KELOMPOK CV1B
Abstrak: Penyempitan saluran adalah suatu fenomena yang biasa dijumpai pada saluran terbuka,
suatu penyempitan pada saluran terbuka ,terdiri atas daerah penyempitan penampang lintang
secara mendadak, pengaruh penyampitan tergantung pada geometri (bentuk) bagian lengkungan
masuk penyempitan,kecepatan aliran dan keadaan aliran, Hasil yang didapatkan pada percobaan
kali ini adalah pada ambang lebar dengan perlakuan 1 dan 2 menperoleh nilai Q teori sebesar
0,00129 dan 0,001645 dan untuk nilai yang eksperimen mendapatkan nilai sebesar 0,000977 dan
0,001488 Dan cd sebesar 1,329923543 dan 1,105646205 untuk ambang tajam nilai Q exp
didapatkan sebesar 0,001, 0,001, 0,001 dan unutk nilai Cd yang didapatkan sebesar
0,055289256, 0,045703063, 0,051277265, dan untuk ambang ogee didapatkan nilai Q teori
sebesar 0,001449873, 0,001586836 dan Qexp 0,001187648 , 0,002242152, dan nilai Cd sebesar
0,819139772 , 1,412970099
Kata kunci: saluran terbuka, penyempitan ambang lebar,ambang tajam,ambang ogee
Debit air adalah volume zat cair yang mengalir pada suatu penampang atau yang bisa
ditampung tiap satuan waktu. Secara matematis, debit dinyatakan dengan simbol Q. Dari
pengertiannya sendiri, berarti debit dipengaruhi oleh volume suatu zat cair dan waktu yang
dibutuhkan zat tersebut untuk mengalir. Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas
(over fow), untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. karena pola aliran di atas
alat ukurambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah ada sekarang,maka
bangunan ini bias mempun!ai bentuk yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap
serupa.(maulia,2021)
Ambang tajam merupakan alat ukur sederhana yang digunakan untuk mengukur debit
aliran di saluran terbuka dengan mudah dan cukup teliti, bangunan pada ambang tajam baik
digunakan jika memungkinkan untuk memperoleh perbedaan tinggi muka air hulu dan hilir yang
cukup sehingga terjadi selalu aliran sempurna.(meilita,2017)
Ambang Ogee Tanpa Pintu Mercu tanpa pintu yang mendekati bentuk aliran curat
merupakan bentuk ideal untuk memperoleh debit optimum. Bentuk tersebut tergantung dari beda
tinggi tekanan, kemiringan muka hulu mercu dan tinggi mercu terhadap lantai saluran pengarah,
Jika ambang ogee yang digunakan, pada bagian dasar memiliki tekanan yang positif sepanjang
permukaan dan tekanan diatas akan negative atau tinggi. Bila aliran hulu melebihi puncak
ambang tajam akan terjadi kavitasi yang dapat merusak permukaan bending. Koefisien berada
dalam kisaran 1,13 < Cw< 1,59 saat 0,4 < (hw/hd) < 3,0. Pada desain yang ada cw = 1,31.
Gambar 3. Stopwatch
(sumber:Alibaba.com)
2.2 Metode dan Langkah Kerja
1. Ambang lebar
Dipastikan pitot berada diposisi yang kita inginkan, ambang lebar dipasang pada
apparatus, pintuair dibuka hulu dan hilir sehingga tidak ada penghalang hydraulic bench
dinyalakan dan katup kontrol dibuka, ketinggian pada y sesuai perlakuan,dicatat
ketinggian y0, y1, hw dan ukur volume serta waktunya, diulangu perlakuan dan dicatat
2. Ambang tajam
Dipastikan patio berada pada kondisi yang diinginkan , pintu ditutup air hulu dan
dibuka pintu air hilir, hydraulic bench dinyalakan dan buka katup kontrol hingga air yang
masuk memenuhi bagian hilir, Ketika sudah full dibuka pintu air hilir, dicatat ketinggian
y0,h,P dan ukur volume sertra waktunya
3. Ambang orge
Dipastikan patio berada pada kondisi yang diinginkan, di Pasang ambang ogee pada
apparatus,di Buka full pintu air dibagian hilir maupun hulu,di Nyalakan hydarulic bench
dan buka katup control, Ketinggian air sudah steady,di naikkan pintu air bagian hilir
setinggi 70 mm,dicatat y0, y1, volume, waktu dan jarak, diulangi cara kerja dengan
perlakuan berbeda.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 11.1 Hasil Pengujian Aliran diatas Ambang Lebar
vo
akuan Y0 Y1 hw Volume t Qexp H0 Qteo Cd
Volume t Qexp H0 H1
m3 s m3/s m m
0,14384968
0,005 4,21 0,00118765 0,05047
4
0,07594757
0,005 2,23 0,00224215 0,0536
2
2,5
1,5
0,5
0
0,0195 0,02 0,0205 0,021 0,0215 0,022 0,0225 0,023 0,0235
0,002
0,0015
0,001
0,0005
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp= = = 0.000977 m3 /s
t 5.12
V 0.005
• Q exp= = = 0.001488 m3 /s
t 3.36
o v0
Qexp 0.00098
• v0= Y = 0.042x 0.075 =0,31002 m/s
0 xb
Qexp 0.00149
• v0= Y = 0.045 x 0.075 = 0,440917108 m/s
0 xb
o H0
v20 (0.3100)2
• H0= Y0 + = 0.042 + = 0.0469m
2g 2 x 9.81
v20 (0.4409)2
• H0= Y0 + 2g = 0.045 + = 0.0549 m
2 x 9.81
o Q teori
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0469)3/2 = 0.00130 m3 /s
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0549)3/2 = 0.00165 m3 /s
o Cd
Qexperimen 0.00098
• Cd = = 0.00130 = 0.752
Qteori
Qexperimen 0.00149
• Cd = = 0.00165 = 0.905
Qteori
o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp = t = 6.7 = 0.001m3 /s
V 0.005
• Q exp = = = 0.001 m3 /s
t 8.12
V 0.005
• Q exp = = = 0.001 m3 /s
t 7.23
o h3/2
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007
• h3/2 = 0.036 3/2 = 0.007
o Log h
• Log h = Log 0.036 = -1.444
• Log h = Log 0.036 = -1.444
• Log h = Log 0.036 = -1.444
o Log Q
1. Log Q = Log 0.000746 = -3.127
2. Log Q = Log 0.000616 = -3.211
3. Log Q = Log 0.000692 = -3.160
o v0
Qexp 0.000746
1. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.090 m/s
0 xb
Qexp 0.000616
2. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.075 m/s
0 xb
Qexp 0.000692
3. v0 = Y = 0.11 x 0.075 = 0.084 m/s
0 xb
o H0
v2 (0.090)2
1. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81
v2 (0.075)2
2. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81
v2 (0.084)2
3. H0 = Y0 + 2g0 = 0.11 + = 0.110 m
2 x 9.81
o Cd Eksperimen
Qexp 0.000746
1. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,055289256
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2
Qexp 0.000616
2. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,045703063
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2
Qexp 0.000692
3. Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0,051277265
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.110 2
o Cd Rehbock
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ ) = 0.602 + (0.083 ∙ ) = 0.641
P 0.077
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ P) = 0.602 + (0.083 ∙ 0.077) = 0.641
h 0.036
• Cd Rehbock = 0.602 + (0.083 ∙ P) = 0.602 + (0.083 ∙ 0.077) = 0.641
o v1
s 0.53
• v1 = t 1 = 0.34 = 1.559 m/s
1
s1 0.53
• v1 = t = 0.52 = 1.019 m/s
1
o Q Eksperimen
V 0.005
• Q exp = = = 0.00119 m3 /s
t 4.21
V 0.005
• Q exp = = = 0.00224 m3 /s
t 2.23
o H0
v2 (0.328)2
• H0 = Y0 + 2g0 = 0.045 + = 0.0505 m
2 x 9.81
v2 (0.360)2
• H0 = Y0 + 2g0 = 0.047 + = 0.0536 m
2 x 9.81
o H1
v2 (1.559)2
• H1 = Y1 + 2g1 = 0.02 + = 0.1438 m
2 x 9.81
v2 (1.019)2
• H1 = Y1 + 2g1 = 0.023 + = 0.0759 m
2 x 9.81
o Q teori
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0505)2 = 0.00145 m3 /s
3/2
• Q teori = 1.705 x b x H0 = 1.705 x 0.075 x (0.0536)2 = 0.00159 m3 /s
o Cd Eksperimen
Qexp 0.00119
• Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0.446
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.0505 2
Qexp 0.00224
• Cd exp = 3/2 = 1 3 = 0.769
b g1/2 H0 ( ) ( )
0.075 x 9.81 2 x 0.0536 2
o Cd
Qexperimen 0.00119
• Cd = = 0.00145 = 0.819
Qteori
Qexperimen 0.00224
• Cd = = 0.00159 = 1.41
Qteori
o H1/H0
0.1438
• H1/H0 = 0.0505 = 2.850
0.0759
• H1/H0 = 0.0536 = 1.4169
3.2 Pembahasan
Hasil yang didapatkan pada percobaan kali ini adalah pada ambang lebar dengan
perlakuan 1 dan 2 menperoleh nilai Q teori sebesar 0,00129 dan 0,001645 dan untuk nilai yang
eksperimen mendapatkan nilai sebesar 0,000977 dan 0,001488 Dan cd sebesar 1,329923543 dan
1,105646205 untuk ambang tajam nilai Q exp didapatkan sebesar 0,001, 0,001, 0,001 dan unutk
nilai Cd yang didapatkan sebesar 0,055289256, 0,045703063, 0,051277265, dan untuk ambang
ogee didapatkan nilai Q teori sebesar 0,001449873, 0,001586836 dan Qexp 0,001187648 ,
0,002242152, dan nilai Cd sebesar 0,819139772 , 1,412970099
V. KESIMPULAN
Hubungan tinggi air diatas ambang lebar atau tajam terhadap debit adalah karena ambang
itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk menentukan debit yang memiliki prinsipbahwa
debit terikat langsung oleh kedalaman air,
Pengaruh bentuk ambang terhadap evektivitas penyalur debit adalah dari debit itu sendiri,
bila debit kecil cocok untuk menggunakan ambang lebar, bila besar cocok menggunakan ambang
tajam
Karakteristik aliran aliran yang didapatkan adalah dari adanya gangguan pada aliran
gangguan yang dimaksud adalah pembendungan suatu aliran
Daftar Pustaka
MODUL 11: Aliran Diatas Ambang Lebar, Ambang Tajam dan Ambang Ogee
Kelompok: 1
No. Nama NIM Tanggal Pratikum
1 Bagus Dwi Sahputra.P 104120041 Asisten
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN : 14.01.2022
Alifvia
mm m m m m3 s
- -
110 0,11 0,077 0,036 0,005 6,7 0,001 0,007 0,090 0,110 0,055289 0,641
1,444 3,127
- -
118 0,11 0,077 0,036 0,005 8,12 0,001 0,007 0,075 0,110 0,045703 0,641
1,444 3,211
- -
124 0,11 0,077 0,036 0,005 7,23 0,001 0,007 0,084 0,110 0,051277 0,641
1,444 3,160
2,5
1,5
0,5
0
0,0195 0,02 0,0205 0,021 0,0215 0,022 0,0225 0,023 0,0235
Hubungan Cd dengan Ho (ambang lebar)
0,056
0,055
0,054
0,053
0,052
0,051
0,05
0,049
0,048
0,047
0,046
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
0,002
0,0015
0,001
0,0005
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6