BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi
karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan
biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat
diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga
kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius
sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang
lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
v Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
v Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk
pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon
etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Berikut ini beberapa masalah yang akan terjawab dengan penelitian kami ini :
· Bagaimana perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan suhu yang berbeda ?
· Suhu yang manakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau ?
Ø Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
tanah.
Ø Untuk mengetahui perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan suhu yang berbeda.
Ø Untuk mengetahui suhu yang manakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau.
1.4. Hipotesis
Ø kacang hijau pada ketiga suhu pertumbuhannya sama
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam setiap pertumbuhan makhluk hidup tentu saja terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Air
adalah salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Air berfungsi untuk menentukan
laju fotosintesis, pelarut universal dalam pertumbuhan, menentukan proses transportasi unsur hara, dan
mengedarkan hasil fotosintesis. Selain air, suhu dan kelembaban juga mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada jaringan tanaman. Kadar air yang
rendah dalam tanaman akan mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman tersebut.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut ini:
1. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem (titik tumbuh) di titik
tumbuh primer dan sekuder.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh menjadi besar.
Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah
apabila terjadi pembentangan ruas batang bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan
daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah. Seperti pada kacang hijau (Phaseolus radiatus).
Sedangkan perkecambahan hipogeal, adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke tanah, tetapi kotiledonnya tetap ditanah. Contohnya pisang kapri
(Pisum sativum)
Perkecambahan hanya terjadi jika syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang cukup, suhu
yang sesuai, udara yang cukup, dan cahaya matahari yang optimal. Jika syarat-syarat tersebut tidak
terpenuhi, biji akan tetap dalam keadaan tidur (dorman).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor eksternal yaitu: makanan, suhu, air, kelembapan, dan cahaya. Sedangkan
faktor eksternal, yaitu: Gen, dan Hormon.
BAB III
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan dirumah praktikan dan melakukan pengamatannya dirumah dimulai dari 11
September hingga 17 September 2014.
· Sendok
· Thermomether
· Lampu
· Kamera
· Kapas
· Air
Cara Kerja
c) Buatlah tiga media dengan memasukkan kapas secukupnya ke dalam gelas plastic bekas.
e) Kemudian tarulah biji kacang hijau tersebut pada media yang sudah di buat dan masing-masing
media di taruh 10 biji kacang hijau.
f) Letakkanlah setiap media yang telah di tanami tersebut pada tempat yang berbeda seperti di
bawah sinar lampu, di kamar dan di dalam kulkas.
g) Ukurlah suhu di setiap tempat tersebut serta siramlah masing-masing dengan air secukupnya
setiap hari kemudian catatlah perubahannya.
h) Amati pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau tersebut. Ukurlah panjang akar, tinggi
batang dan jumlah daunnya setiap hari dan catatlah perubahannya. Sedangkan untuk akar di ukur saat
hari terakhir percobaan
3.4. Tabel Pengamatan
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan diketahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman kacang hijau pada setiap tempat yang berbeda yaitu di dalam ruangan , di
dalam kulkas , di bawah cahaya lampu menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada
percobaan di dalam kulkas sama sekali tidak berkembang berbeda dengan tanaman kacang hijau pada
percobaan di dalam ruangan sangat tumbuh subur malah terlihat seperti berkembang. Tanaman kacang
hijau pada percobaan dibawah cahaya lampu megalami perubahan warna menjadi kecoklatan.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan
suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga
mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan
suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan
suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup.
Jadi, suhu mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan dengan mempengaruhi laju proses
transpirasi, translokasi, respirasi, hingga fotosintesis. Yang mana semakin optimum suhu yang
mempengaruhi maka laju proses-proses tersebut akan optimum juga. Sehingga proses pertumbuhan
akan optimum pula.
3.5. Gambar
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari kesimpulan kasil percobaan tumbuhan kacang hijau yang telah kami amati selama kurang
lebih seminggu, pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik. Jika suhu terlalu tinggi atau rendah, maka enzim yang ada di dalam tumbuhan akan rusak,
dan tumbuhan akan mati.
Tanaman kacang hijau yang mengalami pertumbuhan yang paling cepat adalah kacang hijau yang
tumbuh pada rentang suhu 24° C - 30° C (dalam ruangan).
Suhu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau berkisar antara 23° C - 32° C.
Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau selain di pengaruhi oleh suhu (temperature) dipengaruhi
pula oleh nutrisi, cahaya, air dan kelembaban.
4.2. Saran
Dari pengamatan kami selama seminggu ini, kacang hijau yang baik membutuhkan air dalam kondisi
yang cukup, tidak berlebihan dan suhu yang sesuai dengan kacang hijau (suhu optimum kacang hijau) di
samping itu cahaya matahari juga menjadi faktor yang menunjang tumbuh kembang tumbuhan.
Pilihlah biji kacang hijau yang sehat untuk di teliti agar pertumbuhan dan perkembangannya lebih mudah
di amati. Saat mengukur suhu janganlah memegang ujung bawah termometernya karena hasil
pengukurannya dapat menjadi tidak sesuai. Hal itu terjadi karena yang terukur adalah suhu tubuh kita.
· http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/10/laporan-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
· http://3npokerface3n.blogspot.com/2013/09/karya-ilmiah-pengaruh-cahaya-terhadap_13.html
· http://citranurul3.blogspot.com/2013/09/pengaruh-suhu-terhadap-tanaman-kacang_28.html
· http://isna2464.blogspot.com/2012/12/proposal-praktikum-pengaruh-suhu-pada_4795.html
LAPORAN
XII MIPA 1
Kata Pengantar
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-
keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi,
namun dapat mengetuk kami bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru
yang terbaik. Selesainya laporan ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada kami. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Isdarmoko Mpd.M.M.Par selaku kepala sekolah SMA N 2 BANTUL yang telah memberikan
dukungan material maupun moral.
2. Ibu Dra. Sudati Winarni,M.Pd selaku guru biologi yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
3. Bapak/Ibu guru pendamping yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan
yang bermanfaat.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi materi maupun dan
teknik pengujiannya, oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang
kami miliki. Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari bapak/ibu guru maupun teman-teman agar kedepannya laporan ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan perkecembahan kacang hijau ini dapat bermanfaat.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………..…. i
Bab I: Pendahuluan...…………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah...………………………………………………………………. 1
C. Batasan Masalah.…………………………………………………………………. 1
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………. 1
E. Manfaat Penelitian..………………………………………………………………. 1
A. Tinjauan Pustakan..………………………………………………………………. 2
B. Kerangka Pikiran…………………………………………………………………. 3
C. Rumusan Hipotesis.………………………………………………………………. 4
B. Variabel Penelitian..………………………………………………………………. 5
C. Langkah Kerja….....………………………………………………………………. 5
B. Pengujian Hipotesis……......………………………………………………………. 7
A. Kesimpulan……………......………………………………………………………. 11
B. Implikasi………………......………………………………………………………. 11
C. Saran………..…………......………………………………………………………. 11
Daftar Pustaka…...……………………………………………………………………. 12
Lampiran……….…………......………………………………………………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman terjadi
karena adanya pertambahan biomassa yang bersifat irreversibel yang disebabkan adanya pertambahan
jumlah sel dan pembesaran tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel-sel
menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu. Dengan melakukan
pengamatan langsung kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana pengaruh suhu terhadap
pertumbuhan tanaman. Untuk itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui dan membuktikan
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman, khususnya pada tanaman kacang hijau.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap organisme
memiliki suhu minimum, suhu optimum, suhu maksimum. Dibawah suhu minimum tumbuhan tidak akan
tumbuh. Pada suhu optimum tumbuhan memiliki laju pertumbuhan yang paling tinggi. Diatas suhu
maksimum, tumbuhan tidak akan tumbuh bahkan mengalami kematian.
Pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis tumbuhan umumnya menyesuaikan diri dengan suhu
lingkungan alaminya. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan oleh suhu rendah. Istilah
vernalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysenko pada tahun 1920-an.
Pengertian suhu mencakup dua aspek, yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukkan energi panas
dari matahari dengan satuan gram kalori/cm2/jam mirip dengan intensitas pada radiasi matahari. Satu
gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan sahi 1 (satu) gram air sebesar 1o
C.
Suhu dapat bervariasi berdasarkan waktu, baik suhu udara maupun suhu tanah. Tanah lebih cepat
menerima panas daripada udara, akan tetapi semakin siang panas yang diterima akan sama karena
udara selain menerima radiasi dari matahari juga konduksi dari tanah. Insolasi akan melemah (suhu
turun) setelah tengah hari, untuk kemudian suhu tanah akan cepat menurun karena adanya pemancaran
dari bumi ke atmosfir dan proses evaporasi, sehingga suhu tanah lebih rendah daripada suhu udara. Jadi,
fluktuasi suhu tanah harian lebih besar daripada suhu udara dan oleh karena itu pula suhu
maksimum/minimum tanah dan udara tidak selalu bersamaan.
Suhu udara dan atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman melalui proses metabolisme dalam
tubuh tanaman, yang tercermin dalam berbagai karakter seperti: laju pertumbuhan, dormansi benih dan
kuncup serta perkecambahannya, pembungaan, pertumbuhan buah, dan pendewasaan/pematangan
jaringan atau organ tanaman.
Respon tanaman terhadap suhu dan suhu optimum tanaman berbeda-beda tergantung kepada: jenis
tanaman, varietas, tahap pertumbuhan tanaman dan macam organ atau jaringan. Pada umumnya
tanaman dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: tanaman daerah dingin (cool climate plants),
tanaman padang pasir yang panas (hot desert plants), dan tanaman tropis (tropical plants).
B. Kerangka Pemikiran
a. Suhu tinggi
b. Suhu sedang
c. Suhu rendah
Suhu
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (kacang hijau)
C. Rumusan Hipotesis
· Perkecambahan biji kacang hijau dengan suhu lebih dari suhu optimum (di luar ruangan) akan
tumbuh dengan baik lalu layu kemudian mati.
· Biji kacang hijau dengan suhu kurang dari suhu minimum (di dalam kulkas) tidak dapat tumbuh.
· Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan dalam ruangan akan mengalami kelajuan
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan pada luar
ruangan dan di dalam kulkas. Hal ini karena kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman
tropis dapat berkembang dengan baik pada suhu 15oC sampai 30oC.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian :
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Perbedaan suhu kacang hijau, yang diletakkan di tempat yang mempunyai suhu rendah (di dalam kulkas),
suhu sedang (di dalam ruangan), dan suhu tinggi (di luar ruangan).
2. Variabel Terikat
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau (tinggi tanaman kacang hijau dan jumlah daun)
3. Variabel Terkendali
b. Media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan dilakukan
penyiraman secara rutin setiap 3 hari sekali.
c. Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang sudah tertutup.
C. Langkah Kerja
2. Meletakkan kapas pada tiga buah gelas aqua yang sama besar.
5. Memberi tanda pada setiap gelas (A=panas, B=sedang, C=dingin) dan masing -masing gelas dengan
biji a,b, dan c.
6. Meletakkan gelas A di luar ruangan, gelas B di dalam ruangan, dan gelas C di dalam kulkas.
7. Menyiram dan mengamati perkecambahan biji – biji tersebut setiap 3 hari sekali.
Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan.
Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung, mengukur,
dan mencatat kejadian.
Data hasil catatan lapangan terdiri atas dua bagian, yakni deskripsi dan komentar. Deskripsi adalah uraian
obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa yang dilihat dan didengar dengan alat indra,
tanpa diwarnai oleh pandangan atau tafsiran dari diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan komentar
adalah pandangan, penilaian, penafsiran terhadap sesuatu.
3. Eksperimen/Percobaan
Melakukan penelitian secara langsung, mengamati, dan mengukur pertambahan pertumbuhan pada
kacang hijau, mencatat dan mengambil dokumen berupa foto setiap tiga hari sekali.
f. Melakukan eksperimen.
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
Dari tabel pengamatan jumlah daun dan pertambahan panjang batang kacang hijau di atas, dapat
dihitung rata-rata tinggi batang kacang hijau yang diletakkan pada suhu tinggi dan sedang dengan rumus:
216,5
Rata-rata tinggi tanaman pada suhu sedang
a. Dari data diperoleh tinggi batang rata-rata pada suhu tinggi adalah 11,093 cm
c. Biji kacang hijau menyerap air sangat banyak, sehingga kacang hijau kekurangan air dan
kering.
e. Daun layu pada salah satu kacang hijau yang terdapat pada gelas A, sehingga pada minggu-minggu
terakhir sudah tidak ada.
g. Batang tanaman kacang hijau cenderung kuat dan mudah layu karena kekurangan air.
c. Biji kacang hijau menyerap air dengan intensitas sedang, sehingga kacang hijau tidak kekurangan
air dan tidak pula kekeringan.
e. Daun mudah layu pada dua tanaman kacang hijau yang terdapat pada gelas B, sehingga pada
minggu-minggu terakhir sudah tidak ada.
b. Biji kacang hijau menyerap air sedikit, sehingga kapas basah dan air tersisa cukup banyak.
Bab V
A. Kesimpulan
¨ Tumbuhan yang berada pada suhu minimum (8oC-16oC) tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
¨ Tumbuhan yang berada pada suhu optimum (21oC-30oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dengan baik.
¨ Tumbuhan yang berada pada suhu maksimum (29oC-35oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan namun tidak optimal.
B. Implikasi
Jadi, suhu berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sesuai dengan teori yang
ada dengan percobaan yang dilakukan, benar bahwa tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan
baik pada suhu optimum (15oC-30oC) dan tumbuhan masih dapat tumbuh dan berkembang namun
tidak optimal pada suhu maksimum (30oC-38oC). Sedangkan menurut teori, pada suhu optimum
(±10oC) yang merupakan suhu terendah dimana tumbuhan masih dapat tumbuh, tidak terbukti
kebenarannya oleh percobaan yang kami lakukan. Pada percobaan tumbuhan yang berada pada suhu
minimum tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Karena, kacang hijau termasuk polong-
polongan (Fabaceae) dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika dan dapat berkembang baik pada
suhu 15oC-30oC.
C. Saran
Agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, kita harus menempatkan tumbuhan pada
suhu optimum (15oC-30oC).
DAFTAR PUSTAKA
Sugito, Yogi. 2012. Ekologi Tanaman (Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Tanaman dan Beberapa
Aspeknya). Cetakan kedua. Jawa Timur: UB Press.
Sumber lain:
http://dedewkania.blogspot.co.id/2013/01/laporan-penelitian-pengaruh-suhu.html
http://ziabazlinah.blogspot.co.id/2012/08/laporan-praktikum-pertumbuhan biji.html
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin, rasa syukur peneliti ucapkan kepada Allah swt yang telah
memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyusun sebuah Makalah untuk memenuhi tugas Biologi.
Allah Humma Sholli’Ala Sayyidina Muhammad Wa’Ala Ali sayyidina Muhammad peneliti ucapkan
kepada permata ayahanda Abdullah, Mutiara ibunda Aminah, yakni junjungan alam Nabi besar
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah, dari alam
yang gelap, menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang disinari iman dan islam, seperti
yang kita rasakan sekarang ini. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu peneliti menyusun dan menyelesaikan makalah ini, terutama pada
pembimbing dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Kepada kaum cendekiawan
dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan dalam makalah ini, untuk dijadikan pegangan
dan upaya peningkatan selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, peneliti berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang sempat
membaca makalah ini pada umumnya dan bagi peneliti sendiri khususnya.
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Rumusan H ipotesis.............………………………..………...............................……….......... 3
D. Tujuan Penelitian..……………………………………….......................................................... 3
E. Manfaat Penelitian................................................................................................................ 3
A. Kajian Teori............................................................................................................................ 4
A. Rancangan Penelitian........................................................................................................... 6
D. Prosedur Kerja........................................................................................................................ 7
A. Data pengamatan.................................................................................................................. 8
B. Analisis Data........................................................................................................................... 9
C. Pembahasan Data................................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..…..................................................…… 11
B. Saran…………………………………………………………......................................................... 11
LAMPIRAN- LAMPIRAN...........................................................................................
LAMPIRAN- LAMPIRAN......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 15
KATA PENUTUP....................................................................................................................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN
Judul penelitian yaitu Pengaruh Suhu Medium Terhadap Pertumbuhan dan Kacang Hijau. Alasan
memilih judul tersebut karena kami belum pernah mengetahui bagaimana pengaruh suhu medium
terhadap pertumbuhan kacang hijau. Berhubung karena tidak ada yang pernah melakukan penelitian
tersebut, kami sekelompok mencoba untuk melakukan penelitian dengan metode eksperimen.
Jika kita amati para petani kacang hijau yang tinggal dibeberapa daerah dengan temperatur yang
berbeda. Petani yang tinggal di daerah pegunungan, petani yang tinggal di daerah pesisir dan petani
yang tinggal di dataran rendah. Namun, antar petani kacang hijau satu dengan petani yang lain pasti ada
perbedaannya. Ada yang perkecambahannya cepat dan ada pula yang perkecambahannya lambat.
Akibat adanya perbedaan ini maka kita akan melakukan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh
suhu medium terhadap kecepatan perkecambahan?
B. RUMUSAN MASALAH
2. Medium dengan suhu berapakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau?
C. HIPOTESIS
1. Perkecambahan dipengaruhi oleh suhu medium, dimana biji kacang hijau yang ditanam dengan
medium bersuhu rendah yaitu dibawah suhu ruangan perkecambahannya lebih lambat.
2. Biji kacang hijau yang ditanam dengan medium bersuhu diatas suhu ruangan adalah yang lebih
cepat perkecambahannya.
3. Menurut kelompok kami, kacang hijau yang akan tumbuh lebih panjang adalah kacang hijau dengan
medium bersuhu ruangan dan medium yang bersuhu diatas suhu ruangan.
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
A. KAJIAN TEORI
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan adalah terspesialisasinya
sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah
berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai
masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak
kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga
daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji
kacang kapri.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian
ujung ujung dai tumbuhan seperti akar dan batang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
B. MENJELASKAN PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena berhubungan dengan
kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu
optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan
minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan
tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan
tumbuhan dapat bertahan hidup.
Temperatur atau suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada jaringan tumbuhan. Strategi
tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah dengan meningkatkan proses transpirasi
(penguapan air melalui daun). Selain itu , temperatur juga mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh
tumbuhan yang bekerja pada proses metabolisme.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan
melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain
dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui
stomata.
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi daun yang ada dalam
keadaan turgor. Suhu daun dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang kena
sinar matahari mempunyai suhu lebih tinggi daripada suhu udara.
2. Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiolgis penting : pembukaan stomata, laju transpirasi, laju
penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis dan respirasi.
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oelh peningkatan proses di atas. Setelah melewati
titik optimum, proses tersebut mulai dihambat baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas
enzim (enzim terdegradasi).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
c. Cara analisis data : Dengan merata rata tinggi batang kacang hijau hasil penelitian.
d. Variabel bebas : Suhu yang digunakan yaitu 100 untuk air mendidih, 0 - 12 untuk air dingin
dan 23 - 30 untuk air yang bersuhu ruangan
e. Variabel kontrol :
Waktu penelitian dilakukan selama 7 hari, cahaya yang diperoleh tumbuhan sama yaitu berada di tempat
terang. Banyaknya biji kacang hijau adalah 15 biji. Melakukan penelitian di tempat yang sama. Takaran
air sebanyak 2 ml dua kali sehari pada tiap gelas selama 7 hari.
g. Cara pengukuran : Dengan cara mengukur dari permukaan medium hingga daun.
- Kami melakukan penelitian selama 7 hari, dimulai tanggal 8 Agustus 2015 hingga 15 Agustus 2015.
Pengukuran kecambah kacang hijau dilakukan pukul 15:00 setiap harinya.
- Tempat pelaksanaan di rumah saya (Debby Ramadhanti) desa Banyuates kecamatan Banyuates.
C. ALAT
- 1 buah pensil
- 1 buah kertas
- 1 buah penggaris
D. BAHAN
- 15 butir kacang hijau
- 3 buah kapas
- 28 ml air mendidih
- 28 ml air biasa
E. Prosedur kerja
- Pilihlah biji kacang hijau yang sehat kemudian rendam biji kacang hijau tersebut selama 2 jam.
- Buatlah 3 media dengan memasukkan kapas secukupnya ke dalam gelas plastik bekas.
- Beri label A untuk suhu medium dingin, label B untuk suhu medium normal dan label C untuk suhu
medium panas.
- Kemudian tanamlah biji kacang hijau yang telah direndam tersebut pada media yang sudah dibuat
dan masing masing media di tanam 5 biji kacang hijau.
- Untuk mendapatkan media dengan berbeda suhu, siramlah masing masing media dengan air yang
berbeda suhu. Sebagai ketentuan :
* Label A = disiram dengan air biasa/ bersuhu normal sehari 2 kali sebanyak 2 ml selama 7 hari.
* Label B = disiram dengan air dingin sehari 2 kali sebanyak 2 ml selama 7 hari.
* Label C = disiram dengan air mendidih sehari 2 kali sebanyak 2 ml selama 7 hari.
- Tempatkan media A, B dan C di tempat yang memungkinkan biji kacang hijau mendapatkan cahaya
matahari yang cukup.
A. DATA PENGAMATAN
B. ANALISIS DATA
Dari data di atas, tanaman pada Label A adalah kelompok tanaman kacang hijau yang disiram dengan air
biasa atau air yang bersuhu ruangan sehari sebanyak 2 kali. Dari hasil pengamatan , tanaman tersebut
memiliki tinggi rata rata 11,4 cm
Label B adalah kelompok tanaman kacang hijau yang disiram dengan air dingin atau air dengan suhu
dibawa suhu ruangan. Dari pengamatan kami, tanaman tersebut memiliki tinggi rata rata 12,06.
Sedangkan Label C adalah tanaman kacang hijau yang disiram dengan air mendidih. Dari hasil
pengamatan, kelompok tanaman tersebut memiliki tinggi rata rata 3,58 cm. Dan 2 tanaman lainnya tidak
mengalami pertumbuhan yang berarti.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah rata rata tinggi kecambah kacang hijau selama 7 hari yang
paling besar ialah Label B. Yaitu kelompok tanaman yang disiram dengan air dingin dan medium bersuhu
rendah.
C. PEMBAHASAN DATA
Penelitian ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan perbedaan
suhu mediumnya. Jika dilihat dari hasil tabel Label A , B dan C menujukkan adanya perbedaan. Pada
proses perendaman yang dilakukan selama 2 jam terlihat biji biji kacang hijau lebih menggembung
daripada sebelum direndam dalam air. Hal itu menandakan adanya proses imbibisi.
1. Hari pertama
Semua tanaman pada label A atau pada medium bersuhu normal mengalami pertumbuhan di hari
pertama. Yaitu munculnya tunas kecil dengan tinggi rata rata1,4 cm. Tanaman label B pada medium
bersuhu rendah tumbuh dengan rata rata tinggi 1,6 cm. Sedangkan pada tanaman di label C dengan
medium bersuhu tinggi memiliki rata rata tinggi sebesar 1cm.
2. Hari kedua
Pada medium bersuhu normal hari kedua tanaman telah muncul daun tetapi masih menguncup.
Medium dengan suhu rendah telah uncul daun pada 2 biji kacang hijau, sedangkan pada 3 biji yang lain
masih belum tumbuh. Pada label C atau yang bermedium suhu tinggi muncul daun pada 1 biji, tetapi
belum merekah.
3. Hari ketiga
Pada medium bersuhu normal hari ketiga mengalami pertumbuhan dengan normal. Ditambah dengan
merekahnya 2 buah daun pada setiap biji kacang hijau.
4. Hari keempat
Semua kecambah pada medium bersuhu normal dan medium bersuhu rendah bertambah tinggi dan
tumbuh dengan normal. Pada medium yang bersuhu tinggi ada 2 biji yang membusuk karena tidak tahan
dengan suhu mediumnya yang sangat tinggi sehingga tersisa 3 biji kacang hijau pada label C.
5. Hari kelima
Biji kacang hijau pada medium bersuhu normal tumbuh dengan pesat. Pada medium bersuhu rendah biji
kacang hijau tingginya melebihi dengan kecambah pada medium bersuhu normal. Pertumbuhan
kecambah pada medium bersuhu tinggi tidak tumbuh dengan pesat.
6. Hari keeenam
Pada biji kacang hijau yg berada di medium bersuhu normal dan medium bersuhu rendah plumula dan
radikula bertambah panjang dari hari sebelumnya. Pada medium bersuhu tinggi kecambah juga
bertambah tinggi dari hari sebelumnya.
7. Hari ketujuh
Terlihat perbedaan antara tabel Label A pada suhu medium normal dan Label B suhu medium rendah ,
pada suhu medium normal pertumbuhan kecambah sangat pesat, nilai rata rata pada suhu medium
normal lebih kecil dari suhu medium rendah, tetapi hanya selisih sedikit saja.Perbedaan antara suhu
medium normal dan suhu medium tinggi adalah pertumbuhan tinggi kecambah di suhu medium tinggi
sangat jauh selisihnya dengan suhu medium normal , yaitu lebih tinggi pada suhu medium normal.
Perbedaan antara medium bersuhu rendah dengan medium bersuhu tinggi yaitu pada tinggi batang
yang sangat jauh selisihnya dan juga pada pertumbuhan daun. Daun pada medium bersuhu tinggi tidak
tumbuh dengan baik. Sedangkan pada medium bersuhu rendah daun tumbuh dengan sangat baik.
Secara teori umumnya tumbuhan tidak tumbuh dibawah suhu dan di atas . Suhu yang dikehendaki atau
yang baik bagi pertumbuhan adalah - . Sedangkan dalam penelitian yang telah kami lakukan jika
diurutkan berdasarkan cepat dan
Terlihat perbedaan antara tabel Label A pada suhu medium normal dan Label B suhu medium rendah ,
pada suhu medium normal pertumbuhan kecambah sangat pesat, nilai rata rata pada suhu medium
normal lebih kecil dari suhu medium rendah, tetapi hanya selisih sedikit saja.Perbedaan antara suhu
medium normal dan suhu medium tinggi adalah pertumbuhan tinggi kecambah di suhu medium tinggi
sangat jauh selisihnya dengan suhu medium normal , yaitu lebih tinggi pada suhu medium normal.
Perbedaan antara medium bersuhu rendah dengan medium bersuhu tinggi yaitu pada tinggi batang
yang sangat jauh selisihnya dan juga pada pertumbuhan daun. Daun pada medium bersuhu tinggi tidak
tumbuh dengan baik. Sedangkan pada medium bersuhu rendah daun tumbuh dengan sangat baik.
Secara teori umumnya tumbuhan tidak tumbuh dibawah suhu dan di atas . Suhu yang dikehendaki atau
yang baik bagi pertumbuhan adalah - . Sedangkan dalam penelitian yang telah kami lakukan jika
diurutkan berdasarkan cepat dan lambatnya pertumbuhan dan nya di ketahui bahwa rentang suhu yang
cocok adalah - (air didalam kulkas), - (air bersuhu ruangan) dan terakhir (air mendidih). Karena selisih
rata rata tinggi kecambah hanya sedikit, jadi suhu medium yang baik untuk pertumbuhan dan kacang
hijau berkisar antara - .
Hasil penelitian kami membuktikan bahwa hipotesis 1 dan 2 salah, yaitu biji kacang hijau yang ditanam
dengan medium bersuhu rendah yaitu dibawah suhu ruangan perkecambahannya lebih lambat dan biji
kacang hijau yang ditanam dengan medium bersuhu diatas suhu ruangan adalah yang lebih cepat
perkecambahannya. Sedangkan hipotesis 3 menurut kelompok kami, kacang hijau yang akan tumbuh
lebih panjang adalah kacang hijau dengan medium bersuhu ruangan dan medium yang bersuhu diatas
suhu ruangan adalah benar. Tetapi untuk medium yang bersuhu diatas suhu ruangan adalah salah.
Karena dalam penelitian kami yang tumbuh lebih panjang adalah tanaman dengan suhu medium rendah
atau dibawah suhu ruangan.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh
suhu medium. Dimana kacang kacang hijau tersebut akan tumbuh dengan baik pada suhu yang optimal
yaitu - . Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan, kecambah yang ditanam pada medium bersuhu
lebih rendah dari suhu ruangan akan cepat berkecambah. Di samping suhu, ada faktor lain yaitu cara
adaptasi dari setiap kacang hijau yang berbeda sehingga pertumbuhan kacang hijau perharinya tidak
konsisten.
B. SARAN
Sebaiknya dalam melakukan penelitian ini agar kacang tumbuh pesat dan akan lebih baik diperhatikan
jenis atau bentuk tempat/wadah dan jenis medium yang akan digunakan untuk meletakkan kacang hijau
selama percobaaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan akan menghasilkan hasil
pengamatan yang salah atau diluar perkiraan.
LAMPIRAN LAMPIRAN