Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Tumbuhan Dengan Air

Cici Catrina
1510422041
4A
Cici.catrina@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum Hubungan Tumbuhan Dengan Air dilaksanakan pada hari Selasa 13 September
2017 di Laboratorium Teaching IV Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan diadakannya praktikum ini ialah
untuk mengukur kadar air jaringan tumbuhan dan mengukur turgiditas relatif jaringan
tumbuhan. Dari hasil praktikum dapat dilihat kesimpulannya, yaitu Daun Artocarpus integra
memilki kadar air yang tinggi bila dibandingkan dengan ranting dengan berat basah sebesar
74% sedangkan ranting memiliki berat basah rendah yaitu 0,55 %. Nilai turgiditas relatif
untuk tanaman basah sebesar 33,38% dan untuk kondisi tanaman yang kering 33,3%.
Sedangkan nilai defisit air untuk keadaan basah sebesar 138,8 % dan untuk tanaman yang
kondisinya kering sebesar 33,3 %.

Kata Kunci : Defisit air, Turgiditas Relatif,Artocarpus integra.

PENDAHULUAN Air mempunyai peranan yang


Air merupakan komponen utama sangat penting untuk berlangsungnya
dalam tumbuhan, dimana air suatu proses metabolisme didalam
menyusun 60-90 % dari berat daun. tubuh tumbuhan. Disamping itu air
Di dalam tubuh tanaman air berfungsi juga merupakan penyusun
sebagai pelarut dan juga merupakan protoplasma, sebagai pelarut dan
bagian penyusun tanaman, seperti trasnportasi zat-zat makanan. Fungsi
sitoplasma. Jumlah air yang lain dari air adalah menjaga turginitas
dikandung tiap tanaman berbeda- yang penting bagi perbesaran sel dan
beda, hal ini tergantung habitat dan pertumbuhan, serta menjaga bentuk
jenis spesies tumbuhan tersebut. tanaman herba. Turginitas penting
Tumbuhan herba kebih banyak dalam membuka dan menutupnya
mengandung air dari pada tumbuhan stomata daun, pergerakkan daun,
perdu. Tanaman yang termasuk pergerakan korola utama dan
sekulenta yaitu tanaman berdaun terutama variai struktur tanaman.
tebal mempunyai kadar 85%-98%, Kekurangan air dalam jumlah yang
dan tumbuhan mesofil mempunyai sangat besar menyebabkan
kadar air antara 100–300%. Air masuk kurangnya tekanan turgor dalam
dari dalam tanah ke dalam jaringan tumbuhan vegetatif (Salisbury, J.W.
tanaman melalui sel-sel akar secara dan Ross. 1995).
difusi dan osmosis. Dengan Air dari tanah ke xylem melalui
masuknya air melalui sel-sel akar dua jalur, yaitu jalur apoplas dan
tentulah akar terbawa ion-ion yang simplas. Bila air masuk melalui
terdapat di dalam di dalam tanah dinding sel atau ruang antar sel,
karena larutan tanah mengandung dikatakan air menembus jalur
ion-ion yang terdapat di dalam tanah apoplas. Apoplas diartikan sebagai
karena larutan tanah mengandung ion bagian mati dari tumbuhan. Jalur itu
(Dwijoseputro, 1994). ditempuh dari jaringan epidermis ke
korteks. Di dinding dalam korteks Praktikum Hubungan Tumbuhan
terdapat jaringan endodermis yang dengan Air, Transpirasi dan Evaporasi
mempunyai pita Caspari yang tidak ini dilaksanakan pada tanggal 13
permeable terhadap air pada September 2017 di Laboratorium
dindingnya, sehingga air harus masuk Pendidikan IV, Jurusan Biologi,
ke dalam melintasi membrane Fakultas Matematika dan Ilmu
plasma. Kemudian melalui Pengetahuan Alam, Universitas
plasmodesmata, air masuk ke Andalas, Padang.
jaringan pembuluh. Jalur tersebut
dinamakan simplas. Simplas Alat dan Bahan
mencakup sitoplasma semua sel yang Adapun alat yang digunakan adalah
berhubungan melalui plasmodesmata. kertas HVS, timbangan, oven, cork
Xylem sendiri merupkan bagian dari borer, petridis, kertas saring, lampu
apoplas. Peristiwa menembusnya ion neon. Dan bahan yang digunakan
ke membrane sel dari apoplas masuk adalah daun ranting ternaungi dari
ke simplas adalah proses aktif yang tumbuhan Artocarpus integra, daun
memerlukan energy yang diperoleh kecambah Zae mays berumur 14 hari,
dari hasil respirasi. Akibatnya dan aquadest
konsentrasi ion dari apoplas masuk ke
dalam sel (simplas) yang mempunyai Cara Kerja
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan a. Pengukuran Kadar Air Jaringan
dengan konsentrasi diluar (apoplas). Tumbuhan
Karena lintasan simplas melewati Ditimbang ranting dan daun dari
lapisan endodermis dan aksodermis, Switenia mahagoni seberat 10 gr dan
maka ion bergerak secara bebas dibuat sebanyak tiga sampel. Masing-
masuk ke perisiklus dan berbagai sel masing sampel dibungkus de-ngan
hidup dalam stilus (Lakitan,2001). kertas hvs dan dioven pada suhu 800
Fungsi penting air dalam selama 48 jam. Kemu-dian, dicatat
tumbuhan adalah untuk menjaga berat sampel yang telah dioven dan
turgiditas sel. Ada 3 macam tipe dihitng kadar air tumbuhan dengan
transpirasi yaitu transpirasi stomata, rumus:
kutikula, dan lentisel. Transpirasi
stomata merupakan bentuk paling BB−BK
% Berat Basah( BB)=
umum dan kira-kira 90 % total BB
transpirasi. Stomata terdapat pada
permukaan daun, epidermis batang atau
muda dan buah yang muda. Lentisel
terdapat pada periderm batang BB−BK
% Berat Kering ( BK )=
berkayu dan buah sebagai ventilator. BK
Transpirasi melalui lentisel hanya
kurang lebih 80 % (Salisbury, J.W. b. Pengukuran Turgiditas Relatif
dan Ross, 1995) Jaringan Tumbuhan
Dibuat potongan daun kecambah Zae
METODE PRAKTIKUM mays dengan cork borer sebanyak 10
Waktu dan Tempat potongan baik dari kecambah basah
maupun dari yang agak kering.
Ditimbang berat dari masing-masing kering. Kemudian, ditimbang lagi
10 potongan daun. Kemudian dua beratnya ini disebut sebagai berat
jenis potongan daun dimasukkan ke kering, lalu dihitung besar turgiditas
dalam petridish yang berbeda yang relatif (TR) dengan rumus :
telah diisi aquadest dan diletakkan di BS−BK
TR= × 100 %
bawah lampu neon, ditunggu selama BT −BK
3 jam dan ditimbang lagi beratnya, ini Besarnya defisit air (WD) dihitung
disebut sebagai berat turgid. Setelah dengan rumus :
itu dibungkus dengan menggunakan BT−BS
kertas saring, dan di oven dengan WD= × 100 %
BT −BK
suhu 800 selama 48 jam atau sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Pengukuran Berat Kering Jaringan Daun Artocarpus integra.


Bahan Berat basah Berat kering %BB %BK
(BB) (BK)
Daun 1 10 gr 3,70 gr 63% 1,7%
Daun 2 10 gr 2,56 gr 74% 2,9%
Daun 3 10 gr 3,28 gr 67% 2,04%
Rata-rata 10 gr 3,18 gr 68% 2,21%
Ranting 1 10 gr 4,34 gr 0,56% 1,3%
Ranting 2 10 gr 4,41 gr 0,55% 1,27%
Ranting 3 10 gr 4,26 gr 0,57% 1,35%
Rata-rata 10 gr 4,3 gr 0,56% 1,3%
daun yang tidak tersusun rapat
Dari hasil praktikum didapatkan mengandung ruang udara yang jenuh
bahwa perbandingan yang terdapat terhadap air. Air yang diserap oleh
pada berat air di dalam ranting dan di bulu-bulu akar akan disebarkan oleh
dalam daun. Daun memilki kadar air jaringan pengangkut ke seluruh organ
yang tinggi bila dibandingkan dengan tumbuhan untuk digunakan sesuai
ranting dengan berat basah sebesar kebutuhan dari organ tersebut.
74% sedangkan ranting memiliki berat Misalnya, di bagian daun untuk
basah rendah yaitu o,57 %. Pada melakukan proses fotosintesis, dan
daun banyak terdapat kandungan air penguapan untuk menjaga kestabilan
karena pada daun air sangat berperan suhu tumbuhan.
penting dalam melakukan proses Air yang terkandung di dalam
fotosintesis. Dimana fotosistesis ini ranting memiliki peran penting di
dilakakukan pada zat hijau daun, dalam kehidupan tubuh tumbuhan ini
sedangkan zat hijau daun ini berada yaitu untuk mengalirkan zat mineral
paling banyak di daun dari tumbuhan dan unsur-unsur hara yang
itu. dibutuhkan oleh tumbuhan,
Bagian daun tumbuhan merupakan pelarut yang membawa
mengandung banyak air daripada nutrisi mineral dari tanah ke dalam
bagian rantingnya hal ini sesuai tumbuhan, merupakan medium bagi
dengan literatur menurut Bidwell reaksi-reaksi metabolisme, meru-
(1980) menyatakan, sel-sel mesofil pakan peraksi penting dalam
fotosintesis dan proses-proses stomata dan pergerakan struktur
hidrolitik dan air penting untuk tumbuhan (Kimball, 1994).
turgiditas, pertumbuhan sel, mem-
pertahankan bentuk daun, operasi
Tabel 2. Pengukuran Turgiditas Relatif dengan Jaringan Daun Mangifera indica.
Perlakuan Daun Basah (gr) Daun Kering (gr)
Berat Segar (BS) gr 0,02 0,06
Berat Turgid (BT) gr 0,06 0,08
Berat Kering (BK) gr 0,03 0,02
TR % -33,3 66,6
WD % 138,3 33,3

Berdasarkan hasil praktikum dapat -2,21% dan berat rata-rata ranting


dilihat dari tabel 2 diatas, yaitu dapat ternaungi adalah 1,3%.
diketahui turgiditas relative untuk 2. Turgiditas Relatif Daun basah
tanaman basah sebesar -33,3% lebih kecil daripada daun kering,
dan untuk kondisi tanaman yang yaitu pada daun basah sebesar
kering 66,67 %. Sedangkan nilai -33,3% sedangkan pada daun
defisit air untuk keadaan basah kering sebesar 66,6%. Water
sebesar 66,6 % dan untuk tanaman defisit pada daun basah yaitu
yang kondisinya kering sebesar 138,3% dan pada daun kering
33,33 %. sebesar 33,3%.
Hal ini dapat dsimpulakan
bahwa keadaan turgiditas relative
pada keadaan basah lebih kecil Saran
dibandingkan dengan keadaan kering. Sebaiknya dalam melakukan
Keadaan ini tidak sesuai dengan praktikum diharapkan praktikan agar
pendapat Dwijoseputro (1985) yaitu,
pada keadaan basah (lapang), lebih memahami materi objek
tumbuhan memiliki Turgiditas Relatif praktikum, menyediakan alat dan
(TR) yang besar dan Water Defisit bahan yang lebih representatif, dan
(WD) yang kecil daripada tanaman lebih aktif lagi bertanya kepada
pada kapasitas kering. Hal ini asisten  pendamping agar tidak terjadi
disebabkan tanaman membutuhkan kesalahan.
air yang cukup sehingga air yang
dikandungnya banyak dan
mengakibatkan tekanan turgor Lampiran
menjadi lebih besar.
Ketidaksamaan hasil
praktikum dengan landasan teori
dapat disebabkan oleh kesalahan-
kesalahan selama praktikum.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Persentase berat basah (BB)
Penimbangan Daun Artocarpus
rata-rata daun yang ternaungi
integra
adalah 68% dan berat rata-rata
ranting adalah 0,56%, sedangkan
persentase berat kering (BK) rata-
rata daun yang ternaungi adalah
Lakitan, Benyamin.2004. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Raja
Grafindo Persada . Jakarta.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I.
ITB. Bandung.

Penimbangan ranting Artocarpus


integra

Daftar Pustaka

Bidwell, S.P. 1980. Plant


Physiology Second
Edition. Mac Milan
Publishing Co. New
York.
Dwijoseputro, D. 1994.Dasar-Dasar
Ilmu Tanaman.
Gramedia. Jakarta.
Kimball.1994. Biologi Jilid 2.
Erlangga :Jakarta.

Lampiran referensi

Anda mungkin juga menyukai