Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengaruh Pemberian Air Beras Dan Air Biasa

Terhadap Pertumbuhan Kangkung(Ipomoea aquatica Forsk)

Oleh

Kelas : XII MIPA 3

1. Naomi Gracia (24)

2. Riska Al Kutsar (29)

3. Virginia (35)

SMA NEGERI 6 KOTA BOGOR


A. Tujuan

Untuk dapat mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kangkung yang disiram air beras
dengan biji kangkung yang disiram air biasa.

B. Rumusan masalah

1. Apakah ada perbedaan pertumbuhan biji kangkung dengan diberi perlakuan A yang disirami
dengan air beras dan perlakuan B yang disirami dengan air biasa?
2. Apakah pengaruh nutrisi air beras pada pertumbuhan dan perkembangan biji kangkung?

C. Hipotesis

Penyiraman biji kangkung yang disiram air beras tumbuh lebih subur dibandingkan biji kangkung yang
disiram air biasa.

D. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup baik tanaman, manusia ataupun hewan sangatlah membutuhkan nutrisi untuk
tumbuh dan berkembang sehingga kebutuhan akan kehidupannya tercukupi. Tanaman akan tumbuh dan
membutuhkan unsur hara, air dan sinar matahari untuk proses pertumbuhannya. Proses pertumbuhan dan
perkembangan merupakan interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti gen ataupun
hormon untuk merangsang pertumbuhan sedangkan faktor eksternal seperti keadaan lingkungan yang
sesuai contohnya suhu, tanah, air, cahaya yang cocok sebagai media untuk tumbuh.

Praktikum ini dilakukan untuk memenuhi pembelajaran biologi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Kami menggunakan biji kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) sebagai objek yang
akan kami teliti. kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) adalah tanaman air yang banyak ditemukan di
beberapa wilayah Asia Tenggara, India dan Cina bagian Tenggara. Tanaman ini tumbuh dengan cara
merambat dan dapat mengapung di atas air (Austin 2007; Wang et al. 2008).

Mekanisme pertumbuhan tanaman diawali dengan perkecambahan biji, dimana kelangsungan tumbuh-
tumbuhan diawali apabila terjadi interaksi antara biji dan air. Interaksi antara keduanya bergantung juga
kepada kemampuan imbibisi air ke dalam biji. Proses air berimbibisi ke dalam benih inilah yang
menentukan kelanjutan hidup dan produksi tumbuhan.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : penyiraman air beras dan air biasa


2. Variabel terikat : pertumbuhan biji
3. Variabel control: media tanam, waktu pengamatan, bibit yang sama, dan volume air penyiraman.
F. Metode/Cara Kerja

Adapun beberapa metode penanaman kangkung yang efisien diantaranya dengan metode penyemaian dan
juga penanaman langsung melalui media tanah. Pada praktikum ini, kami menggunakan metode
penanaman kangkung melalui media tanah. Penyiraman pada benih kangkung dengan diberikan dua
perlakuan dan dua jenis air berbeda pada setiap sampel sehingga dapat mengetahui perbedaan
pertumbuhan biji yang didapatkan dari pemberian air biasa atau air beras sehingga dapat diidentifikasi
kandungan dari kedua jenis air tersebut dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kangkung.

1. Alat dan Bahan

Alat:
⮚ Polybag (2 buah)
⮚ Gelas ukur
⮚ Sekop
Bahan:
⮚ Air cucian beras
⮚ Air biasa
⮚ Biji kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.)
⮚ Tanah
⮚ Pupuk organik

2. Prosedur Praktikum
1. Siapkan media tanam seperti alat yang perlukan seperti dua buah polybag , gelas ukur,
sekop dan bahan yang diperlukan seperti air cucian beras, air biasa, biji kangkung
(Ipomoea aquatica Forsk), tanah, pupuk organik.
2. Siapkan 2 (dua) buah polybag yang akan diisi tanah dan juga pupuk. Buatlah dua kali
penanaman dengan media tanam yang sama. Lalu beri tanda pada masing-masing
polybag untuk membedakan tanaman kangkung yang diberi perlakuan dengan disiram air
beras (perlakuan A) dan perlakuan tanaman kangkung yang disirami air biasa (perlakuan
B).
3. Setelah media sudah siap, masukkan biji ke dalam polybag. Setiap polybag diisi oleh 5
biji kangkung.
4. Setelah selesai ditanam, lakukan perawatan pada tanaman kangkung. Siram kurang lebih
dua kali sehari, pada pagi hari dan siang hari jika musim kemarau. Selalu bersihkan
rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar kangkung, supaya hasilnya lebih sehat.
5. Setiap hari kedua tanaman diberi air yang secukupnya, dengan perlakuan berbeda.
6. Amati pertumbuhan panjang setiap hari selama 7 hari berturut-turut dan catat
pertumbuhan tinggi pada setiap sampel.
7. Perkiraan tanaman kangkung siap dipanen sekitar umur 25 hari.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Menurut Sugiyono (2018:229) teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi merupakan
teknik yang sifatnya akurat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari informasi
mengenai segala kegiatan yang dijadikan obyek kajian penelitian. Teknik observasi yang kami
gunakan yaitu teknik pengamatan dan pencatatan analisis data yang dicantumkan dalam tabel
analisis penelitian pertumbuhan biji kangkung yang disiram air beras dan biji kangkung yang
disiram air biasa.
2. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsini Arikunto, metode dokumentasi ialah metode mencari data mengenai hal-hal
yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar,prasasti, majalah, notulen rapat, agenda serta
foto-foto kegiatan. untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan hasil pengamatan
(observasi). Teknik dokumentasi merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan
dokumentasi sistem dan untuk memahami keterkaitan antara subsistem yang satu dengan
beberapa sub sistem yang lainnya. Teknik dokumentasi yang kami gunakan yaitu dengan
memfoto proses pertumbuhan biji kangkung setiap harinya kemudian dari foto tersebut
dicantumkan ke dalam tabel untuk melakukan tahap penganalisisan pertumbuhan biji kangkung.

H. Hasil dan Pembahasan

Dari pratikum ini, data analisis pengamatan proses pertumbuhan biji kangkung yang disiram air beras dan
biji kangkung yang disiram air biasa dapat dilihat pada tabel analisis di bawah ini.

Analisis Praktikum Penanaman Biji Kangkung

Hari Penelitian Analisis Perlakuan A Analisis Perlakuan B

Hari Pertama

Analisis : Analisis :

● Biji belum terlihat tumbuh ● Biji belum terlihat tumbuh


Hari Kedua

Analisis : Analisis :
● Satu biji sudah terlihat ● Satu biji sudah terlihat
bertunas dengan panjang bertunas dengan panjang
tunas 0,6 cm. tunas 0,4 cm.

Hari Ketiga

Analisis : Analisis :
● Tunas pada biji kangkung ● Tunas pada biji kangkung
sudah lebih panjang dari sudah lebih panjang dari
hari kedua, yaitu 1,5 cm. hari kedua, yaitu 1,2 cm.
Hari Keempat

Analisis : Analisis :
● Dari kelima biji kangkung ● Dari kelima biji kangkung
yang ditanam hanya yang ditanam hanya
tumbuh sebanyak tiga biji tumbuh sebanyak empat biji
kangkung dengan ukuran kangkung dengan ukuran
yang lebih tinggi dari tinggi yang lebih rendah
perlakuan B. dari perlakuan A.

Kangkung (Ipomoea aquatica) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam
sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia,
tempat asalnya tidak diketahui. dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana
terutama di kawasan berair.

Berdasarkan data hasil pengamatan kami, didapatkan bahwa proses pertumbuhan pada biji
kangkung yang disiram air beras (Perlakuan A) lebih cepat tumbuh subur dibandingkan dengan
pertumbuhan pada biji kangkung yang disiram air biasa (Perlakuan B). Adapun perbedaan lain yang kami
dapatkan dari pengamatan ini, yaitu adanya perbedaan jumlah biji kangkung yang tumbuh. Hal ini
didasarkan atas pengaruh faktor internal dan eksternal pertumbuhan. Suhu yang berbeda dan sinar
matahari mempengaruhi proses pertumbuhan dikarenakan dari iklim dan cuaca pada saat penanaman dan
penyiraman itu berbeda, pada hari ketiga pertumbuhan terhambat karena cuacanya mendung sehingga
pemasokan sinar matahari untuk proses fotosintesis berkurang. Kepekatan konsentrasi air beras
berpengaruh karena jumlah nutrisi di dalam air tersebut bergantung pada tingkat kepekatan suatu larutan
(air beras). Pada praktikum ini, volume air yang dipakai yaitu 100 ml pada setiap perlakuan namun
volume air tidaklah mempengaruhi proses pertumbuhan pada kedua perlakuan tersebut. Selain itu, kami
dapatkan bahwa dua biji yang disiram air berasa (perlakuan A) tidak mengalami imbibisi. Hal ini bisa
dikarenakan gen dan hormon kedua biji tersebut tidak bagus sehingga menghambat pertumbuhan. Pada
analisis kami, biji kangkung yang disiram air beras lebih tumbuh subur karena di dalam air beras
mengandung nutrisi dari beberapa unsur hara makro dan mikro seperti 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 ,
90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak
essensial sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi alternatif bagi biji kangkung (tanaman).
I. Kesimpulan
Tanaman kangkung merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan nutrisi air yang banyak dalam
proses pertumbuhan. Dari pengamatan ini, disimpulkan bahwa proses pertumbuhan biji kangkung
dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen dan hormon masing-masing biji kangkung dan faktor
eksternal seperti perbedaan suhu, sinar matahari, dan kepekatan konsentrasi air beras. Volume
penyiraman air tidak mempengaruhi proses pertumbuhan karena ukuran volume penyiraman air pada
perlakuan A (biji kangkung yang disiram air beras) dan perlakuan sama yaitu 100 ml hanya saja
kandungan air tersebut yang berbeda pada perlakuan biji kangkung yang disiram air beras dan air biasa.

J. Daftar Pustaka
Berikut beberapa sumber yang kami gunakan untuk menganalisis pembahasan pada praktikum ini,
diantaranya :
 https://www.academia.edu/37780773/Pengaruh_air_cucian_beras_dan_air_biasa_pada_kacang_h
ijau

 https://deepublishstore.com/blog/metode-observasi/

 https://dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/budidaya-dan-produksi-benih-kangkung

 http://repositori.unsil.ac.id/776/5/BAB%203.pdf

 https://media.neliti.com/media/publications/145757-ID-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai