Anda di halaman 1dari 26

Pengolahan Limbah

Candeni Sahera 2111050016


Diah Ayu Maharani 2111050026
Ira Rifayanti 2111050047
Mutiara Ani Sabina 2111050065
Novita Indriyani 2111050070
PSPM 4B
Pengertian Limbah
LIMBAH, adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.

LIMBAH INDUSTRI, bersumber dari


kegiatan industri baik karena proses secara
langsung maupun proses secara tidak
langsung.
.
Pengolahan Limbah

Pengolahan Limbah adalah proses menghilangkan


suatu zat yang berbahaya yang dapat merusak
lingkungan.

Tujuan pengolahan limbah adalah untuk menjaga


lingkungan dari berbagai pencemaran yang terjadi
Pengolahan Limbah

UU no 5 Tahun 1984 tentang perindustrian Pasal 21


ayat 1:
“setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan pelestarian sumber daya dan
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan”
Identifikasi Limbah
Limbah memerlukan pengelolaan karena mengandung senyawa pencemaran yang
berakibat terhadap lingkungan, maka yang paling pertama dibuat terlebih dahulu dengan
cara mengidentifikasi limbah cair, gas dan padat:
• Dari sumbernya
• Dari uji karaktristiknya
• Dari uji toksikologi
• Melakukan pencatatan atau pengumpulan data
• Mengevaluasinya
• Pengaruh positif dan atau negatif
Tujuan Identifikasi Limbah

Mengklasifikasikan atau Mengetahui sifat limbah


menggolongkan limbah tersebut, untuk menentukan
tersebut, apa termasuk metode terbaik penanganan,
limbah berbahaya/tidak penyimpanan, pengolahan,
pemanfaatan dan/atau
penimbunan

Menentukan sifat limbah Menilai atau menganalisis


tersebut untuk menilai potensi terhadap lingkungan
kecocokan untuk diolah dan/atau dampak terhadap
dengan limbah lainnya Kesehatan manusia dan
makhluk hidup lainnya dari
limbah tersebut
Macam-macam pengolahan limbah

Pengolahan Limbah Pengolahan Limbah


01 Padat 02 Cair

Pegolahan Limbah
03 Gas
Sanitary Landfil

Insinerasi
Pengolahan
Limbah Padat Pembuatan
kompos

Daur Ulang
 Sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan
lempung dan lembaran pastik untuk mencegah pemberesan limbah ke tanah

 Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat


yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume
sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90%). Selain itu, proses
insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
listrik atau untuk pemanas ruangan.
Pembuatan kompos Metode ini adalah dengan mengolah sampah organik seperti
sayuran, daun- daun kering, kotoran hewan melalui proses penguraian oleh
mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaiki
penanganan sampah organik.

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi
sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi
gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur
ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and
Recycle).
01 Pengolahan primer
(Primary treatment)

Pengolahan sekunder
02 (Secondary Treatment)
Pengolahan
Pengolahan tersier
limbah cair 03 (Tertiary treatment

04 Desinfeksi (Desinfection)

Pengolahan lumpur (Slude


05 Treatment)
Pengolahan primer adalah proses pengolahan secara fisika. Yang terdiri dari:
Penyaringan (screening), Pengolahan awal (pretreatment), Pengendapan
Pengapungan (floation)

Pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu


dengan melibatkan mikroorganisme (bakteriaerob) yang dapat mengurai/
mendegradasi bahan organik. Yang terdiri dari: Metode Trickling filter,
Metode activated sludge, Metode treatment ponds/lagon
Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih
terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan
atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini
disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah.
Metode pengolahan tersier jarang di aplikasikan pada fasilitas pengolahan
limbah, Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses
pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi


mikroorganisme pathogen yang ada dalam limbah cair. Mekanisme desinfeksi
dapat dilakukan secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu,
atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan senyawa untuk membunuh
mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Daya racun zat
b) Waktu kontak yang diperlukan
c) Efektivitas zat
d) Kadar dosis yang digunakan
e) Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan
f) Tahan terhadap air
g) Biayanya murah
Pengolahan lumpur setiap tahap pengolahan limbah cair,
baik primer, sekunder, maupun tersier, akan menghasilkan
endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak
dapat dibuang secara langsung, melainkan perlu diolah lebih
lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya
biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara
aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa
alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan
(landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar
(incinerated
Pengolahan limbah gas
Pengolahan limbah gas secara teknis dilakukan dengan
menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi pencernaan
udara. Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari
limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawa
Bersama gas tersebut. Beberapa cara menangani pencermaan
udara oleh limbah gas:
● Mengontrol Emisi Gas Buang
● Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara
Pembuangan
a) Filter udara
b) Pengendapan siklon
c) Filter basah
d) Pengendap system gravitasi
e) Pengendap elektrosatik
Penanganan limbah yang baik
akan

