Anda di halaman 1dari 24

Universitas Udayana

Masalah Limbah
Padat dan Bahan
Beracun
Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan

Dr. Made Heny Urmila Dewi,


S.E.,M.Si
KELOMPOK 5
• Diah Manik Leontina 2007511062
• NI Kadek Anggitwa Dwi Cahyani 2007511067
• A.A. Gede Raditya Ari Permana 2007511194
• Dewa Gede Satrya Cesa Pranata 2007511283
Pokok Bahasan
Pengawasan Pengawasan
Bahan Kimia Bahan Kimia
Beracun
Limbah Padat
Berbahaya

Pengasawan
Limbah Padat Peptisida
Perkotaan
• Limbah Padat Berbahaya
Limbah padat berbahaya adalah setiap bahan
yang tidak dikehendaki atau residu yang
dapat menimbulkan ancaman besar terhadap
kesehatan atau lingkungan.

JENIS – JENIS BAHAN BERBAHAYA


Asam dan Basa
Logam Berat
Bahan Reaktif
Bahan Kimia Organik Sintetik
Pelarut
Pestisida
Sumber dan Besar
Permasalahannya
Negara manapun di dunia ini harus berusaha menangani risiko limbah
yang makin menumpuk. Negara sedang berkembang, termasuk
Indonesia, juga menghadapi masalah yang serupa ketika mereka
berkembang menjadi ekonomi yang lebih industrial. Negara
berkembang ini juga harus berjuang melawan limbah yang sengaja
dibuang di dalam wilayahnya oleh perusahaan dari negara maju yang
berusaha menghindari biaya dan hambatan aturan pembuangan limbah.
2. LIMBAH Limbah Padat Perkotaan (LPP) sebagaimana
PADAT biasa disebut tidak lain dari kumpulan
kaleng, botol, sisa makanan, surat kabar,
PERKOTAAN
potongan rumput, dan perabot rumah
tangga yang sudah tua yang merupakan ciri
kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari aliran limbah tidak
berbahaya, LPP tidak menimbulkan
ancaman langsung terhadap kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan
Sifat Limbah Padat Perkotaan (LPP)
Kecenderungan. Banyak masyarakat telah mencermati makin membesarnya aliran
LPP, satu fenomena yang hanya sebagian terkait dengan pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan LPP per kapita juga mengalami peningkatan, yang menunjukkan
bahwa sifat satu masyarakat sebagai "masyarakat pembuang" (biasa memang
setelah dipakai) tampaknya sangat tepat. Produk yang kedaluwarsa, advertensi
yang persuasif yang mendorong konsumsi berlebihan, dan ketergantungan pada
produk makanan dalam kemasan, kesemuanya ini menambah permasalahan LPP
Tinjauan Umum Kebijakan

Tanggung jawab pengelolaan limbah tidak berbahaya sebagian besar didelegasikan kepada pemerintah
setempat (kabupaten/kota madya) dan bantuan pemerintah daerah provinsi dan pusat. Oleh karena
kabupaten/kota madya bertanggung jawab terhadap rencana limbah yang tidak berbahaya, mereka
mempunyai kebebasan untuk mengembangkan program yang efektif biaya.
Memodel Pasar untuk Jasa Manajemen LPP

Pada pasar jasa LPP, komoditas yang relevan sesungguhnya kombinasi beberapa aktivitas yang berbeda,
pengumpulan transportasi dan pembuangan LPP. Berdasarkan definisi ini, kita akan membuat model
pasar untuk jasa LPP dengan menggunakan kurva permintaan (D) atau manfaat privat marjinal (MPB)
dan kurva penawaran (S) atau biaya privat marjinal (MPC) hipotesis
Memodel Pasar untuk Jasa
Manajemen LPP
Pengertian Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun beserta
Karakteristiknya

BahanBerbahaya dan Beracun (B3) merupakan


zat, energi, dan komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup, dan membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain
Pengertian Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun beserta Karakteristiknya

Mudah meledak Mudah menyala Reaktif Infeksius Korosif Beracun


Pencegahan Pencemaran Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun

1.Pengubahan produk dengan cara


penggantian jenis produk dan pengubahan
komposisi produk
2.Pengendalian di sumber dengan
menerapkan prosedur operasi yang baik
3.Recycling yakni limbah dikembalikan ke
proses
Penanggulangan Pencemaran
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
•Pemberian informasi mengenai peringatan
adanya pencemaran
•Pengisolasian adanya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
•Penghentian sumber adanya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
Pengertian, Prinsip dan Tujuan Pengawasan

Pengawasan bisa diartikan sebagai


tugas untuk mencocokkan sampai
dimanakah program atau rencana
yang telah digariskan itu
dilaksanakan sebagaimana mestinya
dan apakah mencapai hasil yang
dikehendaki
Pengertian, Prinsip dan Tujuan Pengawasan

Beberapa prinsip pengawasan meliputi :


(a)obyektif dan menghasilkan fakta
(b) berpangkal tolak dari kebijakan dan pedoman kerja
yang telah ditetapkan
(c)preventif
(d)bukan tujuan tetapi sarana
(e)efisiensi
(f)apa yang salah bukan siapa yang salah
(g)membimbing dan mendidik
Pengertian, Prinsip dan Tujuan Pengawasan

Tujuan pengawasan yakni untuk mengetahui beberapa


hal sebagai berikut :
a. Apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya
b. Apakah segala sesuatu dilaksanakan telah sesuai
dengan instruksi asas-asas yang telah ditetapkan
c. Kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan serta
kekurangan kekurangan yang mungkin timbul dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuatu apakah berjalan secara
efisien
a)Pengawasan peptisida
baru Melauli pendaftaran

Kategori pestisida yang tidak dapat


didaftarkan :
• komposisinya tidak sesuai sehingga tidak
menjamin kalau ada pihak yang menggugat;
• labelnya tidak sesuai dengan peraturan;
• tidak bereaksi sesuai fungi yang diharapkan
tanpa menimbulkan akibat negatif yang
serius terhadap lingkungan;
• tidak dapat digunakan dalam skala yang
luas tanpa menimbulkan akibat negatif yang
berarti terhadap lingkungan.
b) Pengawasan Pestisida yang Telah
Masuk Pasar Melalui

Dalam pendaftaran Satu aspek yang lebih


penting adalah peraturan yang berkaitan
dengan pendaftaran ulang pestisida yang
semula sudah terdaftar. Sebagai akibat dari
proses peninjauan ulang, banyak pestisida
yang kurang aman telah dibatasi
pemakaiannya atau dilarang.
Pengawasan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan bagian dari kehidupan masyarakat


modern dan merupakan industri utama dalam perekonomian
modern. Kala dipergunakan secara tepat, sebagian besar dari
bahan ini membantu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Namun ekspose terhadap bahan kimia dapat menimbulkan risiko
kepada masyarakat. Sayangnya, risiko kesehatan akibat ekspos
bahan kimia, khususnya dalam jangka panjang dan bersifat
permanen, belum diketahui sampai bahan kimia itu digunakan
dalam bisnis dan secara luas. Satu dari tujuan Utama pengaturan
pemerintah atas bahan kimia adalah untuk menemukenali dan
mengawasi bahan kimia yang mengakibatkan risiko terhadap
kesehatan atau terhadap lingkungan sebelum bahan itu
dipergunakan dalam bisnis.
(a) Pengawasan Terhadap Pengenalan Bahan Kimia Baru

•Pengawasan terhadap bahan kimia beracun yang baru tidak memakai proses
pendaftaran. Melainkan, manufaktur diharuskan memberitahukan secara resmi kepada
pemerintah sebelum mereka bermaksud untuk memproduksi atau mengimpor bahan
kimia baru tersebut. Pemberitahuan disampaikan kepada pemerintah melalui apa yang
disebut sebagai nota sebelum produksi, yang memberikan informasi mengenai sifat
bahan kimia, ekspose harapan terhadap karyawan, penggunaannya, dan akibat
terhadap kesehatan dan lingkungan. Setelah menerima nota tersebut, pemerintah
menilai risiko dan memberikan tanggapan
(b) Pengawasan Bahan Kimia dalam Pemakaian

Peraturan mengharuskan produsen untuk melaporkan kepada pemerintah apabila


satu bahan kimia dijumpai mengakibatkan risiko besar terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan. Apabila hal ini terjadi, kantor bahan beracun pemerintah menilai
informasi tersebut dan mengambil tindakan, yang dapat bervariasi dari persyaratan
pemberian label sampai hak untuk melarang peredaran bahan kimia dimaksud.
Meskipun dengan mengingat keterbatasannya, analisis peringkat risiko dengan tegas
menyatakan perlunya penelitian lanjutan mengenai bagaimana cara pemerintah
menentukan prioritas kebijakan lingkungan.
Sekian dan
Terimaksih
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai