Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

PREKTIKUM MEKANIKA FLUIDA DAN HIRDAULIKA


MODUL XI

SEMESTER GENAP 2021/2022

KELOMPOK CV1B

NAMA MAHASISWA : BAGUS DWI SAHPUTRA PAKPAHAN


NIM :104120041
KELAS : CV-1B

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
ALIRAN DI ATAS AMBANG LEBAR, AMBANG TAJAM DAN AMBANG OGEE
Muhammad Atfanisma𝑛1 , Krisna Dwihariant𝑜1 ,
Bagus Dwi Sahputra Pakpaha𝑛1∗ , Bagas Hazimi Nurfai𝑧 1 , Fieman Rifaldo Hutasoi𝑡 1 , Tonny
Reynaldy Hard𝑦 1, Siti Utami Farida Rahm𝑎1 , Fina Ayunar Pratiw𝑖 1 , Muhammad Danie𝑙1 , Tijab
Asarja Purb𝑎1 , Putri Anisah Rhamadan𝑖 1 ,
M.Ryan Hardyawa𝑛1 , Nisfu Laylatil Magfiroℎ1
1
𝑝 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas Pertamina.
*Corresponding author: Baguspakpahan9@gmail.com

Abstrak: Penyempitan saluran adalah suatu fenomena yang biasa dijumpai pada saluran terbuka,
suatu penyempitan pada saluran terbuka ,terdiri atas daerah penyempitan penampang lintang
secara mendadak, pengaruh penyampitan tergantung pada geometri (bentuk) bagian lengkungan
masuk penyempitan,kecepatan aliran dan keadaan aliran, Hasil yang didapatkan pada percobaan
kali ini adalah pada ambang lebar dengan perlakuan 1 dan 2 menperoleh nilai Q teori sebesar
0,00129 dan 0,001645 dan untuk nilai yang eksperimen mendapatkan nilai sebesar 0,000977 dan
0,001488 Dan cd sebesar 1,329923543 dan 1,105646205 untuk ambang tajam nilai Q exp
didapatkan sebesar 0,001, 0,001, 0,001 dan unutk nilai Cd yang didapatkan sebesar
0,055289256, 0,045703063, 0,051277265, dan untuk ambang ogee didapatkan nilai Q teori
sebesar 0,001449873, 0,001586836 dan Qexp 0,001187648 , 0,002242152, dan nilai Cd sebesar
0,819139772 , 1,412970099
Kata kunci: saluran terbuka, penyempitan ambang lebar,ambang tajam,ambang ogee

Abstract: Channel narrowing is a phenomenon commonly found in open channels, a narrowing


of open channels, consisting of a sudden cross-latitude narrowing area, the effect of wiretapping
depends on the geometry (shape) of the narrowing curvature, flow speed and flow state, The
results obtained in this experiment are at a wide threshold with treatments 1 and 2 obtaining the
Q values of the theory of 0.00129 and 0.001645 and for the same values The experimenter
obtained values of 0.000977 and 0.001488 and CS of 1.329923543 and 1.105646205 for the
sharp threshold of Q exp values of 0.001, 0.001, 0.001 and unutk cd values obtained by
0.055289256, 0.045703063, 0.051277265, and for the ogee threshold obtained the theory Q
value of 0.001449873, 0.001586836 and Qexp 0.001187648, 0.002242152, and Cd value of
0.819139772 , 1.412970099
Keywords: open channel, narrowing of wide threshold, sharp threshold, ogee threshold
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada praktikum modul XI ini yang berjudul Aliran Di Atas Ambang Lebar, Ambang
Tajam Dan Ambang Ogee,Praktikan mampu menentukan hubungan tinggi muka air diatas
ambang lebar ataupun ambang tajam terhadap debit air yang melimoah diatas ambang,Praktikan
mampu menentukan pengaruh bentuk ambang terhadap efektivitas penyaluran debit.Praktikan
mampu mengetahui karakteristik aliran yang melalui ambang, praktikum ini menggunakan alat
dan bahan adalah Hydraulic Flow Demonstrator, Hydraulic Bench, Stopwatch.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan tinggi muka air diatas ambang lebar (Ho) ataupun ambang tajam
(H)terhadap debit air yang melimpah diatas ambang (Q)?
2. Bagaimana perbandingan Ho pada ambang lebar dan h pada ambang tajam terhadap
koefisien discharge (Cd)?
3. Bagaimana hubungan antara debit (Q) den koefisien discharge (Cd) pada ambang ogee?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu menentukan hubungan tinggi muka air diatas ambang lebar ataupun
ambang tajam terhadap debit air yang melimoah diatas ambang
2. Praktikan mampu menentukan pengaruh bentuk ambang terhadap efektivitas penyaluran
debit.
3. Praktikan mampu mengetahui karakteristik aliran yang melalui ambang
1.4 Dasar Teori
Penyempitan saluran adalah suatu fenomena yang biasa dijumpai pada saluran terbuka,
suatu penyempitan pada saluran terbuka ,terdiri atas daerah penyempitan penampang lintang
secara mendadak, pengaruh penyampitan tergantung pada geometri (bentuk) bagian lengkungan
masuk penyempitan,kecepatan aliran dan keadaan aliran (ven Te Chow,1992)

Debit air adalah volume zat cair yang mengalir pada suatu penampang atau yang bisa
ditampung tiap satuan waktu. Secara matematis, debit dinyatakan dengan simbol Q. Dari
pengertiannya sendiri, berarti debit dipengaruhi oleh volume suatu zat cair dan waktu yang
dibutuhkan zat tersebut untuk mengalir. Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas
(over fow), untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. karena pola aliran di atas
alat ukurambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah ada sekarang,maka
bangunan ini bias mempun!ai bentuk yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap
serupa.(maulia,2021)

Ambang tajam merupakan alat ukur sederhana yang digunakan untuk mengukur debit
aliran di saluran terbuka dengan mudah dan cukup teliti, bangunan pada ambang tajam baik
digunakan jika memungkinkan untuk memperoleh perbedaan tinggi muka air hulu dan hilir yang
cukup sehingga terjadi selalu aliran sempurna.(meilita,2017)
Ambang Ogee Tanpa Pintu Mercu tanpa pintu yang mendekati bentuk aliran curat
merupakan bentuk ideal untuk memperoleh debit optimum. Bentuk tersebut tergantung dari beda
tinggi tekanan, kemiringan muka hulu mercu dan tinggi mercu terhadap lantai saluran pengarah,
Jika ambang ogee yang digunakan, pada bagian dasar memiliki tekanan yang positif sepanjang
permukaan dan tekanan diatas akan negative atau tinggi. Bila aliran hulu melebihi puncak
ambang tajam akan terjadi kavitasi yang dapat merusak permukaan bending. Koefisien berada
dalam kisaran 1,13 < Cw< 1,59 saat 0,4 < (hw/hd) < 3,0. Pada desain yang ada cw = 1,31.

Gambar 1. Ilustrasi aliran diatas ambang ogee


(sumber:modul mekanika fluida dan hidrolika)

II. METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan baha yang digunakan untuk praktikum kali ini adalah Hydraulic Flow
Demonstrator, Hydraulic Bench, Stopwatch.
1. Hydraulic Flow Demonstrator

Gambar 1.H ydraulic Flow Demonstrator


(sumber:armfield.co.uk)
2. Hydraulic Bench

Gambar 2. Hydraulic Bench


(sumber: Tokopedia.com)
3. Stopwatch

Gambar 3. Stopwatch
(sumber:Alibaba.com)
2.2 Metode dan Langkah Kerja
1. Ambang lebar
Dipastikan pitot berada diposisi yang kita inginkan, ambang lebar dipasang pada
apparatus, pintuair dibuka hulu dan hilir sehingga tidak ada penghalang hydraulic bench
dinyalakan dan katup kontrol dibuka, ketinggian pada y sesuai perlakuan,dicatat
ketinggian y0, y1, hw dan ukur volume serta waktunya, diulangu perlakuan dan dicatat
2. Ambang tajam
Dipastikan patio berada pada kondisi yang diinginkan , pintu ditutup air hulu dan
dibuka pintu air hilir, hydraulic bench dinyalakan dan buka katup kontrol hingga air yang
masuk memenuhi bagian hilir, Ketika sudah full dibuka pintu air hilir, dicatat ketinggian
y0,h,P dan ukur volume sertra waktunya
3. Ambang orge
Dipastikan patio berada pada kondisi yang diinginkan, di Pasang ambang ogee pada
apparatus,di Buka full pintu air dibagian hilir maupun hulu,di Nyalakan hydarulic bench
dan buka katup control, Ketinggian air sudah steady,di naikkan pintu air bagian hilir
setinggi 70 mm,dicatat y0, y1, volume, waktu dan jarak, diulangi cara kerja dengan
perlakuan berbeda.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 11.1 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Lebar
vo
akuan Y0 Y1 hw Volume t Qexp H0 Qteo Cd

m m m m3 s m3/s m/s m m3/s


0,042 0,015 0,075 0,005 5,12
112 0,000977 0,31002 0,046899 0,001299 1,329924
0,045 0,021 0,075 0,005 3,36
120 0,001488 0,440917 0,054909 0,001645 1,105646

Tabel 11.2 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Tajam


Perlakuan Y0 P h V t Qexp h^(3/2)
mm m m m m3 s
110 0,11 0,077 0,036 0,005 6,7 0,001 0,007
118 0,11 0,077 0,036 0,005 8,12 0,001 0,007
124 0,11 0,077 0,036 0,005 7,23 0,001 0,007
Log h Log Q Vo Ho Cd exp Cd Rehbock

-1,444 -3,127 0,090 0,110 0,055289 0,641


-1,444 -3,211 0,075 0,110 0,045703 0,641
-1,444 -3,160 0,084 0,110 0,051277 0,641
Tabel 11.3 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Ogee
Perlakuan t0 s0 v0 t1 s1 v1 Y0 Y1
mm s m m/s S m m/s m m
125 1,45 0,475 0,327586 0,34 0,53 1,558824 0,045 0,02
127 1,32 0,475 0,359848 0,52 0,53 1,019231 0,047 0,023

Volume t Qexp H0 H1
m3 s m3/s m m
0,14384968
0,005 4,21 0,00118765 0,05047
4
0,07594757
0,005 2,23 0,00224215 0,0536
2

Qteo Cd exp CD H1/H0


m3/s F
0,00145 0,445911 0,81914 2,850227
0,001587 0,769171 1,41297 1,416934
ambang orge H1/H0 vs Y
3

2,5

1,5

0,5

0
0,0195 0,02 0,0205 0,021 0,0215 0,022 0,0225 0,023 0,0235

ambang orge debit vs Cd


0,0025

0,002

0,0015

0,001

0,0005

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6

ambang lebar hubungan Qexp dengan Ho


0,056
0,055
0,054
0,053
0,052
0,051
0,05
0,049
0,048
0,047
0,046
0 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012 0,0014 0,0016
Hubungan Cd dengan Ho (ambang lebar)
0,056
0,055
0,054
0,053
0,052
0,051
0,05
0,049
IV.KESIMPULAN
0,048
0,047
0,046
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

1. Ambang Lebar (perhitungan tabel 11.1)

o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp= = = 0.000977 m3 /s
t 5.12
V 0.005
• Q exp= = = 0.001488 m3 /s
t 3.36

o v0
Qexp 0.00098
• v0= Y = 0.042x 0.075 =0,31002 m/s
0 xb
Qexp 0.00149
• v0= Y = 0.045 x 0.075 = 0,440917108 m/s
0 xb

o H0
v20 (0.3100)2
• H0= Y0 + = 0.042 + = 0.0469m
2g 2 x 9.81
v20 (0.4409)2
• H0= Y0 + 2g = 0.045 + = 0.0549 m
2 x 9.81

o Q teori
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0469)3/2 = 0.00130 m3 /s
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0549)3/2 = 0.00165 m3 /s

o Cd
Qexperimen 0.00098
• Cd = = 0.00130 = 0.752
Qteori
Qexperimen 0.00149
• Cd = = 0.00165 = 0.905
Qteori

2.Ambang Tajam (perhitungan tabel 11.2)

o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp = t = 6.7 = 0.001m3 /s
V 0.005
• Q exp = = = 0.001 m3 /s
t 8.12
V 0.005
• Q exp = = = 0.001 m3 /s
t 7.23

o h3/2
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007

o Log h
• Log h = Log 0.036 = -1.444
• Log h = Log 0.036 = -1.444
• Log h = Log 0.036 = -1.444

o Log Q
1. Log Q = Log 0.000746 = -3.127
2. Log Q = Log 0.000616 = -3.211
3. Log Q = Log 0.000692 = -3.160

o v0
Qexp 0.000746
1. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.090 m/s
0 xb
Qexp 0.000616
2. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.075 m/s
0 xb
Qexp 0.000692
3. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.084 m/s
0 xb

o H0
v2 (0.090)2
1. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81
v2 (0.075)2
2. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81
v2 (0.084)2
3. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81

o Cd Eksperimen
Qexp 0.000746
1. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,055289256
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2
Qexp 0.000616
2. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,045703063
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2
Qexp 0.000692
3. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,051277265
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2

o Cd Rehbock
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ ) = 0.602 + (0.083 ∙ ) = 0.641
P 0.077
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ P) = 0.602 + (0.083 ∙ 0.077) = 0.641
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ P) = 0.602 + (0.083 ∙ 0.077) = 0.641

3.Ambang Ogee (perhitungan 11.3)


o v0
s 0.475
• v0 = t 0 = = 0,327586207 m/s
0 1.45
s0 0.475
• v0 = t = = 0,359848485m/s
0 1.32

o v1
s 0.53
• v1 = t 1 = 0.34 = 1.559 m/s
1
s1 0.53
• v1 = t = 0.52 = 1.019 m/s
1

o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp = = = 0.00119 m3 /s
t 4.21
V 0.005
• Q exp = = = 0.00224 m3 /s
t 2.23

o H0
v2 (0.328)2
• H0 = Y0 + 2g0 = 0.045 + = 0.0505 m
2 x 9.81
v2 (0.360)2
• H0 = Y0 + 2g0 = 0.047 + = 0.0536 m
2 x 9.81

o H1
v2 (1.559)2
• H1 = Y1 + 2g1 = 0.02 + = 0.1438 m
2 x 9.81
v2 (1.019)2
• H1 = Y1 + 2g1 = 0.023 + = 0.0759 m
2 x 9.81

o Q teori
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0505)2 = 0.00145 m3 /s
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0536)2 = 0.00159 m3 /s

o Cd Eksperimen
Qexp 0.00119
• Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0.446
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.0505 2
Qexp 0.00224
• Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0.769
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.0536 2

o Cd
Qexperimen 0.00119
• Cd = = 0.00145 = 0.819
Qteori
Qexperimen 0.00224
• Cd = = 0.00159 = 1.41
Qteori

o H1/H0
0.1438
• H1/H0 = 0.0505 = 2.850
0.0759
• H1/H0 = 0.0536 = 1.4169
3.2 Pembahasan
Hasil yang didapatkan pada percobaan kali ini adalah pada ambang lebar dengan
perlakuan 1 dan 2 menperoleh nilai Q teori sebesar 0,00129 dan 0,001645 dan untuk nilai yang
eksperimen mendapatkan nilai sebesar 0,000977 dan 0,001488 Dan cd sebesar 1,329923543 dan
1,105646205 untuk ambang tajam nilai Q exp didapatkan sebesar 0,001, 0,001, 0,001 dan unutk
nilai Cd yang didapatkan sebesar 0,055289256, 0,045703063, 0,051277265, dan untuk ambang
ogee didapatkan nilai Q teori sebesar 0,001449873, 0,001586836 dan Qexp 0,001187648 ,
0,002242152, dan nilai Cd sebesar 0,819139772 , 1,412970099

V. KESIMPULAN
Hubungan tinggi air diatas ambang lebar atau tajam terhadap debit adalah karena ambang
itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk menentukan debit yang memiliki prinsipbahwa
debit terikat langsung oleh kedalaman air,
Pengaruh bentuk ambang terhadap evektivitas penyalur debit adalah dari debit itu sendiri,
bila debit kecil cocok untuk menggunakan ambang lebar, bila besar cocok menggunakan ambang
tajam
Karakteristik aliran aliran yang didapatkan adalah dari adanya gangguan pada aliran
gangguan yang dimaksud adalah pembendungan suatu aliran
Daftar Pustaka

1. Chow, Ven Te. (1992). Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.


2. Maulia indriana Ghani.(2021).Rumus debit air. Zenius.net
3. Meilita ika sari (2017). Perubahan kedalaman pada saluran terbuka akibat penyempitan
dan perbedaan jarak ambang tajam. Jurusan Teknik sipil fakultas Teknik. Universitas
jember
FORMULIR PENGAMATAN

MODUL 11: Aliran Diatas Ambang Lebar, Ambang Tajam dan Ambang Ogee

Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil-Universitas Pertamina No.

Kelompok: 1
No. Nama NIM Tanggal Pratikum
1 Bagus Dwi Sahputra.P 104120041 Asisten
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN : 14.01.2022

Alifvia

Tabel 11.1 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Lebar


vo
Perlakuan Y0 Y1 hw Volume t Qexp H0 Qteo Cd

mm m m m m3 s m3/s m/s m m3/s


0,042 0,015 0,075 0,005 5,12
112 0,000977 0,31002 0,046899 0,001299 1,329924
0,045 0,021 0,075 0,005 3,36
120 0,001488 0,440917 0,054909 0,001645 1,105646
Tabel 11.2 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Tajam
Log Log Vo Ho Cd
Perlakuan Y0 P h V t Qexp h^(3/2) Cd exp
h Q Rehbock

mm m m m m3 s

- -
110 0,11 0,077 0,036 0,005 6,7 0,001 0,007 0,090 0,110 0,055289 0,641
1,444 3,127
- -
118 0,11 0,077 0,036 0,005 8,12 0,001 0,007 0,075 0,110 0,045703 0,641
1,444 3,211
- -
124 0,11 0,077 0,036 0,005 7,23 0,001 0,007 0,084 0,110 0,051277 0,641
1,444 3,160

Tabel 11.3 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Ogee


Perlak Volu
t0 s0 v0 t1 s1 v1 Y0 Y1 t Qexp H0 H1
uan me
mm s m m/s s m m/s m m m3 s m3/s m m
1, 0,4 0,327 0, 0, 1,558 0,0 0,0 0,00 4, 0,0011 0,05 0,14384
125
45 75 586 34 53 824 45 2 5 21 8765 047 9684
1, 0,4 0,359 0, 0, 1,019 0,0 0,0 0,00 2, 0,0022 0,05 0,07594
127
32 75 848 52 53 231 47 23 5 23 4215 36 7572

Qteo Cd exp CD H1/H0


m3/s F
0,00145 0,445911 0,81914 2,850227
0,001587 0,769171 1,41297 1,416934

ambang orge H1/H0 vs Y


3

2,5

1,5

0,5

0
0,0195 0,02 0,0205 0,021 0,0215 0,022 0,0225 0,023 0,0235
Hubungan Cd dengan Ho (ambang lebar)
0,056
0,055
0,054
0,053
0,052
0,051
0,05
0,049
0,048
0,047
0,046
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

ambang lebar hubungan Qexp dengan Ho


0,056
0,055
0,054
0,053
0,052
0,051
0,05
0,049
0,048
0,047
0,046
0 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012 0,0014 0,0016

ambang orge debit vs Cd


0,0025

0,002

0,0015

0,001

0,0005

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6

Anda mungkin juga menyukai