Bunyi hukum Bernoulli yang menyatakan bahwa kenaikan kecepatan aliran dari
fluida mampu menyebabkan adanya penurunan tekanan fluida secara bersamaan.
Atau juga bisa diartikan dengan menurunnya energi potensial fluida tersebut. Yang
menarik dari hukum Bernoulli menjelaskan tentang dapat diaplikasikan pada
berbagai jenis aliran fluida dengan sejumlah asumsi. Perlu diketahui bahwa hukum
Bernoulli hanya bisa diterapkan pada zat cair mengalir, dengan kecepatan yang
berbeda-beda melalui sebuah pipa. Hukum ini pada intinya menekankan bahwa
suatu tekanan akan menurun apabila kecepatan aliran fluida mengalami kenaikan
atau peningkatan. saat aliran fluida meningkat, tekanan fluida tersebut akan turun.
Dengan demikian, energi potensial yang dimiliki fluida juga akan turun. Sebaliknya,
saat kecepatan aliran fluida turun, tekanan fluida akan naik.
V = √2 𝑔 ℎ𝑝𝑖𝑡𝑜𝑡 (2.1)
Dengan:
V = Kecepatan Aliran (m/s)
g = Gravitasi (m/s)2
hpitot = Ketinggian
Pengukuran dilakukan dengan membagi kedalaman sungai menjadi beberapa
bagian dengan leber permukaan yang berbeda. Kecepatan aliran sungai pada setiap
bagian diukur sesuai dengan kedalaman. Debit pada suatu pias penampang aliran
saluran terbuka :
Q = Ai x vi (2.2)
Dimana:
Ai = luas penampang basah pias
vi = kecepatan rata-rata aliran pada penampang pias
A = luas penampang basah saluran
V = kecepatan aliran rata-rata pada penampang saluran
Kecepatan rerata dapat ditentukan dengan salah satu dari metode berikut yang
tergantung pada ketersediaan waktu, ketelitian yang diharapkan, lebar dan
kedalaman sungai Metode satu titik, hanya dapat digunakan untuk air dangkal
dimana metode dua titik atau lebih tidak bias dilakukan. Kecepatan diukur pada 0,6
kedalaman air.
V = V0,6 (2.4)
Metode dua titik, dimana kecepatan rerata merupakan rerata dari kecepatan pada
0,2 dan 0,8 kedalaman
V0,2 +V0,8
V= (2.5)
2
Metode tiga titik, yang menghitung kecepatan rerata berdasar kecepatan pada 0,2 ;
0,6 dan 0,8 kedalaman.
2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Flume.
b. Tabung pitot.
c. Jangka sorong/alat pengukur berupa penggaris.
g. Mengulangi percobaan diatas untuk beberapa tingi muka air (H) sesuai dengan
perubahan aliran yang ditentukan;
h. Melakukan prosedur pengukuran ini untuk setiap perubahan debit aluran
percobaan (3 debit).
Mulai
Selesai
a. Kecepatan 1 (0,6) = √2 g h1
= 0.00459 m3/s
b. Percobaan 2
Diketahui :
Tinggi saluran (H) = 0.081 m
Lebar saluran (B) = 0.103 m
Tinggi pitot 0,6 (h1) = 0.014 m
Tinggi pitot 0,2 (h2) = 0.014 m
Tinggi pitot 0,8 (h3) = 0.012 m
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Ditanya :
a. Kecepatan (V) = …?
b. Luas penampang (A) = …?
c. Debit (Q) = …?
Jawab :
a. Kecepatan 1 (V1) = √2 g h1
2.7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengukuran debit dengan tabung pitot ini adalah:
a. Tidak menggoyangkan tabung pitot saat pengukuran dalam air.
b. Lebih teliti saat megukur air didalam tabung pitot.
c. Berhati-hati dalam memegang tabung pitot agar tabung pitot tidak pecah.
BLANGKO PERCOBAAN
PENGUKURAN DEBIT MENGGUNAKAN TABUNG PITOT
Bella Rizka
NIM. 3336190043