METODE PENELITIAN
13
dinyalakan, maka lem stick diberikan mengelilingi selang bening. Dan
diujung selang bening diselipkan pengatur tetesan air. Lalu instalasi
disambungkan dengan water pump dan pengatur tetesan irigasi
diletakkan pada poliybag yang berisi tanaman.
Gambar 3.3 Water pump dimasukkan ke water source yang berisi air
2. Persamaian bibit selada keriting Batavia BOHEMIA.
Penyemaian dilakukan dengan menebar benih selada di nampan
14
yang berisikan media persemaian sedalam 1-2 cm. Media semai antara
lain tanah, arang sekam, pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1
kemudian dicampur dan dimasukkan ke dalam nampan persemaian.
Diletakkan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih terkena
sinar matahari. Siram secara teratur, setiap dua hari sekali jika musim
dirasa cukup baik akan tetapi di musim kemarau disiram 1-2 kali
dalam sehari dan diberi naungan yang bertujuan untuk mengurangi
resiko kerusakan pembibitan akibat hujan dan intesitas cahaya
matahari yang tinggi.
.
Gambar 3.5 Penanaman bibit selada
4. Pemeliharaan Tanaman.
Penyiraman dilakukan sesuai dengan interval waktu pemberian
irigasi tetes yang telah ditentukan, lalu penyulaman tanaman yang mati
dan penyiangan gulma yang tumbuh pada polybag sehingga
menghilangkan adanya kompetisi antara tanaman utama dan gulma
15
untuk memperebutkan unsur hara dalam tanah dan intesitas cahaya
matahari sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang serta
pemupukan dilakukan saat minggu ke 2 dan 4 setelah tanam, dan
diberikan disekitar perakaran tanaman, menggunakan pupuk urea yang
sesuai dengan kebutuhan pada tanaman.
16
Gambar 3.8 Pengamatan Suhu dan RH lokasi penelitian.
Pengamatan ini dilakukan setiap interval 5 hari saat tanaman pada
umur 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 hari setelah tanam (HST). Pengukuran
dilakukan dengan mengukur panjang dari pangkal batang hingga ujung
daun tertinggi tanaman. Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan
interval seperti saat pengukuran HST dan dimulai dari daun paling bawah
menuju pucuk daun.
Penentuan kadar klorofil dilakukan pada pagi hari sebelum tanaman
dipanen menggunakan klorofil meter (SPAD). Evaporasi diukur
menggunakan evapotranspirometer piche dan diamati setiap hari dan berat
brangkasan basah dan berat brangkasan kering dapat diukur ketika
tanaman sudah dipanen, penimbangan dilakukan pada semua bagian
tanaman per perlakuan pada timbangan analitik.
Sedangkan pengamatan selintas meliputi pengukuran klorofil total
daun, pengukuran suhu di lapangan dilakukan untuk mengukur suhu di
lahan. Luas daun dilakukan dengan menggunakan aplikasi I-Daun,
mengatur tetesan irigasi menggunakan timer atau stopwatch.
17
Gambar 3.10 Pengukuran kadar klorofil dengan klorofil meter
(SPAD).
6. Panen
Dalam hal pemanenan perlu diperhatikan dari umur dan cara
panennya. Umur panen selada paling lama 90 hari. Paling pendek
umur 40 hari. Terlebih melihat dari fisiologis tanaman seperti warna,
bentuk, dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut
seluruh tanaman selada beserta akarnya dan dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada di atas permukaan tanah dengan pisau
tajam dan steril.
7. Penimbangan berat brangkasan basah dan kering tanaman
Penimbangan berat berangkasan dilakukan pada saat tanaman
setelahdipanen pada hari yang sama dengan pemanenan tanaman.
Penimbangandilakukan pada setiap tanaman sesuai dengan perlakuan
yang diberikan danjuga sesuai dengan penomoran yang
diberikan.Penimbangan dilakukan dengan bantuan timbangan dengan
tingkat akurasi yang tinggi yang berada di Lab Benih FPB, UKSW.
18
3.7 PerlakuanPercobaan
Tabel 3.1 Macam Perlakuan.
Keterangan:
P1: Periode waktu pemberian air pada pagi selama 40 menit (06:00-06:40), Siang
10 menit(13:00-13:10) , sore 40 menit (17:00-17:40).
P2: Periode waktu pemberian air pada pagi selama 50 menit (06:00-06:50) dan
sore 40 menit (17:00-17:40)
P3: Periode waktu pemberian air pada pagi selama 40 menit (06:00-06:40) dan
sore selama 50 menit (17:00-17:50)
P4: Periode waktu pemberian air pada siang selama 90 menit (17:00-18:30)
P5: Periode waktu pemberian air pada pagi selama 90 menit (06:00-07:30)
P6: Periode waktu pemberian air pada siang selama 90 menit (13:00-14:00)
19
3.8 Tata Letak Penelitian
Tabel 3.2 Tata Letak Penelitian.
Ulangan
P2 P4 P5 P6 P3 P1
1
Ulangan
P3 P6 P2 P1 P5 P4
2
Ulangan
P1 P5 P4 P2 P6 P3
3
Ulangan
P5 P3 P6 P1 P4 P2
4
Setiap unit percobaan terdiri dari 6 polybag. Jarak antar unit percobaan 1 meter.
Jarak antar polybag dalam unit percobaan adalah 15 cm. Total polibag yang
digunakan adalah 144 polibag.
20