alat ini dinamakan Wave Generator. Alat


pembangkit gelombang yang dapat bekerja saat ini merupakan alat
pembangkit gelombang dengan prinsip mekanik, menghasilkan
gelombang yang regular. Alat ini dapat menghasilkan gelombang
dengan

ketinggian

maksimum

0,32

meter

dan

perioda

yang

dihasilkan antara 1,2 detik ~ 1,4 detik. Variabel pengatur untuk


menghasilakn profil gelombang dari wave generator adalah paddle,
rpm, dan kedalaman. Paddle adalah panjang lengan dari tuas lengan
wave generator, rpm adalah kecepatan putar yang dapat diatur pada
box panel listrik.
c. Wave Recorder
Pada kolam Wave Flume 2D terdapat instrumen ini digunakan untuk
mengetahui profil gelombang (tinggi dan perioda), alat ini dinamakan
Wave Recorder. Pengukuran menggunakan instrumen ini
menghasilkan

hasil

yang

lebih

akurat

dibandingkan

akan

dengan

pengamatan secara manual. Prinsip kerja dari instrumen ini adalah,


sensor yang tercelup ke dalam air akan menghantarkan aliran listrik,
perbedaan aliran listrik yang terjadi dapat menunjukkan perubahan
muka air. Data perbedaan voltase dikirimkan menuju sebuah
computer, dengan begitu data dapat diolah lebih lanjut.
d. Alat Ukur
Sebagai metode crosscheck dibutuhkan pengamatan manual secara
langsung

untuk

mendapatkan

nilai

parameter

gelombang.

Pengamatan manual membutuhkan alat ukur satuan panjang dan alat


ukur satuan waktu. Alat ukur yang digunakan adalah penggaris/

meteran

dan stopwatch.

Penggaris/ meteran digunakan untuk

mengukur ketinggian dan panjang gelombang. Sedangkan stopwatch


digunakan untuk menghitung perioda gelombang.
e. Breakwater
Breakwater dengan tipe rubble mound, dipasang di wave flume 2D,
dengan tinggi 40cm .

C. Prosedur Percobaan
Gelombang yang menjalar meuju pantai dan melewati struktur
breakwater, gelombang tersebut akan sedikit dipantulkan dan
sebagian

besar

dari

gelombang

tersebut

akan

ditransmisikan

melewati struktur tersebut. Gambar dibawah memberikan ilustrasi


gelombang transmisi.

Gelombang yang melewati breakwater akan mengalami perubahan


bentuk, baik panjang gelombang (L) maupuntinggi gelombangnya
(H).
Besar gelombnag yang ditransmisikan perlu diketahui. Koefisien
transmisi dapat dihitung dengan menggunakan formula :

Untuk mendapatkan nilai tersebut lakukan seperti percobaan Modul


Praktikum I (Profil Gelombang) dengan penambahan titik pengamatan
setelah struktur breakwater.
Pada Modul Praktikum 3 ini, dilakukan tinjauan terhadap perubahan
ketinggian struktur dari D1 (ketinggian pada praktikum Modul 2)
dengan D2 (ketinggian pada praktikum Modul 3) sehingga didapat
analisis bilangan tak berdimensi antara KT dengan D.

D. Data Hasil Pengamatan dan Pengolahan Data


1. Data dari computer
Ka 0
Sampl
e

Date/Ti

Chann

Chann

Chann

Chan

Chan

Chan

Numb

me

el 0

el 1

el2

nel3

nel4

nel5

28:22.9

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.008
087

0.007
172

0.005
951

28:22.9

0.1210
0.0782
04
8

-10

0.011
444

0.010
224

0.010
529

28:23.0

0.1213
0.0791
09
9

-10

0.002
899

0.002
594

0.001
984

28:23.0

0.1219
0.0785
2
8

-10

0.013
275

0.012
665

0.012
97

28:23.0

0.003

0.005

0.002

Events

er
1

0.1213
0.0782

-10

DAQ
Start

8
6

10

09

65

59

28:23.0

0.1219
0.0791
2
9

-10

0.006
561

0.004
12

0.004
73

28:23.0

0.1213
0.0782
09
8

-10

0.009
308

0.009
308

0.009
918

28:23.1

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.008
087

0.005
341

0.005
646

28:23.1

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.012
665

0.014
801

0.013
581

28:23.1

0.1206
0.0779
99
7

-10

0.002
899

0.002
594

0.002
289

Chann

Chan

Chan

Chan

el2

nel3

nel4

nel5

-10

0.004
73

0.007
78

0.005
95

-10

0.005
341

0.006
867

0.006
256

0.001
98

0.002
59

Ka -0.5
Sampl
e

Date/Ti

Numb

me

er

Chann

Chann

el

el

29:53.4

0.9541 0.1200
47
89

29:53.4

0.9541 0.1203
47
94

29:53.4

0.9538 0.1203
41
94

-10

0.003
82

29:53.4

0.9538 0.1203
41
94

-10

0.001
678

0.000
458

0.002
289

29:53.4

0.9538 0.1200
41
89

-10

0.006
56

0.004
73

0.005
04

Events

DAQ
Start

-10

0.001
68

0.001
068

0.002
289

-10

0.004
73

0.000
763

0.001
373

-10

0.001
373

0.000
46

0.000
15

0.001
68

0.000
15

0.002
289

0.000
763

29:53.5

0.9538 0.1200
41
89

29:53.5

0.9541 0.1203
47
94

29:53.5

0.9538 0.1206
41
99

29:53.5

0.9547 0.1203
57
94

-10

0.000
46

10

29:53.5

0.9535 0.1206
36
99

-10

0.003
51

2. Data Pengamatan Visual


a. Paddle 6
RPM 9.5
h (m)

= 0.7003

t (s)

= 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

(cm)
372.87867

14.5
2
15.3
3
15.3
4
13.8
5
14.8
6
14.7
7
14

91
475.96866

1.7

68
432.10058

2.17

69
548.35099

1.97

86
377.26548

2.5

7
465.00164

1.72

68
554.93121

2.12

06

2.53

2.25

9.5

493.5158
988

2.06

10

451.8412
229

2.22

11

486.9356
868

2.05

10.5

449.6478
189

2.48

10

543.9641
906

1.9

11

416.7467
589

2.15

10.5

471.5818
588

379.45889
15.5

9
14.5
10
Rata-

14.1
14.65

rata

1
451.84122

1.73

29
429.90718

2.06

29
448.77045
73

1.96
2.04
6

2.02

10.5

443.0676
069

1.96

11

429.9071
829
451.8412
229

2.06

463.9049
448

2.115

10.5
10.45

b. Paddle 6
RPM 12
h (m) = 0.7003
t (s) = 20
Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)

No.

(cm)
1
16
2
15.3
3
17.3
4
16.3
5
16.2
6
16.5
7
17
8
15.8
9
16.6
10
Rata-

16.4
16.34

rata

c. Paddle 4

388.2325
07
342.1710
231
390.4259
11
329.0105
992
361.9116
591
366.2984
671
357.5248
511
346.5578
311
379.4588
91
366.2984
671
362.7890
207

RPM 9.5

1.77

(cm)
17

1.56

17

1.78

16.6

1.5

15

1.65

16

1.67

14.5

1.63

14.5

1.58

17

1.73

18

1.67

17

1.654

16.26

368.4918
711
353.1380
431
333.3974
072
403.5863
35
335.5908
112
357.5248
511
388.2325
07
370.6852
751
333.3974
072
342.1710
231
358.6215
531

1.68
1.61
1.52
1.84
1.53
1.63
1.77
1.69
1.52
1.56
1.635

h (m) = 0.7003
t (s) = 20
Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)

No.

(cm)
1
13
2
11
3
13
4
12.5
5
12
6
11.5
7
11.5
8
12.5
9
13.5
10
Rata-

13
12.35

rata

493.5158
988
462.8082
428
399.1995
27
432.1005
869
489.1290
908
462.8082
428
412.3599
51
478.1620
708
436.4873
949
475.9686
668
454.2539
673

2.25

(cm)
7

2.11

1.82

8.5

1.97

2.23

8.5

2.11

1.88

8.5

2.18

8.5

1.99

2.17

8.5

2.071

8.25

489.1290
908
421.1335
669
467.1950
508
473.7752
628
451.8412
229
456.2280
308
438.6807
989
484.7422
828
416.7467
589
473.7752
628
457.3247
328

2.23
1.92
2.13
2.16
2.06
2.08
2
2.21
1.9
2.16
2.085

454.253 457.324

d. Paddle 4

RPM 12

h (m) = 0.7003
t (s) = 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

(cm)

15

16.3

16

16

16

15.9

14.5

15

15.4

10

15.6

Rata-

15.57

329.0105
992
372.8786
791
370.6852
751
372.8786
791
366.2984
671
377.2654
87
348.7512
351
379.4588
91
346.5578
311
366.2984
671
363.0083
611

1.5

13

1.7

12

1.69

12.5

1.7

13

1.67

12

1.72

11.5

1.59

12

1.73

14

1.58

15

1.67

14.5

1.655

12.95

rata
E. Analisis dan Pembahasan

348.7512
351
379.4588
91
357.5248
511
355.3314
471
342.1710
231
364.1050
631
381.6522
95
361.9116
591
390.4259
11
350.9446
391
363.2277
015

1.59
1.73
1.63
1.62
1.56
1.66
1.74
1.65
1.78
1.6
1.656

Berdasarkan pengamatan, dapat terlihat bahwa nilai H dipengaruhi


oleh kedua factor,
yaitu besar-kecilnya Paddle dan besar kecilnya kecepatan putar
(rpm). Semakin Besar nilai paddle semakin besar pula nilai H yang
tercatat. Begitu pula dengan Kecepatan putar (rpm), semakin tinggi
rpm, semakin tinggi pula H yang tercatat.

Nilai Perioda (T) hanya di pengaruhi oleh besar-kecilnya kecepatan


putar (rpm). Semakin besar kecepatan putar (rpm), maka akan
semakin kecil nilai perioda (berbanding terbalik). Hal ini sesuai
dengan persamaan =2/T yang menyatakan bahwa semakin besar
kecepatan maka semakin kecil periode-nya. Sedangkan besarkecilnya nilai paddle tidak mempengaruhi nilai perioda.

Panjang gelombang (L) serupa dengan nilai Perioda (T), hanya nilai
kecepatan putar (rpm) yang mempengaruhi besar atau kecilnya
panjang gelombang.Semakin besar kecepatan putar, maka semakin
kecil

nilai

panjang

gelombang

yang

tercatat.Sedangkan

jika

dibandingkan antara L pengamatan dengan L perhitungan, ada


perbedaan yang cukup besar, selisih diantaranya berkisar 4-25
%.Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan pengamatan saat
melakukan pengukuran dan adanya kelalaian pengukur terhadap
titik nol (datum) pada saat pengukuran.
Dari pengolahan data telah didapat Kt (koefisien transmisi) yang
sebelumnya dihitung menggunakan rumus, hasil akhirnya adalah
PADDLE 6
RPM 9.5
PADDLE 6
RPM 12
KT =Ht/Hi = (10.45)/(14.65)= 0.713311
KT =Ht/Hi = (16.26)/(16.34)=0.668016
PADDLE 4
PADDLE 4

RPM 12
RPM 9.5

KT =Ht/Hi = (8.25)/(12.35)= 0.668016


KT =Ht/Hi = (12.95)/(15.57)= 0.831728
Dari hasil ini dapat kita lihat adanya keterkaitan antar nilai Kt
dengan perubahan paddle dan rpm. Paddle tidak berpengaruh pada
besar kecilnya nilai Kt, sedangkan perubahan rpm berpengaruh
terhadap nilai Kt, dibuktikan dari hasil, untuk paddle yang sama nilai
Kt cenderung menurun jika rpm semakin besar, begitu juga
sebaliknya jika rpm semakin kecil, maka nilai Kt semakin besar.
Selain itu, dari percobaan pada modul ini juga didapatkan nilai runup yang dipeoroleh dari perhitungan maupun dari pengamatan
visual, dengan hasil akhir adalah

Satuan dalam cm
Lsesudah
Paddle 4,rpm 9.5 12.35

Hsebelum

Hsesudah
8.25

Lsebelum

454.253

457.324

Paddle 4,rpm 12 15.57


Paddle 6,rpm 9.5 14.65

12.96
10.45

363
448.77

363.227

463.904
Paddle 6,rpm 12 16.34

16.26

362.789

358.62

Tinggi gelombang sebelum struktur jauh lebih besar dibanding


tinggi gelombang setelah struktur.Hal ini terjadi karena struktur
yang

diletakkan

didekat

pantai

berfungsi

untuk

memecah

gelombang yang datang sehingga energi gelombang saat mencapai


pantai dapat diperkecil, oleh karena itu gelombang yang datang ke
pantai tingginya jauh lebih kecil.
F. Simpulan
Dari

pengolahan

data

diatas,

kita

dapat

menarik

beberapa

kesimpulan, antara lain:

Nilai H dipengaruhi besar-kecilnya Paddle dan besar kecilnya


kecepatan putar (rpm). Semakin Besar nilai paddle semakin
besar pula nilai H yang tercatat. Begitu pula dengan Kecepatan
putar (rpm), semakin tinggi rpm, semakin tinggi pula H yang

tercatat.
Nilai Perioda

(T)

hanya

di

pengaruhi

oleh

besar-kecilnya

kecepatan putar (rpm). Semakin besar kecepatan putar (rpm),

maka akan semakin kecil nilai perioda (berbanding terbalik).


Panjang gelombang (L) hanya dipengaruhi nilai kecepatan putar
(rpm). Semakin besar kecepatan putar, maka semakin kecil nilai

panjang gelombang yang tercatat.


Paddle tidak berpengaruh pada

besar

kecilnya

nilai

Kt,

sedangkan perubahan rpm berpengaruh terhadap nilai Kt, untuk


paddle yang sama nilai Kt cenderung menurun jika rpm semakin
besar, begitu juga sebaliknya jika rpm semakin kecil, maka nilai

Kt semakin besar.
Tinggi gelombang sebelum struktur jauh lebih besar dibanding
tinggi gelombang setelah struktur.

BAB IV
KARAKTERISTIK GELOMBANG TERHADAP STRUKTUR II
A. Tujuan Praktikum
Ketika gelombang
kedalaman,

melalui

gelombang

suatu

akan

struktur

atau

mengalami

perubahan

perubahan

profil.

Perubahan profil gelombang tersebut dapat dianalisis

secara

empiris. Tujuan dari percobaan ini adalah diharapkan mahasiswa


memahami

perubahan

karakteristik

gelombang

akibat

struktur yang memiliki perbedaan ketinggian.


Saat gelombang bekerja pada struktur breakwater, baik sub-merged
breakwater

maupun

overtopping

breakwater,

sebagian

energi

gelombang akan dipantulkan, sebagian lagi akan mengalami


disipasi

dan

sisanya

akan

ditransmisikan

melewati

struktur.

Sedangkan ketika gelombang mengalami pendangkalan kedalaman


perairan, gelombang akanmengalami perubahan arah dan bentuk
yang disebabkan oleh proses shoaling, refrafksi dan gelombang
pecah.
B. Dasar Teori
Gelombang yang menjalar meuju pantai dan melewati struktur
breakwater, gelombang tersebut akan sedikit dipantulkan dan
sebagian besar dari gelombang tersebut akan ditransmisikan
melewati struktur tersebut. Gambar III.1 memberikan ilustrasi
gelombang transmisi.

Gelombang yang melewati breakwater akan mengalami perubahan


bentuk, baik panjang gelombang (L) maupuntinggi gelombangnya
(H). Besar gelombnag yang ditransmisikan perlu diketahui. Koefisien
transmisi dapat dihitung dengan menggunakan formula :
H
KT= t
Hi
dengan :

Hi adalah tinggi gelombang datang


Ht adalah tinggi gelombang transmisi
Untuk mendapatkan nilai tersebut lakukan seperti percobaan Modul
Praktikum

(Profil

Gelombang)

dengan

penambahan

titik

pengamatan setelah struktur breakwater. Pada Modul Praktikum 3


ini, dilakukan tinjauan terhadap perubahan ketinggian struktur dari
D1 (ketinggian pada praktikum Modul 2) dengan D2 (ketinggian
pada praktikum Modul 3) sehingga didapat analisis bilangan tak
berdimensi antara KT dengan D.
C. Alat Percobaan
Alat yang digunakan pada percobaan ini akan sama dengan alat
yang

digunakan

pada

percobaan

Modul

Praktikum

(Profil

Gelombang), penambahannya adalah:


a. Pemecah Gelombang / Breakwater
Pemecah gelombang yang terdapat di Laboratorium Gelombang
merupakan tipe rubblemound dengan menggunakan armor
buatan.

Armor

buatan

ini

merupakan

suatu

model

yang

dimensinya cukup kecil bila dibandingkan dengan armor prototip


yang umum ada di lapangan.
b. Pantai Buatan
Pantai buatan terdapat pada ujung timur wave flume 2D.Pantai
ini dapat diubah kemiringannya sesuai keinginan.
D. Prosedur Percobaan
a. Kalibrasi Wave Recorder
Kalibrasi dilakukan sebelum

menjalankan

praktikum.

Alat

dikalibrasi pada kondisi muka air tenang di kolam 2D. Berikut

langkah

yang

harus

dilakukan

untuk

melakukan

kalibrasi

instrumen wave recorder:


1.
Pastikan nozzle dari transducer berada pada posisi 0.
2.
Ambil data muka air tenang pada saat posisi 0 selama 30
3.

detik.
Turunkan dan naikkan posisi dari wave recorder sebesar
5cm lali ambil data voltase muka air tersebut selama 30

4.

detik.
Didapatkan tiga buah data muka air dalam satuan volt
dengan simpangan sebesar 5cm. Dari ketiga data ini bisa
didapatkan nilai datum dari muka air dan nilai koefisien

5.

alat dari instrumen (Kprobe).


Kelompok kami mengambil data pada elevasi muka air 0

cm, +5 cm, dan -5 cm.


b. P-EMS merupakan alat yang dapat mengukur arus dengan
kecepatan maksimum 2.5m/s. Agar didapatkan nilai pengukuran
yang baik maka diperlukan kalibrasi seperti langkah berikut:
1.
Pilih perintah zero measurement pada transducer ketika
2.

muka air tenang.


Rekam nilai arus pada saat kondisi tenang tersebut selama

20 detik.
c. Pengukuran
Digunakan 5 buah profil gelombang dengan variabel penentu
paddle, kedalaman perairan, dan rpm. Praktikan bebas memilih
profil gelombang tersebut dengan konsultasi terlebih dahulu
kepada asisten praktikum. Langkah pengukuran adalah sebagai
berikut:
1.
Catat tinggi muka air saat tenang
2.
Ubah posisi paddle sesuai dengan yang diinginkan
(terdapat 3 buah posisi paddle), pastikan paddle terkunci
3.

dengan baik
Jalankan wave generator menggunakan panel inverter, pilih

4.

rpm yang telah ditentukan.


Ukur muka air dengan menggunakan wave recorder selama

5.

1 menit.
Ukur arus aktual dengan menggunakan P-EMS selama 20

6.

detik.
Matikan panel inverter

7.

Ulangi dari langkah 1 untuk mendapatkan profil gelombang

selanjutnya
d. Pengamatan Visual
1. Tinggi Gelombang
a. Catat tinggi gelombang ekstrim yang terjadi pada saat
lembah dan puncak menggunakan suatu alat ukur
panjang
b. Selisih antara kedua nilai tersebut merupakan tinggi
gelombang
c. Ambil minimal 10 buah tinggi gelombang
2. Perioda gelombang
a. Tandai satu lokasi tertentu pada kolam 2D
b. Ukur dengan stopwatch waktu yang diperlukan antara
puncak-puncak
c. gelombang untuk melewati lokasi tersebut
d. Ambil minimal 10 buah perioda gelombang
3. Panjang gelombang
a. Dibutuhkan 2 (dua) buah alat ukur
b. Alat ukur pertama ditempatkan pada posisi tertentu
c. Seorang
Praktikan
betugas
menggerakkan
alat
pengukur gelombang kedua
d. Seorang Praktikan lainnya mengamati muka gelombang
pada alat pertama
e. berada pada fasa gelombang yang sama
f. Alat ukur kedua dihentikan bila muka gelombang telah
berada pada fasa yang sama
g. Panjang gelombang dihitung

