Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENGUJIAN HIDROLIKA

12. Aliran di Atas Ambang Tajam

KELAS 2-KS1

KELOMPOK 3

1. Adhela Octavia NIM : 2101321026


2. Defvi Amalia NIM : 2101321063
3. Fajrin Juditya NIM : 2101321021
4. Imam Fuad Novra NIM : 2101321003
5. Ken Dzaty Nur Cahya NIM : 2101321004
6. Muhammad Bagas Al Rizky NIM : 2101321030

PROGRAM STUDI
D3-Konstruksi Sipil
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Juli, 2023
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM...........................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................1
A. TUJUAN..................................................................................................................................2
B. DASAR TEORI......................................................................................................................2
C. ALAT DAN BAHAN..............................................................................................................5
D. PROSEDUR PERCOBAAN..................................................................................................6
E. DATA HASIL PRAKTIKUM...............................................................................................7
F. ANALISIS DATA...................................................................................................................7
G. PEMBAHASAN....................................................................................................................10
H. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................11
I. REFERENSI.............................................................................Error! Bookmark not defined.

1
12. Aliran di Atas Ambang Tajam

A. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :


- Mahasiswa diharapkan dapat menentukan koefisien debit pada ambang tajam
- Mahasiswa mengetahui hubungan antara ketinggian air di atas ambang tajam dengan debit
aliran.

B. DASAR TEORI

Ambang adalah salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan untuk menaikkan tinggi
muka air serta menentukan debit aliran air. Aliran pada ambang atau pelimpah (spillway)
merupakan salah satu jenis aliran pada saluran terbuka. Profil pelimpah akan menentukan bentuk
tirai luapan (flow nappe) yang akan terjadi di atas ambang tersebut. Tirai luapan ini dianggap
mengalami pengudaraan, yaitu keadaan saat permukaan atas dan bawah tirai luapan tersebut
memiliki tekanan udara luar sepenuhnya. Namun, pengudaraan di bawah tirai luapan kurang
sempurana. Hal ini berarti terjadi pengurangan tekanan di bawah tirai luapan akibat udara yang
tergantikan oleh pancaran air.

A. Debit di atas ambang dengan takik berbentuk empat persegi Panjang

2
Karena panjang puncak lebih kecil daripada lebar saluran, maka panjang puncak ambang
yang dipakai adalah panjang puncak ambang efektif karena terjadi kontraksi ujung (end
contraction).

Volume aliran dapat dihitung berdasarkan lebar aliran (b) dan


tinggi aliran (z), dimana (b) adalah konstan yaitu 6 cm. Nilai dari ho =
4.7 cm dan h1 = 5.0 cm , sehingga tinggi z adalah :

Untuk debit aliran aktual bisa diukur secara langsung berdasarkan


volume aktual dan waktu dengan menggunakan stopwatch.
Disarankan pengukuran debit di antara 10 – 30 liter. Kecepatan di atas
ambang empat persegi panjang dengan alat Gunt:

Dimana:
V : Kecepatan aliran (m/dt)
µ : Koefisien debit ambang tajam, 𝜇 = 0,63
b : lebar ambang (m)
z : Tinggi permukaan air di atas puncak ambang (diukur di tempat
dimana garis arusnya masih lurus)
g : Percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)

3
B. Debit diatas ambang dengan takik berbentuk Segitiga (Thomson)
Volume aliran dapat dihitung berdasarkan lebar aliran (b)
dan tinggi aliran (z), dimana (b) adalah konstan yaitu 2z, z dapat
diukur secara langsung dari pengamatan. Nilai dari ho = 4.7 cm
dan h1 = 6.0 cm , sehingga tinggi z adalah :

Kecepatan di atas ambang segitiga dengan alat Gunt:

Dimana: V :
Kecepatan aliran (m/dt)
µ : Koefisien debit ambang tajam
b : lebar ambang (m)
z : Tinggi permukaan air di atas puncak ambang (diukur di
tempat dimana garis arusnya masih lurus)
µ = 0.63 dan tan 45° = 1
g : Percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)

C. ALAT DAN BAHAN

4
Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum terdiri atas :
1) HM.150 Base Module

Bagian-bagian HM.150 Base Module :


1.

1. Pengukur ketinggian aliran


2. Profil pelimpah
3. Bak penampung aliran
4. Pengatur Debit
5. Saluran Terbuka
6. Pengukur Volume aliran

2) Model Ambang Segitiga dan Ambang Segiempat

Ambang Persegi Panjang


Ambang Segitiga

3) Alat pengukur ketinggian air 4) Stopwatch

5
Untuk mengukur ketinggian muka air Untuk menghitung waktu aliran

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Peralatan ambang ditempatkan di atas peralatan ambang, pasang selang suplai dan selang
outlet pada peralatan tersebut.
2. Plat ambang dipasangkan dengan membuka mur kupu-kupu yang ada pada peralatan ambang,
dan keraskan lagi setelah ambang terpasang.
3. Posisi peralatan ambang didatarkan dengan meletakan nivo tabung diatasnya, dan memutar
skrup-skrup pendatar pada keempat kaki peralatan tersebut.
4. Menyambungkan aliran listrik pada pada pompa suplai untuk menghidupkan mesin pompa
hingga air mengalir melalui saluran dan biarkan sampai muka air naik hingga melebihi tinggi
puncak ambang.
5. Kran suplai ditutup dan tunggu sampai tinggi air saluran sama dengan tinggi puncak ambang
(h = 0).
6. Mengarahkan alat pengatur ketinggian aliran tepat pada angka “0” , dilanjutkan dengan
mengatur ujung jarum tepat pada muka air sehingga posisi tersebut dapat dianggap sebagai garis
datum.
7. Buka kran suplai dan atur supaya ketinggian muka air di atas ambang sesuai dengan yang
diinginkan, yaitu dengan menghimpitkan muka air dengan ujung jarum yang ada pada alat
pengukur ketinggan aliran.

6
8. Debit air diukur dengan menggunakan bak pengukur debit dengan cara mengukur langsung
volume yang ada pada bak penampungan secara langsung menggunakan stopwatch.
9. Debit diukur sebanyak 3 kali, dan ambil rata-rata hasil pengukuran untuk setiap besaran debit
yang diukur.
10. Prosedur di atas diulangi dengan menaikkan tinggi muka air di atas ambang, dengan
mengatur ketinggian jarum dan debit aliran.
11. Hasil percobaan diimplementasikan dalam bentuk tabel perhitungan berdasarkan rumus-
rumus yang diberikan dalam teori.
12. Dari hasil analisis, grafik hubungan antara ”Q dengan h” dapat dibuat untuk masing-masing
ambang.
13. Menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang saudara lakukan dan bandingkan dengan teori
yang telah saudara dapatkan maupun dari literatur.

E. DATA HASIL PRAKTIKUM

Foto data hasil praktikum yang sudah dilaksanakan, (yang sudah diberi tanda “Checked” dari
Dosen)

F. ANALISIS DATA

A. Debit di atas ambang dengan takik berbentuk empat persegi Panjang


Dengan panjang puncak ambang : 6 cm

7
TINGGI AIR DI PENGUKURAN DEBIT
NO ATAS PUNCAK VOLUME WAKTU Q v (m/s) CD
WAKTU
AMBANG (h) (Liter) RATA2
4.77
1 33 5 5.32 5.367 0.93168 0.93168 0.00153074
6.01
6.51
2 25 5 9.26 7.647 0.65388 0.65388 0.00053666
7.17
7.6
3 23 5 8.96 8.253 0.60582 0.60582 0.00040366
8.2
9.63
4 22 5 7.5 9.103 0.54925 0.54925 0.00032747
10.18
44.29
5 11 5 41.63 42.837 0.11672 0.11672 0.0000123
42.59

B. Debit diatas ambang dengan takik berbentuk Segitiga (Thomson)

Dengan sudut (θ) : 45°


TINGGI PENGUKURAN DEBIT
NO AIR DI VOLUME WAKTU Q v (m/s) CD
WAKTU
ATAS (Liter) RATA2
3.65
1 49 5 4.6 4.207 1.18859 1.18859 0.00217207
4.37
6.7
2 45 5 5.39 6.190 0.80775 0.80775 0.00119306
6.48
5.52
3 39 5 7.43 6.883 0.72639 0.72639 0.00075021
7.7
8.49
4 35 5 10.48 9.750 0.51282 0.51282 0.0004041
10.28
14.44
5 29 5 14.58 15.127 0.33054 0.33054 0.00016277
16.36

8
Grafik Hubungan Debit (Q) dan Tinggi Muka Air (h) pada Ambang Persegi Panjang

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Q DAN H


AMBANG PERSEGI PANJANG
35 33

30
25
25 22 23

20

15
11
10

0
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000

Grafik Hubungan Debit (Q) dan Tinggi Muka Air (h) pada Ambang Segitiga

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Q DAN H


AMBANG SEGITIGA
60
49
50
42
39
40 35
29
30

20

10

0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4

9
G. PEMBAHASAN
Analisis data praktikum dimulai dari menentukan debit aliran terlebih dahulu dengan
memasukkan nilai waktu rata-rata dari 3x pengukuran dan volume air yang mengisi bak
v
Q= …………………………….(1)
t
Contoh pada ambang berbentuk persegi panjang dengan tinggi muka air 33cm dengan waktu
rata-rata 5,367 sekon apabila dimasukkan ke dalam formula di atas diperoleh nilai
3
Q=0,93168 m , begitu pula pengukuran lainnya. Apabila seluruh nilai Q pada kedua
takik,persegi panjang dan segitiga telah ditentukan, dilanjutkan dengan menentukan nilai
kecepatan aliran (Vth) dengan rumus berikut ini :
Q= A . Vth………………………….………….(2)
Q
Vth= ……………………………………….(3)
A
Setelah komponen debit aliran (Q), kecepatan aliran (Vth) telah ditentukan, selanjutnya
dilakukan penentuan nilai koefisien debit pada ambang aliran (cd) atau µ dengan persamaan (5)
berikut ini :

…………………………………..(4)
Dimana : α = 45˚
Hasil analisis praktikum aliran di atas ambang tajam menggunakan meja module base dengan
takik bentuk persegi dan segitiga meliputi ketinggian air (h), debit aliran (Q), dan koefisien debit
pada ambang aliran (Cd). Diperoleh nilai Koefisien debit pada aliran ambang persegi
panjang,yaitu untuk tinggi muka air h = 33cm dengan waktu rata-rata 5,367 sekon dan debit
aliran 0,93168 m3 diperoleh nilai koefisien debit pada ambang aliran (Cd) sebesar 0,013 ; untuk
h = 25cm dengan waktu rata-rata 7,647 dan debit aliran 0,6538 m 3 didapatkan nilai koefisien
debit pada ambang aliran sebesar 0,0047 ; untuk h = 23cm dengan waktu rata-rata 8,253 dan
debit aliran 0,6058 m3 diperoleh nilai koefisien debit pada ambang aliran sebesar 0,0035 ;untuk
h = 22cm dengan waktu rata-rata 9,103 sekon dan debit aliran 0,549 m 3 diperoleh nilai koefisien
debit pada aliran ambang sebesar 0,0028 ; untuk h = 11cm dengan waktu rata-rata 42,837 sekon
dan debit aliran 0,116 m3 diperoleh nilai koefisien debit pada aliran ambang (Cd) = 0,0001, yang
mana hasil-hasil tersebut lebih kecil daripada nilai Cd apabila menggunakan ambang segitiga

10
atau Thomson,antara lain berturut-turut 0,149 ; 0,148 ; 0,148 ; 0,144 ; 0,141. Hasil cd thomson
diperoleh jauh dari cd literatur yaitu µ = 0,63.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis praktikum aliran di atas ambang tajam menggunakan meja module base dengan
takik bentuk persegi dan segitiga meliputi ketinggian air (h), debit aliran (Q), dan koefisien debit
pada ambang aliran (Cd). Diperoleh nilai Koefisien debit pada aliran ambang persegi
panjang,yaitu berturut-turut 0,013 ; 0,0047 ; 0,0035 ; 0,0028 ; 0,0001 yang mana hasil tersebut
lebih kecil daripada nilai Cd apabila menggunakan ambang segitiga atau Thomson,antara lain
0,149 ; 0,148 ; 0,148 ; 0,144 ; 0,141.
Dari hasil analisis dapat dilihat hubungan antara ketinggian air, debit aliran, dan koefisien
debit pada ambang aliran. Tinggi ketinggian air di tiap percobaan yang terus naik turut
meningkatkan nilai debit aliran dan koefisien debitnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
ketinggian air akan menghasilkan debit aliran serta koefisien debit yang semakin tinggi juga.
Berdasarkan data dan hasil praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi koefisien debit pada aliran di atas ambang adalah debit aliran (Q) , bentuk atau
luas penampang, dan ketinggian muka air. Dari kedua pengujian menggunakan takik berbentuk
persegi dan segitiga, nilai tinggi dan debit air, berbanding lurus dengan nilai koefisien debitnya.

I. DAFTAR PUSTAKA

References

[1] L. JT and Z. Nissa, "Pengujian Hidrolika," in Seminar Nasional Teknik Sipil, Depok, 2020.

[2] A. Fadli and T. Nuraini, Pengujian Hidrolika, Depok: PNJ Press, 2021.

[3] J. Petra and K. Lintang, "Pengukuran pada elemen pipa 90 degree angle," in Seminar
Nasional Teknik Sipil , Depok, 2021.

11

Anda mungkin juga menyukai