Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN TURGIDITAS RELATIF DAN DEFISIT

AIR

Muhammad Fadly Nugraha Pratama1*,M. Fauzi Alfajri2, Sherly Amelia Putri3, Dhanil Wahyudy4,
Muhammad Alfarabi5, Restu Oktavian6
Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Andalas.
Korespondensi: fadlynugraha45@gmail.com

ABSTRAK

Air sebagai pelarut sangat penting dalam organisme hidup, contohnya pada saat proses osmosis.
Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat
diakomodasikan oleh elastisitas dindingsel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor)
berkembang dalam vakuola dan menekan sitoplasma melawan permukaan yang ada di dalam dinding sel
serta meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan akan
saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu akan menjadi
bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai
maksimum dan disini air tidak cenderung mengalirdari apoplast ke vakuola. Pada saat praktikum,
tekanan turgor menjadi lebih besar pada saat kandungan air kapasitas lapang yang mana hal ini
disebabkan karena air yang terkandung kapasitas lapang berada pada kondisi yang mana semua ruang
dalam tanah terisi air sehingga mengakibatkan tekanan turgor menjadi lebih besar dibanding keadaan
kering. Lain halnya dengan defisit air, pada saat defisit air lebih besar nilainya pada tanaman jagung yang
mengalami kekeringan (KR) dibanding tanaman jagung pada tanah basah atau lembab (KL).

Keywords: Air, sel, turgor, vakuola

1
PENDAHULUAN tidak cenderung mengalir dari apoplast ke
vakuola (Fitter dan Hay, 1981). Dwijoseputro
Air sebagai pelarut sangat penting (1994), menjelaskan bahwa pemasukan air
dalam organisme hidup, contohnya pada saat daridalam tanah ke dalam jaringan tanaman
proses osmosis. Dalam suatu daun, volume melalui sel-sel akar secara difusi danosmosis.
sel dibatasi oleh dinding sel danrelative hanya Dengan masuknya aie melalui sel akan
sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan tentulah akan terbawa ion-ionyang terdapat di
oleh elastisitas dindingsel. Konsekuensi dalam tanah karena larutan tanah
tekanan hidrostatis (tekanan turgor) mengandung ion. Bila persedianair dalam
berkembang dalam vakuola dan menekan tanah sedikit maka tumbuhan akan menyerap
sitoplasma melawan permukaan yang ada di air sedikit pula, sehinggatidak mampu
dalam dinding sel serta meningkatkan mencukupi kebutuhannya. Jika persediaan air
potensial air vakuola. Dengan naiknya tanah makin kurangmaka tumbuhan tersebut
tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan akan akan mengalami kelayuan. Air merupakan
saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai factor utamapertahanan tumbuhan (Bidwell,
daun yang mulanya dalam keadaan layu akan 1979).
menjadi bertambah segar (turgid). Pada Air sebagai pelarut sangat penting
keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi dalam organisme hidup. Pada saar proses
atau mempunyai nilai maksimum dan disini osmosis,contohnya bergantung pada bahan
air tidak cenderung mengalirdari apoplast ke terlaru yang ada di dalam air sel, pergerakkan
vakuola (Fitter dan Hay,1981). berbagai bahan terlarut dengan cara difusi dan
Air merupakan komponen inti dalam aliran massa dalam tumbuhan. Molekul air
bagian tumbuhan, karena air menyusun 60-90 secara aktif terllibat dalam reaksi kimia yang
% dari berat keseluruhan daun. Perlu diingat, menjadi dasar kehidupan. Pada potensial air
jumlah air yang dikandung tiap tumbuh- digunakan untuk menyatakan status air dalam
tumbuhanan pun berbeda-beda, hal ini tumbuhan. Semakin rendah potensial air dari
bergantung pada jenis spesies serta habitat suatu sel atau jaringan, tumbuhan akan
tumbuhan tersebut. Tumbuhan perdu lebih semakin besar kemampuannya untuk
sedikit mengandung air dibandingkan mengabsorbsi air. Sebaliknya semakin tinggi
tumbuhan herba. Tumbuhan yang berdaun potensial air semakin besar kemampuan
tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, jaringan tersebut untuk memberi air kepada
sedangkan untuk tumbuhan hidrofik sel atau jaringan tumbuhan yang kandungan
mempunyai kadar air antara 85-98 % dan airnya lebih rendah (Lakitan, 2004)
tumbuhan mesofil mempunyai kadar air Air dapat melarutkan lebih banyak
antara 100-300 % (Fitter dan Hay, 1981). bahan dari zat cair lainnya. Hal ini sebagian
Dalam suatu daun, volume sel dibatasi disebabkan karena air memiliki tetapan
oleh dinding sel dan relative hanya sedikit dielektrik yang termasuk tinggi yaitu suatu
aliran air yang dapat diakomodasikan oleh ukuran kemampuan untuk menetralkan tarik-
elastisitasdinding sel. Konsekuensi tekanan menarik antara muatanlistrik. Jika air
hidrostatis (tekanan turgor) berkembang mengandung elektrolit terlarut maka larutan
dalamvakuola menekan sitoplasma melawan ini membawa muatan, dan air menjadi
permukaan dalam dinding sel dan penghantar listrik yang baik. Tapi jika air
meningkatkan potensial air vakuola. Dengan benar-benar murni, maka ia adalah
naiknya tekanan turgor, sel-sel penghantar listrik yang buruk. Ikatan
yangberdekatan saling menekan, dengan hasil hydrogen membuatnya terlalu kuatsehingga
bahwa sehelai daun yang mulanya tidak mudah baginya untuk membawa muatan
dalamkeadaan layu menjadi bertambah segar (Salisbury and Ross,1995).
(turgid).
Saat keadaan seimbang, tekanan
turgor mempunyai nilai maksimum dan air

2
Tabel 2. Hasil perhitungan turgiditas relatif dan defisit
BAHAN DAN METODE air pada daun jagung

Turgiditas Defisit air


Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Kamis, Ulangan KL KR KL KR
24 Maret 2022, jam 09:20 – 11:00 yang bertempatkan
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas %
Pertanian, Universitas Andalas.
1 83,78 66,63 16,60 33,37
Bahan dan Alat
Bahan dan Alat yang kita gunakan pada 2 88,78 68,25 11,22 31,75
praktikum kali ini adalah Tanaman Jagung yang
berusia 14 hari ditanam pada tanah berkondisi 3 90.94 63,45 9,06 35,54
kapasitas lapang dan kekeringan (3-4 hari tidak
disiram), Akuades, Kertas Saring, Gunting atau Pisau,
Pinset, Penggaris, Timbangan Analitik, Petridish, Pembahasan
Oven. Pada tabel yang telah tertera diatas,
turgiditas pada tanaman jagung yang berusia 14
Prosedur Penelitian hari dengan Kapasitas Lapang (KL) memiliki
Pertama siapkan alat dan bahan. Selanjutnya perbedaan selisih yang besar dibanding tanaman
potong daun pada tanaman jagung dengan ukuran 1x1 jagung berusia 14 hari dengan Kapasitas
cm sebanyak 5 per masing-masing tanaman dalam
Kekeringan (KR) walaupun dipotong dengan
kondisi kapasitas lapang, dan kekeringan. Selanjutnya
timbang masing-masing berat potongan daun, lalu catat
ukuran yang sama. Sampel diambil mewakili
datanya sebagai Berat Segar (BB), lalu masukkan semua bagian daun, mulai dari pangkal sampai
potongan daun ke dalam petridish, rendam dengan ujung daun. Turgiditas relative sel adalah
akuades, letakkan selama sejam diruangan berlampu perkiraan isi sel terhadap dinding sel dan water
neon,. Selanjutnya potongan daun diambil deficit adalah perkiraan kekurangan air pada sel
menggunakan pinset, letakkan sebentar diatas kertas tersebut (Devlin,1975). Tekanan turgor menjadi
saring untuk mengeringkan air yang masih menempel lebih besar pada saat kandungan air kapasitas
pada daun, lalu timbang dan mencatat data sebagai lapang yang mana hal ini disebabkan karena air
berat daun dalam keadaan turgid (BT), setelah itu oven yang terkandung kapasitas lapang berada pada
potongan daun dengan suhu 800C selama 24 jam
kondisi yang mana semua ruang dalam tanah
hingga kering, lalu keesokan harinya timbang kembali
dan catat sebagai Berat Kering (BK). Lengkapi tabel terisi air sehingga mengakibatkan tekanan turgor
pengamatan. menjadi lebih besar dibanding keadaan kering.
Lain halnya dengan defisit air, pada saat defisit
HASIL DAN PEMBAHASAN air lebih besar nilainya pada tanaman jagung yang
mengalami kekeringan (KR) dibanding Kapasitas
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan Lapang (KL).
tentang pengukuran tugriditas dan defisit air,diperoleh
data-data sebagai berikut.
KESIMPULAN
Tabel 1. Hasil pengukuran berat daun jagung
Pada praktikum yang telah dilakukan tentang
Berat Segar Berat Turgor Berat Kering
pengukuran turgiditas relatif dan defisit air, turgiditas
terjadi pada tanaman jagung yang berumur 14 hari
KL KR KL KR KL KR
yang disiram setiap hari memiliki ketersedian air yang
X
cukup sedangkan pada tanaman jagung yang berumur
mg 14 hari yang tidak disiram 3-4 hari memiliki
ketersediaan air yang kurang. Pada defisit air, tanaman
1 0,0651 0,0656 0,0768 0,0943 0,0063 0,0075
yang disiram dalam 14 hari memiliki nilai defisti air
2 0,0867 0,0654 0,0966 0,0914 0,0084 0,0095 yang rendah, sedangkan nilai defisit pada tanaman
jagung yang tidak disiram 3-4 hari memiliki defisit air
3 0,0640 0,0907 0,0698 0,1366 0,0058 0,0110 yang tinggi. Nilai turgiditas relatif tanaman kekeringan
akan lebih besar dibandingkan tanaman keadaan
Ket : X = ulangan lapang. Sedangkan nilai defisit air tanaman kekeringan

3
akan lebih kecil dibandingkan dengan tanaman dalam
keadaan lapang.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada anggota


kelompok saya yang sangat berperan aktif dan
membantu dalam praktikum dan penulisan laporan.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu dosen penanggung jawab
praktikum yang mana telah memberikan wawasan
tentang materi praktikum ini dan serta para uni asisten
yang membantu dan membimbing kami dalam
melaksanakan praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bidwell, R.G.S.1979. Plant Physiology edition 2.


Macmillion Publishing. Co : NewYork Bonner,

Dwidjoseputro, 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Fitter A.H & R.K.M.Hay. 1981. Fisiologi Lingkungan


Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.


PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Salisbury and Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB :


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai