ABSTRAK
Ercis atau yang lebih dikenal sebagai kacang polong (Pisum sativum L., atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayur
yang berbentuk biji warna hijau. Ercis berasal dari Eropa yang didatangkan oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial
karena di Eropa sayuran ini populer sebagai bahan makanan. Ercis tumbuh dengan baik pada dataran tinggi sekitar 700 meter
diatas permukaan laut dengan hawa yang sejuk. Ercis ini banyak digunakan untuk makanan yang memiliki pengaruh Tiongkok dan
Eropa seperti Sup Ercis, fuyunghai, dll. Banyak sekali faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Ercis, seperti
serangan hama, banyaknya air, paparan sinar matahari, hingga suhu udara. Pada percobaan kali ini, faktor eksternal yang
diteliti adalah jumlah air terhadap pertumbuhan kacang polong. Percobaan ini menggunakan teknik percobaan kuantitatif dimana
yang dihitung adalah tinggi tanaman yang akan diamati selama kurang lebih 14 hari atau 2 minggu. Setelah dilakukan percobaan
dengan jumlah air sebanyak 125 ml, 250 ml, dan 300 ml, dapat diamati bahwa tumbuhan yang mengalami pertumbuhan terbesar
adalah yang disiram dengan 300 ml air, diikuti dengan 250 ml, dan yang terakhir adalah 125 ml. Berdasarkan hasil yang didapat,
dapat disimpulkan bahwa debit air 125 ml dan 250 ml terlalu sedikit untuk pertumbuhan kacang polong, sehingga tumbuhan
tersebut membutuhkan lebih banyak air untuk bertumbuh dengan cepat.
Kata Kunci: kacang polong (Pisum sativum L.), jumlah air, tumbuh
Langkah Kerja
1. 125 ml 1,5 cm
2. 250 ml 1,5 cm
3. 300 ml 1,5 cm
1. 125 ml 2 cm
2. 250 ml 1,5 cm
3. 300 ml 4 cm
1. 125 ml 6,5 cm
2. 250 ml 6,5 cm
3. 300 ml 8 cm