Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL BANGSA

Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….1
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………………………………..1
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………….1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………………
…1

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Identitas Nasional………………………………………………………
2.2 Pengertian Identitas Nasional Menurut Ahli…………………………………………
2.3. Kesimpulan Teori……………………………………………………………………..
2.4. Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakter Bangsa……………………….

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2. Saran……………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Beragamnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar
bagi bangsa untuk tetap mempertahankan identitas bangsa. Identitas Nasional merupakan
pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara. Sebagai warga Negara yang baik
seharusnya kita semua mengerti dan memahami arti dari tujuan yang terkandung dalam
Identitas Nasional. Pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang
telah disepakati bersama. Selain itu, menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah
ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dalam diri suatu bangsa sudah tidak perlu
ditanyakan lagi.
Dalam hal-hal seperti ini, setiap orang diharapkan mampu memahami tentang aturan-
aturan yang ada di negaranya. Namun tidak sedikit orang yang tidak peduli dengan apa yang
telah terjadi di negaranya. Seperti halnya, masyarakat membiarkan atau mendukung
kekeliruan yang telah terjadi di bidang hukum negaranya, hal ini dapat dilihat dari tanggapan
dan sikap masyarakat.
Maka dari itu Identitas Nasional sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar masyarakat dapat mengubah dan memperbaiki
segala kekeliruan yang terjadi dan menjadikan Negara lebih baik dari sebelumnya. Kita
sendirilah yang mampu mengubah kekeliruan itu bukan masyarakat dari Negara lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional ?


1.2.2. Apa saja pengertian Identitas nasional menurut para ahli ?
1.2.3. Bagaimana sifat Identitas Nasional ?
1.2.4. Apa saja faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional menurut para ahli
1.3.3. Untuk mengetahui sifat Identitas Nasional
1.3.4. Untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk Identitas Nasional
1.3.5.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Identitas Nasional

Kata identitas berasal dari kata ‘identity’ yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri
yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedaknnya dengan orang lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan nasional atau nasionalisme memiliki arti suatu paham
yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Jadi Identitas Nasional adalah jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa untuk
membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Sebagai bangsa dan
negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar
dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta
kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung
upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi
untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh
kekuasaan internasional. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh
kekuasaan internasional.

2.2. Pengertian Identitas Nasional Menurut Para Ahli


2.2.1. Menurut Koenta Wibisono (2005)

Pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya


yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas dan
dengan khas yang tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

2.2.2. Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley

Nation – state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik seperti
ketentuan-ketentuan perbatasan territorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain, dan
sebagainya.

2.2.3. Menurut Berger


Dalam bukunya yang berjudul ‘The Capitalis Revolution’ era globalisasi dewasa ini,
ideology kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu
persatu menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa di bidang
sosial, politik, dan kebudayaan.

2.3. Kesimpulan Teori

2.4. Sifat Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang
menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era
globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang
sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan
identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah
dan terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu
mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam
mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang sedemikianrupa
sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk
menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu,
identitas nasional sangat mutlak diperlukan agar suatu bangsa dapat mempertahankan
eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan tujuan hidup bersama.

2.5. Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakter Bangsa

Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik,
yaitu bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen), tetapi
umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu menciptakan
identitas kebangsaan atau identitas nasional, yang merupakan kesepakatan dari banyak
bangsa di dalamnya. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang
kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari
identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa negara untuk
mendukung identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-
menerus.

Warga lebih dulu memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai melunturkan
identitas nasional. Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan
mempersatukan warga bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam negara. Sebagai warga
negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya pembentukan negara ini,
sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air. Para dan pendiri negara
Indonesia (the founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak
didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok golongan yang beragam. Hal
yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena
adanya persamaan nasib, cita-cita, dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah
yang sama. Kesadaran demikian melahirkan paham nasionalisme, paham kebangsaan,
yang pada gilirannya melahirkan semangat untuk melepaskan diri dari belenggu
penjajahan. Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara
bangsa dalam merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang
adil dan makmur.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang penting bagi
pembentukan bangsa Indonesia antara lain:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa


asing lebih kurang selama 350 tahun.

2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu


penjajahan.

3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke.

4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan suatu bangsa.
Negara Indonesia tidak terjadi begitu saja.

Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan, bukan


pemberian. Terjadinya negara Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap yang
berkesinambungan. Rangkaian tahap perkembangan tersebut digambarkan sesuai dengan
keempat alinea dalam pembukaan UUD 1945. Secara teoretis, perkembangan negara
Indonesia terjadi sebagai berikut:

1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan
akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad
kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain.
Inilah yang menjadi sumber motivasi perjuangan (Alinea I Pembukaan UUD 1945).

2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang


bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah mengantarkan ke pintu
gerbang kemerdekaan. Jadi, dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara. Negara
yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945).

3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia,


sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak dan atas rahmat
Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa. Indonesia adalah bangsa yang religius
dan mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD 1945).

4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi


tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar
negara. Dengan demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea
IV Pembukaan UUD 1945).

Oleh karena itu, berdasarkan kenyataan yang ada, terjadinya negara Indonesia bukan
melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan. Bukti
menunjukkan bahwa negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi).
Dokumentasi proses perjuangan dan pengorbanan dalam pembentukan negara ini tertata
rapi dalam unsur produk hukum negara ini, yaitu Pembukaan UUD 1945. Wawasan
kebangsaan yang kita anut sebagai kepribadian bangsa adalah wawasan kebangsaan yang
berlandaskan Pancasila yaitu wawasan kebangsaan yang berlandaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa dan oleh karena nya memeliki landasan moral, etik dan spiritiual serta yang
berkeinginan untuk membangun masa kini dan masa depan bangsa yang sejahtera lahir
dan batin, material dan spiritual, di dunia dan di akhirat.
Dapat pula dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat Pancasila itu
bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa, melainkan
melalui suatu fase historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara
formal yuridis dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat Negara Indonesia,
nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu
pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain
adalah dari bangsa Indonesia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai