III. Tujuan :1. Mengamati banyaknya air yang hilang dari daun
2. Mengukur kadar air dari jaringan tumbuhan
Menurut Lakitan (2010:40) menyatakan bahwa, “di dalam tumbuhan, air berperan sebagai
pelarut. Sruktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan oleh adanya molekul air
disekitarnya. Berarti juga aktivitas dari protein dan asam nukleat dapat berlangsung karena adanya air
di sekitarnya. Selain protein dan asam nukleat, aktivitas senyawa lain di dalam protoplasma juga
ditentukan oleh adanya air. Walaupun air dapat bertindak sebagai bahan pereaksi(reaktan) atau
sebagai produk suatu reaksi kimia, tetapi yang lebih penting adalah air menciptakan lingkungan yang
memungkinkan untuk berlangsungnya berbagai reaksi biokimia dalam sel tumbuhan”.
Anonimus (2010) air adalah pelarut terbaik yang sangat penting bagi tanaman, air juga sangat
penting bagi kehidupan tanaman. Air merupakan 90-95% penyusun tanaman, aktivator enzim, pereaksi
dalam reaksi hidrolisis, sumber H dalam fotosintesis, penghasil O 2 dalam fotosintesis, pelarut dan
pembawa berbagai senyawa, mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel, mendukung
tegaknya tanaman terutama pada tanaman herbacius, mempertahankan suhu tanaman tetap konstan
pada saat cahaya penuh.
• Bahan
1. Berbagai jenis daun yang masih segar
1. Menimbang daun dan ranting tanaman-tanaman tersebut masing-masing 10 gram dan membuat
ulangannya.
2. Memasukkan tiap sampel dalam kotak karton kemudian memasukkan dalam oven dengan suhu 100 oC,
hingga beratnya konstan.
3. Menimbang kembali daun dan ranting yang sudah kering. Berat yang hilang merupakan berat air yang
terkandung dalam sampel.
Menghitung kadar air tumbuhan .
VII. Data Hasil Pengamatan
2. Daun x;
tepi daun bergerigi,
pertulangan daun meruncing, Berat: 0,6 gr Berat: 0,6 gr
lunak, permukaan daun Lebar: 4,1 cm Lebar: 4 cm
kasap, tangkai daun pipih, Panjang: 8,5 cm Panjang: 7,7 cm
warna daun hijau.
Berat: 0,6 gr
Lebar: 4,5 cm
Panjang: 8,5 cm
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada percobaan 1 (Air sebagai system
penyokong pada tanaman), pengamatan dilakukan pada Bougenuillea spectabilis dan daun X. Pada
daun Bougenuillea spectabilis sebelumnya berwarna hijau, permukaan daun licin, daging daun tipis
lunak dan berat daun 1,2 gram. Setelah dibiarkan terbuka di udara selama 20 menit, berat daun menjadi
1,1 gram, setelah dibiarkan di udara 20 menit berikutnya, berat daun mash tetapmenjadi 1,1 sehingga
diperoleh banyak air yang hilang adalah berat awal dikurangi berat akhir yaitu:1,2 gram – 1,1 gram =
0,1 gram.Sedangkan pada daun x berat daunnya tidak mengalami perubahan baik pada 20 menit
pertama maupun yang kedua.
Kedua daun tersebut benar-benar layu setelah 40 menit. Pada percobaan 2 (Pengukuran kadar
air dari jaringan tumbuhan) menggunakan sample daun dan ranting. Pada ke dua sample di perlakukan
sama yaitu di oven lelama 10 menit sebanyak 4 kali. Dari hasil pengamatan kedua sampel hanya
mengalami perubahan berat pada 10 menit kedua, sedangkan pada 0 menit ke tiga dan ke empat berat
relatif konstan. sehingga di peroleh untuk daun dan ranting
Kadar Air = BB- BK x 100 %
BB
= 69% BB
Kadar Air = BB – BK x 100 %
BK
=2,225% BK
IX Pembahasan
Dalam proses fisiologinya, tumbuhan memiliki keterkaitan hubungan dengan air atau bahan-
bahan (senyawa atau ion) yang terlarut di dalam air. Di dalam tubuh tumbuhan banyak mengandung
air, hal inilah yang menyebabkan suhu tumbuhan relative stabil walaupun menerima atau kehilangan
energi. Tingginya energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air disebabkan oleh adanya ikatan
hydrogen. Bagi tumbuhan, tingginya panas laten vaporisasi (energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan 1 gram air pada suhu 200C) penting artinya dalam upaya untuk menjaga stabilitas suhu
daun melalui proses transpirasi. Oleh karna itu pada praktikum yang telah dilakukan, kita dapat
mengetahui penyebab menyusutnya berat sampel-sampel yang kita gunakan adalah dikarnakan
adanya penguapan cairan yang ada pada sampel akibat adanya proses transpirasi dan juga
pemanasan yang kita lakukan.
Luasnya permukaan daun yang ada di udara itu adalah merupakan salah satu hal yang
menyebabkan penguapan dapat berjalan cepat, proses penguapanpun tak mungkin dicegah. Selain itu
juga terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempercepat proses penguapan meliputi besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada
pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata serta bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan yang
termasuk factor luar yaitu sinar matahari, temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin dan
keadaan air dalam tanah. Kenaikan temperatur yang membahayakan dapat dicegah karena sebagian
dari sinar matahari yang memancar itu digunakan untuk penguapan air.
Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui
stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Atau dengan cara menghitung selisih
antara berat awal sampel dikurangi dengan berat akhir sampel setelah diberikan sebuah perlakuan
seperti di oven dan di gantung pada ruangan terbuka.
X. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan paraktikum dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi tanaman.
2. Kadar air dari sampel daun yaitu 69 % BB dan 2,225 % BK, serta kadar air pada sampel ranting yaitu
69 % BB dan 2,225% BK.
5.2 Saran
Sebaiknya lebih teliti dalam melakukan praktikum agar hasil yang di peroleh sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan meningkatkan kerjasama antara sesama anggota kelompok dan lebih di tingkatkan tata
tertib serta kedisiplin dalam pelaksanaan praktikum