Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMASI LINGKUNGAN

“LIMBAH INDUSTRI FARMASI”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

1. Rini Sevtika Syafnur 21012029


2. Pramudita Rahmadhani 21012032
3. Nur Laila Lathifah 21012035

Dosen Pengampu:

Nanang Hermawan,ST, M.KM

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2023
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Pembangunan industry farmasi merupakan salah satu wujud pembangunan bidang
kesehatan yang memiliki strategi dalam pengadaan obat-obatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di samping peranannya dalam pembangunan di
bidang kesehatan tersebut, kegiatan industry farmasi juga memiliki potensi untuk
menimbulkan berbagai dampak terhadap lngkungan, baik terhadap aspek fisik, kimiawi,
biologis, serta aspek social ekonomi-budaya. Menyadari bahwa sesiap kegiatan
pembangunan akan menimbulkan dampak positif dan negative, maka disinilah arti penting
pembanguan berwawasan lingkungan dimna dampak negative yang dihasilkan dapat
dikurangi sekecil mungkn.

Ekosistem dimana manusia dan sumber daya alam berada di dalamnya harus dijaga
kelestariannya agar sumber daya yang dimanfaatkan tidak rusak dan kemampuannya tetap
berkesinambungan. Dengan menciptakan hubungan yang serasi antara lingkungan dan
kegiatan manusia.

Pengolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam penfaatan, penataan, pengawasan,


pengendalian, pemulihan, dan pembangunan lingkungan. Kegiatan kegiatan industry,
sebagaimana industry farmasi, memiliki potensi pencemaran lingkungan baik di udara, air,
maupun tanah akibat pembuangan limbah cair, padat, maupun gas yang berupa asap,
partikel debu dan gangguan kebisingan. Dengan timbulnya pencemaran tersebut maka
kualitas lingkungan akan turun sehingga tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukkannya. Akibat dari penurunan kualitas lingkungan tersebut, dapat
mempengaruhi kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu,
pengendalian pencemaran lingkungan menjadi sangat penting dan harus dilaksanakan
dalam sebuah industry.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan limbah?
2. Bagaimana dokumen pengelolaan limbah?
3. Darimana sumber pencemaran di industry farmasi?
4. Bagaimana pengelolaan limbah di industry farmasi?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Limbah
limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas manuusia
maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan dapat
menpunyai nilai ekonomi yang negative.

Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3), yaitu sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya baik secara langsung dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup serta membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya.

Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah sebagai berikut:

a. Limbah Cair
b. Limbah Padat
c. Limbah Gas/Udara
d. Limdah suara/getaran

Pengelolaan limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan yang


telah dan akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang berpotensi
sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).

2.2 Baku Mutu Lingkungan


Baku mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi
atau komponen yang ada atau harus ada dan unsur pencemaran yang ditenggang
keberadaanya dalam sumber daya yang merupakan unsur lingkungan hidup. Sumber
daya merupakan unsure lingkungan hidup terdiri atas sumber daya alam non hayati dan
sumber daya buatan.
Baku mutu lingkungan sering disebut juga sebagai standar lingkungan meliputi
baku mutu lingkungan Ambien (ambient standar) dan baku mutu emisi (Emission
standard). Penetapan baku mutu emisi misalnya baku mutu limbah, harus dikaitkan
dengan kualitas ambient dan baku mutu ambient. Mutu ambien, biasanya hanya satu
golongan saja, namun dapat diubah-ubah tergantung kebijaksanaan atau toleransi
pemerintah.

