Anda di halaman 1dari 3

DIAGRAM AIR IDENTIFIKASI BATUAN BEKU

Faneritik Jumlah ortoklas dan


Granit
kuarsa banyak
Mineral
kelam <40%
Jumlah ortoklas dan Diorit
Butiran kasar kuarsa sedikit/tdk ada
Mineral
kelam >40% Plagioklas banyak Gabro

Plagioklas sedikit Peridot

Non Faneritik

Fenokris Riolite
Warna cerah sedikit/tdk ada

Fenokris kuarsa, Riolite Porfiri


Hb, Bi

Fenokris Andesit
Afaniitik/ Warna sedikit/tdk ada
Forforitik intermediate
//
Fenokris Plag, Andesit Porfiri
Hb, Bi, Pyx

Butiran Fenokris Basal


Mikroskopik Warna Kelam sedikit/tdk ada

Fenokris Plag, Basal Porfiri


Pyx, Ol

Gelas Obsidian

Fragmen Tuff
Piroklastik/ kecil
Fragmental
Fragmen Breksi
kasar volkanik

1
Praktikum Agrogeologi - ZN
Langkah-langkah identifikasi batuan beku:

1. Penentuan tekstur batuan


Tentukan tekstur batuan apakah faneritik, afanitik, forfiritik, gelas atau
piroklastik/fragmental.
2. Pendugaan kandungan mineral kelam
- Jika spesimen batuan memiliki faneritik, bandingkan specimen tersebut dengan Gambar
1 untuk menduga konsentrasi mineral kelam.
- Untuk batuan afanitik, gunakan warna batuan sebagai panduan
Batuan ultramafik sampai mafik cenderung berwarna hitam sampai hijau gelap.
Batuan felsik atau masam, berwarna putih atau merah muda.
Batuan intermediet cenderung berwarna kelabu

Gambar 1. Persentase mineral kelam

3. Identifikasi mineral kelam


Jika batuan bertekstur faneritik, tentukan jenis mineral kelam yang terdapat dalam batuan
(biotit, amfibol, piroksen, olivin)
4. Identifikasi mineral felspar
Tentukan jenis feldspar yang terdapat dalam batuan dengan banduan sebagai berikut:
Feldspar berwarna merah muda hampir selalu ortoklas
Feldspar berwarna putih atau kelabu adalah K-Feldspar atau plagioklas. Jika pada feldspar
ditemukan adanya garis-garis pada bidang belahan dapat dipastikan sebagai plagioklas.

Ortoklas hanya terdapat pada batuan felsik sampai intermediet,


Batuan yang banyak mengandung plagioklas termasuk batuan intermediet sampai mafik.
sedangkan pada batuan ultramafik mengandung sangat sedikit felspar plagioklas.

2
Praktikum Agrogeologi - ZN
5. Identifikasi ada atau tidak adanya kuarsa
Tentukan apakah batuan mengandung kuarsa dan bagaimana jumlahnya. Kuarsa dominan
dalam bentuk flsik, sedikit dalam batuan intermediet dan tidak ada dalam batuan mafik
sampai ultramafic:
a. Jika ditemukan kuarsa dalam jumlah sekitar 10-40% maka batuan tergolong granit-riolit.
b. Kuarsa <10%, maka batuan termasuk diorite-andesit,
c. Jika batuan tidak mengandung kuarsa, maka tergolong keluarga gabro-basal
6. Tentukan nama batuan
Bandingkan hasil pengamatan spesimen batuan dengan Gambar 2 untuk menentukan nama
batuan. Sebagai contoh:
a. Jika batuan bertekstur faneritik, memiliki komposisi intermediet (mengandung sekitar
35% mineral kelam) dengan hornblende, mengandung plagioklas sebagai satu-satunya
feldspar, dan sedikit kuarsa, maka batuan tersebut adalah diorite
b. Batuan faneritik tersusun atas 25% olivine, 50% piroksen, dan 25% plagioklas adalah
gabro.
c. Batuan afanitik yang memiliki fenokris amfibol pada matrik batuan berwarna cerah
karena plagioklas, batuan kemungkinan besar adalah andesit porfiritik, sedangkan jika
fenokrisnya kuarsa maka batuannya adalah riolite porfiritik.
d. Batuan faneritik yang tersusun dari 15% amfibol, tanpa kuarsa dan 85% plagioklas
adalah diorite

Batuan afanitik hanya memiliki sedikit kristal yang dapat dibedakan, sehingga relatif sulit untuk
mengidentifikasinya hanya berdasarkan spesimen batuan. Berikut adalah beberapa panduan yang
digunakan:

1. Jika terdapat fenokris kuarsa, maka batuannya adalah riolit


2. Jika terdapat fenokris K-Feldspar, maka batuannya adalah riolit
3. Jika terdapat fenokris Amfibol, maka batuannya adalah andesit
4. Jika terdapat fenokris piroksen atau olivin, maka batuannya adalah basalt

Gambar 2. Klasifikasi batuan beku

3
Praktikum Agrogeologi - ZN

Anda mungkin juga menyukai