Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT

KELOMPOK 3

RISKA [ M011191240 ]
SOFI SORAYA [ M011191241 ]
RAODATUL JANNAH [ M011191242 ]
ARIF LATIN [ M011191243 ]
PETA KONSEP

PEMBELAHAN MITOSIS

PEMBELAHAN MEOSIS
PEBELAHAN SEL
DAN PEWARISAN
SIFAT
PRINSIP HEREDITASMEKANISME
DALAM PEWARISAN SIFAT

KETERKAITAN ANTARA
PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN
SIFAT
APA ITU
PEBELAHAN SEL
DAN PEWARISAN
SIFAT ???

 Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi


satu sel induk menjadi dua atau lebihsel anak.
 pewarisan sifat adalah ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk
hidup yag di turunkan dari generasi ke generasi dari
induk epada anaknya.
AMITOSIS

Pada proses terjadinya


Spontan pembelahan biner, biasanya
dapat terjadi melalui tiga
fase, yakni sebagai berikut :
 Fase pertama, yakni bagian-
bagian dari sitoplasma akan
Pada terbelah oleh  bagian-
prokariotik bagian sekat yang
mengalami pertumbuhan
secara tegak lurus.
 Fase kedua, yakni proses
Replika tumbuhnya bagian-bagian
selama dari sekat akan diikuti oleh
tumbuh bagian-bagian dinding yang
melintang.
 Fase ketiga, yakni akan
terbentuk dua bagian sel
baru yang mempunyai sifat
identik dengan indukannya.
MITOSIS

 Interfase , sel belum mengalami pembelahan. Pada fase ini


terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel
untuk melakukan pembelahan. Selama interfase, kromosom
pada sel tidak terlihat. Akan tetapi, di sekitar inti selnya ada
sepasang sentriol
 Profase, Ketika profase sedang berlangsung, sentriol akan
bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Selain itu,
kromosom juga akan mulai terlihat memendek dan
menebal. pada tahap ini, membran inti sel juga mulai
menghilang dan benang spindel mulai terbentuk. Benang
Spindel ini adalah bagian dari kromosom yang tugasnya
menggerakkan kromosom ketika proses pembelahan sel
sedang dimulai.
 Tahap awal metafase dimulai dengan kromosom yang
semakin memadat dan membran inti menjadi pecah.
Kemudian, ketika metafase sudah sungguh-sungguh
berlangsung, sentrosom sudah berada di kutub sel dan
dinding-dinding selnya menghilang. Kemudian kromosom
mulai tersusun rapi di bidang ekuator sel.
 Tahap anafase ditandai dengan dimulainya pemisahan
kromatid dari bagian sentromer kromosom. Kromatid ini bisa
bergerak karena ada tarikan benang mikrotubulus yang
melekat pada sentromer. Kromatid-kromatid ini bergerak ke
kutub berlawanan dan kemudian berfungsi sebagai
kromosom lengkap yang memiliki sifat keturunan yang
identik. 
 Tahap telofase ini diawali dengan menghilangnya benang
spindel dan posisi membran inti yang mulai terlihat. Selain
itu, mulai terjadi juga yang namanya sitokinesis yang
MEOSIS

Meosis Meosis
1 2
TAHAPAN MEIOSIS I TAHAPAN MEIOSIS II
 Profase I, Diawali dengan menebalnya benang kromatin  profase II, Membran inti menghilang kembali,
sehingga terbentuk kromosom. Kemudian kromosom benang spindel mengikat kromosom saudari
homolog (kromosom dengan dentuk dan ukuran sama) akan
dan sentriol bergerak menuju arah yang
saling menempel sehingga terbentuk tetrad. Ingat bahwa
masing-masing kromosom telah menganda sehingga berlawanan.
terbentuk kromosom saudari yang masih menempel..dua  Metaphase II, Kromosom yang ditarik dari
buah kromosom yang menempel dan masing-masing dua arah berlawanan berada di bidang equator.
membawa saudarinya itulah yang disebut tetrad). Karena  Anafase II, Kromosom yang ditarik dari dua
letak lengan-lengan kromosom yang sangat berdekatan
dapat terjadi perpindahan ruas lengan kromosom yang arah berlawanan berada di bidang equator.
disebut dengan proses pindah silang. Anak inti dan  Telophase II, Kromosom sampai di kutub
membran inti menghilang dan benang spindel mengikat masing-masing kemudian mulai memudar
kromosom di bagian sentromer.
membentuk kromatin kembali. Diikuti dengan
 Metaphase I, dimana Kromosom mulai ditarik menuju munculnya membran inti dan anak inti dan
arah yang berlawanan dan terletak di bidang equator. terjadi pembelahan sitoplasma.Di akhir
 Anafase I, Kromosom homolog ditarik benang spindel dan pembelahan meiosis terbentu 4 sel anak dengan
terpisah menuju kutub masing-masing namun masing- jumlah kromosom separuh dari sel induk.
masing masih membawa kromosom saudari bersamanya.
 Telofase I, Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis
sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang masing-masing
pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian
sebelah dari kromosom yang memiliki sifat homolog. Pada
setiap bagian kromosom yang memiliki sifat homolog
terdiri dari dua buah kromatid yang pada bagian
sentromernya masih saling bergabung satu dengan yang
lainnya.
PERBEDAAN PEMBELAHAN SEL MITOSIS DAN SEL
MEIOSIS
PRINSIP HEREDITAS DALAM MEKANISME PEWARISAN SIFAT
a). Monohohibrid
Monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan
pembastaran dengan satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan
Mendel adalah persilangan antara ercis tinggi dan ercis berbatang
pendek.
Contoh: Perhatikan diagram monohibrid antara ercis berbatang tinggi
dengan ercis bertang pendek sebagai berikut.
Parental (P1) :  ♂ TT (tinggi)           ><          ♀ tt (pendek)
Gamet             :             T                                             t
Filial 1              :    Tt  (tinggi)
 
Bila F1 disilangkan dengan sesamanya (F1) maka :
                                    ♂Tt (tinggi)       ><      ♀Tt (tinggi)
Gamet:                             T, t                              T,t
 
Keterangan: 
T : merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang
tinggi
t : merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang
pendek
Dengan membuat tabel seperti di bawah ini, dapat kita
ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominan terhadap sifat
batang pendek  (t).

Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman


heterozigot (F1)  ternyata ada pemisahan alel sehingga ada
gamet dengan alel T dan ada gamet dengan alel t. Prinsip
pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot
dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum 1
Mendel yang disebut Hukum segregasi (pemisahan) secara
bebas.
b).    Dihibrid
Dihibrid atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua
sifat beda.
contoh: tanaman Pisum  sativum bergalur murni berbiji kisut, berwarna hijau.
Gen B (bulat ) dominan terhadap b (kisut), dan K (kuning) dominan terhadap k
(hijau) sebagai berikut.
P1 :               BBKK   (bulat, kuning)     ><     bbkk (keriput hijau)
Gamet:                      BK                                              bk
F1:                                                 BbKk  (bulat kuning)
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
                                  BbKk (bulat kuning     ><     BbKk (bulat kuning)
Gamet:                  BK, Bk, bK, dan bk               BK, Bk, bK, dan bk

Fenotif pada F2:


a.    bulat, kuning : No. 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10,  13
b.    Bulat, hijau:   No.  6, 8, 14
c.    Kisut kuning:  No. 11, 12, 15
d.    Kisut hijau:   No.  16  
Rasio Fenotif:
Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau =  9 : 3 : 3 :1
 
Rasio Genotif:
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 :
2:4:1:1:2:2:1
 
JIKA PRINSIP-PRINSIP MENDEL TERSEBUT KITA JADIKAN 4 PRINSIP,
MAKA DAPAT KITA SIMPULKAN SEBAGAI BERIKUT:

 Prinsip hereditas : menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme


dikendalikan oleh faktor menurun (gen).
 Prinsip segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah
secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan
alel tadi.
 Prinsip berpasangan  bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari
gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara
bebas.
 Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip
(pengaruh) gen dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif.
Keterkaitan Antara Pembelahan Sel dan Pewarisan
Sifat

 Hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat Telah diuraikan bahawa


sifat makhluk hidup tersimpan di dalam kromosom dalam bentuk sepenggal
DNA yang dikenal sebagai gen. Agar sifat-sifat induk dapat diwariskan
kepada keturunannya, maka diperlukan mekanisme pembagian gen.
Mekanisme pembagian gen pembawa sifat itu berlangsung pada proses
 pembelahan mitosis dan meiosis.
 Pewarisan sifat dari induk ke anak dapat terjadi melalui mitosis, misalnya
pada mahluk hidup yang melakukan perkembangbiakan  secara vegetative.
Sementara mahluk hidup yang melakukan perkembangbiakan secara
generative melalui pembelahan meiosis.
THAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai