Disusun Oleh :
Kelompok 1/ Kelas E
2. Uraikan tentang limbah cair dan baku mutu, mutu limbah cair dan debit maksimum!
Jawab :
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep.51/MENLH/10/1995
Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Dalam Keputusan Menteri ini
yang dimaksud dengan :
1) Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri;
2) Baku Mutu Limbah Cair Industri adalah batas maksimum limbah cair yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan;
3) Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan
industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas
lingkungan;
4) Mutu Limbah Cair adalah keadaan limbah cair yang dinyatakan dengan debit,
kadar dan beban pencemaran;
5) Debit Maksimum adalah debit tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke
lingkungan;
6) Kadar Maksimum adalah kadar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke
lingkungan;
7) Beban Pencemaran Maksimum adalah beban tertinggi yang masih diperolehkan
dibuang ke lingkungan;
8) Menteri adalah Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup;
9) Bapedal adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;
10) Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibukota atau Gubernur Kepala Daerah Istimewa.
3. Berikan contoh debit limbah maksimum yang digunakan per ton produk yang dihasilkan!
Jawab :
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI SUSU, MAKANAN YANG
TERBUAT DARI SUSU
Catatan :
a. Pabrik susu dasar : menghasilkan susu cair, susu kental manis dan atau susu
bubuk.
b. Pabrik terpadu : menghasilkan produk susu, keju, mentega, dan atau es krim.
c. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalammiligram parameter per liter air limbah.
d. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton total padatan susu atau produk susu.
4. Berikan uraian beberapa peraturan AMDAL!
Jawab :
Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 berisi AMDAL tentang:
1. Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu / multisektor adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung
jawab;
2. Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan
satu instansi yang bertanggung jawab;
3. Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan
wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab;
5. Berikan uraian tujuan AMDAL!
Jawab :
- Melaksanakan pembangunan berwawasan ramah lingkungan sehingga tercapai
kelestarian lingkungan hidup baik saat ini maupun masa depan.
- menerapkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup
- mempelajari aspek lingkungan
- mempelajari dampak lingkungan
- mempelajari dan memperoleh semua informasi ilmiah, fakta dan data lingkungan untuk
keperluan pengambilan keputusan
- mencari pendekatan technoware, infoware, humanware, dan organoware terhadap
penyelesaian dampak lingkungan, dan
- memenuhi kebutuha dunia jndustri dan instansi lain terkait.
Adapun maksud dari kesepakatan kerja sama tersebut adalah bertujuan untuk
membangun jaringan atau network antara Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat
implementasi dari Bapedal Regional Network Project. Komponen yang dibangun dalam
program ini adalah Environmental Impact Management Information System,
Kementerian Lingkungan Hidup telah membangun sistem informasi yang melibatkan 7
propinsi dan 14 kabupaten/kota.
Pemilihan Propinsi didasarkan pada kepedulian terhadap masalah lingkungan dilihat dari
aspek ketersediaan data dan informasi dalam rentang waktu 10 tahun yaitu tahun 1990 –
2000. Sedangkan pemilihan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh propinsi dengan kriteria
berada di daerah hulu dan hilir suatu daerah aliran sungai yang menjadi prioritas untuk
dikendalikan pencemarannya;
Ketujuh propinsi yang bersedia melakukan kerjasama pertukaran data dan informasi
adalah;
1. Propinsi Riau;
2. Propinsi Sumatera Selatan;
3. Propinsi Jawa Tengah;
4. Propinsi Jawa Timur;
5. Propinsi Kalimantan Selatan;
6. Propinsi Kalimantan Timur;
7. Propinsi Sulawesi Selatan;
Ke empat belas Kabupaten/Kota yang dipilih oleh propinsi adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Kampar;
2. Kabupaten Siak;
3. Kabupaten Lahat;
4. Kota Palembang;
5. Kabupaten Pekalongan;
6. Kota Pekalongan;
7. Kota Malang;
8. Kota Surabaya;
9. Kabupaten Kotabaru;
10. Kota Banjarmasin;
11. Kabupaten Kutai Kartanegara;
12. Kota Samarinda;
13. Kabupaten Gowa;
14. Kota Makasar;