Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN SOAL PENGOLAHAN AIR INDUSTRI PANGAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Air Industri Pangan

Disusun Oleh :

1. Anisa Banawati (163020143)


2. Indria Yustisi Noviani (163020166)
3. Shafira Annisa Rianti (163020167)
4. Suci Utami (163020256)
5. Aulia Putri Prandini (163020260)

Kelompok 1/ Kelas E

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018/2019
Soal Kelompok 1
1. Uraikan tentang lingkungan hidup!
Jawab :
Pada Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 23 tahun
1997sebagai pembaharuan UU RI nomor 4 Tahun 1982, sehingga proses pembuktian dan
penentuan subyek hukumnya sudah diatur dalam pasal 30 s/d 48 mulai dari penyelesaian
sengketa lingkungan hidup, tanggung jawab mutlak, penyidikan dan ktentuan pidananya.
Dalam undang-undang ini yang dimaksudkan dengan:
1) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain;
2) Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup;
3) Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya
sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya,
ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan
mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan;
4) Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup;
5) Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
6) Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain;
7) Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain;
8) Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya;
9) Pelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat,energi, dan/atau
komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
10) Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya
manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun nonhayati, dan sumber daya
buatan;
11) Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup;
12) Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya;
13) Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat
fisik dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang;
14) Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan;
15) Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam tak
terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan umber daya
alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambunganketersediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya;
16) Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan;
17) Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau
konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain;
18) Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lain;
19) Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup;
20) Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;
21) Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan;
22) Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terbentuk atas
kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan
kegiatannya di bidang lingkungan hidup;
23) Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan
terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar
yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan;
24) Orang adalah orang perseorangan, dan/atau kelompok orang,
dan/atau badan hukum;
25) Menteri adalah Menteri yang ditugasi untuk mengelola lingkungan
hidup.

2. Uraikan tentang limbah cair dan baku mutu, mutu limbah cair dan debit maksimum!
Jawab :
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep.51/MENLH/10/1995
Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Dalam Keputusan Menteri ini
yang dimaksud dengan :
1) Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri;
2) Baku Mutu Limbah Cair Industri adalah batas maksimum limbah cair yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan;
3) Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan
industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas
lingkungan;
4) Mutu Limbah Cair adalah keadaan limbah cair yang dinyatakan dengan debit,
kadar dan beban pencemaran;
5) Debit Maksimum adalah debit tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke
lingkungan;
6) Kadar Maksimum adalah kadar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke
lingkungan;
7) Beban Pencemaran Maksimum adalah beban tertinggi yang masih diperolehkan
dibuang ke lingkungan;
8) Menteri adalah Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup;
9) Bapedal adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;
10) Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibukota atau Gubernur Kepala Daerah Istimewa.
3. Berikan contoh debit limbah maksimum yang digunakan per ton produk yang dihasilkan!
Jawab :
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI SUSU, MAKANAN YANG
TERBUAT DARI SUSU

Catatan :

a. Pabrik susu dasar : menghasilkan susu cair, susu kental manis dan atau susu
bubuk.
b. Pabrik terpadu : menghasilkan produk susu, keju, mentega, dan atau es krim.
c. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalammiligram parameter per liter air limbah.
d. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton total padatan susu atau produk susu.
4. Berikan uraian beberapa peraturan AMDAL!
Jawab :
Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 berisi AMDAL tentang:
1. Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu / multisektor adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung
jawab;
2. Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan
satu instansi yang bertanggung jawab;
3. Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan
wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab;
5. Berikan uraian tujuan AMDAL!
Jawab :
- Melaksanakan pembangunan berwawasan ramah lingkungan sehingga tercapai
kelestarian lingkungan hidup baik saat ini maupun masa depan.
- menerapkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup
- mempelajari aspek lingkungan
- mempelajari dampak lingkungan
- mempelajari dan memperoleh semua informasi ilmiah, fakta dan data lingkungan untuk
keperluan pengambilan keputusan
- mencari pendekatan technoware, infoware, humanware, dan organoware terhadap
penyelesaian dampak lingkungan, dan
- memenuhi kebutuha dunia jndustri dan instansi lain terkait.

6. Berikan komponen AMDAL!


Jawab :
-penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
digunakan untuk ANDAL, RPL dan RKL.
- Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
bertujuan menduga terjadinya dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan. Kegiatan
ANDAL meliputi kondisi lingkungan, aspek produksi, sumber senyawa kimia penyebab
pencemaran, air, udara dan lahan serta jenis dan volume limbah
- penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL)
Ditujukan untuk seluruh pihak berkepentingan sebagai acuan kegiatan sudah berjalan.
PEL digunakan sebagai persiapan, apakah kegiatan sudah berjalan perlu dilengkapi
dengan Studi Evaluasi Lingkungan (SEL). PEL digunakan untuk penyusunan RKL dan
RPL. PEL tertera dalam keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup Nomor Kep. 51/MN KLH/6/1987 tanggal 4 Juni 1987. Penyederhanaan AMDAL
dilakukan pada tahun 1993 yaitu konsep Upaya Kelolaan Lingkungan (UPL)
- Studi Evaluasi Lingkungan (SEL)
bertujuan untuk memberi kejelasan pada pihak yang berkepentingan tentang ruang
lingkup pekerjaan yang harus dilakukan. SEL merupakan studi penelaahan dampak
lingkubgan pada kegiatan yang sudah ada baik pada kegiata konstruksi maupun pasca
konstruksi. SEL tertera pada Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup tanggal 4 Juni 1987.
- Rencana Kelelolaan Lingkungan (RKL)
meliputi faktor lingkungan yabg terkena dampak, sumber dampak, bobot tolok ukur
dampak, pengelolaan lingkungan, misal SO2 dan kadar NOx yang tinggi, ditanggulangi
d3ngan cerobong asap yang tinggi.
- Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
RPL harus memperhatikan rekomendasi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) dan
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL). RPL meliluti jenis dampak penting, faktor
lingkungan yang dipantau tolak ukur dampak, lokasi dan metode pemantauan.

7. Berikan uraian fungsi PIL!


Jawab :
Fungsi PIL :
a. Sebagai alat penapis apakah sesuatu rencana kegiatan perlu dilengkapi dengan
ANDAL atau tidak, yang dikaitkan dengan dampak lingkungan.
b. Untuk penilaian ketetapan lokasi dari sesuatu rencana kegiatan, apakah lokasinya
harus dipindah/tidak.
c. Sebagai acuan untuk menyusun RKL dan RPL apabila rencana kegiatan tidak
mempunyai dampak penting.
d. Sebagai acuan untuk penyusunan KA-ANDAL apabila ternyata rencana kegiatan
mempunyai dampak penting.
e. Data PIL digunakan pula untuk ANDAL sehingga tidak diperlukan lagi
pengambilan sampel ulang, hanya menambahkan saja.
8. Buatlah diagram alir permohonan AMDAL!
Jawab :
9. Sebutkan isi keputusan presiden Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1990!
Jawab :
BAPEDAL, mempunyai tugas pokok membantu Presiden dalam melaksanakan
pengendalian dampak lingkungan hidup yang meliputi upaya pencegahan kerusakan,
penanggulangan dampak serta pemulihan kualitas lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kerjasama pertukaran data dan informasi antara pusat dan daerah mengenai lingkungan
hidup ditandatangani kesepakatannya pada tanggal 15 Juli 2003 oleh Deputi VII
mewakili Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan wakil-wakil Pemerintah
Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota.

Adapun maksud dari kesepakatan kerja sama tersebut adalah bertujuan untuk
membangun jaringan atau network antara Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat
implementasi dari Bapedal Regional Network Project. Komponen yang dibangun dalam
program ini adalah Environmental Impact Management Information System,
Kementerian Lingkungan Hidup telah membangun sistem informasi yang melibatkan 7
propinsi dan 14 kabupaten/kota.

Pemilihan Propinsi didasarkan pada kepedulian terhadap masalah lingkungan dilihat dari
aspek ketersediaan data dan informasi dalam rentang waktu 10 tahun yaitu tahun 1990 –
2000. Sedangkan pemilihan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh propinsi dengan kriteria
berada di daerah hulu dan hilir suatu daerah aliran sungai yang menjadi prioritas untuk
dikendalikan pencemarannya;

Ketujuh propinsi yang bersedia melakukan kerjasama pertukaran data dan informasi
adalah;
1. Propinsi Riau;
2. Propinsi Sumatera Selatan;
3. Propinsi Jawa Tengah;
4. Propinsi Jawa Timur;
5. Propinsi Kalimantan Selatan;
6. Propinsi Kalimantan Timur;
7. Propinsi Sulawesi Selatan;

Ke empat belas Kabupaten/Kota yang dipilih oleh propinsi adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Kampar;
2. Kabupaten Siak;
3. Kabupaten Lahat;
4. Kota Palembang;
5. Kabupaten Pekalongan;
6. Kota Pekalongan;
7. Kota Malang;
8. Kota Surabaya;
9. Kabupaten Kotabaru;
10. Kota Banjarmasin;
11. Kabupaten Kutai Kartanegara;
12. Kota Samarinda;
13. Kabupaten Gowa;
14. Kota Makasar;

Pola kesepakatan kerjasama ini merupakan modul kerjasama pengelolaan lingkungan


hidup yang melibatkan Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing. Saat ini sebagian besar peralatan teknologi informasi sudah
terpasang di kantor-kantor Bapedal Propinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana tersebut
di atas. Tahap selanjutnya adalah instalasi aplikasi-aplikasi dan workshop yang
ditargetkan sampai dengan bulan September 2003.
10. Sebutkan jenis pembinaan dan pengembangan industry oleh pemerintah!
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai