BAB I
PENDAHULUAN
Study Literature
2. Thompson
Pelaksanaan Praktikum
3. Aliran Lubang Kecil
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 RECHBOK
Alat ukur rechbok adalah alat pengukur debit yang berdasarkan peluapan sempurna,
arus lepas dan tanpa kontraksi tepi. Dinding saluran vertical dibuat licin dan lebar saluran
diusahakan sama dengan panjang ambang.
Besarnya debit yang melewati pelimpah ambang tipis berpenampang segi empat
dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
𝟐
Q = Cd .𝟑 . (𝟐𝒈 . H1.5
Keterangan :
Q = Debit air
Cd = Koefisien debit = 0,6
H = Tinggi muka air di depan ambang
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s
2.2 THOMPSON
Sekat Ukur Thompson Berbentuk segitiga sama kaki dengan sudut 90 yang dapat
dipindah-pindahkan karena bentuknya sangat sederhana (portable) dan lazim digunakan
untuk mengukur debit air yang relatif kecil.
Penggunaan alat ini dengan memperhatikan sudut θ = 900 , Cd = 0,6 dan percepatan
gravitasi g = 9,81 m/s2 , maka untuk mengetahui debit aliran adalah :
Q= . Cd . tan θ . .
Keterangan :
Q = Debit air
Cd = Koefisien debit = 0,6
θ = Sudut ambang tajam = 90⁰
h = Tinggi muka air depan ambang
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s
horizontal. Yang mana kedepannya kita juga bisa mengetahui berapa tekanan yang
didapat oleh air sehingga bisa mencapai jarak pancar tertentu.
Dimana :
= Debit Aliran Air (liter/s)
v = Volume Air (liter)
t = Waktu Pancaran Air (s)
Untuk menghitung Kecepatan Aliran Air ( ) dapat menggunakan rumus berikut :
Dimana :
V = Kecepatan Aliran Air (m/s)
= Percepatan Gravitasi (m/s)
= Tinggi Lubang dari Permukaan Air (m)
Untuk waktu yang dibutuhkan semburan air untuk mencapai tanah (t) dapat dihitung
menggunakan rumus :
Dimana :
t = Waktu yang Dibutuhkan Semburan Air untuk Mencapai Tanah (s)
= Tinggi Lubang Dari Permukaan Tanah (m)
= Percepatan Gravitasi (m/s)
Untuk menghitung jarak jangkaun air (x) dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
= Jarak Jangkauan Air (m)
= Tinggi Lubang dari Permukaan Air (m)
= Tinggi Lubang dari Permukan Tanah (m)
Untuk menghitung kecepatan air sebelum loncatan (V1), digunakan rumus sebagai
berikut :
V1 =
.
Dimana,
V1 = Kecepatan air sebelum loncatan (m/s)
Q = Debit air (m3/s)
Y1 = Tinggi muka air sebelum loncatan (m)
b = Lebar flume = 0,078 (m)
Untuk menghitung kecepatan air setelah loncatan (V3), digunakan rumus sebagai
berikut :
V3 =
.
Dimana,
V3 = Kecepatan air setelah loncatan (m/s)
Q = Debit air (m3/s)
Y3 = Tinggi muka air setelah loncatan (m)
b = Lebar flume = 0,078 (m)
Sedangkan, untuk mencari total kehilangan energi sepanjang loncatan air (ΔH)
digunakan rumus :
( )
ΔH =
Dimana,
ΔH = Total kehilangan energy sepanjang loncatan air (m)
Y1 = Tinggi muka air sebelum loncatan (m)
Y3 = Tinggi muka air setelah loncatan (m)
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 RECHBOK
3.1.1 Tujuan
Mencari besaran debit yang melewati saluran dengan penampang persegi
3.1.2 Peralatan
Meteran
Alat Ukur Rechbok
Rambu Ukur
Stopwatch
Wadah Penampung Air
Bejana Ukur
3.1.3 Tahapan Percobaan
1. Memasang pintu yang akan diamati pada posisi yang telah ditetapkan.
2. Mengalirkan air dari bak penampungan dengan menjalankan pompa air ke bak
pengaliran sehingga melimpah ke pintu.
