Anda di halaman 1dari 11

PETUNJUK PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022
ACARA 1
Kurva Sigmoid Pertumbuhan

A. Pendahuluan
Salah satu ciri kehidupan tumbuhan adalah bahwa tumbuhan itu mengalami proses
tumbuh. Tumbuh adalah kenaikan volume yang tidak dapat balik. Besarnya
pertumbuhan per satuan waktu disebut laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan suatu
tumbuhan atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu bila laju tumbuh
digambarkan dengan grafik, dengan laju tumbuh pada sumbu ordinatnya dan waktu
sebagai absis, maka umumnya grafik yang terjadi merupakan suatu kurva berbentuk
“S” atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan ini berlaku bagi keseluruhan
tumbuhan ataupun sel-selnya.

B. Tujuan
Mengamati laju pertumbuhan daun pertama sejak dari embrio dalam biji sampai daun
mencapai ukuran tetap pada kacang tanah.

C. Bahan dan Alat


Bahan tumbuhan : Biji kacang tanah
Alat-alat : Kertas milimeter, pisau silet, pot berisi campuran pasir dan tanah

D. Prosedur
1. Rendam biji kacang tanah selama 2–3 jam dalam gelas piala.
2. Pilih 3 biji yang baik untuk percobaan.
3. Kupas 3 biji dan buka kotiledonnya, ukur panjang daun embrionya dengan kertas
milimeter, kemudian hitung nilai rata-ratanya.
4. Tanam 12 biji (yang belum direndam) dalam pot. Berilah tanda dengan lidi atau
potongan ranting kecil di dekat lubang tanam sebanyak 12 lubang. Siram dengan
air secukupnya dan peliharalah dalam rumah kaca atau di tempat yang teduh
selama 4 minggu.
5. Adakan pengamatan sebagai berikut:
a. Pada umur 3 dan 5 hari setelah tanam (HST) biasanya kecambah belum
muncul ke permukaan media tanam. Untuk itu ambil 3 biji pada lubang tanam
yang sudah ditandai dan ukurlah panjang daun pertama dari ujung daun sampai
dengan petiolnya (tangkai daun)
b. Pada umur 7 HST biasanya kecambah sudah muncul di permukaan media dan
daun pertama sudah membuka pilihlah 3 kecambah/tanaman terbaik untuk
diukur panjang daun pertama dari ujung daun sampai dengan petiolnya (tangkai
daun).
c. Tiga kecambah/tanaman terpilih diatas diukur panjang daun pertama dari ujung
daun sampai dengan petiolnya (tangkai daun) pada umur 10, 14, 18 dan 22
HST.
6. Dari pengukuran ini buatlah grafik dengan panjang rata-rata daun (termasuk
petiol/tangkainya) sebagai ordinat (sumbu y) dan waktu pengukuran (umur
tumbuhan) sebagai absisnya (sumbu x).
7. Blangko laporan sementara pada tabel 1.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 1


Tabel 1. Hasil Pengamatan Kurva Sigmoid

Umur (hari) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Jumlah Rata-rata


0
3
5
7
10
14
18
22

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 2


ACARA 2
Evapotranspirasi

A. Pendahuluan
Air yang dibutuhkan tumbuhan sebagian besar akan diuapkan melalui permukaan
tumbuhan dan permukaan tanah (evapotranspirasi). Laju evapotranspirasi dapat
diketahui dengan berbagai cara, salah satu cara tersebut adalah dengan
penimbangan (gravimetri).

B. Tujuan
Untuk mengetahui laju evapotranspirasi.

C. Bahan dan Alat


Bahan: Benih, tanah, kompos dan perlengkapan bertanam (pot, cetok dan cangkul)
Alat : Timbangan, penggaris, label, gayung dan alat tulis.

D. Prosedur
1. Menyiapkan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2 : 1.
2. Timbang 1 buah pot dan dicatat bobotnya.
3. Memasukkan media ke dalam pot yang telah disiapkan dengan bobot keseluruhan
1 kg.
4. Tambahkan air sedikit demi sedikit secara merata hingga muncul tetesan air pada
lubang bawah pot dan tiriskan.
5. Biarkan selama 2 hari pada tempat yang teduh dan tidak terkena air hujan,
kemudian ditimbang dan dicatat bobotnya. Selisih bobot yang terjadi merupakan
air maksimal yang dapat ditahan oleh tanah (air kapasitas lapangan). Hasil rata-
rata air kapasitas lapangan dari seluruh kelompok digunakan sebagai patokan
jumlah air yang harus disiramkan pertama kali.
6. Ulangi langkah 1 sampai dengan langkah ke 3, untuk 3 ember kecil dan tuangkan
air sebanyak kapasitas lapangannya.
7. Tanam benih dalam pot masing-masing 10 biji per pot dan tambahkan air
sebanyak kapasitas lapangan. Kemudian ditimbang dan dicatat bobotnya.
8. Letakkan pot tersebut dalam rumah kaca atau pada tempat yang teduh (usahakan
agar tidak terkena air hujan).
9. Timbang pot setiap 2 hari sekali dan dicatat bobotnya, jika terjadi perubahan
bobot tambahkan air agar bobotnya kembali seperti semula.
10. Setelah umur 14 hari, timbang dan catat bobotnya dan hentikan penyiraman.
11. Timbang pot setiap hari dan catat bobotnya. Saat tanaman layu tambahkan air
agar bobotnya kembali seperti semula.
12. Ulangi langkah ke 11 tersebut hingga tanaman layu 3 (tiga) kali.
13. Gambar perubahan bobot dengan sumbu x sebagai umur tanaman dan bobot pot
sebagai sumbu y.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 3


Tabel 2. Hasil Pengamatan Evapotranspirasi
Bobot (g)
No. Tanggal Keterangan
Ember 1 Ember 2 Ember 3 Pot
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 4


ACARA 3
Laju Penguapan Air Daun

A. Pendahuluan
Hilangnya air dari dalam tanaman sebagian besar terjadi melalui permukaan daun
tanaman. Oleh karena itu dengan mengukur bobot sehelai daun dan diukur luas
permukaan daun dapat diukur laju kecepatan hilangnya air dari selembar daun.

B. Tujuan
Untuk mengetahui laju hilangnya air dari permukaan sehelai daun.

C. Bahan dan Alat


Bahan : Selembar daun dari suatu tumbuhan
Alat : Timbangan analiti, kertas milimeter, benang, pengukur waktu.

D. Prosedur
1. Memetik selembar daun tumbuhan.
2. Menimbang bobot daun dan mengukur luas daun menggunakan kertas milimeter.
3. Mengikat daun dengan benang dan digantungkan di suatu tempat sambil dicatat
saat/waktu mulai menggantung daun. Hitungan sampai dengan menit.
4. Selang beberapa saat kemudian daun ditimbang ulang dicatat bobotnya dan
dicatat waktu penimbangan kedua.
5. Selisih penimbangan pertama dan penimbangan kedua merupakan hilangnya air
dari permukaan daun.
6. Dengan mengetahui luas daun dan selisih waktu penimbangan pertama dan
kedua dapat diketahui laju hilangnya air dari permukaan daun dengan satuan
g/mm2/menit.
7. Tabel hasil pengukuran dicatat seperti tabel di bawah ini.

No. Bobot daun Waktu Luas Bobot daun sesudah Waktu


pertama daun digantung

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 5


ACARA 4
Analisis Pertumbuhan Tanaman

A. Pendahuluan
Tanaman merupakan salah satu dari organisme/makhluk hidup di bumi ini. Setiap
makhluk hidup tumbuh dan berkembang, kedua proses tersebut dapat diketahui
melalui perubahan tinggi tanaman, panjang akar, bobot segar dan bobot kering
tumbuhannya.

B. Tujuan
Untuk mengetahui laju pertumbuhan tanaman melalui pengukuran tinggi tanaman,
panjang akar, bobot segar dan bobot kering bagian-bagian tanaman secara periodik.

C. Bahan dan Alat


Bahan : Benih kacang hijau, benih jagung, pupuk organik.
Alat : Perlengkapan menanam timbangan, penggaris dan alat tulis.

D. Prosedur
1. Menimbang 100 biji untuk masing-masing jenis biji dan diulang 3 kali.
2. Mengolah dan memberi pupuk dasar berupa kompos, sesuai dengan yang ada
pada pembagian kelompok.
3. Menanam menggunakan tugal dengan jarak tanam untuk kacang hijau 20x20 cm,
sedangkan jagung 20x50 cm. Tiap lubang tanam diisi 3 biji.
4. Pada umur 1 minggu setelah tanam (MST), membongkar 3 tanaman untuk
masing-masing jenis tanaman. Pada saat membongkar harus dilakukan secara
hati-hati agar akar tidak banyak yang rusak. Cuci bagian akar agar bersih dari
partikel tanah yang menempel kemudian ditiriskan.
5. Sebelum dipotong diukur tinggi tanaman dan panjang akarnya. Selanjutnya
dipotong masing-masing bagian daun (hanya helaian daun tangkai dan/atau
pelepahnya dianggap sebagai bagian dari batang), batang dan akarnya serta
ditimbang bobot segarnya.
6. Memasukkan bagian-bagian tanaman tersebut masing-masing ke dalam kantong
kertas yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada
suhu 60oC serta ditimbang bobot keringnya pada akhir percobaan.
7. Ulangi langkah ke-4 dan selanjutnya selang 1 minggu sekali hingga selesai,
kemudian buatlah grafik antara tinggi tanaman, panjang akar, bobot segar dan
bobot keringnya dengan umur tanaman.
8. Bandingkan antara masing-masing tanaman adakah perbedaan pertumbuhannya
?

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 6


ACARA 5
RESPIRASI AEROB

A. Pendahuluan
Respirasi merupakan proses metabolisme tanaman berupa pembongkaran hasil
fotosintesis berupa glukos menjadi energi. Laju respirasi tanaman dipengaruhi oleh
faktor suhu. Suhu kardinal untuk proses respitasi adalah 00C, suhu optimum adalah
300C dan suhu maksimum adalah 450C. Suhu antara optimum dan maksimum dapat
meningkatkan laju respitasi pada tahap awal namun selanjutnya suhu tersebut akan
menurunkan laju respirasi.

B. Tujuan
Mengetahui laju respirasi aerob kecambah kacang hijau terhadap pengaruh suhu..

C. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakana adalah larutan NaOH 0,5 N, Larutan BaCl2, larutan HCL 0,1
N, indikator PP, Kecambah kacang hijau (5 gram), kalin kelambu, tali. Alat yang
digunakana dalah botol volume 250 ml dengan tutup, termometer, erlenmeyer, buret
dan lemari pendingin.

D. Metode
1. Suhu yang digunakan adalah suhu 150C (lemari pendingin), suhu kamar
(lab), suhu rumah kaca.
2. Masing-masing kecambah yang digunakan seberat 5 gram
3. Bungkus kecambah menggunakan kelambu dan diikat dengan tali
4. Siapkan masing-masing kelompok 2 botol yang diisi larutan NaOH 0,5 N
sebanyak 50 ml. Botol ke-1 akan dimasukkan kecambah, botol ke-2 sebagai
kontrol (tanpa pemberian kecambah)
5. Masukkan kecambah tersebut ke dalam botol ke-1 dan diatur agar kecambah
tidak menyentuh NaOH
6. Ukur suhu awal pada kondisi ruangan menggunakan termometer
7. Setelah 24 jam kecambah keluarkan kecambah dari botol dan tutup kembali
dengan cepat.
8. Tentukan jumlah CO2 yang dibebaskan dari respirasi dengan cara titrasi
9. Ambil/pipet 10 ml larutan dari tiap botol dan masukkan ke dalam erlenmeyer
10. Tambah dengan 5 ml BaCl2 dan 3 tetes indikator PP, larutan akan berwarna
merah jambu
11. Titer dengan HCL 0,1 sampai warnanya hilang
12. Lakukan titrasi dengan cara yang sama untuk semua perlakuan termasuk
kontrol

Jumlah HCl
No Suhu
Dengan kecambah Tanpa kecambah
1
2
3

Reaksi:
1. 2 NaOH + CO2 → Na2CO3+ H2O
2. Na2CO3+ BaCl2 → BaCO3+ 2 NaCl
3. NaOH (sisa) + HCl → NaCl +H2O
0,5 N NaOH 10 ml = 0,5 x 10 ml = 5 mol (NaOH yang dipakai)

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 7


Perhitungan
Untuk Perlakuan : misalkan HCl yang dipakai dalam titrasi = A ml
Maka,
0,1 N HCl yang dipakai : A ml x 0,1 = B mol
NaOH yang mengikat CO2 = NaOH yang dipakai – NaOH (sisa)
= 5 mol – B mol
= C mol
CO2 yang diikat dalam 5 ml NaOH 0,5 N = 0,5 x C mol
= D mol
CO2 yang diikat dari 30 ml NaOH 0,5 N = 30/10 x 0,5 x D mol
= E mol

Untuk Kontrol : misalkan HCl yang dipakai dalam titrasi = F ml


Maka,
0,1 N HCl yang dipakai : F ml x 0,1 = G mol
NaOH yang mengikat CO2 = NaOH yang dipakai – NaOH (sisa)
= 5 mol – G mol
= H mol
CO2 yang diikat dari 30 ml NaOH 0,5 N = 30/10 x 0,5 x H mol
= J mol
CO2 yang diikat oleh NaOH (CO2 yang dihasilkan pada perlakuan)
= E mol – J mol
= K mol

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 8


A. Petunjuk Pembuatan Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tumbuhan

1. Laporan dibuat secara berkelompok (setiap kelompok hanya membuat satu laporan).
File Laporan Resmi berupa MS Words.
2. Laporan diketik dengan kertas ukuran kuarto, menggunakan huruf Times New
Roman ukuran 12, dengan spasi 1,5. Kecuali untuk nama tabel/gambar atau tabel
dengan spasi 1. Tabel jangan sampai terpotong oleh halaman.
3. Judul bab sesuai dengan acara yang ada.
4. Susunan pembuatan laporan tiap acara sebagai berikut:
A. Pendahuluan:
Berisi teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan acara tersebut.
B. Halaman Pengesahan (hasil scan yang sudah ditanda tangani)
C. Kata Pengantar
D. Daftar Isi
E. Tujuan:
Sesuai dengan petunjuk praktikum.
F. Bahan dan Alat:
Sesuai dengan petunjuk praktikum.
G. Prosedur:
Sesuai dengan petunjuk praktikum.
H. Hasil dan pembahasan
Berisi data yang diperoleh selama praktikum. Hasil dibahas sesuai dengan teori
yang ada. Jika ada penyimpangan dalam hasil praktikum dengan teori yang ada
harus dijelaskan sebab-sebabnya.
I. Kesimpulan hubungkan dengan tujuannya.
J. Daftar pustaka.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 9


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Acara : ...................................................
Tanggal : ...................................................
Kelompok : .................
Anggota : 1. ....................................................... NIM : ............................
2. ....................................................... NIM : ............................
3. ....................................................... NIM : ............................
4. ....................................................... NIM : ............................

Kudus, ............................................
Praktikan,
Mengetahui : 1. ...................................................
Pembimbing Praktikum, 2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................

Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan 10

Anda mungkin juga menyukai