Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

JATI DIRI UNSOED


WAWASAN KEBANGSAAN

Nama :
NIM :
Prodi :

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012

Kata Pengantar
Pertama kami panjatkan puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulliah tepat pada waktunya dengan topik.
Wawasan kebangsaan kita harus kita tegakan, dengan demikian wawasan kebangsaan
kita akan mampu menjawab tantangan dan peluang yang terbuka di hadapan kita.
Makalah ini berisikan tentang pembahasan WAWASAN KEBANGSAAN yang
memuat informasi pentingnya mengembanhkan atau menegakan suatu karakter anak bangsa
dengan memahami arti apa itu wawasan kebangsaan. Dan di harapkan makalah ini dapat
memberikan informasi yang memuaskan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan datangnya dari diri kami pribadi.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan berperan dalam penyusunan makalah ini darai awal hingga akhir semoga Allah SWT
meridloi segala usahanya. Aamiin
Purwokerto,16 September 2012

Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................1
Bab II. Pembahasan
2.1 Perumusan ..................................................................................2
2.2 Analisis Masalah .........................................................................2
2.3 Pemecahan Masalah ..................................................................2
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan.................................................................................7
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk

kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan


tidak dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan
keyakinan. Jadi wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga
negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara
bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya
dan kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari-hari.
Dewasa ini, di Indonesia wawasan kebangsaan sudah mulai tergeser oleh berbagai
budaya asing yang masuk, dan warga negara nya cenderung tidak peduli terhadap wawasan
kebangsaan tersebut, apalagi pada kalangan generasi muda saat ini, mereka tidak bangga atas
negaranya sendiri dan lebih membanggakan negara lain yang menurut pandangan mereka
lebih baik dan tentunya lebih modern.
Apabila hal ini terus terjadi, maka lambat laun wawasan kebangsaan mereka akan
terkikis dan wawasan kebangsaan itu akan menghilang dari diri mereka. Jadi, dengan keadaan
tersebut, kita sebagai generasi muda sudah seharusnya untuk menjaga dan menegakan
wawasan kebangsaan kita dan senantiasa untuk bangga atas tanah air kita, yaitu Indonesia.
1.2.

Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Jatidiri UNSOED

dan untuk memperdalam materi wawasan kebangsaan terhadap negara Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.

Perumusan masalah

1.

Apa wawasan kebangsaan itu?

2.

Apa penyebab menurunya semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda?

3.

Apakah pendekatan yang dilakukan untuk menjawab tantangan dan peluang yang terbuka
dihadapan kita ?

4.

Bagaimana cara untuk membangun wawasan kebangsaan indonesia pada setiap diri anak
bangsa?

5.

Hal apakah yang akan terjadi apabila warga negara sudah menegakan wawasan kebangsaan
secara baik dan benar ?
2.2.

Analisis Masalah
Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para masyarakat pun

berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para generasi muda pun mengalami
perkembangan. Namun seringkali perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi
dengan wawasan kebangsaan yang mumpuni(memadai). Sehingga seringkali mereka
bertindak melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu negara
tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu perlu adanya
pengimbangan antara wawasan kebangsaan dengan cara berperilaku masyarakat terhadap
perkembangan. Karena dengan wawasan kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan
masyarakat umum mampu menjawab tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang
teguh dengan kepribadian bangsa.
2.3.

Pemecahan Masalah
Wawasan berasal dari pangkal kata wawas dan akhiran an. wawas mempunyai

arti pandang, sedangkan wawasan berarti cara memandang, cara meninjau, cara melihat,
cara tanggap inderawi.
Dalam arti luas wawasan adalah cara pandang yang bersumber pada falsafah hidup
suatu bangsa dan merupakan pantulan daripadanya yang berisi dorongan dan rangsangan di
dalam usaha mencapai aspirasi serta tujuan nasional.
Wawasan adalah cara pandang yang lahir dari keseluruhan kepribadian kita terhadap
lingkungan sekitar, sifatnya adalah subyektif dan bisa kita pandang sebagai suatu rangkuman
dan penerapan praktis dan pemikiran filsafat yang melatarbelakangi cara pandangan tersebut.

Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama, mencapai cita-cita
dan tujuan bersama terlepas dari perbedaan etnis, ras, agama, atau golongan asalnya.
Kesadaran Kebangsaan adalah perekat yang akan memikat batin seluruh rakyat
(Moerdiono,1995).
Jadi, wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk
kebersamaan dalam mengatasi perbedaan dan diskriminasi. Dan wawasan kebangsaan tidak
dilandasi oleh asal-usul, kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama, dan keyakinan.
Wawasan kebangsaan pada setiap warga negara juga bisa mengalami penurunan, hal
ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :

Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi, terutama pada kalangan
generasi muda.

Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika yang
paham kebangsaannya merosot menjadi paham kesukuan.

Masyarakat dewasa i ni, khususnya kaum muda tidak bangga atas negaranya sendiri, dan
anti tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya masyarakat modern yang berlebihan).

Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan pada hampir setiap masyarakat yang dengan
kekurangan tersebut akan membuat rasa kebangsaan dan semangat untuk mencintai dan
memajukan bangsa nya menjadi berkurang.