3. Dimkan beberapa saat hingga pengaliran menjadi konstan.
4. Setelah konstan, baru di adakan pengukuran tinggi muka air menggunakan meteran
5. Mencatat volume air yang melimpah melalui pintu, untuk satuan waktu tertentu.
Pengukuran dilakukan beberapa kali untuk tiap satuan waktu.
6. Satu pintu dilakukan pencarian volume sebanyak 3 kali.
3.2 THOMPSON
3.2.1 Tujuan
Mencari besaran debit yang melewati saluran dengan penampang segitiga sama kaki
3.2.2 Peralatan
Meteran
Alat Ukur Thompson
Alat Ukur Hydraulic Bench
Stopwatch
Wadah Penampung Air
6. Tampung air yang keluar melaui lubang kecil menggunakan bejana selama 3 detik
(lakukan sebanyak 3 kali penampungan).
7. Ukur berapa liter air yang di dapat dari setiap penampungan air.
8. Ulangi percobaan di atas untuk semua lubang (1 lubang 3 kali percobaan)
9. Lakukan juga untuk pipa yang satunya dengan tahapan percobaan yang sama.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 RECHBOK
Dari percobaan pengukuran rechbok, hasil praktikum kami jadikan dalam 2
metode, yaitu metode secara langsung (hasil percobaan di lapangan) dan metode
secara teoritis (hasil perhitungan dengan rumus) sebagai berikut.
Q=
Q = Cd . . ( . H1.5
= 0,6 . . ( . 0,21.5
= 0,6 . . ( . 0,41.5
= 0,6 . . ( . 0,61.5
3.000
2,989-2,603=0,386
2.500
Debit (liter/s)
2.000
1,797-1,417=0,380 Aktual
1.500
Teoritis
1.000
0,697-0,501=0,196
0.500
0.000
0 2 4 6 8
Tinggi Muka Air (cm)
4.2 THOMPSON
Dari percobaan pengukuran thompson, hasil praktikum kami jadikan dalam 2
metode, yaitu metode secara langsung (hasil percobaan di lapangan) dan metode
secara teoritis (hasil perhitungan dengan rumus) sebagai berikut.
Q=
Q= . Cd . tan θ . .
= . 0,6 . tan 90 . .√
= . 0,6 . tan 90 . .√
= . 0,6 . tan 90 . .√
2,306-1,981=0,325
2.000
1.500 Aktual
1.000 Teoritis
0.500 0,770-0,356=0,414
0,251-0,063=0,188
0.000
0 2 4 6 8
Tinggi Muka Air (cm)
Tinggi
Tinggi
lubang dari Jarak
No. lubang dari Waktu Volume Debit
No. Percobaan permukaan Pancar
Lubang muka air (s) (liter) (liter/s)
tanah (cm)
(cm)
(cm)
1 1 3 0.270 0.090 258
2 2 1 90 235 3 0.280 0.093 257
3 3 3 0.300 0.100 256
4 1 3 0.220 0.073 248
5 2 2 75 250 3 0.220 0.073 248
6 3 3 0.265 0.088 248
7 1 3 0.202 0.067 202
8 2 3 60 265 3 0.155 0.052 200
9 3 3 0.175 0.058 200
10 1 3 0.225 0.075 208
11 2 4 50 275 3 0.195 0.065 214
12 3 3 0.215 0.072 210
13 1 3 0.130 0.043 158
14 2 5 25 300 3 0.150 0.050 154
15 3 3 0.135 0.045 158
16 1 3 0.105 0.035 103
17 2 6 15 310 3 0.095 0.032 102
18 3 3 0.100 0.033 104
Tabel 4.3.1a
Berikut data hasil percobaan praktikum aliran lubang kecil secara langsung di
lapangan dengan menggunakan pipa berdiameter 4”
Tinggi
Tinggi
lubang dari Jarak
No. lubang dari Waktu Volume Debit
No. Percobaan permukaan Pancar
Lubang muka air (s) (liter) (liter/s)
tanah (cm)
(cm)
(cm)
1 1 3 0.245 0.082 260
2 2 1 90 235 3 0.250 0.083 260
3 3 3 0.240 0.080 257
4 1 3 0.255 0.085 248
5 2 2 75 250 3 0.265 0.088 248
6 3 3 0.270 0.090 250
7 1 3 0.210 0.070 205
8 2 3 60 265 3 0.210 0.070 205
9 3 3 0.215 0.072 207
10 1 3 0.225 0.075 211
11 2 4 50 275 3 0.205 0.068 210
12 3 3 0.210 0.070 212
13 1 3 0.135 0.045 150
14 2 5 25 300 3 0.135 0.045 158
15 3 3 0.140 0.047 160
16 1 3 0.120 0.040 117
17 2 6 15 310 3 0.125 0.042 114
18 3 3 0.122 0.041 108
Tabel 4.3.1b
Ada 6 buah lubang berdiameter 6mm pada masing-masing pipa. Setiap lubang
dilakukan percobaan sebanyak 3 kali untuk meminimalir kesalahan.
o Lubang No. 6
h = 15 cm = 0,15 m
v= = 1,716 m/s
4.3.2.1.3 Waktu yang Dibutuhkan Air Untuk Mencapai Tanah (t)
g = 9,81m/s
o Lubang No. 1
h2 = 235 cm = 2,35 m
√ = 0,692 s
o Lubang No. 2
h2 = 250 cm = 2,5 m
√ = 0,714 s
o Lubang No. 3
h2 = 265 cm = 2,65 m
√ = 0,735 s
o Lubang No. 4
h2 = 275 cm = 2,75 m
√ = 0,749 s
o Lubang No. 5
h2 = 300 cm = 3 m
√ = 0,782 s
o Lubang No. 6
h2 = 310 cm = 3,1 m
√ = 0,795 s
o Lubang No. 1
h = 90 cm = 0,9 m
h2 = 235 cm = 2,35 m
= 2,057 m
o Lubang No. 2
h = 75 cm = 0,75 m
h2 = 250 cm = 2,5 m
= 1,936 m
o Lubang No. 3
h = 60 cm = 0,6 m
h2 = 265 cm = 2,65 m
= 1,783 m
o Lubang No. 4
h = 50 cm = 0,5 m
h2 = 275 cm = 2,75 m
= 1,658 m
o Lubang No. 5
h = 25 cm = 0,25 m
h2 = 300 cm = 3 m
= 1,225 m
o Lubang No. 6
h = 15 cm = 0,15 m
h2 = 310 cm = 3,1 m
= 0,964 m
o Lubang No. 2
0,085 + 0,088 + 0,090 = 0,263 liter/s
o Lubang No. 3
0,070 + 0,070 + 0,072 = 0,212 liter/s
o Lubang No. 4
0,075 + 0,068 + 0,070 = 0,213 liter/s
o Lubang No. 5
0,045 + 0,045 + 0,047 = 0,137 liter/s
o Lubang No. 6
0,040 + 0,042 + 0,041 = 0,123 liter/s
4.3.2.2.2 Kecepatan Aliran Air (v)
v=
g = 9,81 m/s
o Lubang No. 1
h = 90 cm = 0,9 m
v=√ = 4,202 m/s
o Lubang No. 2
h = 75 cm = 0,75 m
v= = 3,836 m/s
o Lubang No. 3
h = 60 cm = 0,6 m
v=√ = 3,431 m/s
o Lubang No. 4
h = 50 cm = 0,5 m
v= = 3,132 m/s
o Lubang No. 5
h = 25 cm = 0,25 m
v= = 2,215 m/s
o Lubang No. 6
h = 15 cm = 0,15 m
v= = 1,716 m/s
g = 9,81m/s
o Lubang No. 1
h2 = 235 cm = 2,35 m
√ = 0,692 s
o Lubang No. 2
h2 = 250 cm = 2,5 m
√ = 0,714 s
o Lubang No. 3
h2 = 265 cm = 2,65 m
√ = 0,735 s
o Lubang No. 4
h2 = 275 cm = 2,75 m
√ = 0,749 s
o Lubang No. 5
h2 = 300 cm = 3 m
√ = 0,782 s
o Lubang No. 6
h2 = 310 cm = 3,1 m
√ = 0,795 s
o Lubang No. 1
h = 90 cm = 0,9 m
h2 = 235 cm = 2,35 m
= 2,057 m
o Lubang No. 2
h = 75 cm = 0,75 m
h2 = 250 cm = 2,5 m
= 1,936 m
o Lubang No. 3
h = 60 cm = 0,6 m
h2 = 265 cm = 2,65 m
= 1,783 m
o Lubang No. 4
h = 50 cm = 0,5 m
h2 = 275 cm = 2,75 m
= 1,658 m
o Lubang No. 5
h = 25 cm = 0,25 m
h2 = 300 cm = 3 m
= 1,225 m
o Lubang No. 6
h = 15 cm = 0,15 m
h2 = 310 cm = 3,1 m
= 0,964 m
0.25
0.20
Debit (liter/s)
0.15
Pipa Ø3"
0.05
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7
No. Lubang
Percobaan Yg Y₀ Y Y Q
(m) (m) (m) (m) (m³/s)
1 0,020 0,128 0,014 0,071 0,001602
2 0,020 0,131 0,018 0,069 0,001330
3 0,020 0,140 0,019 0,072 0,001442
4 0,020 0,150 0,021 0,073 0,001531
5 0,020 0,166 0,021 0,076 0,001874
Tabel 4.4.1
V1 =
.
b = 0,078 m
o Percobaan 1
, 6
V1 = = 1,467 m/s
, 4. , 78
o Percobaan 2
, 33
V1 = = 0,947 m/s
, 8. , 78
o Percobaan 3
, 44
V1 = = 0,973 m/s
, 9. , 78
o Percobaan 4
, 53
V1 = = 0,935 m/s
, . , 78
o Percobaan 5
, 874
V1 = = 1,144 m/s
, . , 78
V3 =
.
b = 0,078 m
o Percobaan 1
, 6
V3 = = 0,289 m/s
, 7 . , 78
o Percobaan 2
, 33
V3 = = 0,247 m/s
, 69 . , 78
o Percobaan 3
, 44
V3 = = 0,257 m/s
, 7 . , 78
o Percobaan 4
, 53
V3 = = 0,269 m/s
, 73 . , 78
o Percobaan 5
, 874
V3 = = 0,316 m/s
, 76 . , 78
o Percobaan 1
( )
ΔH = = 0,047 m
o Percobaan 2
( )
ΔH = = 0,027 m
o Percobaan 3
( )
ΔH = = 0,027 m
o Percobaan 4
( )
ΔH = = 0,023 m
o Percobaan 5
( )
ΔH = = 0,026 m
1.467
1.400
1.200
1.144
1.000 0.973
0.947 0.935
0.800 V₁
V₃
0.600
ΔH
0.400
0.289 0.316
0.247 0.257 0.269
0.200
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1) Terdapat selisih hasil debit antara percobaan pengukuran di lapangan secara
langsung dengan perhitungan secara teoritis (menggunakan rumus).
2) Pengukuran setiap orang yang berbeda, yang mengakibatkan terjadinya
kesalahan/kurang akuratnya data.
3) Energi yang mengalir pada saluran air yang melewati pintu air akan selalu
berkurang dan akan berpindah setelah loncatan menjauhi sluice gate (menuju
hilir).
5.2 SARAN
DAFTAR PSTAKA
Modul Praktikum
Wikipedia.com