Anda di halaman 1dari 23

Asslamu’alaikum Wr.

Wb

FARMASI LINGKUNGAN
Anggota
 Dewi Rostina
 Desi Agni Mutia
 Eulis Nur Cahya
 Padillah Mutiara
 Resi Yuiasari
 Roni Jaelani
 Yuli Mulyadi
Latar belakang
 Pada zaman sekarang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
menempati tantangan terdepan untuk disadari, ditangani dan dikelola
secara benar dan bijak agar bumi tempat manusia hidup dapat berumur
panjang dan berkelanjutan demi kemaslahatan manusia dan
lingkungannya.Pencemaran lingkungan bukan hal yang asing lagi. Di
tengah laju perkembangan peradaban manusia yang semakin pesat, pola
hidup hijau dan ramah lingkungan yang diharapkan menjadi salah satu
dampak perubahan yang baik.
 Pencemaran lingkungan adalah suatu proses atau keadaan dimana
komposisi dan keadaan lingkungan secara langsung atau tidak langsung
mengalami perubahan akibat suatu aktivitas manusia, sehingga
peruntukkannya pun menjadi berubah. Pencemaran dapat menimbulkan
dampak dan resiko terhadap kesehatan manusia, kualitas bahan, dan
estetika/keindahan Untuk mengatasi hal ini, maka harus meningkatkan
upaya pencegahan masuknya limbah farmasi ke dalam lingkungan,
Green pharmacy atau farmasi ramah lingkunganlah yang saat ini perlu
dikembangkan
• Apa yang dimaksud dengan pengolahan limbah rumah sakit
?
Rumusan • Bagaimana penanganan limbah rumah sakit ?
Masalah • Apa saja sumber-sumber limbah rumah sakit ?
• Apa saja dampak yang ditimbulkan dari limbah rumah sakit
?

• Mengetahui pengertian dari pengolahan limbah rumah


sakit.
• Mengetahui cara pananganan limbah rumah sakit.
Tujuan • Mengetahui sumber-sumber limbah rumah sakit.
• Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah rumah
sakit.

• Manfaat dari adanya green pharmacy ini sebagai pedoman


bagi perbaikan produk dan proses produksi, efektif dan
efisien dalam penggunan sumber daya alam dan energy,
Manfaat mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar
atau limbah, mencegah berpindahnya pencemar dari satu
media lingkungan ke media lingkungan lain, mengurangi
resiko terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar
Prinsip Dasar Ramah Lingkungan

 Ramah lingkungan pada dasarnya adalah penerapan konsep


“zero waste”, pada pelaksanaanya industri ramah lingkungan
diharapkan dalam proses industri melakukan strategi
mencegah, mengurangi dan menghilangkan terbentuknya
limbah sebagai bahan pencemar lingkungan. Contoh dari ramah
lingkungan ini diterapkan pada industri
 Industri yang menerapkan strategi ramah lingkungan
mempunyai tujuan :
1. Menciptakan produk yang sehat, aman dan berkualitas,
2. Meminimalkan potensi kontaminasi bahan-bahan yang
beracun atau berbahaya pada produk,
3. Melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja
4. Meminimalkan terbentuknya limbah baik dalam jumlah dan
toksisitasnya.
 Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan
dalam suatu industry dapat diterapkan 6 (enam)
prinsip dasar yaitu
1. Refine
2. Reduce
3. Reuse,
4. Recycle
5.Recovery
6. Retrieve Energy.
Definisi Green Pharmacy
Green Pharmacy Menurut James A Duke, Ph.D, Green
Pharmacy adalah peningkatan kemampuan dan kepedulian terhadap
perkembangan tumbuhan berkhasiat yang digunakan untuk tujuan
pengobatan dan melihat sumber sumber tumbuhan berkhasiat
yang tersedia di alam dan menginformasikannya ke khalayak ramai.
Atau
Green pharmacy atau farmasi ramah lingkungan ini adalah
upaya pencegahan masuknya limbah farmasi ke dalam lingkungan
yang dilakukan secara holistik dan komprehensif melibatkan semua
pihak yang terkait dengan produk farmasi, mulai dari industri
farmasi, distributor, rumah sakit, klinik, apotek, masyarakat/pasien,
perguruan tinggi farmasi, dan pemerintah.
Prinsip ‘Go Green’ merupakan satu PR manusia saat ini yang
kompleks dan berakar banyak. Peran dari berbagai ahli maupun
non-ahli pada berbagai lahan ilmu sangat dibutuhkan
Limbah farmasi dapat dihasilkan dari
berbagai tempat, seperti :
 Industri farmasi, rumah sakit, dan apotek baik
dalam bentuk tumpahan bahan, bahan yang tidak
digunakan, sampah bahan pengemas, sediaan yang
rusak, dan sediaan yang kadaluarsa.
 Tempat tinggal pasien berupa sediaan sisa yang
tidak digunakan, tumpahan, dan sediaan yang
kadaluarsa.
Terdapat beberapa cara masuknya bahan aktif
farmasi ke dalam lingkungan yang disebabkan oleh
pengguna, diantaranya:

1. Melalui saluran air


2. Melalui pembuangan sediaan farmasi yang tidak
digunakan (sisa, rusak, diganti) dan yang telah
kadaluarsa ke dalam toilet/jamban atau melalui
pembuangan sampah kota (TPS/TPA)
Limbah Rumah Sakit
 Limbah adalah bagian dari hasil produksi yang pada
umumnya dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan yang kurang baik, namun jika limbah
tersebut dapat dimanfaatkan atau didaur ulang
kembali menjadi produk yang sejenis atau jenis
produk lainnya maka akan mempunyai nilai tambah
(added value) yang sangat menguntungkan.
 Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari
kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang
bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah
rumah sakit
Unsur-unsur yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
pelayanan rumah sakit (termasuk pengelolaan limbahnya),
yaitu :

 Pemrakarsa atau penanggung jawab rumah sakit.


 Pengguna jasa pelayanan rumah sakit.
 Para ahli, pakar dan lembaga yang dapat
memberikan saran-saran.
 Para pengusaha dan swasta yang dapat
menyediakan sarana dan fasilitas yang
diperlukan.
 Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua
sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
 limbah klinis
 non klinis baik padat maupun cair
Limbah klinis
 klinis bermacam – macam dan berdasarkan
potensi yang terkandung di dalamnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Limbah benda tajam
2. Limbah infeksius
3. Limbah laboratorium
4. Limbah jaringan tubuh
5. Limbah sitotoksik
6. Limbah farmasii
7. Limbah kimia
8. Limbah radioaktif
non klinis
1. kantor/administrasi kertas
2. unit pelayanan
(berupa karton, kaleng, botol), sampah
dari ruang pasien, sisa makanan buangan;
sampah dapur (sisa pembungkus, sisa
makanan/bahan makanan, sayur dan lain-
lain).
 Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-
macam mikroorganisme, tergantung pada jenis
rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan
sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada
(laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis
mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen.
Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan
mengandung bahan-bahan organik dan anorganik,
yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan
uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD,
TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.
 Prinsip umum pembuangan limbah rumah sakit
adalah sejauh mungkin menghindari resiko
kontaminsai dan trauma.
 Jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi bagian
berikut ini :
1. Limbah Klinik
2. Limbah Patologi
3. Limbah Bukan Klinik
4. Limbah Dapur
5. Limbah Radioaktif
Dampak Limbah Rumah Sakit
 Gangguan kesehatan dan keselamatan kerja,terutama bagi karyawan
rumah sakit bila tidak di lengkapi dengan sistem proteksi yang tepat.
 Gangguan estetika dan kenyamanan berupa bau,serat kesan kotor
yang dapat memberikan efek psikologis bagi pengguna rumah sakit.
 Pencemaran lingkungan,melalui sampah/limbah yang di buang baik
internal maupun external.
 Kerusakan bangunan dapat disebab oleh kimia yang terlarut.
 Gangguan kerusakan tanaman dan binatang hidup di sebabkan oleh
buangan bahan kimia dan bahan infeksius.
 Gangguan terhadap kesehatan manusia disebabkan oleh virus/bakteri
bahan kimia dan gas.
 Gangguan terhadap genetik dan reproduksi manusia dapat disebabkan
oleh bahan kimia, senyawa radio aktif dan lainnya.
 Dapat terjadi kerusakan ekosistem yang lebih luas dan berskala besar.
Pemanfaatan Rumah Sakit
 Limbah domestik yang dapat didaur ulang
ataupun dimanfaatkan harus dipisah dalam
tempat terpisah. Limbah domestik berupa
kertas/karton, plastik, gelas dan logam masih
mempunyai nilai jual untuk di reuse. Begitu pula
dengan limbah domestik berupa sampah organik
bisa untuk kompos. Limbah plastik bekas
pengobatan lainnya seperti bekas infus yang tidak
terkontaminasi limbah B3 atau limbah infeksius
dapat didaur ulang
Penanganan Limbah Rumah
Sakit
 Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah, upaya
pertama yang harus dilakukan adalah upaya
preventif yaitu mengurangi volume bahaya
limbah yang dikeluarkan ke lingkungan yang
meliputi upaya menangani limbah pada
sumbernya, serta upaya pemanfaatan limbah.
 Reduksi limbah pada sumbernya merupakan
upaya yang harus dilaksanakan pertama kali
karena upaya ini bersifat preventif yaitu
mencegah atau mengurangi terjadinya limbah
yang keluar dan proses produksi
 Reduksi limbah pada sumbernya adalah upaya mengurangi
volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang
akan keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada
sumber pencemar, hal ini banyak memberikan keuntungan
yakni meningkatkan efisiensi kegiatan serta mengurangi biaya
pengolahan limbah dan pelaksanaannya relatif murah. Berbagai
cara yang digunakan untuk reduksi limbah pada sumbernya
adalah :
 House Keeping yang baik
 Segregasi aliran limbah,
 Pelaksanaan preventive maintenance
 Pengelolaan bahan (material inventory),
 Pengaturan kondisi proses dan operasi yang baik
 Penggunaan teknologi bersih
 Bangsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua
warna, satu untuk limbah klinik dan yang lain untuk bukan
klinik.
Beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam
merumuskan kebijakan kodifikasi dengan
warna yang menyangkut hal-hal berikut
1. Pemisahan limbah
2. Penyimpanan limbah
3. Penanganan limbah
4. Pengangkutan limbah
5. Pembuangan limbah
Sekian
dan
terimaksih

Anda mungkin juga menyukai