Disusun Oleh :
ATJIE LESMANA
F1D214015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas dalam
menyusun makalah mineralogi optik tentang kekerabatan batuan beku monzonit diorit
dan syenit. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mineralogi Optik di semester IV Program Studi Teknik Geologi Jurusan Teknik
Kebumian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kekerabatan batuan beku monzonit diorit
dan syenit. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang
akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Atjie Lesmana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai
batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.
batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Tekstur tersebut yang digunakan sebagai dasar oleh Wells dan Dally dalam
mengelompokkan kekerabatan batuan beku. Konsep kekerabatan batuan ini secara
umum didasarkan pada kesamaan dari komposisi kimia dan mineraloginya.
Oleh karena itu, penyusunan makalah ini untuk mengetahui kekerabatan dari
diorit monzonit dan syenit. Dari segi komposisi kimia maupun mineraloginya.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui sejarah penemuan kekerabatan mineral
2. Mengetahui kekerabatan dari batuan beku diorit monzonit dan syenit
3. Mengetahui jenis kekerabatan dari batuan diorit monzonit dan syenit
BAB II
ISI
2.1 Sejarah Penemuan Kekerabatan Batuan
Kekerabatan batuan pertama dikemukan oleh Wells dan Dally dalam Hacth
dan Wells (1937). Kosep ini didasarkan pada kesamaan komposisi kimia dan
mineraloginya. Disini tidak dibedakan apakah pembekuannya ekstrusif, intrusif, atau
hipabisal serta apakah prosesnya berasal dari proses magmatik maupun metasomatik.
Jadi, pengelompokkan kerabat batuan didasarkan pada teksturnya, yaitu tekstur kasar
dan tekstur halus.
Batuan yang asam yang dicirikan dengan kandungan kuarsa lebih dari 10%
dikelompokkan dalam satu kekerabatan batuan yaitu kerabat granodiorit, adamelit,
dan granit. Batuan dengan komposisi menengah dan basa dikelompokkan menjadi
kerabat diorit, monzonit, dan syenit serta kerabat gabro, yang keduanya dibedakan
berdasarkan jumlah kandungan feldspar dan indeks warnanya. Sementara untuk
batuan basa yang banyak mengandung alkali atau feldspatoid atau keduanya
dikelompokkan dalam kerabat gabro alkali. Untuk batuan ultrabasa dengan indeks
warna lebih dari 70 dikelompokkan dalam kerabat ultramafik dan lamprofir.
2.2 Kerabat Diorit, Monzonit, dan Syenit
Kerabat batuan tersebut termasuk kedalam batuan menengah.Karena jumlah
siliknya antara 52 % - 66%.Indeks warna kurang dari 40. Diorit dan monzonit
umumnya didapat sebagai masa yang relatif kecil. Juga didapat sebagai sill, dike, sill
dan stock kadang bertekstur porfiritik. Syenit hanya didapat sebagai intrusi kecil
seperti tubuh satelit dan zona tepi batolit.
Tekstur
K-Feld >1/3<2/3
Foid
total Feld
total Feldspar
total Feld
Fine grained
Andesit
Trachy Andesit
Trachyte
Phonolit
Coarse grained
Diorit
Monzonit
Syenit
Foid-system
Umumnya didapat sebagai massa yang relatif kecil, sebagian berupa sill, dike
dan stock
Mineralogi :
Plagioklas (Oligoklas Andesin), inklusi hornblende & apatit
Feldspar Alkali
Kuarsa
Piroksen (diopsid &/ pigeonit, titan augit, aegirin, aegirin augit,
hypersthene)
Hornblende, biotit, olivin (alkali syenit)
oligoklas,
lebih banyak).
Berdasarkan jenis plagioklasnya : AndesitOligoklas, Andesit
Labradorit, Andesit Andesin.
- Trachyt Kuarsa
- Keratofir & Keratofir Kuarsa
- Trachyt yang mengandung olivin
- Trachyt piroksen
- Trachyt hornblende dan biotit
- Trachyt yang kaya akan soda
d. Phonolit
- Merupakan trachyt yang tidak jenuh
- Feldspartoid > 10%
- Dibedakan menjadi :
Soda phonolit : Massadasar halus, trachitik atau gelas, terdiri atas
nefelin, alkali feldspar, amfibol atau piroksen (diopsid dan titan
augit), olivin. Mineral Asesoris : apatit, zirkon, sphene dan
titanomagnetit.
Leucit phonolit : Fenokris leucit berukuran besar, nosean,augit,
garnet. Massadasar :sanidin, leucit, aegirin augit atau aegirin.
Mineral asesaris : bijih Fe, apatit, nefelin
2. Berbutir kasar
a. Diorit
- Plagioklas (oligoklas &andesine, An<50)
- Potas feldspar (ortoklas)1/8
- Silika 66%
- Apabila kuarsa > 10% disebut tonalit
- Mineral mafik : Hornblende, biotit, diopsid augit, jarang olivin
- Mineral asesoris : apatit, zirkon, sphene, bijih Fe
- Diorit porfir : fenokris plagioklas berzona, massadasar hornblende,
-
kuarsa <10%
b. Monzonit
- Batuan menengah antara syenit dan diorit
- Plagioklas & potas feldspar jumlahnya hampir sama
- Kuarsa sedikit, tidak lebih dari 10%
- Olivin kadang dijumpai sedikit
- Plagioklas berzona (An 6835) 33%
- Ortoklas 32%
- Augit & hornblende 24%
- Mineral bijih, apatit, zirkon, sphene dan kuarsa 5%
c. Syenit
DIORIT
-
Silika 66%
Ortoklas 32%
Ada 2 jenis :
Alkali syenit : plagioklas < 5%, , biotit, hornblende atau hastingsit,
aegirin augit, aegirin, arfvedsonit atau riebeckit, mineral asesorisnya
sphene, zirkon, apatit dan mineral bijih
Alkali-line syenit : jumlah potas feldspar paling tidak 2x jumlah
plagioklas, ortoklas, anortoklas atau mikroklin, hornblende, biotit,
mineral asesorisnya apatit, sphene, zirkon dengan mineral bijih terutama
magnetit
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa ditarik yaitu sebagai berikut :
1. Kekerabatan batuan pertama dikemukan oleh Wells dan Dally dalam Hacth
dan Wells (1937).
2. Kerabat Diorit, Monzonit Dan Syenit Dicirikan Oleh kandungan Silika (SiO2)
52 66%, Umumnya didapat sebagai massa yang relatif kecil, sebagian
berupa sill dan dike, Mineralogi berupa Plagioklas, Feldspar Alkali, Kuarsa,
Piroksen Hornblende, biotit, olivin
3. Jenis kekerabatan dari batuan diorit monzonit dan syenit terbagi dua yaitu
jenis yang berbutir halus dan jenis yang berbutir kasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/kekerabatan-batuan-beku.html.
(Diakses pada tanggal 20 April 2016.)
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/batuan-beku-sedimen-metamorf.html.
(Diakses pada tanggal 20 April 2016)
https://www.scribd.com/doc/291958110/kekerabatan-batuan-beku
(Diakses pada tanggal 20 April 2016)