2.3 Dokumen Pengolaan Lingkungan


Setiap rencana usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup wajib dengan dokumen AMDAL (Analisi Dampak
Lingkungan)termasuk industry farmasi. Dalam penyusunan Dokuman Pengelolaan
Lingkungan, terdapat beberapa istilah yang sering dijumpai.
Berikut adalah pengertian beberapa istilah tersebut :
A. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah Kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
B. Dampak Lingkungan Hidup, Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
C. Dampak Besar dan Penting, Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar
yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Kriteria Dampak Besar dan Penting tersebut tergantung dengan:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah sebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yg terkena dampak
5. Sifat Kumulatif dampak
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
D. Dokumen AMDAL terdiri dari :
a) KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL) adalah ruang lingkup studi AMDAL
yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun
AMDAL dan komisi AMDAL
b) ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Adalah telaah secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang
direncanakan
c) RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya
mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak besar dan penting
terhadap lingkungan akibat suatu kegiatan.
d) RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Adalah dokumen yg memuat upaya
pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak besar dan penting
akibat kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan indikator tertentu yg
ditentukan oleh peraturan per-UU-an (baku mutu lingkungan).
e) UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan)
UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan)
adalah dokumen pengelolaan lingkungan yang digunan bagi rencana usaha
atau kegiatan yang tidak ada dampauk besar usaha atau kegiatan penting,
dan/atau secara teknologi sudah dapat dikelola dampak pentingnya.
f) SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) merupakan dokumen
pengelolaan lingkungan untuk kegiatan Non AMDAL & UKL/UPL

2.4 Sumber Pencemaran Limbah Industri Farmasi


1. Limbah Gas/Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya gas dan senyawa asing kedalam udara
sehingga menyebabkan kwalitas udara menurun atau membahayakan kehidupan
makhluk hidup atau tidak sesuai lagi peruntukannya. Penyebab terjadinya
pencemaran udara dibedakan mennjadi dua yaitu aktivitas alamiah, misalnya
letusan gunung berapi, keadaan klimatogis dan gas-gas yang timbul akibat kegiatan
alamiah. Yang kedua aktivitas manusia seperti pencemaran akibat kegitan industry,
rumah tangga, sumber tenaga atau perang. Limbah udara di industry farmasi
dihasilkan oleh debu selama produksi, uap lemari asam dilaboratorium, uap
solventnproses film coating, dan asap steam boiler, generator listrik dan
incinerator. Upaya Pengelolaan Limbah gas atau pencemaran udara yaitu:
a) Lemari asam dilengkapi dgn exhaust fan dan cerobong + 6 m dilengkapi
dengan absorbent
b) Solvent di ruang coating digunakan dust collector (wet system)
c) Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector unit
4
d) Asap dari Genset dan Incenerator dibuat cerobong asap + 6 meter
Pemantauan Kualitas udara di dalam dan diluar lingkungan industri, meliputi
kadar H2S, NH3, SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle (TSP/debu), Pb (timbale)
2. Limbah Padat
Pencemaran limbah padat adaalah mesuknya benda-bebda padat ke dalam
lingkungan sehingga menyebabkan kualitas lingkungan menurun atau
membahayakan kehidupan makhluk hidup atau tidak sesuai lagi dengan
peruntukannya.
Sumber Pencemaran yang dihasilkan antara lain :
a) Obat kadaluarsa
b) Kegiatan produksi meliputi debu bahan formulasi yang terkumpul dari Dust
Collector dan Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku,pembantu dan
kemasan yang rusak
c) Kegiatan laboratorium meliputi sampah medis agar dan sampel kadaluarsa
d) Kegiatan kantin karyawan berupa kotoran atau sampah dapur
e) Kegiatan administrasi perkantoran berupa arsip-arsip kadaluarsa
f) Sampah kebun atau halaman

Adapun Upaya Pengelolaan limbah padat yaitu Lingkungan:


• Limbah padat Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Ø
Limbah padat B3 berupa sisa granul, bahan baku rejected, produk jadi rejected
nonbetalactam, debu dari dust collector. Limbah tersebut dimusnahkan dengan
double burner incerinator. Dengan pembakaran ganda, asap sisa pembakaran tidak
lagi mengandung bahan berbahaya yang bisa mencemari udara.
• Limbah padat non B3
Sampah domestik dibuatkan tempat sampah , Sisa – sisa kertas, karton, plastik dan
aluminium foil dikumpulkan kemudian dijual ke pengumpul sampah (perusahaan
daur ulang sampah) Pemantauan Kualitas lingkungan (kebersihan) di dalam area
industry, tidak ada limbah B3 yang tercecer di area pabrik, dan sebagiannya,
derajat kebauaan (kadar H2S) disekitar area pabrik
3. Limbah Suara dan Getaran
Pencemaran suara atau kebisingan dan/atau getaran adalah masuknya suara
dan/atau getaran yang tidak diinginkan kedalam limgkungan sehingga kualitas
limgkungan menurun atau tidak sesuai dengan peruntukannya. Suara dan getaran
dari mesin-mesin pabrik, genset, dan steam boiler

Adapun Upaya Pengelolaan limbah suara dan getaran yaitu :


a. Untuk menanggulangi kebisingan yg ditimbulkan oleh genset, dibuat
ruangan berdinding dua (double cover) dan dilakukan perawatan mesin
secara berkala
b. Untuk menanggulangi getaran yg ditimbulkan oleh mesin genset dan
mesin-mesin lain, mesin-mesin ditempatkan pada lantai yang telah dicor
beton dan diberi penguat (pengunci antara mesin dan lantai)
Pemantauan Angka kebisingan dan getaran di dalam dan diluar area
pabrik Kebisingan : max 65 dB
Getaran : max 7,5 Hz

4. Limbah Cair
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya sesuatu kedalam air yang
menyebabakan menurunya kualitasnya atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sumber Pencemaran yang dihasilkan antara lain :

1. Kegiatan produksi meliputi pencucian mesin, alat-alat produksi, pencucian


kemasan, sanitasi kemasan, sanitasi karyawan produksi.
2. Kegiatan laboratorium meliputi pencucian alat, sanitasi ruangan, sanitasi
karyawan, limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.
3. Kegiatan sarana penunjang berupa oli bekas mesin serta solar bekas cucian alat
atau mesin yang diperbaiki
4. Kegiatan sanitasi pabrik atau kantor

Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi limbah yang dihasilkan


adalah :
A. Pembuatan saluran drainase sesuai sumber limbah:
- Saluran air hujan langsung dialirkan ke selokan umum dan dibuat sumur
resapan
- Saluran dari kamar mandi/wc dialirkan ke septi tank
- Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium di alirkan ke
IPAL.

Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) 3) Khusus untuk limbah


cair yang berasal dari golongan beta laktam : sebelum dicampur dengan limbah
non beta laktam ditambahkan NaOH untuk memecah cincin bêta laktam.

B. Dalam pengolahan limbah cair terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
• Karakteristik dari limbah sangat berbeda antara industry yang satu dengan
yang lain. Misalnya limbah cair industry farmasi memiliki kandungan COD
dan BOD serta adar fenol yang tinggi, tetapi kadar limbah logamnya
rendahdengan debit air limbah yang tinggi . oleh karena itu agar
memperoleh gambaran spesifik tentang karakteristik dari limbah yang akan
diolah maka harus dilkukan pengamatan atau survey dari limbah yang
dihasilkan oleh industry tersebut.
• Kemampuan badan air (Assimilative capacity) Pengolahan limbah cair
sangat tergantung dari kemampuan badan air (sungai, dan lain)untuk
menerima beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan pencemaran.
Kemampuan ini sangat berbeda-beda tergantung dari beberapa factor
misalnya debit air, kedalama, klimatologi, dan lain-lain. Semakin kecil
polutan berate semakin besar pula assimilative capacity dari badan air
tersebut
• Peraturan tentang limbah yang berlaku Peraturan mengenai baku mutu
lingkungan dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Hali ini
terkait dengan karakteristik daerah yang besangkutan.
C. Prinsip pengolahan limbah cair
• Pengolahan limbah primer, tujuan pengolahan limbah pada tahap ini
menghilangkan buangan yang tidak larut, ada empat tahap, yaitu:
Screening pada tahap ini berisi usaha-usaha untuk mengurangi atau
menghilangkan bahan buangan besar seperti sampah, plastic, botol, kayu,
barang ronsokan lain berukuran besar. Untuk menghilangkan limbah ini
dapat menggunakan kasa atau ijuk. Canal longitudinal, benda-benda yang
masih bisa melewati kas besi atau ijuk (misalnya pasir) diendapkan dengan
menggunakan emacam kanal yang bagian bawahnya dibuat agak melebar.
Penghilangan lemak,minyak dan sejenisnya. Tahap ini mempunyai prinsip
bahwa lemak, minyak dan sejenisnya memiliki berat jenus yang lebih kecil
dari air sehingga akan mengapung di bagian atas air. Untuk menghilangkan
jenis kotoran ini, air imbah dialirkan kekolam yang berukuran relative luas
dan memiliki aliran rendah dan tenang. Menghilangkan zat padat
tersuspensi. Pada tahap ini dilakukan dengan cara mengalirkan limbah cair
kedalam suatu saluran yang dilengkapi dengan penyaring-penyaring dari
kasa yang diperuntukkan untuk menyaring zat tersuspensi.
• Pengolahan limbah sekunder Prinsip pengolahan limbah pada tahap ini
adalah untuk menghilangkan kontamina-kontaminan lain yan tidak terproses
pada pengolahan primer. Secara garis besar kontaminan yang dapat
dihilangkan dalam 3 macam yaitu padatan tersuspensi, senyawa organic
terlarut senyawa anorganik terlarut. Terdapat beberapa cara untuk
menghilangkan kontaminan-kontaminan ini dengan cara filtrasi sederhana,
penambahan suatu koagulator, penambahan arang aktif (terutama untuk
menurunkan kadar fenol).
• Pengolahan limbah tersier Prinsip pengolahan ini adalah untuk menurunkan
COD dan BOD serta menambahkan oksigen terlarut (dissolved
oxygen/DO). Terdapat beberapa metode, baik secara fisik, biologis maupun
mekanis-biologis. Secara fisik penambahan oksigen terlarut dilakukan
dengan menyemburkan udara bebas kedalam limbah pada bak /kolam aerasi.
Secara biologis dlakukan dengan car menggunakan activated sludge, dimana
limbah dialirkan ke dalam bak/kolam penampungan, yang berisi
mikroorganisme yang akan merubah zat-zat organic menjadi biomassa
(energy) dan gas co2. Sedangkan pengolahan secara mekanis-biologis dapat
dilakukan dengan menyemprotkan air limbah kepermukaan benda padat
(misalnya lantai beton) yang diberi mikroorganisme.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber aktivitas
manuusia maupun proses – proses alam atau belum mempunyai nilai ekomoni
bahkan dapat menpunyai nilai ekonomi yang negative
2. Adapun limah yang dihasilkan oleh industry farmasi adalah Limbah Cair, Limbah
Padat, Limbah Gas/Udara, Limbah suara/getaran
3. Proses yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika,
kimia,dan biologi.
4. Pengelolaan limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan
yang telah dan akan ditimbulkan oleh adanya pengeluaran limbah terutama yang
berpotensi sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk saran
atau pun kritik dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan menambah
literatur yang dapat digunakan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Widjajanti, 1999. Baku mutu lingkungan makalah pelatihan penyusunan


RKL-RPL.Yogyakarta.

Hasmawati, 2011. Laporan praktek kerja profesi apoteker di pt. Kimia farma
(persero) Tbk. Jakarta: Universita Indonesia

Priyambodo.b, 2007. Manajemen Farmasi Industri.Yogyakarta: Global pustaka


Utama.

Anda mungkin juga menyukai