Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH

(UU NO 18 TAHUN 2008 DAN


PP 18 TAHUN 2012)

Oleh:
KEPALA PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION BALI DAN NUSRA
NOVRIZAL TAHAR

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


UU NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Secara umum pola penanganan sampah di Indonesia hanya melalui tahapan
paling sederhana, yaitu kumpul, angkut, dan buang.

Pola pengelolaan sampah tersebut berjalan karena dilandasi oleh mindset bahwa
sampah adalah sesuatu yang tidak berguna sehingga harus dibuang. Sehingga
pendekatan yang dijalankan adalah pendekatan melalui penyelesaian di akhir (end
of pipe).

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan


kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya

Amanat utama pengelolaan sampah dalam UU No. 18/2008 adalah mengubah


paradigma pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan
di sumber (reduce at source) dan daur ulang sumberdaya (resources recycle).

Pendekatan yang tepat menggantikan pendekatan end of pipe yang selama ini
dijalankan adalah dengan mengimplementasikan prinsip 3R (reduce, reuse,
recycle), extended producer responsiblity (EPR), pemanfaatan sampah (waste
utilisation), dan pemrosesan akhir sampah di TPA yang environmentally sound
manner.
PP NO 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DAN SAMPAH SEJENIS RUMAH RUMAH TANGGA

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari - hari
dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Pengaturan pengelolaan sampah ini bertujuan untuk :


a.Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat :
dan
b.Menjadikan sampah sebagai sumber daya

Kebijakan dan strategi pengelolaan sampah :


- Pemerintah menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam pengelolaan
sampah.
- Pemerintah provinsi menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi provinsi
dalam pengelolaan sampah.
- Pemerintah kabupaten kota menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi
kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah.
WASTE HIERARCHY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

OPSI
PALING
BAIK PENCEGAHAN

PEMBATASAN

GUNA ULANG

DAUR ULANG MATERI

DAUR ULANG ENERGI

OPSI TPA
PALING
BURUK
PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

Sumberdaya Alam Langkah 1:


Pembatasan
Produksi sampah

Daur ulang sampah


Langkah 2:
(material recovery)
Konsumsi Pemanfaatan
kembali
sampah
Daur ulang sampah
menjadi energi Sisa
(energy recovery)
Pengolahan
TPA yang berwawasan
TPA lingkungan
DIAGRAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH

COMMUNITY- PABRIK DAUR PABRIK DAUR PABRIK


BASED ULANG ULANG KERTAS,
Take-back / KOMPOSTING PLASTIK,
Deposit refund & DAUR LOGAM, DSB
system ULANG ENERGI BIOMASSA
EPR PABRIK
Pemulung TPST PUPUK
& Pelapak
PABRIK KOMPOS
PRODUSEN
IMPORTIR SUMBER TPS
RETAILER Methane recovery
Pengem TPA LISTRIK/GAS
Pembatasan
bangan
penggunaan Guna
eco-
kantong ulang
product INDUSTRI
plastik &
SEMEN
kemasan
Edukasi &
kampanye green PENGOLAHAN
life style PASAR PRODUK SKALA KAWASAN PERTANIAN
GUNA ULANG & SKALA KOTA PABRIK KOMPOS ORGANIK

PENGURANGAN PENANGANAN PEMANFAATAN


EPR : extended producer responsibility ; TPS: tempat penampungan sementara;
TPA: tempat pemrosesan akhir; TPST: tempat pengolahan sampah terpadu
Keterkaitan dengan Program ADIPURA

KEBIJAKAN :
1.Amanat UU TUJUAN dan
No 32/2009 SASARAN
2.Amanat UU
No 18/2008
PERENCANAAN

KERANGKA
KERJA
PROGRAM Eco – Cityo:
KERJA : Cerdas
Pengelolaan Manusiawi
Sampah (3R) Ecologis (Bersih
dan Teduh)
ADIPURA

PARTISIPASI MASYARAKAT dan Tanggung Jawab Produsen


Program Adipura

a. Tujuan b. Sasaran
Penguatan Sistem Pengukuran Kinerja ADIPURA

1. Tingkat Kebersihan
2. Tingkat Kehijauan,
Pencapaian Kinerja Biodiversity, RT/RW
• Untuk mengetahui 3. Kualitas Air dan Udara
tingkat keberhasilan 4. Tingkat Partisipasi
Masyarakat
5. Tingkat Sustainabilitas Kota
Pengukuran
Kinerja Kota Indikator
Adipura
1. Komitmen Pimpinan
Manajemen Kinerja Daerah
• Untuk melihat dan 2. Kebijakan dan Perangkat
menjamin sustainabilitas Hukum
pencapaian kinerja 3. Kelembagaan
4. Sumberdaya Manusia dan
Keuangan
5. Infrastruktur (Prasarana &
Sarana)
Indikator Aspek Pencapaian Kinerja

No Indikator Elemen Kunci


1 Tingkat Kebersihan • Keberadaan Sampah di Ruang Publik
• % Sampah Terkelola
2 Tingkat Keteduhan • Kehijauan Perkotaan
• % Ruang Terbuka Hijau
• Tingkat Biodiversity
• Ketaatan Terhadap Tata Ruang
3 Tingkat Kualitas Lingkungan • % Pencapaian BM Kualitas Air Permukaan
• % Pencapaian BM Kualitas Udara Ambien
4 Tingkat Partisipasi • Jumlah Kelompok Masyarakat
Masyarakat • Jumlah Aktivitas Kelompok Masyarakat
Sistem Manajemen
Pengelolaan (10 %)
Sampah dan
RTH (75%) Capaian Kinerja
(90%)

Sistem Manajemen
Pengendalian (30%)
ADIPURA Pencemaran Air
(10%) Capaian Kinerja
(70%)

Sistem Manajemen
Pengendalian (20%)
Pencemaran
Udara (15%) Capaian Kinerja
(80%)
Sistem
Pengelolaan Manajemen(5%)
ADIPURA Sampah dan
RTH (100%) Capaian Kinerja
(95%)
penutup
1. Penerapan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah merupakan
satu komponen utama pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan.
2. Saat ini sarana pengolahan sampah dikabupaten/kota belum
optimal keberadaannya dalam mendukung program ADIPURA.
3. Dalam penilaian ADIPURA pengolahan dan pengelolaan sampah
dihitung berdasarkan prosentase sampah yang terolah dan
sarana pengolahan yang memadai.
4. Harus membangun budaya bersih pada diri kita sendiri dan
membiasakan memilah sampah.
5. Menggalakkan kampanye dan edukasi penerapan 3R dalam
pengelolaan sampah guna meningkatkan kepedulian dan
komitmen seluruh lapisan masyarakat.
TERIMA KASIH

PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION BALI DAN NUSA TENGGARA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Anda mungkin juga menyukai