dari

jarak

alat

ukur

pertama dan kedua


E. Data Hasil Pengamatan dan Pengolahan Data
1. Data dari computer
Ka 0
Sampl
e

Date/Ti

Chann

Chann

Chann

Chan

Chan

Chan

Numb

me

el 0

el 1

el2

nel3

nel4

nel5

28:22.9

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.008
087

0.007
172

0.005
951

28:22.9

0.1210
0.0782
04
8

-10

0.011
444

0.010
224

0.010
529

Events

er
1

DAQ
Start

10

28:23.0

0.1213
0.0791
09
9

-10

0.002
899

0.002
594

0.001
984

28:23.0

0.1219
0.0785
2
8

-10

0.013
275

0.012
665

0.012
97

28:23.0

0.1213
0.0782
09
8

-10

0.003
2

0.005
65

0.002
59

28:23.0

0.1219
0.0791
2
9

-10

0.006
561

0.004
12

0.004
73

28:23.0

0.1213
0.0782
09
8

-10

0.009
308

0.009
308

0.009
918

28:23.1

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.008
087

0.005
341

0.005
646

28:23.1

0.1213
0.0788
09
9

-10

0.012
665

0.014
801

0.013
581

28:23.1

0.1206
0.0779
99
7

-10

0.002
899

0.002
594

0.002
289

Chann

Chan

Chan

Chan

el2

nel3

nel4

nel5

-10

0.004
73

0.007
78

0.005
95

-10

0.005
341

0.006
867

0.006
256

0.003

0.001

0.002

Ka -0.5
Sampl
e

Date/Ti

Numb

me

er

Chann

Chann

el

el

29:53.4

0.9541 0.1200
47
89

29:53.4

0.9541 0.1203
47
94

29:53.4

0.9538 0.1203
41
94

-10

Events

DAQ
Start

82

98

59

-10

0.001
678

0.000
458

0.002
289

-10

0.006
56

0.004
73

0.005
04

0.001
068

0.002
289

29:53.4

0.9538 0.1203
41
94

29:53.4

0.9538 0.1200
41
89

29:53.5

0.9538 0.1200
41
89

-10

0.001
68

29:53.5

0.9541 0.1203
47
94

-10

0.004
73

0.000
763

0.001
373

29:53.5

0.9538 0.1206
41
99

-10

0.001
373

0.000
46

0.000
15

29:53.5

0.9547 0.1203
57
94

-10

0.000
46

0.001
68

0.000
15

10

29:53.5

0.9535 0.1206
36
99

-10

0.003
51

0.002
289

0.000
763

2. Dari Pengamatan Visual


a. Paddle 4
RPM 9.5
h (m) = 0.3
t (s) = 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

296.78451

295.06899

11

27
286.49140

1.73

10

53
315.65520

1.72

12

82
291.63796

1.67

43
286.49140

1.84

12

05
295.06899

1.7

82
305.36209

1.67

11
10

53
281.34485

1.72
1.64

8.5
10

98
276.19830

1.78
1.61

2
3
4
5

(cm)

6
284.77589

6
10

08
298.50003

1.66

72
301.93106

1.79

11

02
307.07761

1.74

10

5
300.21554

1.76

11

72
289.92244

1.79

10

76
296.78451

1.75

11

31
296.78451

1.69

10.5

27
308.79313

1.73

11

27
292.83882

1.73
1.707

46
299.35778

1.8

7
8
9
10
Ratarata

38
307.07761

11

27
KT

9.5

89

1.745

0.863636364

b. Paddle 4
RPM 12
h (m) = 0.3
t (s) = 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

(cm)
259.043129

288.20692

13

6
295.068995

1.51

12

57
291.63796

1.68

12

3
291.637960

1.72

11

05
281.34485

1.7

11

5
286.491408

1.7

11

6
277.91382

1.64

12

2
288.206925

1.67

11

12
296.78451

1.62

12

7
267.620716

1.68

10

27
284.77589

1.73

12

7
298.500030

1.56

11

08
277.91382

1.66

11

1.74

11

12
279.62933

1.62

12

260.758647

1.52

12

86

1.63

2
3
4
5
6
7
8

274.482786
12

3
286.491408

1.6

11

12
281.34485

1.62

12

2
280.830200

1.67
1.63

12

6
283.74658

1.64

11.9

11.2

10
Ratarata

277.91382

KT

04

1.654

0.941176471

c. Paddle 6
RPM 9.5
h (m) = 0.3
t (s) = 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H
L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

(cm)
291.63796

288.20692

15

05
293.35347

1.7

11

57
320.80175

1.68

14

79
295.06899

1.71

10

65
288.20692

1.87

14

53
295.06899

1.72

12

57
301.93106

1.68

14

53
272.76726

1.72

12

5
296.78451

1.76

14

89
298.50003

1.59

13

27
284.77589

1.73

14

02
288.20692

1.74

08
288.20692

1.66

14

57
307.07761

1.68

10

57
271.05175

1.68

14

72
279.62933

1.79

10.5

15
291.63796

1.58

14

86

1.63

12

05
253.89657

1.7

14
14.1

3.019311
2.923242

1.76
1.704

10
10.95

74
288.55002

1.48
1.68

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-

rata

91

K T = 0.776596
d. Paddle 6
RPM 12
h (m) = 0.3
t (s) = 20

No.

Data Pengamatan
Sebelum Breakwater
Setelah Breakwater
H (cm) L (cm)
T (s)
H
L (cm)
T (s)
(cm)

2.8820
14

69
2.8306

1.68

13

44
293.35347

1.53

15

04
2.8306

1.65

15

79
271.05175

1.71

14

04
2.8992

1.65

15
286.49140

1.58

12

24
3.0193

1.69

13

82
289.92244

1.67

12

11
3.1737

1.76

14

31
289.92244

1.69

15

07
2.7448

1.85

14

31
279.62933

1.69

14

28
2.4188

1.6

13.5

86
281.34485

1.63

14

8
3.0021

1.41

13

6
288.20692

1.64

14

55
2.6418

1.75

14

57
286.49140

1.68

14

97
2.8443

1.54
1.658

10

82
282.88882

1.67
1.64

17

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ratarata

262.47416

13.8

28
12.05
K T = 0.873188

F. Analisis dan Pembahasan


1. Koefisien transmisi adalah rasio dari tinggi gelombang transmisi (
sesudah breakwater ) dengan tinggi gelombang inisial ( sebelum

breakwater ).Berikut ini adalah hasil koefisien transmisi dari


keempat percobaan.
a. Paddle 4
RPM 11.5
Ht
K T = =0.863636364
Hi
b. Paddle 4
RPM 12
Ht
K T = =0.941176471
Hi
c. Paddle 6
RPM 11.5
Ht
K T = =0.776596
Hi
d. Paddle 6
RPM 12
Ht
K T = =0.873188
Hi
Nilai Kt yang kecil menunjukkan bahwa energi gelombang yang
sampai di pantai sudah ditransmisikan dengan baik sehingga
nilai

energi

yang

direpresentasikan

dengan

nilai

tinggi

gelombang di pantai juga kecil. Sebaliknya, nilai Kt yang cukup


besar (lebih dari 50%) menunjukkan bahwa energi gelombang
yang sampai ke pantai tidak ditransmisikan sempurna, sehingga
tinggi gelombang di pantai masih cukup tinggi.
2. Paddle sama, rpm berbeda.
Sebagai contoh, data pada Paddle 4 dengan rpm 11.5 dan 12.
Pada percobaan menggunakan rpm 11.5, diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tinggi gelombang inisial rata-rata
: 11cm
Perioda gelombang inisal rata-rata
: 1.707 detik
Panjang gelombang
: 292.8388227 cm
Sedangkan pada percobaan dengan rpm 12 diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tinggi gelombang inisial rata-rata
: 11.9 cm
Perioda gelombang inisal rata-rata
: 1.637 detik
Panjang gelombang
: 280.8302008 cm
Dapat dilhat bahwa perbedaan rpm atau kecepatan putar
wavemaker akan mempengaruhi besarnya perioda gelombang,
perioda gelombang, dan panjang gelombang secara signifikan.

Hal ini berarti bahwa makin besar kecepatan putar wave maker,
makin besar juga tinggi gelombang, namun perioda akan
semakin kecil dan mempengaruhi panjang gelombang yang juga
makin pendek.
3. Paddle beda, rpm sama
Sebagai contoh, data pada Paddle 4 rpm 11.5 dan data Paddle 6
rpm 12 kedua percobaan menghasilkan data sebagai berikut.
Tinggi gelombang inisial rata-rata
: 11 cm
Perioda gelombang inisal rata-rata
: 1.707 detik
Panjang gelombang
: 292.8388227 cm
Dana untuk paddle 6 rpm 12, sebagai berikut.
Tinggi gelombang inisial rata-rata
: 14.1 cm
Perioda gelombang inisal rata-rata
: 1.704 detik
Panjang gelombang
: 2.923242 cm
Dari kedua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan
paddle akan menghasilkan perbedaan tinggi gelombang dan
panjang gelombang namun tidak terlalu signifikan. Hal ini
menunjukkan

bahwa

perubahan

paddle

tidak

terlalu

berpengaruh pada perubahan perioda gelombang dan panjang


gelombang, namun sedikit berpengaruh pada tinggi gelombang.
G. Simpulan
Setelah dilakukan percobaan maka didapat hasil:
a. Paddle 4

RPM 11.5
Ht
K T = =0.863636364
Hi

b. Paddle 4
RPM 12
Ht
K T = =0.941176471
Hi
c. Paddle 6
RPM 11.5
Ht
K T = =0.776596
Hi
d. Paddle 6
KT=

RPM 12

Ht
=0.873188
Hi

ANALISIS PRAKTIKUM 2 (BAB III) DAN 3 (BAB IV)


Berdasarkan hasil perhitungan Kt pada percobaan visual BAB III dan BAB
IV diperoleh sbb:
percobaan visual BAB III
PADDLE 6

RPM 11.5

PADDLE 6

RPM 12

KT =Ht/Hi = (10.45)/(14.65)= 0.713311


KT =Ht/Hi = (16.26)/(16.34)=0.668016

PADDLE 4

RPM 12

PADDLE 4

RPM 11.5

KT =Ht/Hi = (8.25)/(12.35)= 0.668016


KT =Ht/Hi = (12.95)/(15.57)= 0.831728

percobaan visual BAB IV


a. Paddle 4 RPM 11.5
H
K T = t =0.863636364
Hi
b. Paddle 4 RPM 12
H
K T = t =0.941176471
Hi
c. Paddle 6 RPM 11.5
H
K T = t =0.776596
Hi
d. Paddle 6 RPM 12
H
K T = t =0.873188
Hi
Berdasarkan nilai Kt , bila dibandingkan antara nilai Kt pada percobaan
BAB III (struktur submerge) dan BAB IV (struktur muncul ke permukaan
air). Nilai Kt pada percobaan BAB IV (struktur muncul ke permukaan air)
lebih besar nilainya dibandingkan nilai Kt pada Kt pada percobaan BAB III
(struktur submerge). Hal ini menunjukan bahwa struktur bangunan
breakwater pada percobaan BAB IV lebih effektif dalam meredam
gelombang dibandingkan dengan struktur pada percobaan BAB III. Hal ini
dapat membuktikan teori yang menunjukan bahwa bila nilai Kt(koefisien
transmisi) besar menujukan bahwa struktur yang dibangun bekerja
sebagai peredam gelombang yang effektif.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari semua percobaan dalam
mata kuliah ini adalah profil gelombang (H, T, dan L) yang didapat
nilainya sangat bergantung terhadap perubahan paddle, perubahan
rpm, dan ada atau tidaknya struktur yang menghalangi, serta
bentuk struktur yang menghalangi missal struktur yang tampak di
permukaan air atau struktur submerged.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan agar saat melakukan percobaan
dengan baik dan mendapatkan hasil pengamatan yang akurat,
antara lain:
a. Kurangnya persiapan saat akan memulai praktikum, sebaiknya
alat-alat yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.
b. Modul dipersiapkan lebih matang, karena pada saat praktikum
ada percobaan tanpa modul.
c. Untuk dapat melakukan praktikum dengan baik, seharusnya
praktikum dimulai tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai