DANPENGENDALIAN
PENCEMARANAIR
Materi 6 – Melaksanakan Daur Ulang Olahan Air Limbah
Elemen Kompetensi
Yang harus
Dikuasai
Pengelolaan Limbah
• Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi
kegiatan pengurangan (minimization), segregasi (segregation),
penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah
(Rarudin, 2014).
• Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan pengolahan
limbah maka beban kegiatan di Instalasi Pengolahan Air Limbah akan
sangat berat, membutuhkan lahan yang lebih luas, peralatan lebih
banyak, teknologi dan biaya yang tinggi.
• Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah (pengurangan,
segregasi dan penanganan limbah) akan sangat membantu
mengurangi beban pengolahan limbah di IPAL.
Pengelolaan Limbah terintegrasi
• Tren pengelolaan limbah di industri adalah menjalankan
secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan
handling limbah sehingga menekan biaya dan
menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim
tingkat pencemarnya.
• Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian
dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih
(cleaner production), atau minimasi limbah (waste
minimization, (Rarudin, 2014).
PENGELOLAAN AIR LIMBAH …
UP-THE-PIPE END-OF-PIPE
REDUKSIPADA REDUKSI REUSE,RECYCLE, PENGOLAHAN
SUMBERNYA LIMBAH RECOVERY LIMBAH
Emisi Udara
Bahan
Produk
Energi
Produk sam
Air ping
• Minimisasi Limbah
Reduksi limbah dari sistem produksi sebelum limbah mengalami
proses pengolahan, penyimpanan, dan pembuangan akhir pada
tingkat yang dimungkinkan dari segi volume maupun tingkat
bahaya/toksisitas limbah yang bersangkutan.
10
MINIMASI LIMBAH
Teknik Minimasi Limbah
11
Implementasi Minimisasi Limbah
– Mengurangi resiko
hukum Kriteria seleksi:
- Ekonomis
- konservasi (efisiensi)
– Meningkatkan citra - Regulation
- Public relation
perusahaan
Prioritas Alternatif
Seleksi dan
Implementasi
12
Tingkatan Pengelolaan Limbah
Produksi
PENGURANGAN (REDUCE)
Bersih
PENGOLAHAN (TR
EATMENT)
Pengolahan
Limbah
Pembuangan (
Disposal)
13
PRODUKSI BERSIH
• Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara terus
menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu sampai
hilir yang trekait dengan proses produksi, produk dan
jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi
terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga
dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan
[KLH, 2003]
14
Prinsip Produksi Bersih
▪ Re-think (Berpikir ulang) : suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada
saat awal kegiatan akan beroperasi
▪ Reduce (Pengurangan) : teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah
timbulnya pencemaran di awal produksi
▪ Reuse (Pakai ulang) : teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat
digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/kimia/biologi
▪ Recycling (Daur ulang) : teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan
limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai
melalui perlakukan fisika/kimia/biologi
▪ Recovery (Ambil ulang) : teknologi untuk memisahkan suatu bahan/energi
dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi
dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi
15
Contoh langkah Produksi Bersih
PROSES
UTAMA P RODUK
Market and
Bahan baku Karakteristik: Post
bebas polutan Processing
Efisien P RODUK of Products
terhadap Proses daur
penggunaan ulang
Bahan baku bahan dan (recycle )
bebas polutan energi
Pelepasan ke
lingkungan
Mitigatif P roses-proses Limbah yang ramah l ingkungan
terhadap pengurangan (Environmental Benign Wast)es
pembentukan Limbah yang limbah/
polutan/limbah mengandung polutan polutan Waste Repository
System
Minimum
Hazardous Waste
Limbah yang mengandung polutan
Pre-
treatment
Processes Bahan baku yang masih
Sumber: Bahan kuliah Pengelolaan Limbah Industri, Teknik Kimia ITB.
mengandung polutan
17
Studi Kasus: Hotel, Data PenggunaanAir
CLEAN WATER SUPPLY (100%)
Laundry
Swimming Pool (1,
Rooms & Offices( 4 %) (20,1 %)
38,1 %)
Boiler (1,0 %)
Cleaning Service (
1,4 %) Cooling Tower
(14,3 %)
Kitchen (2,4 %)
Gardening (8,0 %)
Restaurant/Café (
Others (4,7 %)
8,7 %)
Sewage Treatment
Plant
17
Studi Kasus: Pemanfaatan Air Limbah di Hotel
Laundry
Rooms & Offices (38,1 %) Swimming Pool (1,
4 %) (20,1 %)
16,1 %
Cleaning Service (1,4 %) Boiler (1,0 %)
LAUNDROX®
Kitchen (2,4 %) Cooling Tower
(LaundryWater
(14,3 %) Recycling)
Restaurant/Café (8,7 %)
Gardening (8,0 %)
Clean Water Usage : 50,6 %
Sewage Water Others (4,7 %) 4,0 %
: 40,5 %
Water Loss : 10,1 % Clean Water Usage: 29,3 %
NORIT MBR®
(Water Recycling) 8,1 % Drain : 12,1%
40,5 %
18
TECHNOLOGY
OPERATING PRACTICES Improved process automation
Good housekeeping options Process optimisation
Improved worker education Equipment redes-ign
Process substitution
PROCESS
Pilihan Cleaner
Production
(Produksi
Bersih)
RAW MATERIALS
Substituting and/or reducing PRODUCTS
hazardous materials, or Product composition
materials that generate non - Packaging
recyclable or re -usable waste. Re -design
Increasing durability
WASTE
Re -use/recycle
Useful application of waste material
25
Penerapan Produksi Bersih
Perencanaan Kajian
dan Organisasi Peluang
Implementasi
20
Langkah 1
Perencanaan dan Organisasi
21
Langkah 2
Kajian Peluang
22
Langkah 3
Analisis Kelayakan
dan Penentuan Prioritas
• Melakukan analisis kelayakan lingkungan, teknologi,
dan ekonomi
• Menentukan pilihan PB berdasarkan :
– Keuntungan (biaya versus penghematan)
– Issu resiko dan cash-flow
– Tingkat komitmen yang diperlukan
– Keterkaitan dengan sasaran bisnis
• Melakukan analisis kelayakan ekonomi dengan rinci
bagi peluang yang memerlukan investasi besar
23
Langkah 4 Implementasi
• Membuat perencanaan tindakan, sasaran, dan
waktu pelaksanaan
• Menunjuk penanggungjawab program
• Mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan
• Bekerja dengan para karyawan yang ditunjuk,
memperoleh umpan balik intisiatif dari mereka
24
Langkah 5
Pemantauan dan Evaluasi
• Menyusun Indikator Kinerja
• Mengumpulan data sebelum, selama dan setelah
tindakan produksi bersih
• Mendokumentasikan tindakan dan sasaran yang
telah berhasil dicapai
• Meninjau ulang secara periodik penerapan PB dan
mengkaitkan dengan rencana bisnis
• Mempertahankan sasaran yang diperoleh
• Melakukan perbaikan berkelanjutan
25
Perbaikan Berkelanjutan
• Meningkatkan program yang telah dicapai
• Melanjutkan dengan program pada unit lain
• Selalu mencari peluang baru
• Dan melakukan perbaikan terus-menerus
26
Indikator Kinerja
• Efisiensi dan Produktivitas
– Tingkat Pemakaian Bahan Baku
– Tingkat Pemakaian Bahan Pembantu
– Tingkat Pemakaian Air
– Tingkat Pemakaian Energi
– Tingkat Produktivitas
– Tingkat Perolehan Produk
– Rasio Produk Gagal
– Rasio Biaya Produk Gagal
– Rasio Biaya “Rework”
• Lingkungan
– Timbulan limbah : padat, cair, gas
– Tingkat emisi panas
– Timbulan limbah B3
– Karakteristik Limbah : TS, BOD, COD, kandungan bahan …
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
– Tingkat Kecelakaan (Accident Rate)
27