Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA

MODUL 1 & 2

ALIRAN SERAGAM DAN KEMIRINGAN SALURAN DENGAN


MENGGUNAKAN HYDRAULIC BENCH PADA SALURAN TERBUKA

Nama Praktikum : Anggi.Angraeni

NPM : P17333116043

Kelompok/Shift : 1/ 07.30-09.00

Tanggal Praktikum : 15 mei 2017

Tanggal pengumpulan : 24 mei 2017

Asisten yang bertuugas : Steven gunawan

Tsamara luthfia

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

BANDUNG

2017
A. TUJUAN

1. Mencari persamaan dari grafik untuk menentukan massa jenis air


2. Mendapatkan nilai Qaktual dengan menggunakan hydraulic bench
3. Menentukan kemiringan saluran dari hulu ke hilir dengan pengukur alat
kedalaman
4. Menentukan kecepatan aliran dengan menggunakan hydraulic bench
5. Menentukan hubungan antara koefisien chezy (C) dan koefisien manning

A. PRINSIP DASAR
1. HYDRAULIC BENCH
Pengukuran debit aktual (Qaktual) dapat dilakukan dengan menggunakan
prinsip hydraulic bench Prinsip yang digunakan pada alat Hydraulic Bench
adalah prinsip tuas keseimbangan. Prinsip kerja Hydraulic Bench adalah
menggunakan beban untuk mengukur debit yang dihasilkan ( debit aktual ) dan
jga menghitung waktu yang diperlukan oleh debit dari awal aliran hingga tuas
pada keadaan akan terangkat. Masa debit air sama dengan tiga kali massa beban,
ini merupakan hasil perbandingan antara lengan pada hydraulic bench yang di
letakkan beban dengan lengan keseluruhan. Percobaan ini dilakukan triplo yaitu
diulang 3 kali lalu waktu yang digunakan sebagai data ialah waktu rata-rata.
tujuan perhitungan diulang 3 kali yaitu perhitungan akan semakin akurat
dibanding perhitungan dilakukan satu kali. Pengukuran debit dilakukan sebnyak
3 variasi.
2. PENGUKURAN DEBIT AKTUAL

Prinsip dasar yang kita lakukan pada percobaan ini adalah menyalakan
hydraulic bench terlebih dahulu lalu mulai membuka debitnya setelah itu tunggu
air ada pada tempat air yang berdekatan dengan beban lalu ukur suhu awal
dengan menggunakan termometer lalu siapkan stopwatch untuk menghitung
waktu antara beban dan air, tutup bagian penampungan air selanjutnya diamkan
sampai tuas mengangkat dan beban langsung di jatuhkan lalu mulai stopwatch
hingga beban naik ke atas selanjutnya hentikan stopwatch dan catat waktunya
pada pengambilan data waktu menggunakan prinsip triplo jadi setiap variasi
memiliki 3 data waktu, lalu setelah itu tentukan 3 titik di hulu dan 3 titik di hilir
hitung jarak dan kedalaman setiap variasinya lalu catat, setelah itu hitung suhu
akhir pada air lalu catat setelah itu gambar grafik di microsoft excel hubungan
antara temperatur dengan masa jenis dan setelah mendapatkan persamaanya lalu
masukan suhu rata-rata lalu sampai mendapatkan masa jenis air lalu cari Qaktual
dengan rumus massa air di bagi masa jenis dibagi waktu rata-rata
B. TEORI DASAR
1. HYDRAULIC BENCH
Hydraulic bench adalah alat yang digunakan sebagai tempat sumber air dan
pengatur aliran air agar diketahui debit aliran tersebut. Debit yang dihitung dalam
percobaan ini adalah debit aktual. Biasanya hasil debit aktual lebih kecil daripada
debit teoritis. Hydraulic bench dilengkapi dengan tuas yang menghubungkan beban
dengan bak penampungan debit air. Tuas tersebut dapat bergerak naik turun
berdasarkan massa beban dan debit yang mengalir. Apabila tuas tersebut berada
pada ketinggian seimbang setelah diberi beban, maka massa debit air tiga kali massa
beban. Hydraulic bench juga dilengkapi dengan calm lever. Calm lever berfungsi
untuk menaik-turunkan tuas pada saat akan membuang air yang ada dalam bak
hingga keadaan setimbang
Rumus untuk menghitung debit air: 𝑀𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 𝑎𝑖𝑟 × 𝑉 𝑎𝑖𝑟

𝑉 𝑎𝑖𝑟 = 𝑄 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 × 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

Sehingga, 𝑄 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝑉 𝑎𝑖𝑟 / 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑀 𝑎𝑖𝑟  𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 3 𝑥


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛  𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

dengan : M = massa air (kg)

V = volume air (m3)

 = massa jenis air (kg/m3)

Q = debit air (m3/s)

t = waktu yang diperlukan sesaat tuas akan bergerak naik (s)

.
Keterangan bagian-bagian hydraulic bench
o Pompa : untuk mengalirkan air kedalam pipa
o Kran pengatur debit : kran ini digunakan untuk mengatur debit air yang
diinginkan dalam percobaan, tetapi kran ini tidak memiliki skala
o Pipe : pipa untuk menyalurkan air menuju bak penimbangan. Pipa berwarna
bening untuk mengetahui apakah debit sudha stabil saat waktu mulai dihitung
o Drain pipe : digunakan untuk mengalirkan air dari pipa menuju bak
penimbangan air
o Measuring tank : digunakan untuk menimbang banyaknya air yang dihasilkan
oleh debit tersebut
o Lower tank : digunakan untuk menampung air yang dibungdari bak
penimbangan melalui drain valve, untuk kemudian digunakan kembali dalam
proses pengaliran air melalui pipa
o Drain valve : untuk membuang air dari bak penimbang
o Power cut of switch : untuk menyalakan dan mematikan hydraulic bench
o Bench supply valve : untuk membuka dan menutup drain valve
o Weight beam : untuk meletakkan beban penahan bak penimbang air
2. ALIRAN SERAGAM & KEMIRINGAN SALURAN

Saluran terbuka adalah saluran di mana air mengalir dengan muka air bebas. Kajian
tentang perilaku aliran dikenal dengan mekanika fluida (fluid mechanis). Hal ini
menyangkut sifat-sifat fluida dan pengaruhnya terhadap pola aliran dan gaya yang akan
timbul di antara fluida dan pembatas (dinding). Telah diketahui secara umum bahwa
akibat adanya perilaku terhadap aliran untuk memenuhi kebutuhan manusia,
menyebabkan terjadinya perubahan alur aliran dalam arah hozintal maupun vertikal.

Aliran seragam (uniform flow) terjadi jika kecepatan aliran pada suatu waktu
tertentu tidak berubah sepanjang saluran yang ditinjau aliran terbuka harus memiliki
ermukaan bebas yang diepngaruhi tekanan udara bebas(P atmosfer).Aliran pada saluran
terbuka diklsifikasikan berdasarkan pengatuh kekentalan fluida (viskositas)dan gaya
gravitasi.
Terdapat dapat dua kriteria utama untuk aliran seragam yaitu :

1. Kedalaman aliran
Luas penampang, penampang basah, dan debit aliran pada setiap penampang dari suatu
panjang aliran adalah tetap

2. Garis energi
Garis permukaan aliran, dan sasar saluran sejajar, dan ini berarti bahwa kemiringan garis
energi, garis permukaan air dan dasar saluran adalah sama.

Apabila aliran terjadi di dalam suatu saluran, hambatan akan menghadang aliran air dari hulu
ke hilir. Hambatan tersebut berlawanan dengan komponen gaya gravitasi di arah aliran.

C. DATA AWAL

1. Hydraulic bench

Massa beban = 2,5 kg

Suhu awal = 240C

Suhu akhir = 250C

Data awal pengukuran waktu

t (s)
Variasi
t1 t2 t3
1 10,01 10,05 10,05
2 05,08 05,21 05,22
3 07,49 07,65 07,89

2. Aliran seragam dan kemiringan saluran


Data awal pengukuran parameter pendukung praktikum

Massa beban (m) 2,5 (Kg)


Suhu air awal (T awal) 24 (0C)
Suhu akhir (T akhir ) 25 (0C)
Lebar antar titik (L) 0,075 (m)
Data awal untuk perhitungan kemiringan saluran

Kedalaman titik 1 (Ys1) 0,0648 (m)


Kedalaman titik 2 (Ys2) 0,0644 (m)
Jarak antar titik (Xs) 0,0004 (m)

Data awal pengamatan jarak di hulu dan hilir aliran

Jarak di hulu (m) Jarak di hilir (m)


X1= 0 X1= 3,3
X2= 0,315 X2=3,513
X3= 0,5 X3=3,757

Data Awal Pengamatan Kedalaman Titik di Hulu dan hilir aliran

Waktu Kedalaman Hulu


Variasi Debit T Rata-rata Y rata-rata
t1 t2 t3 y1 y2 y3
1 10,01 10,05 10,05 10,0366667 3,76 3,84 3,86 3,82
2 5,08 5,21 5,22 5,17 5,77 5,67 5,02 5,486666667
3 7,49 7,65 7,89 7,67666667 4,64 4,69 4,71 4,68

Kedalaman Hilir Y rata-


y1 y2 y3 rata
2,86 2,71 2,52 2,6966667
4,2 4,11 3,84 4,05
3,46 3,32 3,09 3,29

D. PENGOLAHAN DATA

1. Menghitung trata-rata
Variasi 1
t +t + t 10,01+10,05+ 10,5
trata-rata = 1 2 3 = = 10,0366667
3 3
maka di dapatkan nilai trata-rata yaitu 10,0366667
2. Menghitung yrata-rata di bagian hulu
Variasi 1
y + y + y 3,76+3,84+3,86
yrata-rata= 1 2 3 = =¿3,82
3 3
maka di dapatkan nilai yrata-rata yaitu 3,82
3. Menghitung yrata-rata di bagian hilir
y + y + y 2,86+2,71+2,52
yrata-rata = 1 2 3 = = 2,6966667
3 3
maka di dapatkan nilai yrata-rata yaitu 2,6966667
4. Menghitung volume air
Massa air = ρ air x Volume air
7,5 = 997,36x Volume air
7,5
Volume air = = 0,00751985 m3
997,36
Maka volume air yang di dapatkan 0,00751985m3
5. Menghitung Qaktual
Volume air = Qaktual x trata-rata
0,00751985=Qaktual x10,0366667

0,00751985
Qaktual = =¿0,000749238
10,0366667

Maka di dapatkan nilai Q aktual sebesar 0,000749238

6. Menghitung Luas (A)


A= yrata-rata x lebar

A= 0,032583333 x 0,075

A= 0,00244375 m2

Luas yang di dapatkan senilai 0,00244375

7. Menghitung jari-jari Hidrolis (R)

by 0,075 x 0,032583333
R= = =¿0,0174346 m
b+2 y 0,075 x 2(0,032583333)

8. Menghitung R2/3

R2/3= 0,01743462/3

R2/3= 0,06724
9. Menghitung nilai slope energi S

y 2− y 1 0,0648−0,0644
S= =¿ =¿0,0001
y3 4

10. Menghitung nilai NRE

vR 0,30659 x 0,017 4346


NRE = = = 3859,3
ɵ 1,38505 x 10−06

11. Menghitung kecepatan v

Qaktual 0,000749238
v= = = 0,30659 m/s
A 0,00244375

12. Menghitung konstanta kekasaran manning (n)

R 2/ 3 . S1 /2 0,06724 x 0,01 =¿
n= = 0,00219
v 0,30659

13. Menghitung koefisien chezy

v 0,30659
C= = = 232,197226
√ RS √ 0,0174346.0,0001

E. DATA AKHIR

Variasi massa air (kg) trata-rata (s) Qaktual (m3/s)


1 7,5 10,03 7,499736x10-4
2 7,5 05,17 1,454516907x10-3
3 7,5 07,68 9,791474493x10-4
Volume
Variasi Air Air Qaktual Y Rata-Rata R R^(2/3) S
1 0,00751985 0,000749238 0,032583333 0,0174346 0,06724 0,0001
0,0209914
2 0,00751985 0,001454517 0,047683333 9 0,0761 0,0001
0,0193196
3 0,00751985 0,000979573 0,03985 5 0,072 0,0001

Nre A v n C
3859,309594 0,00244375 0,30659 0,00219 232,197226
6164,086095 0,00357625 0,40672 0,00187 280,717366
4571,733102 0,00298875 0,32775 0,0022 235,801958
F. ANALISA A

1. CARA KERJA
Langkah pertama yang kita lakukan yaitu menyalakan hydraulic bench lalu
setelah itu buka debit air lalu tunggu hingga air stabil dan setelah itu ukur suhu
awal dengn menggunkan termometer kemudian mengukur waktu dengan
perbandingan air dan beban ketika air mulai mengangkat tuasnya lalu kemudian
dijatuhkan beban dan mulai stopwatch ketika beban tersebut dijatuhkan dan
waktu diberhentikan ketika air sudah mengangkat beban lalu catat waktu yang di
dapat ,pengukuran waktu dilakukan secara triplo dengan tujuan agar perhitungan
akurat dan sesuai pada perhitungan ini dilakukan setiap variasi debitnya setelah
menghitung waktu lalu menghitung kedalaman dengan alat ukur kedalaman
awalnya beri 3 tanda untuk bagian hulu dan 3 tanda pada bagian hilir ukur
kedalaman titik-titik yang telah ditandai dan jaraknya per variasi lalu catat
kedalaman dan jarak per variasinya.

2. ANALISA DATA dan GRAFIK

a. Grafik suhu terhadap massa jenis air

Suhu (˚C) Massa Jenis Air (ρ)


0 999,8
5 1000
15 999,7
20 999,1
25 998,2
30 997
35 995,7
40 992,2
50 988
60 983,2
70 977,8
80 971,8
90 965,3
100 958,4

Grafik Suhu Terhadap Massa Jenis Air


1010
1000
f(x) = − 0.00385992887721128 x² − 0.0487209578079917 x + 1000.90957952629
990 R² = 0.996429941274366
Massa Jenis Air

980
970
960
950
940
930
0 20 40 60 80 100 120
Suhu

Pada grafik diatas kita bisa menentukan massa jenis air yaitu denga cara
memasukan rata-rata suhu pada nilai persamaan yang telah di dapat yaitu y=-
0,0039x2-0,0487x+1000,9 maka perhitungannya sebagai berikut :
y=-0,0039x2-0,0487x+1000,9
y=-0,0039(24,5)2-0,0487(24,5)+1000,9
y=-2,340975-1,193115+1000,9
y=997,36 kg/m3
pada persamaan diatas massa jenis yang didapat yaitu 997,36 kg/m3 ,massa
jenis air ini dapat digunakan untuk menghitung volume air dan Qaktual.
Berdasarkan grafik diatas bahwa suhu berbanding terbalik dengan massa
jenis jadi, semakin tinggi suhu yang didapatkan maka semakin rendah nilai
massa jenis airnya.

b. Grafik hubungan antara suhu dan viskositas

Viskositas Kinematis
Suhu (oC)
(m2/s)
0 0,000001792
5 0,000001519
10 1,31E-06
15 1,14E-06
20 1,01E-06
30 8,04E-07
40 6,61E-07
50 5,56E-07
60 4,47E-07
70 4,15E-07
80 3,67E-07
90 3,28E-07
100 0,000000296
24,5 1,38505E-06

Grafik Suhu Terhadap Viskositas Kinematis


0.000002
0.0000018
0.0000016
f(x) = 1.97370460833101E-10 x² − 3.25871046943163E-08 x + 1.65904187065213E-06
Viskositas Kinematis

R² = 0.982702658891338
0.0000014
0.0000012
0.000001
0.0000008
0.0000006
0.0000004
0.0000002
0
0 20 40 60 80 100 120
Suhu

Hubungan antara
c. X terhadap Yrata-rata

x y
0 3,76 5,77 4,64
0,315 3,82 5,67 4,69
0,5 3,86 5,02 4,71
3,3 2,86 4,2 3,46
3,513 2,71 4,11 3,32
3,757 2,52 3,84 3,09
Grafik X Terhadap Y
7
6
5
4
3
y

2
1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
X

Berdasarkan grafik diatas hubungan antara X terhadap Y yaitu berbanding


terbalik jadi semakin tinggi nilai X semakin rendah nilai y yang di dapatkan.

d. Yrata-rata terhadap C (regresi power)

Yrata-rata C
0,032583333 232,1972258
0,047683333 280,7173663
0,03985 235,8019579

Grafik Yrata-rata Terhadap C


0.06

0.05
f(x) = 5.80585644001959E-06 x^1.60021061521421
0.04 R² = 0.783815820528616
Yrata-rata

0.03

0.02

0.01

0
220 230 240 250 260 270 280 290
C

Berdasarkan grafik diatas bahwa Yrata-rata berbanding lurus dengan koefisien


chezy, jadi semakin besar koefisien chezy yang di dapat semakin besar juga
nilai Yrata-rata yang di dapatkan dan R2 pada grafik menunjukan 0,7838 jadi
hubungan antara yrata-rata dengan C sangat kuat karena R 2 mendekati 1.
e. NRE terhadap C (regresi power)

Nre C
3859,3096 232
6164,0861 281
4571,7331 236

Grafik Nre Terhadap C


7000
6000
f(x) = 0.0329808887168638 x^2.15421942562871
5000 R² = 0.917031770000487

4000
Nre

3000
2000
1000
0
220 230 240 250 260 270 280 290
C

Berdasarkan grafik diatas bahwa NRE berbanding lurus dengan C jadi,semakin


besar nilai NRE semakin besar juga koefisien chezy nya (C) dan nilai R2 yang di
dapatkan yaitu 0,917 jadi hubungan antara NRE sangat kuat hubunganya dengan
C.
f. Yrata-rata terhadap Qaktual (regresi linear)

Yrata-rata Qaktual
0,03258333 0,000749
0,04768333 0,001455
0,03985 0,00098
Grafik Y rata-rata Terhadap Qaktual
0.06

0.05
f(x) = 20.6739108851879 x + 0.0181016121716665
0.04 R² = 0.969355016369492
Y Rata-rata

0.03

0.02

0.01

0
0.0007 0.0008 0.0009 0.001 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Qaktual

Berdasarkan grafik diatas bahwa Yrata-rata berbanding lurus dengan Qaktual , jadi
semakin besar Qaktual yang di dapat semakin besar juga nilai Yrata-rata yang di
dapatkan dan nilai R2 yang didapatkan yaitu 0,9694 jadi hubungan antara
Qaktual dan Yrata-rata sangat kuat.

g. V terhadap Yrata-rata (regresi power)

v Yrata-rata
0,03258333
0,306593569 3
0,04768333
0,406715668 3
0,327753278 0,03985
Grafik v Terhadap Yrata-rata
0.45
0.4
f(x) = 3.6856264350893 x^0.733835355153062
0.35 R² = 0.89569801000809
0.3
0.25
0.2
v

0.15
0.1
0.05
0
0.03 0.0320.0340.0360.038 0.04 0.0420.0440.0460.048 0.05
Yrata-rata

Berdasarkan grafik diatas bahwa Yrata-rata berbanding lurus dengan koefisien


chezy, jadi semakin besar koefisien chezy yang di dapat semakin besar juga
nilai Yrata-rata yang di dapatkan dan nilai R2 yang didapatkan yaitu 0,8957 jadi
hubungan antara v dengan Yrata-rata sangat kuat.

h. NRE terhadap Yrata-rata (regresi power )

Nre Y rata-rata
3859,
3 0,032583333
6164,
1 0,047683333
4571,
7 0,03985
Grafik Nre Terhadap Y rata-rata
7000

6000
f(x) = 247044.236727032 x^1.2218652443368
5000 R² = 0.963809934231301

4000
Nre

3000

2000

1000

0
03 32 34 36 38 .04 042 044 046 048 .05
0. 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0. 0. 0. 0. 0
Yrata-rata

Berdasarkan grafik NRE terhadap Yrata-rata bahwa NRE berbanding lurus dengan Yrata-
rata. Jadi semakin besar nilai Yrata-rata maka semakin besar nilai NRE yang di

dapatkan dan nilai R2 yang didapatkan yaitu 0,9638 jadi hubungan antara NRE
dengan Yrata-rata yaitu sangat kuat.
i. Qaktual terhadap C (regresi linear)

Qaktual C
0,00075 232,197226
0,00145 280,717366
0,00098 235,801958

Grafik Qaktual Terhadap C


300

250

200
Qaktual

150

100

50

0
220 230 f(x) =240 250 260x − 0.00214821763908774
1.28593130056845E-05 270 280 290
R² = 0.934282389681837
C

j. V terhadap R2/3(regresi linear)


v R^(2/3)
0,30659 0,06724
0,40672 0,0761
0,32775 0,072

Grafik v Terhadap R^(2/3)


0.45
0.4
f(x) = 11.116817557829 x − 0.450918644267043
0.35 R² = 0.872464502845955
0.3
0.25
0.2
v

0.15
0.1
0.05
0
0.066 0.068 0.07 0.072 0.074 0.076 0.078
R^(2/3)

Pada grafik hubungan antara v tehhadap R2/3 bahwa V berdanding lurus


dengan R2/3 .jadi semakin besar R2/3 semakin besar juga nilai V yang di
dapatkan dan nilai R2 yang di dapatkan yaitu 0,875 jadi hubungan v dengan
R2/3 sangat kuat.
3. Faktor kesalahan yang mungkin terjadi selama praktikum
a. Ketidaktepatan menyalakan stopwatch dengan menjatuhkan beban saat
mengambil data waktu secara triplo.
b. Pembacaan alat pengukur kedalaman seringkali tidak sesuai karena
angka pada alat sangat kecil dan perlu keteitian untuk membacanya.

4. Perbandingan dengan literatur


a. Bilangan reynold
Bilangan Reynold adalah bilangan yang tidak mempunyai dimensi, yang
menyatakan perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan.
Percobaan yang dilakukan pada tahun 1884 oleh Osborn Reynolds dapat
menunjukkan sifat-sifat aliran laminar dan turbulen.
Berdasarkan pada percobaan aliran dalam pipa, Reynold menetapkan bahwa
untuk angka (bilangan) Reynold di bawah 2.000, gangguan aliran dapat diredam
oleh kekentalan zat cair, dan aliran pada kondisi tersebut adalah laminar. Aliran
akan turbulen apabila angka Reynolds lebih besar 4.000. Apabila angka Reynolds
pada kedua nilai di atas (Re = 2000 dan Re=4000) disebut dengan batas kritik
bawah dan atas. Jadi pada percobaan kelompok kami menurut literatur reynold
pada variasi 1 -3 merupakan aliran turbulen yang dimana partikel - partikel
bergerak tidak teratur ke semua arah.
b. Bilangan chezy dan bilangan manning
Koefisien chezy adalah koefisien pada persamaan aliran yang menentukan besaran
kecepatan pada saluran. Besaran nilai koefisien chezy tergantung pada
karakteristik aliran dan kekasaran saluran.jadi hubungan antara koefisien chezy
dan manning saling berbanding terbalik

G. ANALISA B

Pada ruang lingkup kesehatan lingkungan hyraulic bench berfungsi untuk mengukur
debit yang ada pada suatu limbah buangan industri dan kita dapat membedakan antara
debit aktual yang di dapat dan debit teoritis yang kita dapat sehingga kita mampu
membedakan debit sebenarnya yang kita dapat dan debit yang kita hitung berdasarkan
rumus.

H. KESIMPULAN
1. Massa jenis air yang didapat dari persamaan grafik antara suhu terhadap masa
jenis yaitu 997,36
2. Qaktual yang di dapatkan pada salah satu variasi yaitu 0,000749238 dengan
menggunakan rumus berikut:
Volume air = Qaktual x trata-rata
0,00751985=Qaktual x10,0366667

0,00751985
Qaktual = =¿0,000749238
10,0366667

3. Nilai kemiringan yang di dapatkan yaitu Ys2-Ys1= 0,0648-0,0644 = 0,0001


Xs 4
4. Nilai kecepatan yang didapatkan pada percobaan ini yaitu 0,30659
Dengan menggunakan rumus Qaktual / Luas (A)
5. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara koefisien chezy dan koefisien
manning berbanding terbalik ketika koefisien chezy besar maka koefisien
manning semakin kecil.
I. DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/21202.pdf
web.ipb.ac.id/~erizal/hidrolika/BUKU%20AJAR%20HIDRAULIKA.docxjurnal

Anda mungkin juga menyukai