Non Faneritik
Fenokris Riolite
Warna cerah sedikit/tdk ada
Fenokris Andesit
Afaniitik/ Warna sedikit/tdk ada
Forforitik intermediate
//
Fenokris Plag, Andesit Porfiri
Hb, Bi, Pyx
Gelas Obsidian
Fragmen Tuff
Piroklastik/ kecil
Fragmental
Fragmen Breksi
kasar volkanik
1
Praktikum Agrogeologi - ZN
Langkah-langkah identifikasi batuan beku:
2
Praktikum Agrogeologi - ZN
5. Identifikasi ada atau tidak adanya kuarsa
Tentukan apakah batuan mengandung kuarsa dan bagaimana jumlahnya. Kuarsa dominan
dalam bentuk flsik, sedikit dalam batuan intermediet dan tidak ada dalam batuan mafik
sampai ultramafic:
a. Jika ditemukan kuarsa dalam jumlah sekitar 10-40% maka batuan tergolong granit-riolit.
b. Kuarsa <10%, maka batuan termasuk diorite-andesit,
c. Jika batuan tidak mengandung kuarsa, maka tergolong keluarga gabro-basal
6. Tentukan nama batuan
Bandingkan hasil pengamatan spesimen batuan dengan Gambar 2 untuk menentukan nama
batuan. Sebagai contoh:
a. Jika batuan bertekstur faneritik, memiliki komposisi intermediet (mengandung sekitar
35% mineral kelam) dengan hornblende, mengandung plagioklas sebagai satu-satunya
feldspar, dan sedikit kuarsa, maka batuan tersebut adalah diorite
b. Batuan faneritik tersusun atas 25% olivine, 50% piroksen, dan 25% plagioklas adalah
gabro.
c. Batuan afanitik yang memiliki fenokris amfibol pada matrik batuan berwarna cerah
karena plagioklas, batuan kemungkinan besar adalah andesit porfiritik, sedangkan jika
fenokrisnya kuarsa maka batuannya adalah riolite porfiritik.
d. Batuan faneritik yang tersusun dari 15% amfibol, tanpa kuarsa dan 85% plagioklas
adalah diorite
Batuan afanitik hanya memiliki sedikit kristal yang dapat dibedakan, sehingga relatif sulit untuk
mengidentifikasinya hanya berdasarkan spesimen batuan. Berikut adalah beberapa panduan yang
digunakan:
3
Praktikum Agrogeologi - ZN