Anda di halaman 1dari 11

Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Kebangsaan bagi

Generasi Muda di Era Global

Muhammad Fadly Nugraha Pratama

2110233030

Dosen Pengampu

Dr. Yasniwati, SH, MH.

Universitas Andalas

Padang
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................................5

2.1 Nasionalisme dan Kebangsaan................................................................................................5

2.2 Rasa nasionalisme yang dimiliki rakyat Indonesia khususnya Generasi Muda......................7

2.3 Upaya yang dilakukan agar menumbuhkan rasa nasionalisme bagi Generasi Muda.............8

BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nasionalisme sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang
maju, bangsa yang modern, bangsa yang aman dan damai, adil dan makmur. Namun hal
itu layak jika ada tingkat nasionalisme yang tinggi dalam masyarakat Indonesia, yang
telah diuji dan memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat
juang yang tinggi. Diketahui bahwa salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia
saat ini adalah hilangnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda , khususnya
mahasiswa.

Hal ini dikarenakan banyaknya pengaruh budaya asing, sehingga banyak


generasi muda melupakan budaya sendiri karena menganggap budaya asing budaya
yang lebih modern daripada budaya bangsa sendiri. Hal ini mengakibatkan nilai-nilai
luhur bangsa sebagian besar diabaikan oleh sebagian besar generasi muda. Beberapa
permasalahan yang muncul dari kurangnya rasa nasionalisme adalah banyaknya anak
muda yang mengalami disorientasi dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.

Namun yang menjadi permasalahan pada saat ini bahwa rasa nasionalisme
sudah semakin pudar khusunya dikalangan generasi muda (mahasiswa) sebagai agen
perubahan dalam membawa bangsa ini ke masa depan cerah atau sebaliknya.
Mahasiswa memiliki pengaruh besar dalam suatu negara, karena mahasiswa adalah
masa depan suatu bangsa. Kualitas suatu negara akan terlihat dari bagaimana generasi
mudanya memberikan kontribusi yang baik dalam segala bidang kehidupan. Dengan
demikian mahasiswa sebagai insan intelektual sangat diharapkan untuk memiliki sikap
bangga terhadap negaranya dan sikap yang berani menunjukkan pribadi sebagai
panutan di depan dalam pembangunan bangsa karena merekalah yang akan menjadi
generasi emas bangsa Indonesia. Untuk itu para generasi muda khususnya mahasiswa
perlu meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karena rasa nasionalisme
dan cinta tanah air sangat diperlukan untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih
baik.
Rendahnya tingkat nasionalisme suatu bangsa sangat mempengaruhi karakter
bangsa itu sendiri. Karena karakter bangsa merupakan wujud nyata dari langkah untuk
mencapai tujuan negara yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan pertumpahan
darah, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , ikut
mewujudkan ketertiban dunia. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Dalam hal ini, untuk mengatasi memudarnya rasa nasionalisme di
kalangan generasi muda khususnya kalangan pelajar, perlu ditingkatkan difusi karakter
nasional di kalangan generasi muda, khususnya di kalangan pelajar, karena karakter
merupakan satu Mentalitas dan perilaku yang menjadi ciri setiap 4.444 individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam keluarga, masyarakat maupun di negara. Orang
yang berkarakter baik adalah orang yang dapat mengambil keputusan dan siap
bertanggung jawab atas akibat dari keputusannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien
maka timbullah beberapa rumusan masalah yang diantaranya :

1. Apa itu Nasionalisme dan Kebangsaan?

2. Bagaimana rasa nasionalisme yang dimiliki rakyat Indonesia khususnya


generasi muda sebagai penerus bangsa?

3. Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk menumbuhkan rasa


nasionalisme pada generasi muda?

1.3 Tujuan Pembahasan

Dalam membahas materi ini, tujuan yang dapat diambil yaitu :

1. Untuk mengetahui apa itu Nasionalisme dan Kebangsaan


2. Agar generasi muda lebih banyak berkontribusi dalam membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini menjadi lebih baik
3. Untuk mendeskripsikan kepada generasi muda upaya menumbuhkan rasa
nasionalisme
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nasionalisme dan Kebangsaan

A. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah : Perasaan kebangsaan atau cinta


terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan sehingga memandang rendah
terhadap bangsa lain. Nasionalisme dalam arti luas adalah : Perasaan cinta yang tinggi
atau banggga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain.

Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme.


Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Ada dua jenis pengertian
nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas.
Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena
mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat
tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain yang di
sebut juga Chauvinisme. Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme dalam arti
luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan cinta
yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain.

Unsur-Unsur Nasionalisme

Semangat kebangsaan (nasionalisme) yang ada pada diri seseorang tidak datang
dengan sendiri, tetapi dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut.

a) Perasaan nasional b) Watak nasional c) Batas nasional ( yang memberikan pengaruh


emosional dan ekonomis pada diri individu ). d) Bahasa nasional. e) Peralatan nasional
f) Agama
Tujuan Nasionalisme

Pada dasarnya nasionalisme yang muncul dibanyak negara memiliki tujuan

sebagai berikut :

1) Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional


melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
2) Menghilangkan Ekstremisme ( tuntutan yang berlebihan ) dari warga negara
( individu dan kelompok ).

B. Kebangsaan

Kebangsaan dari kata bangsa yang berarti kelompok masyarakat yang


bersamaan asal keturunan, adat, sejarah, serta pemerintahannya sendiri. Kata
kebangsaan itu mengandung ciri-ciri golongan suatu bangsa atau dapat juga berarti
kesadaran diri sebagai satu warga dari suatu negara. Konsep wawasan kebangsaan itu
jelas sekali menunjukkan konsep sebagai cara pandang yang dilandasi kesadaran diri,
sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pendidikan karakter

Negeri ini sedang dilanda problematik yang lebih akut daripada sekadar krisis
ekonomi maupun politik, yakni krisis karakter, utamanya karakter bangsa. Berbagai
kekerasan melanda negeri ini karena tidak adanya kepercayaan (trust) untuk kehidupan
yang lebih damai. Korupsi semakin dibantai makin tidak henti-hentinya dilakukan. Hal
itu berawal dari minimnya moral dan kejujuran dalam pengelolaan kekuasaan.

Dalam konteks yang lebih luas, krisis bangsa tersebut pasti berpengaruh
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Kehidupan publik pada akhirnya
hanya merefleksikan nilai-nilai keburukan dan kurang dalam mengaktualisasikan nilai-
nilai keluhuran. Dalam kehidupan politik, sebagai contoh, dia direduksi sekadar
menjadi perjuangan kuasa alih-alih sebuah usaha untuk terjun dalam proses pencapaian
kebajikan bersama. Seolah politik dan etika tidak ada hubungannya sama sekali. Agama
pun hanya berada di pinggiran, tidak berpengaruh apa-apa di tengah kehidupan
masyarakat. Akibatnya, kebajikan sebagai dasar kehidupan bangsa seperti civilitas,
responsibilitas, keadilan, dan integritas menjadi runtuh. Karakter bangsa merupakan
sistem nilai yang memberikan dorongan bagi peradaban bangsa kita ini untuk maju atau
mundur karena ia ialah identitas yang melekat dalam diri pribadi sebuah bangsa. Dalam
kehidupan keseharian, karakter itu muncul dan terimplementasikan ke dalam praktik
kehidupan sehari-hari warga negara. Karena itu, dari apa yang muncul setiap hari dalam
semua lingkaran kehidupan, terefleksikanlah karakter bangsa. Bagi setiap bangsa
terdapat jiwa bangsa (volkgeist) yang membedakannya dengan bangsa lain.

Negara ini memerlukan pembangunan tidak hanya pembangunan bangsa,


tetapi juga pembangunan karakter. Keduanya merupakan dua hal yang sama-sama
diperlukan agar sebagai bangsa eksistensinya tetap dapat dipertahankan. Karena itu, di
dalam pembangunan di dalamnya terselip pembangunan karakter bagi para pelakunya.
Pembangunan bangsa bukanlah sekadar membangun aspek-aspek fisik, tanpa dibarengi
dengan yang lebih penting lagi, yaitu karakter yang baik dan positif.

2.2 Rasa nasionalisme yang dimiliki rakyat Indonesia khususnya Generasi


Muda

Nasionalisme sangat penting untuk kelangsungan hidup negara, dengan harapan


dapat menciptakan rasa persatuan di dalam negara. Bagaimana situasi saat ini? Di era
serba teknologi, era globalisasi, rasa nasionalisme khususnya di kalangan pelajar mulai
terbatas. Saat ini, budaya dan teknologi eksternal sudah mulai menghiasi kebiasaan
siswa. Kebiasaan yang sesuai dengan budaya kita tidak masalah. Namun adat yang
bertentangan dengan budaya kita tentu menimbulkan beberapa masalah yang juga
berdampak pada nasionalisme terhadap bangsa.

Generasi Muda

Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Sebuah negara
berkembang ketika anak muda memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun,
dengan perkembangan zaman yang semakin maju, rasa nasionalisme tersebut terkikis
oleh pengaruh Barat yang mendominasi generasi muda Indonesia. Nasionalisme sangat
penting bagi bangsa dan kehidupannya karena merupakan bentuk kecintaan dan
penghormatan terhadap bangsa itu sendiri. Dengan demikian, generasi muda dapat
melakukan yang terbaik untuk negaranya, menjaga keutuhan persatuan bangsa dan
meningkatkan harkat dan martabat negara di mata dunia.

Namun, penurunan nasionalisme dapat mengancam dan menghancurkan negara


Indonesia. Hal ini dikarenakan ketahanan negara yang lemah dan pihak luar dapat
dengan mudah menyerbu. Dengan kata lain, negara Indonesia telah dijajah oleh
generasi muda dengan menurunnya rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia. Ia
tidak dijajah dalam arti fisik, tetapi dijajah secara spiritual dan ideologis.

Diperlukan upaya untuk menanamkan rasa nasionalisme pada generasi muda,


khususnya pelajar Indonesia yang merupakan penerus negara. Ada banyak cara untuk
meningkatkan nasionalisme. Salah satunya adalah pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan yang diperoleh melalui studi sekolah. Anda juga bisa menyanyikan
lagu kebangsaan, menghormati bendera merah putih, dan membiasakan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak lagi yang dapat Anda lakukan
melalui pendidikan sekolah. Hal terpenting dari upaya ini adalah Anda dapat
menjalankan atau membiasakannya dalam sistem yang berkelanjutan, tidak hanya
sekali atau dua kali. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/ generasi
muda akan terus berkembang.

2.3 Upaya yang dilakukan agar menumbuhkan rasa nasionalisme bagi


generasi muda
Sehubungan dengan hal ini, generasi muda hendaknya memiliki penghargaan
yang tinggi kepada para pahlawan, pejuang, dan tokoh pada masa lalu yang telah
mengukir dan membuat sejarah. Mereka telah memberikan pengabdian jauh di atas
standar kewajaran, bahkan mengorbankan jiwa dan raganya untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Adalah sangat penting kaum muda menempatkan
mereka pada tempat terhormat dengan tetap menyadari bahwa generasi muda juga tetap
manusia yang tidak luput dari salah dan kekurangan. Prinsip kaum generasi muda
dalam hal ini adalah apa-apa yang baik dari mereka hendaknya diteruskan, dan apa
yang tidak baik, hendaknya ditinggalkan. Untuk mewujudkan nasionalisme bangsa
memang perlu adanya internalisasi nilai-nilai nasionalisme maupun internalisasai nilai
pancasila baik pada tingkat sekolah dasar, menengah maupun dalam masyarakat
kampus. Hal itu dapat diberikan oleh para pengajar baik guru maupun dosen dalam
pendidikan sekolah formal maupun non formal.

Berikut 4 strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme


di kalangan generasi muda.

1. Penegasan nasionalisme pada jenjang pendidikan formal. Kandungan


nilai-nilai Pancasila harus dikomunikasikan dan diamalkan dengan cara
pandang yang benar di semua jenjang pendidikan formal.
2. Menerapkan pendidikan karakter yang dilakukan oleh KH Dewantara.
Pendidikan karakter tersebut menitik beratkan pada sains, kebudayaan,
dan religi dalam upaya memperluas budi pekerti serta kemanusiaan.
3. Pengetahuan sejarah tentang pahlawan kemerdekaan Indonesia wajib
diajarkan kembali pada peserta didik disemua jenjang pendidikan
formal. Hal ini diharapkan generasi muda dapat mengetahui dan
memahami begitu besar jasa para pahlawan kemerdekaan untuk
menjadikan Indonesia menjadi negara berdaulat.
4. Pendekatan budaya populer. Seperti menyelipkan unsur nasionalisme
dalam kegiatan olahraga, musik, kompetisi pendidikan, dan masih
banyak kegiatan lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah bahwa sebagai sebuah negara
dan bangsa di tengah-tengah belahan dunia lainnya, diperlukan rasa
nasionalisme yang tinggi dari generasi muda Indonesia, termasuk sikap
bertanggung jawab terhadap hati nuraninya. Kemampuan menghadapi masalah
hidup dan masalah Mengenali kebahagiaan dan cara mengatasinya, serta
memiliki kemampuan memaknai peristiwa sejarah nasional dan nilai-nilai
budaya untuk memajukan persatuan Indonesia. Keberadaan negara-bangsa
Indonesia membutuhkan semangat nasionalisme. Nasionalisme yang ting gi
dari generasi muda memastikan menghasilkan tindakan yang positif dan terbaik
bagi bangsa dan bangsa. Selama satu dekade terakhir, generasi muda cenderung
kehabisan semangat nasionalisme.
.
DAFTAR PUSTAKA

https://mediaindonesia.com/opini/405294/wawasan-kebangsaan

https://www.smaialazhar15smg.sch.id/berita/detail/92914/pentingnya-nasionalisme-
bagi-generasi-muda/

https://www.kompasiana.com/syifa06571/60bfdb818ede4819b83f0733/
menumbuhkan-rasa-nasionalisme-dikalangan-generasi-muda

https://www.ganto.co/berita/3708/empat-strategi-meningkatkan-nasionalisme-di-
kalangan-generasi-muda.html

http://jurnal.unw.ac.id/index.php/AIJ/article/view/139

Jemadu, Aleksius. 2008. Citra Masyarakat Globalisasi. Jakarta: Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai