Anda di halaman 1dari 10

Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil

LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

BAB III
KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA PIPA LURUS

2.1 Tujuan
1. Dapat menentukan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan di dalam pipa.
2. Dapat menentukan kekasaran pipa (ks) dan koefisien (kst) dari rumus Strikler
dengan berbagai macam pipa :
3
a. Galvanised  ”
4
3
b. Standard block 4 "

3. Dapat membandingkan hasil percobaan yang didapat dengan harga-harga dari


literature.

2.2 Bahan dan Peralatan

No. No. Inventaris Nama Peralatan


Urut
1 15.400 Fluid friction apparatus
2 - Stop watch
3 - Thermometer
4 - Mistar ukur
5 - Jangka sorong

2.3 Dasar Teori


1. Menentukan debit
𝑨 .𝑯
Q= . 𝟏𝟎−𝟔
𝑻

Di mana : Q = debit (𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)


A = luas basah bak pengukur debit (𝑐𝑚2 )
H = tinggi air (𝑐𝑚)
T = waktu air jatuh (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
2. Menentukan bilangan Reynolds
𝑽 .𝒅
Re = 𝒗
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

𝑄
Di mana : V = kecepatan aliran, dihitung dengan rumus V = 𝐴

d = diameter pipa
v = kekentalan air
3. Kehilangan tinggi tekan pada pipa lurus :
a. Rumus Darcy :
𝒍 𝒗𝟐
𝒉𝒈𝒔 =  . .
𝒅 𝟐𝒈
Di mana : hgs= kehilangan tinggi tekan karena gesekan
= koefisien gesek Darcy
V= kecepatan aliran
d = diameter pipa
g= pecepatan gravitasi
b. Rumus Strickler :
𝑽𝟐 . 𝒍
𝒉𝒈𝒔 = 𝑰𝑬 . 𝒍 = 𝟒
𝑲𝒔𝒕𝟐 . 𝑹𝒉 𝟑
Di mana : V = kecepatan air dalam pipa
Kst = koefisien gesekan strickler
𝑅ℎ = radius hidrolik
𝐼𝐸 = kemiringan garis energi
l = panjang pipa
hgs = kehilangan tinggi tekan

4. Hubungan antara bilangan Reynolds (𝑅𝑒) dengan koefisien gesek Darcy,


menurut rumus Blassius :
0,316
=
𝑅𝑒0,25

2.4 ProsedurKerja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan/dipersiapkan dalam mengoperasikan alat :
1. Isi tangki penampung (𝑠𝑢𝑚𝑝𝑡𝑎𝑛𝑘) dengan air.
2. Tutup kran dari (2) ke (10).
3. Hidupkan sumber listrik.
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

4. Tekan tombol pompa dan yakinkan arah perputaran yang ditunjukan dengan
tanda panah.
Jalannya Percobaan:
1. Tutup semua cocks dari pressure pipings.
2. Tekan tombol listrik dan buka kran (2) aliran akan mengalir dari alat over-
flow.
3. Buka kran (5), (6), (7), (8), (9)(10), (11), dan pertahankan aliran beberapa
menit agar udara keluar. Kemudian tutup kembali kran-kran tersebut
(𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑝𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛, 𝑘𝑟𝑎𝑛(3)ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝).
4. Buka kran pembersih udara (𝑎𝑖𝑟𝑝𝑙𝑢𝑔𝑒) keluarkan udara dari pipa.
5. Jika ada gelembung udara dari dalam tabung manometer tekanan tidak akan
sama. Tarik sambungan tabung dan alirkan udara keluar sampai berisi air.
6. Bila udara sudah keluar, semua tinggi tekanan pada manometer akan rata
kecuali cocks yang terletak sebelah kran (5), (6), (7), (8), (9), (10), (11).
Bila satu sama lain belum rata, ulangi lagi pekerjaan tadi (𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 5).
7. Buka kran pada pipa yang akan diamati, yaitu pipa (1), (2), (3), dan(4).
8. Ukur debit masing-masing tiga kali dan ambil harga rata-rata. Cara mengukur
debit adalah sebagai berikut :
 Tekan knop stop-watch serentak dengan kerja dari pengelak.
 Bila air sudah mencukupi, alirkan pengelak dan tekan/hentikan stop-
watch pada waktu yang bersamaan.
 Sesudah pengukuran selesai, buanglah air melalui lubang pembuangan
pada bak pengukur debit.
9. Ukur tinggi air di tabung manometer setiap pengukuran debit.
10. Ukur suhu air setiap pengukuran dengan alat thermometer yang sudah
dicelupkan pada bak penampung air.
11. Ukur sisi panjang dan lebar nak pengukur debitdengan memakai alat mistar.
12. Ukur sisi panjang dan diameter dari pipa uji yang bersangkutan.
13. Ulangi langkah (7)sampai dengan langkah (9) dengan merubah bacaan
manometer, sehingga diperoleh hasil pengamatan untuk beberapa debit yang
berbeda.
s
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

2.5 Photo Alat

2.6 Data Percobaan


a. Standar Blok, Diameter ¾ inchi
Ukuran bak 0,348m x 0,401 m

Debit = vol/t
Tinggi Manometer (m)
(m³/det)
NO
trata2
5 6 h (m)
(det)
1 0,716 0,394 0,030 12,97
2 0,726 0,412 0,030 13,56
3 0,750 0,480 0,030 14,21
4 0,763 0,519 0,030 14,99
5 0,782 0,567 0,030 16,12

b. Galvanis,diameter ¾ inchi
Ukuran bak 0,346 m x 0,401 m

Debit = vol/t
Tinggi Manometer (m)
NO (m³/det)
2 3 h (m) t rata2(det)
1 0,693 0,358 0,030 19,09
2 0,709 0,400 0,030 19,72
3 0,732 0,456 0,030 20,24
4 0,749 0,503 0,030 21,57
5 0,772 0,565 0,030 23,70
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

2.7 Contoh Perhitungan


a. Galvanis,diameter 3/4 inchi (Pipa No. 2 dan 3)
Dari data percobaan 1 diketahui:
d pipa=3/4 inchi = 0,01905 m
t =25o C H = 0,030 m
g =9,81 m/dt T1 = 9,23detik
h2 =0,693 m T2 = 18,74 detik
h3 =0,358 m T3 = 29,31 detik
hl =0,335 Trata = 19,09 detik
R =0,00476 1
Apipa = . .d 2 = ¼ . 3,14.
At = 0,138746 m2 4

l pipa = 3 m (0,01905 )2 = 0,000285 m

Perhitungan :
AT .H 0,138746𝑥 0,03
a) Q  = = 0,000218m3/s
T 19.09

Q 0,000218
b) V  = = 0,76455 m/s
A 0,000285
𝑉𝑑 0,76455 𝑥 0,01905
c) 𝑅𝑒 = = = 16569,58
𝜈 8.79x10−7
ℎ𝑙.2𝑑𝑔 0,335 𝑥 2 𝑥 0,01905 𝑥 9,81
d) 𝜆 = = = 0,071
𝑙𝑉 2 3 𝑥 (0,76455)2

e) 𝐾𝑠⁄𝑑 = 0,05 (Dilihat Dari diagram Moody)


𝐾𝑠
f) 𝐾𝑠 =
𝑑
𝑥 𝑑 = 0,05 x 0,01905 =9,525x 10-4

𝑉2𝐿 0,764552 𝑥 3
g) 𝑘𝑠𝑡 = √ = √0,335 𝑥 (8,013 𝑥 10−3 )4/3 = 80,8265
𝐻𝑙 𝑅ℎ4/3
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

b. Standar Block, Diameter3/4 inchi (Pipa No. 5 dan 6)


Dari data percobaan 1 diketahui:
d pipa=3/4 inchi = 0,01905 m
t =26o C H = 0,030 m
g =9,81 m/dt T1 = 13,22 detik
h5 =0,716 m T2 = 12,53 detik
h6 =0,394 m T3 = 13,17 detik
hl = 0,322 m Trata = 12,97 detik
At = 0,139548 m2 1
Apipa = . .d 2 = ¼ . 3,14.
l pipa = 3 m 4

R = 0,00476 m (0,01905 )2 = 0,000285 m2

volume bak = 0,348x0,401x0.03


= 0,000418 m3

Perhitungan :
AT .H 0.139548 𝑥 0,03
a. Q = = 0,00032 m3/s
T 12.97

Q 0,00032
b. V  = = 1.132 m/s
A 0,000285
𝑉𝑑 1.132 𝑥 0,01905
c. 𝑅𝑒 = = = 24527,27
𝜈 8.79 x10−7
ℎ𝑙.2𝑑𝑔 0,322 𝑥 2 𝑥 0,01905 𝑥 9,81
d. 𝜆 = = = 0.031
𝑙𝑉 2 3𝑥(1.132)2

e. 𝐾𝑠⁄𝑑 =0,002(Dilihat Dari diagram Moody)


𝐾𝑠
f. 𝐾𝑠 = 𝑑
𝑥 𝑑 = 0,002 x 0,01905 = 3.81x10 -5

𝑉2𝐿 1.1322 𝑥 3
g. 𝑘𝑠𝑡 = √𝐻𝑙 𝑅ℎ4/3 = √0,322 𝑥 (4.76𝑥 10−3)4/3 = 122.034
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

2.8 Tabel Perhitungan


a. Kehilangan Tinggi Tekan Pada Pipa Lurus
Jenis Pipa Galvanis, Diameter ¾ Inchi (Pipa No. 2 dan 3)
d = 3/4 inchi = 0,01905 m
R = 0,00476 m
Tangki pengukur debit = 0,346 x0,401 m
A pipa= 0,000285 m2
𝑅 4/3 = 8,01 x10-4 m
Temperature (H2O) = 26oC
Atangki = 0,138746 m2
Perbandingan dari literature ; Ks= 9,525x 10-4 ; Kst = 83
𝑚2
𝜐 = 8,79 x 10−6 ( )
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
b. Kehilangan Tinggi Tekan Pada Pipa Lurus
Jenis Pipa Standar Block, Diameter ¾ Inchi (Pipa No. 5 dan 6)
d = 3/4 inchi = 0,01905 m
R = 0,00476 m
Tangki pengukur debit =0, 348 m x 0,401 m
A = 0,000285m2
𝑅 4/3 = 8,01 x10-4 m
Temperature (H2O) = 26oC
Atangki = 0,139548m2
Perbandingan dari literature ; Ks= 0,0381; Kst = 122,034
𝑚2
𝜐 = 8,79 x 10−7 ( )
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583
Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM HIDROLIKA
Jalan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung. 022 – 214 583

2.9 Grafik hubungan ∆h dan Q

Chart Title
0.4

0.35

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 1 2 3 4 5 6

Series 1 Column2 Column1

2.10 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kita lakukan mendapatkan ks semakin kecil daripada ks
literature

Anda mungkin juga menyukai