Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pengertian Nasionalisme, Identitas Nasional, dan Globalisasi.

Dosen Pengampu :
bu. Mitra Sami Gultom

Penyusun :
Ananda cahaya pertiwi : 2207015133
Fatimah Azzahra : 2207015159

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya dan Sholawat serta salam selalu terucapkan kepada Rosulullah
SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ppkn yaitu bu mitra yang
telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
dikarenakan pengetahuan yang kami miliki sangatlah kurang. Oleh karena itu
kami harapkan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 16 juni 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
BAB I NASIONALISME……………………………………………………...
Pengertian Nasionalisme………………………………………………………..
Unsur-Unsur Nasionalisme……………………………………………………..
Timbulnya Nasionalisme………………………………………………………..
Tujuan Nasionalisme…………………………………………………………....
Lima Prinsip Nasionalisme……………………………………………………..
BAB II IDENTITAS NASIONAL……………………………………………..
Pengertian Identitas Nasional…………………………………………………..
dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional Sifat Identitas Nasional……..
Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan integrasi Bangsa…………………………...

BAB III GLOBALISASI………………………………………………………..


Pengertian Globalisasi…………………………………………………………..
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi……………………………………………………...
BAB I
NASIONALISME
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation ( bangsa ). Nasionalisme adalah suatu gejala psikologis
berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai
bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dan
memiliki rasa persatuan yang timbul karena kesamaan pengalaman sejarah, serta memiliki
cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di dalam negara yang berbentuk negara nasional.
Unsur-Unsur Nasionalisme
Semangat kebangsaan ( nasionalisme ) yang ada pada diri seseorang tidak datang dengan
sendiri, tetapi dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut.
1. Perasaan nasional
2. Watak nasional
3. Batas nasional ( yang memberikan pengaruh emosional dan ekonomis pada diri
individu ).
4. Bahasa nasional
5. Peralatan nasional
6. Agama
Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme muncul dibelahan negara-negara dunia. Akan tetapi, faktor penyebab
timbulnya nasionalisme di setiap benua berbeda. Nasionalisme Eropa muncul disebabkan
oleh faktor-faktor sebagai berikut.
• Munculnya paham rasionalisme dan romantisme.
• Munculnya paham aufklarung dan kosmopolitanisme.
• Terjadinya revolusi Prancis.
• Reaksi atau agresi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.
• Nasionalisme Asia muncul disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
• Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau.
• Imperalisme
• Pengaruh paham revolusi Prancis.
• Adanya kemenangan Jepang atas Rusia.
• Piagam Atlantic charter.
• Timbulnya golongan terpelajar.
Tujuan Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme yang muncul dibanyak negara memiliki tujuan sebagai berikut :
➢ Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan
musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
➢ Menghilangkan Ekstremisme ( tuntutan yang berlebihan ) dari warga negara (
individu dan kelompok ).
Lima Prinsip Nasionalisme
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip nasionalisme,
yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem pertahanan
keamanan, dan policy kebudayan;
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan berpendapat
lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self estreem),
rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian dan identitas bangsanya
yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare) serta
kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari bangsanya.

BAB II
IDENTITAS NASIONAL
Pengertian Identitas Nasional
Pengertian Identitas Nasional Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap
pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional
adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam hakikatnya cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta
karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional
yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah
negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat
eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka,
berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara
lain. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi
suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional.
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional
yaitu faktor primodial dan faktor kondisional :
▪ Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang
melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi.
▪ Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Sedangkan
faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi
terbentuknya identitas nasional. . Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial,
politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Sifat Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi
pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era globalisasi ini
eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari
kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Apabila bangsa
tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang
menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang-ambing
oleh tantangan zaman.
Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan integrasi Bangsa
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik,
yaitu bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen), tetapi
umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Identitas nasional dapat berasal dari
identitas satu bangsa yang kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada
dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan
kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan,
dipupuk, dan dikembangkan terusmenerus. Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada
identitas nasional akan mempersatukan warga bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam
negara. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya
pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini.
Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam
merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur.
BAB III
GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi
Perkembangan dunia saat ini telah memunculkan sebuah fenomena globalisasi yang telah
membumi ke plosok negara-negara di dunia. Globalisasi sebagai sebuah fenomena nyata,
dimana masyarakat diberbagai dunia bisa saling bertukar informasi, teknologi sampai
bekerjasama diberbagai bidang kehidupan. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar
individu, antar kelompok, bahkan antar negara saling berinteraksi, bergantung, dan saling
mempengaruhi satu sama lain sampai melintasi batas negara.
Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global yang maknanya universal.
Globalisasi berupaya melakukan universalisasi sistem dunia (world system) sehingga semua
negara memiliki sistem yang homogen secara global. Para pemikir barat menyatakan bahwa
globalisasi adalah sebagai suatu proses kehidupan yang serba luas dan meliputi segala aspek
kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya,ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh
umat manusia di dunia (tanpa batas) . Selain itu, Giddens mengartikan globalisasi sebagai
intensifikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga
peristiwa disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain sekian
kilometer jauhnya dan sebaliknya.
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
A. Dampak positif globalisasi

1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Globalisasi membawa perubahan nilai dan sikap dalam budaya, dengan merubah nilai
irasional menjadi rasional. Hal ini juga membantu dalam meningkatkan pembelajaran tentang
nilai-nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dari bangsa lain yang lebih maju.
2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Globalisasi membantu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga masyarakat


lebih mudah dalam beraktivitas dan didorong untuk berpikir lebih maju.
3. Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik

Pembukaan industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
4. Penguatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM

Globalisasi dapat membantu penguatan supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan


terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia di Indonesia. Hal ini juga membantu dalam
meningkatkan regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak. Globalisasi juga memperkuat tuntutan terhadap
penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
5. Adaptasi Etos Kerja dan Kemandirian

Globalisasi dalam bidang sosial budaya membantu dalam adaptasi peningkatan etos kerja
yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, memiliki jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan
lain-lain.
6. Perluasan Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri

Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditas lain melalui globalisasi di
bidang ekonomi sektor perdagangan memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing
di pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan
tambang.
7. Operasi Produksi Perusahaan Asing

Globalisasi dalam bidang ekonomi sektor produksi menyebabkan munculnya kecenderungan


perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara
berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.
Di satu sisi, dampak globalisasi ini membuka lapangan kerja bagi penduduk. Namun di sisi
lain, hal ini juga harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat untuk melindungi kepentingan
dan keamanan nasional.
8. Pengembangan Pendidikan

Globalisasi dalam bidang pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia


melalui akses yang lebih luas terhadap sumber daya dan teknologi pendidikan terbaru. Hal ini
juga dapat mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara lembaga pendidikan di
Indonesia dengan lembaga pendidikan di negara lain.
9. Diversifikasi Budaya

Globalisasi dapat memperkaya budaya Indonesia melalui pertukaran budaya antara bangsa-
bangsa yang berbeda. Hal ini dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai
dan memperkaya keragaman budaya yang ada di Indonesia dan di dunia.
10. Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Globalisasi juga dapat mendorong peningkatan kesadaran lingkungan di Indonesia. Hal ini
terjadi karena masyarakat semakin sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh polusi
dan degradasi lingkungan. Masyarakat juga semakin memahami bahwa keberlanjutan
lingkungan sangat penting untuk kesejahteraan manusia di masa depan.

B. Dampak negative globalisasi

1. Pola Hidup Konsumtif yang Berlebihan


Dalam era globalisasi, masyarakat dihadapkan pada pilihan yang beragam dan mudahnya
akses ke berbagai barang dan jasa. Namun, dampak negatifnya adalah munculnya pola hidup
konsumtif yang berlebihan dan tidak terkendali. Pemenuhan kebutuhan yang seharusnya
cukup menjadi berlebihan dan memicu adanya perilaku boros dan pemborosan.

2. Individualisme yang Berlebihan


Globalisasi yang diikuti dengan pesatnya perkembangan teknologi juga berisiko memicu
sikap individualisme yang berlebihan. Orang cenderung lebih memilih beraktivitas secara
mandiri dan mengabaikan kebutuhan orang lain di sekitarnya. Sikap ini dapat memperburuk
kesenjangan sosial dan merusak nilai-nilai sosial yang penting dalam kehidupan
bermasyarakat.

3. Kesenjangan Sosial yang Semakin Tersingkap


Globalisasi juga berpotensi memperdalam kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat
yang terlibat dalam arus globalisasi dan kelompok masyarakat yang tidak. Kesenjangan ini
dapat memicu timbulnya ketidakadilan, diskriminasi, dan perbedaan hak dalam masyarakat.

4. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat dalam Mempertahankan Kedaulatan Negara


Arus globalisasi yang mengarah pada kerjasama internasional dalam bidang keamanan dan
pertahanan juga berisiko mengurangi peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan
kedaulatan negara. Hal ini dapat memicu pengabaian terhadap peran masyarakat dalam
mempertahankan kedaulatan negara dan memperkuat peran negara dalam mengelola urusan
pertahanan dan keamanan.

5. Perubahan Pola Pikir yang Berisiko Meningkatkan Tren Negatif


Perubahan dunia yang begitu cepat dalam era globalisasi berpotensi mempengaruhi pola pikir
masyarakat secara global dalam mengadopsi sikap-sikap yang tidak sehat. Dampak
negatifnya meliputi meningkatnya pragmatisme, hedonisme, primitivisme, dan konsumerisme
yang berlebihan. Hal ini dapat memicu adanya tren negatif dalam masyarakat dan merusak
nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat.

6. Meningkatnya Tuntutan Kompetitif


Arus globalisasi juga memicu meningkatnya tuntutan kompetitif dalam berbagai bidang,
terutama di bidang ekonomi dan bisnis. Hal ini dapat memperburuk persaingan di antara
individu atau kelompok yang memperebutkan peluang dan sumber daya yang terbatas, dan
memicu konflik dan kecemasan di masyarakat.

7. Ancaman Budaya
Lokal Globalisasi budaya dapat mengancam keberlangsungan budaya lokal, terutama budaya
tradisional. Budaya lokal mungkin terpinggirkan oleh pengaruh budaya luar yang masuk ke
dalam masyarakat dan menjadi lebih dominan. Hal ini dapat mengurangi rasa kebanggaan
dan identitas masyarakat terhadap budaya mereka sendiri.

8. Penyebaran Penyakit dan Bencana Alam


Globalisasi juga dapat mempercepat penyebaran penyakit, terutama dengan adanya
perjalanan yang lebih mudah dan cepat antar negara. Selain itu, bencana alam seperti banjir,
gempa bumi, dan tsunami juga dapat menyebar lebih cepat dan mempengaruhi lebih banyak
negara karena adanya konektivitas global yang lebih tinggi.

9. Eksploitasi Sumber Daya Alam


Globalisasi dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, terutama di
negara-negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan dan kekeringan sumber daya yang berdampak pada
keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem.

10. Pelemahan Keberlanjutan Lingkungan


Perkembangan teknologi yang pesat di era globalisasi juga berisiko menimbulkan dampak
negatif pada lingkungan, seperti polusi udara dan air, pengurangan keanekaragaman hayati,
dan perubahan iklim. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan
manusia di masa depan.

11. Persaingan Bisnis yang Tidak Sehat


Globalisasi di bidang ekonomi juga dapat menimbulkan persaingan bisnis yang tidak sehat,
terutama bagi negara-negara kecil yang sulit bersaing dengan perusahaan besar dan kuat dari
negara maju. Hal ini dapat menyebabkan monopoli pasar dan penurunan kualitas produk dan
jasa yang ditawarkan.

KESIMPULAN

Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945. Secara
rinci sbagai berikut :
✓ Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
✓ Memajukan kesejahteraan umum
✓ Mencerdaskan Kehidupan bangsa
✓ Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian
abadi, dan keadilan sosial Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan
sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak mulia, cita
tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan.
kita harus memahami bahwa globalisasi merupakan fenomena yang kompleks dan harus
dihadapi dengan strategi yang tepat untuk memaksimalkan dampak positif globalisasi dan
meminimalkan dampak negatifnya. Selain itu, kita juga harus memperkuat solidaritas dan
kepedulian sosial, serta mempromosikan nilai-nilai yang baik seperti gotong-royong,
kerjasama, dan keberagaman sebagai bentuk adaptasi positif terhadap perubahan global yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2005. Sejarah Pemikiran Barat Dari Yang Klasik Sampai Yang Modern.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Aquinas, Th. 1949 (1598) .
Summa Theologia, vol. VI, Roma: Gregorianum Ramanum Anderson, Benedict. 1996.
Imagined Communities.
London and New York: Verso, Seventh Impression. ----------------- 2001. ”Kebutuhan
Indonesia: Nasionalisme Dan Menumpas Keserakahan” dalam Joesoef Ishak, 100 Tahun
Bung Karno. Jakarta: Hasta Mitra. Apter, David E. 1967.
The Politics Of Modernization. Chicago: University of Chicago press. Baskara Wardaya.
2002. ”Nasionalisme Universal: Menjawab Ajakan “PascaNasionalis”nya Romo Mangun”,
dalam Jurnal Iman, Ilmu, Budaya. vol. 3. Sept. 2002. Jakarta: Yayasan Bhumiksara Berger,
Peter L. 1990.
Revolusi Kapitalisme. (terjemahan). Jakarta: LP3ES Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial. Hall, J. A. 1993. ”Nationalism : CLassified and Explained”,
in Daudalus 122 (3)
Herz, F. 1966. Nationality in History and Politics. London: Routledge and Kegan Paul.
Kedourie, E. 1966. Nationali
Prawiradinata, A., & Sasongko, N. (2018). Dampak globalisasi terhadap budaya Indonesia.
Jurnal Humaniora, 9(2), 129-137.
Hidayat, R. (2020). Dampak negatif globalisasi pada kehidupan manusia. Jurnal Sosiologi,
8(2), 1-10.
Rahman, A., & Yusuf, M. (2019). Dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai kearifan
lokal. Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), 1-11.
Pardede, P. (2019). Globalisasi: Pengertian, dampak, dan manfaatnya bagi kehidupan
manusia. Journal of English Education, Linguistics and Literature, 4(1), 1-10.
Haryanto, A. (2018). Dampak positif globalisasi bagi kehidupan manusia. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(10), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai