Republik Indonesia
KEBIJAKAN
PENANGANAN
SAMPAH DI
INDONESIA
Direktorat Penanganan Sampah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah
dan B3
6 September 2023
2
PENGELOLAAN SAMPAH
PENGURANGAN PENANGANAN
1. Pembatasan Timbulan Sampah 1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
2. Pemanfaatan Kembali dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
3. Pendauran Ulang 2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu;
3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;
1. Pengurangan Sampah oleh Produsen 4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
(EPR) sampah; dan/atau
2. Gaya Hidup Minim Sampah 5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
3. Perbup/Perwali tentang Pembatasan residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman
Penggunaan Plastik Sekali Pakai
4. Bank Sampah/TPS 3R
5. Pemanfaatan Sampah menjadi Bahan
Baku Daur Ulang 1. Peningkatan kapasitas pengelolaan sampah pemerintah daerah
2. Pengembangan fasilitas pengolahan sampah (Pusat Daur Ulang,
BSF, Pengomposan, PSEL, waste-to-fuel)
3. Mengoperasikan TPA dengan metode sanitary landfill
SKENARIO PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
Tidak ada lagi pembangunan TPA baru mulai tahun 2030 dengan penggunaan TPA eksisting akan
dilanjutkan hingga masa operasionalnya berakhir serta landfill mining sudah mulai dilakukan;
Optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti PLTSa, RDF, SRF, biodigester, dan maggot untuk
sampah biomass dan diharapkan tahun 2040 operasional TPA diperuntukkan khusus sebagai
tempat pembuangan sampah residu; dan
Penguatan kegiatan pemilahan sampah di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku
daur ulang.
STRATEGI DAN PENDEKATAN
Peningkatan Recycling Rate (sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, sampah karet,
sampah kaca, dan sampah tekstil)
Jumlah Provinsi yang Telah Menyusun Jumlah Kab/Kota yang Telah Menyusun
Jakstrada Jakstrada
35 33 33 500 466 468
450
450 417
30 401
26 26 400
25 350
22
20 300 274
250
15 13 200
10 150
100
5
50
0 0
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023
CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN
SAMPAH NASIONAL
Capaian Kinerja Pengurangan Sampah Nasional Capaian Kinerja Penanganan Sampah Nasional
70%
30%
26,42%
51,51%
48,94%
43,72%
46,31%
SAMPAH
14,17% 15,62% TERKELOLA
13,27%
TAHUN 2022
77.94%
2019 2020 2021 2022 2025 2019 2020 2021 2022 2025
UU No 18 PERPRES No Pengelolaan
Tahun 2008 97 Tahun 2017 Sampah Terpadu
Mekanisme, kriteria dan
Mendorong pemenuhan Memenuhi target nasional indikator penilaian
kewajiban PEMDA pengelolaan sampah Program Adipura tidak
terkait penutupan TPA dengan pengurangan hanya fokus pada
dengan sistem sanitary sampah sebesar 30% dan penanganan sampah saja
landfill atau sekurang- penanganan sampah 70% namun juga memberikan
kurangnya controlled pada tahun 2025 fokus dan perhatian serius
landfill pada upaya-upaya
pengurangan sampah di
sumber
PROGRAM ADIPURA
Program Adipura bertujuan untuk mendorong
kepemimpinan dan komitmen pemerintah daerah
serta membangun partisipasi aktif seluruh lapisan
masyarakat untuk berperan menselaraskan
pertumbuhan ekonomi hijau, fungsi sosial, dan
fungsi ekologis dalam proses pembangunan dengan
menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik
(good governance).
VISI ADIPURA 2025
1. Memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan
sampah.
2. Memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah.
3. Membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.
4. Membangun secara sistematis dan integratif pengurangan sampah dan penurunan emisi dengan
kepentingan dan pertimbangan sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lain-lain dalam rangka
mewujudkan Zero Waste, Zero Emission Indonesia.
5. Menciptakan kota-kota yang teduh dan berkelanjutan melalui penyediaan ruang terbuka hijau publik
untuk kota yang sehat, nyaman, meningkatkan ketersediaan air dan udara bersih, serta dapat
meningkatkan estetika kota.
INDUSTRIALISASI CONTOH KEGIATAN INDUSTRI
PENGELOLAAN SAMPAH PENGELOLAAN SAMPAH
REFUSE DERIVED FUEL (RDF)
Fasilitas RDF dapat mendukung
Industrialisasi Pengolahan Sampah melalui penerapan penanganan sampah sebesar ±5.31%
teknologi yang modern dan pengelolaan secara profesional, dari timbulan sampah di Indonesia
seperti penerapan:
Potensi Pengolahan Sampah Menjadi RDF
• Waste to fertilizer
• Waste to electricity 52 Lokasi PLTU ± 2,466 ton/hari
• Waste to energy (RDF) 34 Pabrik Semen
• Waste to material (MRF) (Semen Indonesia ± 3,857 ton/hari
• Waste to biogas Group)
Pabrik Semen /
Ditjen PSLB3 sedang menyusun kajian untuk memetakan Boiler Industri ± 3,637 ton/hari
potensi off-taker lainnya di luar PLTU milik PLN dan Pabrik Lainnya
Semen milik Semen Indonesia Group, meliputi pabrik ± 9,960 ton/hari atau
TOTAL
semen lainnya, pabrik pupuk, Smelter, Industri Tekstil, dsb. 3,635,400 ton/tahun
agar pengembangan Fasilitas RDF dapat lebih massive. Sumber: Analisis Semen Indonesia Group dan Indonesia Power
ELEMEN KUNCI KERANGKA KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN SAMPAH
PENEGAKAN
KEBIJAKAN REGULASI &
MONITORING