Anda di halaman 1dari 27

MATA KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

Dr. Eng. Mega Mutiara Sari, ST., M.Si. FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA

image source : http://efc.web.unc.edu/files/2013/11/Landfill.jpg


SAMPAH

PADAT

Bentuk limbah yang


dihasilkan dari kegiatan
rutin (sehari-hari) manusia
 SAMPAH
Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat [UU No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah]
 SAMPAH RUMAH TANGGA
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang
tidak termasuk tinja dan sampah spesifik [PP No. 81 tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga]
 SAMPAH SPESIFIK
Sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus [UU No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah]
Sebagian besar sampah kota di Indonesia adalah tergolong
sampah hayati, atau secara umum dikenal sebagai sampah
organik.

Komposisi di kota-kota besar :


 70 % sampah hayati
 28% sampah nonhayati
 2% tergolong B3 yang perlu dikelola tersendiri.

Sumber: E. Damanhuri: Solid and Hazardous Waste Management in Indonesia, Proceedings on Environmental
Technology & Management Seminar, January 9‐10, 2002.
Berdasarkan “Statistik Pengelolaan Sampah Tahun 2008” (Kementrian
Lingkungan Hidup, 2008) jenis penanganan sampah yang berlangsung
di Indonesia adalah sebagai berikut
 Pengurugan (Landfiling) : 68,86%
 Pengomposan : 7,19%
 Open burning : 4,79%
 Dibuang ke sungai : 2,99%
 Insinerator skala kecil : 6,59%
 Non-pengurugan : 9,58%
 Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan aktivitas
penduduk yang berarti juga peningkatan jumlah timbulan sampah.
 Masih menggunakan paradigma lama dalam pengelolaan sampah:
Kumpul – Angkut – Buang.
 Hanya sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat
terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang operasi utamanya
adalah pengurugan (landfilling).
 Landfilling berpotensi mendatangkan masalah pada lingkungan, terutama
dari lindi (leachate) yang dapat mencemari air tanah serta timbulnya bau
dan lalat yang mengganggu, karena biasanya sarana ini tidak disiapkan
dan tidak dioperasikan dengan baik.
OPEN DUMPING SANITARY LANDFILL
MAISHIMA INCINERATOR, OSAKA, JEPANG

Karakteristik sampah yang


cocok untuk diinsenerasi :
 Kadar air rendah
 Nilai kalor tinggi
UNIVERSITAS
PERTAMINA
UU NO. 18 TAHUN 2008
• Pengelolaan Sampah

PP NO. 81 TAHUN 2012


• Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Rumah Tangga
Teknik Minimasi Limbah

Pengurangan di Sumber Daur Ulang (on dan in site)

Penggantian produk : Kontrol di sumber Pemanfaatan kembali : Reklamasi :


- Substitusi - Kembali ke proses awal - Diproses untuk kemungkinan
- Konservasi - Bahan baku untuk proses pemanfaatan
- Komposisi produk lain - Diproses sebagai by-product

Penggantian bahan masuk : Penggantian teknologi : Pengoperasian yang baik :


- Pemurnian - Proses - Prosedural
- Substitusi - Peralatan, perpipaan, tata - Pencegahan kebocoran
letak - Praktek pengelolaan
- Kemungkinan otomatisasi - Pemisahan limbah
- Tata cara operasi - Peningkatan penanganan
bahan
- Penjadwalan
Pemilahan limbah padat merupakan proses penanganan limbah padat
terhadap suatu limbah yang dalam kondisi tercampur dengan tujuan:
 Mendapatkan materi atau bahan yang lebih seragam yang masih bernilai
ekonomi dan dapat didaur ulang (recyclable)
 Mempermudah penanganan limbah padat selanjutnya.
Proses pemilahan limbah padat bisa dilakukan terhadap limbah padat
industri dan limbah padat domestik (sampah).
 PENGOMPOSAN
 RECYCLING
 INSINERASI
 PIROLISIS & GASIFIKASI

 STABILISASI/SOLIDIFIKASI
 LANDFILLING
 Japan has developed recycling technology to convert PET Bottle into various textile
products.
STABILISASI/SOLIDIFIKASI

Stabilisasi : proses pencampuran


bahan berbahaya dengan bahan
tambahan (aditif) dengan tujuan
untuk menurunkan laju migrasi dan
toksisitas bahan berbahaya tersebut.

Solidifikasi : proses pemadatan suatu


bahan berbahaya dengan
penambahan aditif. Kedua proses
tersebut seringkali terkait sehingga
sering dianggap mempunyai arti
yang sama

FLY ASH BRICKS


SANITARY LANDFILL

 Sanitary landfill merupakan teknik


urugan sampah yang dilakukan
secara berlapis-lapis pada lahan
yang telah disiapkan, diratakan,
dipadatkan dan ditutup setiap
harinya (Damanhuri, 2008).
 Metode ini merupakan metode
landfilling terbaik dibandingkan
open dumping dan controlled
landfill, khususnya dalam
meminimasi dampak negatif
terhadap lingkungan.

Source: Damanhuri. 2008. Diktat pengelolaan sampah


Brooks/Cole-Thomson. 2006. Solid and hazardous waste
PELAPIS DASAR TANAH LANDFILL

Anda mungkin juga menyukai