Anda di halaman 1dari 4

I. Topik :1.

Air sebagai sistem penyokong pada tanaman


2. Pengukuran kadar air dari jaringan tumbuhan

II. Hari/Tanggal : Rabu, 21 April 2010

III. Tujuan :1. Mengamati banyaknya air yang hilang dari daun
2. Mengukur kadar air dari jaringan tumbuhan

IV. Kajian Pustaka


Menurut Dwidjoseputro (1990:92) menyatakan bahwa, “transpirasi dapat melalui kutikula,
stomata dan lentisel. Sebenarnya seluruh bagian tanaman itu mengadakan transpirasi, akan tetapi
yang biasanya dibicarakan hanyalah transpirasi lewat daun, karena hilangnya molekul-molekul air dari
tubuh tanaman itu sebagian besar adalah lewat daun. Hal ini disebabkan karena luasnya permukaan
daun dan juga karena daun-daun itu lebih terkena udara daripada bagian-bagian lain dari suatu
tanaman”. Mengenai penguapan yang terjadi di daun kita kenal penguapan melalui kutikula dan
penguapan melalui stoma. Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor, baik faktor dalam
maupun faktor luar. Yang termasuk faktor dalam ialah besar-kecilnya daun, tebal tipisnya daun,
berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan, banyak
sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah radiasi,
temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin keadaan air di dalam tanah”.

Menurut Lakitan (2010:40) menyatakan bahwa, “di dalam tumbuhan, air berperan sebagai
pelarut. Sruktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan oleh adanya molekul air
disekitarnya. Berarti juga aktivitas dari protein dan asam nukleat dapat berlangsung karena adanya air
di sekitarnya. Selain protein dan asam nukleat, aktivitas senyawa lain di dalam protoplasma juga
ditentukan oleh adanya air. Walaupun air dapat bertindak sebagai bahan pereaksi(reaktan) atau
sebagai produk suatu reaksi kimia, tetapi yang lebih penting adalah air menciptakan lingkungan yang
memungkinkan untuk berlangsungnya berbagai reaksi biokimia dalam sel tumbuhan”.

Anonimus (2010) air adalah pelarut terbaik yang sangat penting bagi tanaman, air juga sangat
penting bagi kehidupan tanaman. Air merupakan 90-95% penyusun tanaman, aktivator enzim, pereaksi
dalam reaksi hidrolisis, sumber H dalam fotosintesis, penghasil O 2 dalam fotosintesis, pelarut dan
pembawa berbagai senyawa, mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel, mendukung
tegaknya tanaman terutama pada tanaman herbacius, mempertahankan suhu tanaman tetap konstan
pada saat cahaya penuh.

V. Alat dan Bahan

• Topik 1 (Air sebagai sistem penyokong pada tanaman)


• Alat
1. Timbangan
2. Tali rafia

• Bahan
1. Berbagai jenis daun yang masih segar

• Topik 2 (Pengukuran kadar air dari jaringan tumbuhan)


• Alat
1. Kotak karton kecil
2. Oven
3. Timbangan
• Bahan
1. Daun dan ranting berbagai tanaman
VI. Cara Kerja
• Topik 1 (Air sebagai sistem penyokong pada tanaman)
1. Mengambil masing-masing contoh daun yang masih segar dan masih memperlihatkan bentuknya yang
normal.
2. Menimbang daun tersebut lalu catat keadaan fisiknya.
3. Menggantung dan membiarkan daun tersebut pada udara terbuka. Setiap 20 menit menimbangnya
kembali beratnya, lalu mencatat perubahan fisik yang terjadi.un tersebut.
4. Mencari tahu berapa lama daun tersebut menjadi benar-benar layu, dan menghitung berapa banyak
air yang hilang dari daun tersebut.

• Topik 2 ( Pengukuran kadar air dari jaringan tumbuhan

1. Menimbang daun dan ranting tanaman-tanaman tersebut masing-masing 10 gram dan membuat
ulangannya.
2. Memasukkan tiap sampel dalam kotak karton kemudian memasukkan dalam oven dengan suhu 100 oC,
hingga beratnya konstan.
3. Menimbang kembali daun dan ranting yang sudah kering. Berat yang hilang merupakan berat air yang
terkandung dalam sampel.
Menghitung kadar air tumbuhan .
VII. Data Hasil Pengamatan

• Percobaan 1 (Air sebagai sistem penyokong pada tanaman)


Keadaan awal Setelah 20 menit Setelah 20 menit kedua
Pertama
1. Daun Berat: 1,1 gr Berat: 1,1 gr
Bougenuillea spectabilis ; Lebar: 6,1 cm Lebar: 6,0 cm
segar, tepi daun rata, ujung Panjang: 9,5 cm Panjang: 9,4 cm
daun meruncing, pertulangan
daun menyirip, pangkal daun
membulat, warna hijau,
tekstur tipis lunak.
Berat:1,2 gr
Lebar: 6,2 cm
Panjang: 9,6 cm

2. Daun x;
tepi daun bergerigi,
pertulangan daun meruncing, Berat: 0,6 gr Berat: 0,6 gr
lunak, permukaan daun Lebar: 4,1 cm Lebar: 4 cm
kasap, tangkai daun pipih, Panjang: 8,5 cm Panjang: 7,7 cm
warna daun hijau.
Berat: 0,6 gr
Lebar: 4,5 cm
Panjang: 8,5 cm

•Percobaan 2 (Pengukuran kadar air dari jaringan tumbuhan)

Berat Waktu (interval 10 menit) Kadar air


Sampel
awal Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 BB BK
Daun 10 gr 7,3gr 5,3gr 3,1gr 3,1gr 69% 2,225%
Ranting 10 gr 7,9gr 5,9gr 3,1gr 3,1gr 69% 2,225%

VIII. Analisis Data

Berdasarkan data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada percobaan 1 (Air sebagai system
penyokong pada tanaman), pengamatan dilakukan pada Bougenuillea spectabilis dan daun X. Pada
daun Bougenuillea spectabilis sebelumnya berwarna hijau, permukaan daun licin, daging daun tipis
lunak dan berat daun 1,2 gram. Setelah dibiarkan terbuka di udara selama 20 menit, berat daun menjadi
1,1 gram, setelah dibiarkan di udara 20 menit berikutnya, berat daun mash tetapmenjadi 1,1 sehingga
diperoleh banyak air yang hilang adalah berat awal dikurangi berat akhir yaitu:1,2 gram – 1,1 gram =
0,1 gram.Sedangkan pada daun x berat daunnya tidak mengalami perubahan baik pada 20 menit
pertama maupun yang kedua.

Kedua daun tersebut benar-benar layu setelah 40 menit. Pada percobaan 2 (Pengukuran kadar
air dari jaringan tumbuhan) menggunakan sample daun dan ranting. Pada ke dua sample di perlakukan
sama yaitu di oven lelama 10 menit sebanyak 4 kali. Dari hasil pengamatan kedua sampel hanya
mengalami perubahan berat pada 10 menit kedua, sedangkan pada 0 menit ke tiga dan ke empat berat
relatif konstan. sehingga di peroleh untuk daun dan ranting
Kadar Air = BB- BK x 100 %
BB
= 69% BB
Kadar Air = BB – BK x 100 %
BK
=2,225% BK

IX Pembahasan

Dalam proses fisiologinya, tumbuhan memiliki keterkaitan hubungan dengan air atau bahan-
bahan (senyawa atau ion) yang terlarut di dalam air. Di dalam tubuh tumbuhan banyak mengandung
air, hal inilah yang menyebabkan suhu tumbuhan relative stabil walaupun menerima atau kehilangan
energi. Tingginya energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air disebabkan oleh adanya ikatan
hydrogen. Bagi tumbuhan, tingginya panas laten vaporisasi (energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan 1 gram air pada suhu 200C) penting artinya dalam upaya untuk menjaga stabilitas suhu
daun melalui proses transpirasi. Oleh karna itu pada praktikum yang telah dilakukan, kita dapat
mengetahui penyebab menyusutnya berat sampel-sampel yang kita gunakan adalah dikarnakan
adanya penguapan cairan yang ada pada sampel akibat adanya proses transpirasi dan juga
pemanasan yang kita lakukan.

Luasnya permukaan daun yang ada di udara itu adalah merupakan salah satu hal yang
menyebabkan penguapan dapat berjalan cepat, proses penguapanpun tak mungkin dicegah. Selain itu
juga terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempercepat proses penguapan meliputi besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada
pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata serta bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan yang
termasuk factor luar yaitu sinar matahari, temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin dan
keadaan air dalam tanah. Kenaikan temperatur yang membahayakan dapat dicegah karena sebagian
dari sinar matahari yang memancar itu digunakan untuk penguapan air.

Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui
stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Atau dengan cara menghitung selisih
antara berat awal sampel dikurangi dengan berat akhir sampel setelah diberikan sebuah perlakuan
seperti di oven dan di gantung pada ruangan terbuka.

X. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan paraktikum dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi tanaman.
2. Kadar air dari sampel daun yaitu 69 % BB dan 2,225 % BK, serta kadar air pada sampel ranting yaitu
69 % BB dan 2,225% BK.
5.2 Saran
Sebaiknya lebih teliti dalam melakukan praktikum agar hasil yang di peroleh sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan meningkatkan kerjasama antara sesama anggota kelompok dan lebih di tingkatkan tata
tertib serta kedisiplin dalam pelaksanaan praktikum

XI. Daftar pustaka

Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta;Erlangga.


Dwidjoseputro.1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Lakitan, Benyamin.2010.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali pers.

Anda mungkin juga menyukai