Wawasan kebangsaan yang tidak ditegakan membuat masyarakat menjadi tidak bersatu,
dan tidak mempunyai lagi rasa ke bhinekaan dan masyarakat cenderung untuk menjadi
kaum yang individualis, bahkan sampai tingkatan kapitalis, dan kurang peka terhadap
lingkungan sekitar.

Banyaknya perbedaan dalam hal kebangsaan yang penyelesaiannya berlarut-larut yang


membuat tidak kokohnya suatu pondasi kebangsaan.

Sekarang ini wawasan kebangsaan Indonesia tidak lagi berakar pada asas kedaulatan yang
berada ditangan rakyat, tetapi berakar pada penguasa dan kaum kapitalis.
Wawasan kebangsaan harus mampu menjawab tantangan dan peluang yang terbuka
dihadapan kita. Untuk menjawab berbagai tantangan yang timbul, bangsa Indonesia
menggunakan pendekatan atau sudut pandang, yang akhirnya berkembang menjadi sudut
pandang atau pola pikir falsafah pancasila. Sudut pandang tersebut adalah :

a.

Monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu adalah
merupakan dua unsur yang terikat menjadi satu kebulatan. Manusia trdiri atas pria dan
wanita, kehilangan salah satu unsur, maka eksistensi manusia akan punah. Manusia terdiri
dari unsur jasmani dan rohani sebagai satu kesatuan. Dalam memandang manusia menurut

paham monodualis, maka : a). Manusia adalah makhluk tuhan yang mengadakan hubungan
serasi antara pencipta dan ciptaan-Nya; b). Manusia terdiri atas unsur jasmani dan rohani
yang merupakan kesatuan tak terpisahkan dan masing-masing unsur memiliki dharmanya
sendiri-sendiri; c). Manusia akan mengalami hidup duniawi dan akhirat; d). Manusia
b.

merupakan bagian dari masyarakat/bangsanya.


Monopluralistik adalah paham yang mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
unsur beraneka ragam, seperti suku, adat dan budaya, agama, namun semuanya terikat

c.

menjadi satu-kesatuan.
Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman,

damai, sehingga akan timbul ketentraman lahir dan batin.


d.
Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat
dalam kehidupan bersama.
e.
Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan bahwa masing-masing unsur yang
terlibat dalam hidup bersama dalam hubungan bersama, diperlakukan sepatutnya.
Cara berpkir integralistik (berpikir inklusif) berpandangan bahwa :
a.

Kebahagiaan yang dapat saya capai dengan memberikan kemungkinan pada orang lain

untuk mencapai kebahagiaaan juga.


b.
Survival hanya mungkin juga di perjuangkan tidak hanya untuk kepentingan individu saja,
c.

melainkan untuk semua orang.


Kesejahteraan yang tidak merata adalah kesejahteraan yang terancam punah.
Wawasan Kebangsaan harus ada pada setiap diri warga negara, dan hal itu perlu dibangun
oleh oleh setiap warga negara tersebut,yaitu dengan cara :

a.

Adanya rasa ikatan yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersaman diantara sesama
anggota masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras maupun golongan.

b.

Saling memebantu antar sesama komponen bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita
bersama.

c.

Tidak membangun primodialisme dan ekslusifisme.

d.

Membangun kebersamaan.

e.

Mengembangkan sifat berfikir dan prilaku positif dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara

f.

Senantiasa berfikir jauh kedepan, membuat gagasan untuk kemajuan bangsa dan negaranya
menuju kemandirian.
Wawasan kebangsaan yang luas dan tegas, akan membuat masyarakat menjadi percaya
diri atas bangsanya dan akan berusaha untuk membuat harum nama bangsanya tersebut, jadi
untuk memebuat masyarakat bangga loyal atas bangsanya, wawasan kebangsaan pada

masyarakat tersebutharus di kokohkan terlebih dahulu dan bentuk loyalitas seorang warga
negara terhadap bangsanya :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa


Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan
Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia
Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai
persoalan
Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Apabila wawasan kebangsaan telah terwujud, maka kita akan mampu menjawab
tantanagn dan peluang yang terbuka dihadapan kita, yaitu seperti tantangan globalisasi dan
modernisasi yang di bawa oleh kaum barat, akibat adanya wawasan kebangsaan yang kuat,
maka seseorang tidak akan tergerus oleh arus modrenisasi yang liberal dan bisa sampai
melupakan bangsanya sendiri.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya.

Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah:


Mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai pendukung cita-cita dan
tujuan yang menjadi jatidiri bangsa indonesia, seperti :
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa


Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan
Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia
Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan
Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di perjuangkan terus menerus.
Paham integralistik/ cara berfikir integralistik (menurut Prof. Mr. Soepomo) akan
memperkokoh wawasan kebangsaan.
Ideologi Pancasila melandasi wawsan kebangsaan kita.
Globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk perdamaian dunia.
Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga
bangsa Indonesia harus hati-hati agar tidak teradu domba.

DAFTAR PUSTAKA
Adjisoedarmo Soedito, Yuwono Edi, dkk, 2012, Jatidiri UNSOED, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai