Dosen Pengampu :
bu. Mitra Sami Gultom
Penyusun :
Ananda cahaya pertiwi : 2207015133
Fatimah Azzahra : 2207015159
Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya dan Sholawat serta salam selalu terucapkan kepada Rosulullah
SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ppkn yaitu bu mitra yang
telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
dikarenakan pengetahuan yang kami miliki sangatlah kurang. Oleh karena itu
kami harapkan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
BAB I NASIONALISME……………………………………………………...
Pengertian Nasionalisme………………………………………………………..
Unsur-Unsur Nasionalisme……………………………………………………..
Timbulnya Nasionalisme………………………………………………………..
Tujuan Nasionalisme…………………………………………………………....
Lima Prinsip Nasionalisme……………………………………………………..
BAB II IDENTITAS NASIONAL……………………………………………..
Pengertian Identitas Nasional…………………………………………………..
dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional Sifat Identitas Nasional……..
Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan integrasi Bangsa…………………………...
BAB II
IDENTITAS NASIONAL
Pengertian Identitas Nasional
Pengertian Identitas Nasional Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap
pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional
adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam hakikatnya cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta
karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional
yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah
negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat
eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka,
berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara
lain. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi
suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional.
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional
yaitu faktor primodial dan faktor kondisional :
▪ Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang
melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi.
▪ Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Sedangkan
faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi
terbentuknya identitas nasional. . Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial,
politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Sifat Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi
pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era globalisasi ini
eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari
kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik. Apabila bangsa
tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang
menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang-ambing
oleh tantangan zaman.
Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan integrasi Bangsa
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik,
yaitu bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen), tetapi
umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Identitas nasional dapat berasal dari
identitas satu bangsa yang kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada
dalam negara itu atau juga dari identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan
kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan,
dipupuk, dan dikembangkan terusmenerus. Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada
identitas nasional akan mempersatukan warga bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam
negara. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya
pembentukan negara ini, sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini.
Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam
merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur.
BAB III
GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi
Perkembangan dunia saat ini telah memunculkan sebuah fenomena globalisasi yang telah
membumi ke plosok negara-negara di dunia. Globalisasi sebagai sebuah fenomena nyata,
dimana masyarakat diberbagai dunia bisa saling bertukar informasi, teknologi sampai
bekerjasama diberbagai bidang kehidupan. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar
individu, antar kelompok, bahkan antar negara saling berinteraksi, bergantung, dan saling
mempengaruhi satu sama lain sampai melintasi batas negara.
Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global yang maknanya universal.
Globalisasi berupaya melakukan universalisasi sistem dunia (world system) sehingga semua
negara memiliki sistem yang homogen secara global. Para pemikir barat menyatakan bahwa
globalisasi adalah sebagai suatu proses kehidupan yang serba luas dan meliputi segala aspek
kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya,ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh
umat manusia di dunia (tanpa batas) . Selain itu, Giddens mengartikan globalisasi sebagai
intensifikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga
peristiwa disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain sekian
kilometer jauhnya dan sebaliknya.
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
A. Dampak positif globalisasi
Globalisasi membawa perubahan nilai dan sikap dalam budaya, dengan merubah nilai
irasional menjadi rasional. Hal ini juga membantu dalam meningkatkan pembelajaran tentang
nilai-nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dari bangsa lain yang lebih maju.
2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pembukaan industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
4. Penguatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM
Globalisasi dalam bidang sosial budaya membantu dalam adaptasi peningkatan etos kerja
yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, memiliki jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan
lain-lain.
6. Perluasan Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditas lain melalui globalisasi di
bidang ekonomi sektor perdagangan memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing
di pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan
tambang.
7. Operasi Produksi Perusahaan Asing
Globalisasi dapat memperkaya budaya Indonesia melalui pertukaran budaya antara bangsa-
bangsa yang berbeda. Hal ini dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai
dan memperkaya keragaman budaya yang ada di Indonesia dan di dunia.
10. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Globalisasi juga dapat mendorong peningkatan kesadaran lingkungan di Indonesia. Hal ini
terjadi karena masyarakat semakin sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh polusi
dan degradasi lingkungan. Masyarakat juga semakin memahami bahwa keberlanjutan
lingkungan sangat penting untuk kesejahteraan manusia di masa depan.
7. Ancaman Budaya
Lokal Globalisasi budaya dapat mengancam keberlangsungan budaya lokal, terutama budaya
tradisional. Budaya lokal mungkin terpinggirkan oleh pengaruh budaya luar yang masuk ke
dalam masyarakat dan menjadi lebih dominan. Hal ini dapat mengurangi rasa kebanggaan
dan identitas masyarakat terhadap budaya mereka sendiri.
KESIMPULAN
Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945. Secara
rinci sbagai berikut :
✓ Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
✓ Memajukan kesejahteraan umum
✓ Mencerdaskan Kehidupan bangsa
✓ Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian
abadi, dan keadilan sosial Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan
sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak mulia, cita
tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan.
kita harus memahami bahwa globalisasi merupakan fenomena yang kompleks dan harus
dihadapi dengan strategi yang tepat untuk memaksimalkan dampak positif globalisasi dan
meminimalkan dampak negatifnya. Selain itu, kita juga harus memperkuat solidaritas dan
kepedulian sosial, serta mempromosikan nilai-nilai yang baik seperti gotong-royong,
kerjasama, dan keberagaman sebagai bentuk adaptasi positif terhadap perubahan global yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2005. Sejarah Pemikiran Barat Dari Yang Klasik Sampai Yang Modern.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Aquinas, Th. 1949 (1598) .
Summa Theologia, vol. VI, Roma: Gregorianum Ramanum Anderson, Benedict. 1996.
Imagined Communities.
London and New York: Verso, Seventh Impression. ----------------- 2001. ”Kebutuhan
Indonesia: Nasionalisme Dan Menumpas Keserakahan” dalam Joesoef Ishak, 100 Tahun
Bung Karno. Jakarta: Hasta Mitra. Apter, David E. 1967.
The Politics Of Modernization. Chicago: University of Chicago press. Baskara Wardaya.
2002. ”Nasionalisme Universal: Menjawab Ajakan “PascaNasionalis”nya Romo Mangun”,
dalam Jurnal Iman, Ilmu, Budaya. vol. 3. Sept. 2002. Jakarta: Yayasan Bhumiksara Berger,
Peter L. 1990.
Revolusi Kapitalisme. (terjemahan). Jakarta: LP3ES Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial. Hall, J. A. 1993. ”Nationalism : CLassified and Explained”,
in Daudalus 122 (3)
Herz, F. 1966. Nationality in History and Politics. London: Routledge and Kegan Paul.
Kedourie, E. 1966. Nationali
Prawiradinata, A., & Sasongko, N. (2018). Dampak globalisasi terhadap budaya Indonesia.
Jurnal Humaniora, 9(2), 129-137.
Hidayat, R. (2020). Dampak negatif globalisasi pada kehidupan manusia. Jurnal Sosiologi,
8(2), 1-10.
Rahman, A., & Yusuf, M. (2019). Dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai kearifan
lokal. Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), 1-11.
Pardede, P. (2019). Globalisasi: Pengertian, dampak, dan manfaatnya bagi kehidupan
manusia. Journal of English Education, Linguistics and Literature, 4(1), 1-10.
Haryanto, A. (2018). Dampak positif globalisasi bagi kehidupan manusia. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(10), 1-10.