Oleh :
Tujuan Praktikum :
Melaksanakan, mengamati dan mengevaluasi praktek budidaya tanaman serelia (padi dan
jagung) dan tanaman legum (kedelai dan kacang hijau).
No LOKASI
POKOK SUB POKOK PRAKTIKUM
. KEGIATAN
Pengantar Praktikum Penjelasan materi praktikum Daring
1. Pertumbuhan biji I Perkecambahan biji Laboratorium
2. Pertumbuhan biji I Uji muncul tanah Agroteknopark
Dilanjutkan dari materi Uji
3. Budidaya tanaman Agroteknopark
muncul tanah
Identifikasi serangan hama dan
4. Identifikasi Agroteknopark
penyakit tanaman
Penjelasan Materi Praktikum
Pengantar praktikum diberikan secara daring sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
oleh asisten dan kesepakatan tiap masing-masing kelas.
1. Pada kegiatan perkecambahan biji mahasiswa menentukan salah satu jenis biji antara
lain : Padi dan Jagung untuk tanaman serelia dan Kedelai dan Kacang Hijau untuk
tanaman legum. Jika dimungkinkan digunakan benih tersertifikasi.
2. Peralatan yang dipergunakan antara lain wadah plastik, kertas tissue, air (jika
memungkinkan air steril) atau aqua komersial yang masih baru (belum
terkontaminasi), penjempit untuk menaruh benih.
3. Siapkan 3 wadah plastik untuk membuat perkecambahan biji menjadi 3 ulangan.
Jumlah biji yang dikecambahkan sama yaitu 20 biji setiap wadah.
4. Setiap biji yang akan dikecambahkan diskarifikasi terlebih dahulu. Skarifikasi dapat
dilakukan dengan air hangat 60oC selama 20 menit atau dengan direndam dengan air
biasa selama 24 jam. Skarifikasi disesuaikan dengan biji yang akan dikecambahkan.
5. Jumlah biji yang dikecambahkan sebanyak 20 biji setiap wadah plastik.
6. Pengamatan dilakukan terhadap kelembaban selama proses perkecambahan, dijaga
jangan sampai kondisi perkecambahan kering. Kelembaban terus dijaga sampai
selesai pengamatan.
7. Amati jumlah biji yang berkecambah, catat sampai dengan akhir pengamatan yaitu 14
hari mulai dari awal perkecambahan.
8. Hitung persentase perkecambahan. Misal : Persentase perkecambahan (P), jumlah biji
yang dikecambahkan (T), jumlah biji yang berkecambah (N), maka P = T/N x 100%.
9. Kalkulasi persentase perkecambahan biji dari semua ulangan yang dikerjakan.
10. Rangkaian kegiatan dan hasil pengamatan dimasukkan pada logbook dan lembar
kerja.
Acara 2 : Uji Muncul Tanah
1. Pada kegiatan Uji Muncul Tanah (UMT) mahasiswa menentukan salah satu jenis biji
antara lain : Jagung dan Padi untuk tanaman serelia dan Kedelai dan Kacang Hijau
untuk tanaman legum. Jika dimungkinkan digunakan benih tersertifikasi.
2. Peralatan yang dipergunakan antara lain pot atau polibag, tanah, pupuk kandang,
sekam, peralatan untuk pertanaman seperti cethok atau peralatan lainnya yang dapat
dipergunakan untuk menaruh tanah kedalam polibag, tugal kecil (bisa menggunakan
sumpit atau lainnya yang sepadan), air (jika memungkinkan air steril) atau aqua
komersial yang masih baru (belum terkontaminasi), air ledeng, atau air hujan,
penjempit untuk menaruh benih.
3. Setiap biji yang akan dikembahkan diskarifikasi terlebih dahulu. Skarifikasi dapat
dilakukan dengan air hangat 60oC selama 20 menit atau dengan direndam dengan air
biasa selama 24 jam. Skarifikasi disesuaikan dengan biji yang akan diuji
kemampuannya dalam muncul tanah.
4. Tiap polibag dibuat 10 lubang tanam dan per lubang tanam diisi dengan 1 benih,
kecuali untuk tanaman padi diisi dengan 3 benih.
5. Lakukan penanaman dengan perlakuan perbedaan kedalaman tanam (buat tiga
kedalam tanam). Kedalam tanam setiap biji tidak sama, oleh karena itu pergunakan
sesuai dengan berbagai referensi yang direkomendasikan pada Tabel 1.
6. Amati setiap benih yang muncul ke permukaan tanah pada setiap perlakuan. Lakukan
pengamatan sampai dengan 14 hari setelah tanam.
7. Hitung persentase UMT. Persentase muncul tanah (M), jumlah biji yang ditanam (T),
jumlah biji yang muncul ke permukaan tanah (K), maka M = T/K x 100%.
8. Kalkulasi persentase UMT biji dari semua unit percobaan yang dikerjakan.
9. Rangkaian kegiatan dan hasil pengamatan dimasukkan pada logbook dan lembar
kerja.
Tabel 1. Kedalaman penanaman benih berbagai tanaman pangan pada uji muncul tanah
1. Lakukan pengamatan terhadap berbagai gejala serangan hama dan penyakit yang ada
pada komoditas tanaman pangan yang sudah dipilih (Minimal 10 tanaman sampel).
Jumlah tanaman disesuaikan dengan jumlah tanaman pada acara 3.
2. Catat setiap hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan
3. Kalkulasi intensitas serangan hama berdasarkan pada jumlah tanaman yang terserang
hama (n), jumlah total tanaman yang diamati (N), maka Intensitas serangan (IS)
adalah IS = (n/N) x 100%
4. Tentukan tingkat serangan hama tersebut berdasarkan intensitas serangannya (%)
dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0 : Tanaman sehat
1-25 : Serangan ringan
26-50 : Serangan sedang
51-75 : Serangan berat
76-100 : Serangan sangat berat
5. Hitung kejadian atau insidensi penyakit tanaman dengan rumus sebagai berikut :
Insidensi penyakit (IP) = (n/N) x 100%, dimana n : jumlah tanaman yang bergejala, N
: jumlah total tanaman yang diamati.
6. Tentukan tingkat kejadian atau insidensi penyakit tanaman berdasarkan intensitas
serangannya (%) dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0 : Tanaman sehat
1-25 : Serangan ringan
26-50 : Serangan sedang
51-75 : Serangan berat
76-100 : Serangan sangat berat
8. Pilih salah satu hama atau penyakit yang memiliki intensitas serangan atau insidensi
penyakit yang paling tinggi.
9. Tentukan cara pengendalian hama atau penyakit tersebut.
10. Buat poster terkait penjelasan hama dan penyakit yang menyerang, gejala, tanda, serta
cara pengendalian hama atau penyakit tersebut.