MODUL VIII
PERIODE I (2021/2022)
Kelompok CV2B
UNIVERSITAS PERTAMINA
2021
PENGAMATAN ALIRAN DALAM DIAMETER PIPA YANG BERBEDA
Pada kehidupan kita mengetahui bahwa pipa mengalirkan zat cair atau gas.
Pipa merupakan saluran tertutup yang berbentuk lingkaran. Tekanan yang terjadi
pada pipa dapat lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Pada pipa akan
terjadi gesekan antara fluida dan permukaan pipa yang dapat menyebabkan
kehilangan tenaga pada pipa. Pada pratikum ini, kita dapat mengetahui apakah
diameter pipa yang divariasikan dan nilai debit aliran dapat mempengaruhi suatu
nilai kehilangan tenaga pada pipa.
Pipa adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi sebagai media aliran
fluida ataupun gas dengan penampang aliran penuh. Tekanan pada permukaan zat
cair merupakan tekanan atmosfer dan dapat lebih besar atau lebih kecil dari
tekanan atmosfer. Kekentalan terjadi karena adanya sifat kohesi yang disebabkan
oleh partikel-partikel zat cair. Adanya kekentalan yang terjadi pada fluida akan
menyebabkan tegangan geser pada waktu bergerak. Terjadinya gesekan antara
fluida dan permukaan pipa tersebut dapat menyebabkan kehilangan tenaga
(headlosses). Besarnya kehilangan tenaga pada suatu pipa tergantung pada
besarnya diameter dan panjang suatu pipa yang di lalui oleh fluida.
Keterangan :
Hf = Kehilangan Tenaga
K = Koefisien Kehilangan
Q = Debit Aliran
Pada praktikum modul 8 ini alat yang akan digunakan adalah jaringan
perpipaan yang berbeda, Hydraulic bench, stopwatch, gelas ukur, dan fluida.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah satu set jaringan perpipaan
disiapkan, sistem pengujian pada pipa a di konfigurasikan dengan katup pengisi
dibuka dan ditutup. Selanjutnya, katup aliran masukan dibuka hingga penuh,
aliran fluida dibiarkan masuk menuju H1 dan H2 dan kehilangan tenaga pada pipa
A diukur. Sebelum data pembacaan diambil, katup tekanan harus diputar dengan
cara katup di atas tangki volumetrik di pegang. Aliran yang melalui pipa uji
divariasikan dengan mengatur katup kontrol arus keluaran pada bagian atas atau
katup kontrol masuk pada bagian bawah, setiap diberi perlakuan kehilangan
tenaga diukur dan dicatat dengan menggunakan hand pressure meter dan debit.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Diameter Panjang
Headloss V t Q
Test Pipa Pipa
Bukaan K
Ke D L H1-2 G H G H G H
m m 10^-2 m3 m3 s s m3/s m3/s
1 3 0.006 0.7 17.65 0.01 0.001 31.32 4.41 0.0003 0.0002 0.0019
2 4 0.009 0.7 15.96 0.01 0.001 12.11 2.65 0.0008 0.0003 0.0002
3 5 0.009 0.7 16.04 0.01 0.001 12.02 1.79 0.0008 0.0005 0.0019
Perhitungan :
A. DEBIT G
0.01
𝑄𝐺 = = 0.0003 𝑚 /𝑠
31.32
0.01
𝑄𝐺 = = 0.0008 𝑚 /𝑠
12.11
0.01
𝑄𝐺 = = 0.0008 𝑚 /𝑠
12.02
A. DEBIT H
0.001
𝑄𝐻 = = 0.0002 𝑚 /𝑠
4.41
0.001
𝑄𝐻 = = 0.0003 𝑚 /𝑠
2.65
0.001
𝑄𝐻 = = 0.0005 𝑚 /𝑠
1.79
B. KOEFISIEN KEHILANGAN
17.65 × 0.006
𝐾 = = 0.0019
0.7 × (0.000319)
15.96 × 0.009
𝐾 = = 0.0002
0.7 × (0.000826)
16.04 × 0.009
𝐾 = = 0.0019
0.7 × (0.000832)
3.2 Pembahasan
Dengan nilai sebesar 0.0019 pada bukaan 3 dengan diameter 0.006 m, 0.0002
bukaan ke 4 dan 0.0019 pada bukaan 5 dengan diameter 0.009 m.