Menjamin tempat
tinggal/tempat kerja
yang bersih

Mencegah timbulnya
pencemaran
lingkungan

Mencegah
berkembangbiaknya
penyakit
Mengapa limbah perlu diolah?

1 2 3 4

Perlu dengan proses dan Dengan


pendekatan untuk bertambahnya nilai Pengolahan limbah
Karena memperkecil dampak manfaat limbah sendiri harus
berpotensi melalui perpanjangan nilai maka pemakaian menggunakan proses
mencemari tambah sebagai produk dan pendekatan
sumber daya dapat
lingkungan sampingan sebelum teknologi yang akrab
nantinya limbah diolah diefisienkan
pemanfaatannya lingkungan
Pengelolaan
Limbah
Pengelolaan limbah merupakan seluruh
rangkaian proses yang dilakukan untuk
mengkaji aspek kemanfaatan benda atau
barang dari suatu kegiatan sampai betul
betul pada akhirnya hatus menjadi limbah,
karena tidak mungkin dimanfaatkan lagi.
Prinsip Hirarki Penelolaan Limbah (6-M)

Mencegah Mengurangi Menggunakan kembali

Mendaur ulang Memperoleh Menggolah


kembali secara aman
Prinsip Hirarki Pengelolaan Limbah (6-M)
Langkah pertama adalah mencegah timbulnya limbah pada sumbernya (waste avoidance /
waste prevetion) sehingga tidak dihasilkan limbah (zero waste).
Upaya pencegahan ini dapat dilakukan melalui:
 Penerapan prinsip produksi bersih (clean production)
Yaitu melalui penerapan teknologi bersih, pengelolaan bahan, substitusi bahan,
pengaturan oprasi kegiatan, memodifikasi proses produksi, mempromosikan penggunaan
bahan yang tidak berbahaya dan beracun atau sedikit kadar bahaya dan racunya.
 Menerapkan teknik konservasi, dan menggunakn kembali limbah bahan dari pada
mengolahnya sebagai limbah sehingga dapat mencegah terbentuknya limbah dan zat
pencemar.
Langkah yang kedua, adalah melakukan minimisasi atau pengurangan limbah (waste
minimization/reduction).
Upaya pencegahan minimasi lembah ini dapat dilakukan melalui:
produksi bersih, yaitu Penggunaan teknologi yang terbaik yang tersedia (best available
technology/BAT) dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam
secara signifikan yang pada akhirnya dapat mengurangi timbulnya limbah

Langkah yang ketiga adalah pemanfaatan dengan cara penggunaan kembali (reuse). Reuse
adalah penggunaan kembali limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan
secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal.

Langkah keempat adalah pemanfaatan dengan cara recycle, yaitu mendaur ulang komponen-
komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau
secara termal yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yang berbeda.
Langkah yang kelima adalah pemanfaatan limbah dengan cara recovery,
yaitu perolehan kembali komponen-komponen yang bermanfaat dengan
proses kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal.

Langkah yang keenam adalah pengolahan (processing) limbah dengan


metode yang memenuhi persyaratan lingkungan dan keselamatan manusia.
Bumi semakin tua, manusia semakin berulah membuat masa
depan anak bangsa untuk menikmati lingkungan yang sehat
bisa jadi hanya angan-angan saja. Meskipun demikian
berbuat baik pada lingkungan dengan selalu menjaganya
tidak memiliki kata terlambat.
“Hijau dan bersih bukan hanya sebuah aspirasi tetapi sebuah
tindakan."
- Christine Pelosi

 "Kebersihan dan kerapian bukanlah masalah naluri; itu


adalah masalah pendidikan, dan seperti hal-hal besar lainnya,
kamu harus menanamkan rasa padanya.“
- Benjamin Disraeli
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai