Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alvian Rama Fahrizal

NPM : 150510200034

Kelas : Toksikologi Lingkungan dan Produk Pertanian – B

Teknologi Pengendalian Cemaran dan Pengelolaan Lingkungan

Menurut (Soemarwoto, 1991) Pencemaran terjadi pada tanah, air tanah, badan air atau
sungai, udara, bahkan terputusnya rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau
penghancuran suatu jenis organisme yang pada akhirnya akan menghancurkan ekosistem.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan, dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Republik Indonesia No 4 tahun 1982).

Penyebab terjadinya pencemaran pada lahan pertanian digolongkan kedalam: (1) kegiatan
nonpertanian, yaitu industri dan pertambangan dan (2) kegiatan pertanian, yaitu penggunaan
bahan-bahan agrokimia. Pencemaran pada lahan sawah umumnya disebabkan oleh limbah
industri, dan aktivitas budi daya yang menggunakan bahan bahan agrokimia seperti pupuk dan
pestisida yang kurang terkendali.

Pengendalian terhadap pencemaran lingkungan hidup dapat di atasi dalam 3 tahap yaitu, tahap
pencegahan, tahap penanggulangan, dan tahap pemulihan. 5 konsep Pengendalian Pencemaran
Lingkungan berdasarkan konsep pengelolaan lingkungan:

1. Pengawasan terhadap lingkungan, mengevaluasi lingkungan yang terbatas, dan

penilaian terhadap dampak lingkungan.

2. Mengevaluasi dan mempersiapkan alternatif penurunan polusi, teknologi

tanpa limbah atau sedikit limbah, dan meningkatkan sumberdaya.

3. Merencanakan penerapan strategi dalam produk dan teknologi baru.

4. Menyusun fungsi lingkungan dan menerapkan etika lingkungan di dalam

perencanaan perusahaan dan pengambilan keputusan.


5. Mencari solusi terhadap berbagai isu lingkungan yang mengandung konflik.

Upaya – upaya pengendalian pencemaran lingkungan

1. Biologis: Biodegradasi dengan kolam-kolam oksidasi (aerated lagoon), biodegradasi

menggunkan system lumpur aktif (activated sludge system), aerated digester,

biodegradasi dengan bantuan oksigen (trickling fliter).

2. Fisik: Penyerapan karbon aktif (activated carbon adsorption), steam stripping,

evaporasi, reverse osmosis, dan penghancuran ekstrasi (solvent extraction).

3. Kimiawi: Presipitasi/koagulasi/flokulasi, reduksi-oksidasi, dan pertukaran ion.

4. Terpadu dengan melukan proses pengolahan Preliminary Treatment, Secondary

Treatment, dan Tertiary Treatment.

5. Upaya Lain dengan menggunakan remediasi lahan pertanian sebagai upaya

pembersihan pencemaran lingkungan hidup dengan contoh kemoremediasi,

bioremediasi dan fitoremediasi.


Daftar Pustaka

Endrawanto dan H. Winarno. 1996. Proses pengolahan limbah secara fisika dan kimia. hlm.
dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Peranan Bioremediasi dalam Pengelolaan
Lingkungan. LIPI-BPPT-HSF.

Anda mungkin juga menyukai