Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kuliah

Rangkuman Intermediate - Acid


Mineral Optik dan Petrografi (GL-3141)

Nayla Raissa Hidayat


NIM: 12021048

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BATUAN BEKU INTERMEDIER
Batuan beku dengan kandungan silika menengah secara alami dibagi menjadi dua
kategori utama: batuan nonfeldspathoidal yang kaya silika dan batuan feldspathoidal
yang kurang kaya silika. Batuan kaya silika dibagi lagi menjadi dua jenis utama, yaitu
batuan vulkanik dan batuan plutonik, dan masing-masing kategori ini dapat dibagi
menjadi tiga kelompok berdasarkan proporsi relatif alkali feldspar dan plagioklas.

Volcanic Types: Andesite, Latite, Trachyte


1. Andesite
Andesit merupakan jenis batuan vulkanik dengan tekstur porfiritik yang ditandai oleh
fenokris plagioklas dan mineral mafik yang menonjol. Biasanya, fenokris ini terdapat
dalam massa dasar pilotaxitic. Tekstur andesite dapat bervariasi antara intergranular,
intersetal, dan ofitik. Komposisi plagioklas pada andesite umumnya adalah An40, dan
mineral mafik yang sering hadir meliputi olivine, augite, hypersthene, hornblende, dan
biotite.

2. Propylites
Propylites adalah hasil dari perubahan yang umum terjadi pada batuan andesite, yang
dikenal sebagai propilitisasi. Ciri-ciri tahap awal alterasi ini meliputi perubahan warna
batuan menjadi hijau, penggantian mineral hornblende dan biotite dengan chlorite,
calcite, sphene, serta oksidasi besi. Selain itu, serpentine bastite, chlorite, dan calcite
dapat terbentuk dari pyroxene, sementara keberadaan pyrite bisa bervariasi. Kuarsa
biasanya hadir dalam jumlah besar, sering kali bersama dengan actinolite.

3. Latite
Latite adalah jenis batuan vulkanik yang didominasi oleh plagioklas andesine atau
oligoclase, dengan fenokris labradorite atau bytownite. Sanidine atau anorthoclase
dapat ditemukan di tepi fenokris plagioklas. Groundmass latite biasanya terdiri dari
alkali feldspar atau gelas interstitial.

4. Trachyte
Trachyte adalah batuan vulkanik yang kaya silika dengan kandungan silika berkisar
antara 58-66%. Magma yang membentuk trachyte sangat kental, sehingga trachyte
sering muncul dalam bentuk dikes dan breccia pipes. Trachyte memiliki tekstur
porfiritik, dengan kristal feldspar yang berbentuk euhedral dan tabular tertanam dalam
massa dasar kristal.

Plutonic Types:Diorite, Monzonite, Syenite


1. Diorite
Diorite adalah batuan dengan butiran sedang hingga kasar yang terutama mengandung
andesine atau calcic oligoclase sebagai mineral utama. Mineral aksesori di dalam
diorite meliputi hornblende dan biotite. Diorite sering memiliki tekstur granitic,
poikilitic, dan porfiritik, dengan kadang-kadang jumlah kuarsa yang terbatas.

2. Diorite Porphyries
Diorite Porphyries adalah variasi porfiritik dari keluarga diorite yang memiliki
komposisi mineral yang serupa dengan diorite, tetapi memiliki tekstur yang berbeda.
Fenokris di dalamnya termasuk plagioklas dengan zona, hornblende, dan
kadang-kadang kuarsa. Massa dasarnya bersifat anhedral-granular dan terdiri dari
mineral mafik, sedikit k-feldspar, dan kuarsa.

3. Monzonite
Monzonite berada di antara diorite dan syenite, sering disebut juga sebagai
syeondiorite. Kadar k-feldspar dan plagioklasnya tidak merata, dengan sejumlah kecil
kuarsa (<5%). Mineral olivine dan augite juga hadir. Teksturnya cenderung poikilitic,
dan banyak monzonite memiliki bercak mirmekit dan mikropegmatit.

4. Syenite
Syenite adalah batuan dengan butiran sedang hingga kasar, yang memiliki alkali
feldspar sebagai komponen utama, biasanya sekitar dua pertiga dari total feldspar.
Meskipun kuarsa dan feldspatoid dapat hadir sebagai mineral konstituen, mereka
sering tidak terdapat. Variasi lain dari syenite meliputi Alkali Syenite, yang memiliki
kandungan alkali feldspar >95%, dan Alkali-lime Syenite, yang memiliki kandungan
sodic plagioclase yang tinggi (5-30% dari feldspar), serta mineral mafik seperti
hornblende hijau dan biotit coklat.
BATUAN BEKU ASAM/FELSIK
Batuan asam memiliki kadar silika lebih tinggi yaitu di atas 66%, SiO2 yang
sangat jenuh. Pada batuan berbutir kasar dan sedang, terbentuk karena kandungan
kuarsa yang tinggi (20%) atau karena fraksi felsik lebih banyak. Variasi komposisi
pada batuan asam ada karena proporsi dari alkali feldspar, plagioklas, dan kuarsa.

Plutonic Types: Granites, Granodiorites, Tonalites


Batuan beku plutonik asam umumnya ditemukan di kerak benua dan memiliki
tekstur kasar yang sering disebut granitoid, dengan mineral plagioklas dan mineral
mafik yang biasanya membentuk kristal subhedral. Beberapa jenis granit dan
granodiorit memiliki butiran kasar dengan tekstur porfiritik yang mencakup fenokris
ortoklas/microcline yang besar, sering kali dengan bentuk kristal yang euhedral dan
menunjukkan twinning plagioklas Carlsbad.

Pada granit, terdapat juga tekstur minor yang disebut graphic/micrographic,


yang melibatkan pertumbuhan cepat feldspar dan kuarsa. Pada batuan plutonik asam,
batas butir primer terbentuk saat magma mendingin perlahan. Mirmekitik lobes
terbentuk dari k-feldspar bersamaan dengan plagioklas pada tahap ini. Selain itu, pada
kristal k-feldspar, rim tipis albite bisa terbentuk sebagai produk eksolusi dari kristal
potassic. Dalam beberapa kasus, biotit juga dapat tumbuh dan menembus kristal alkali
feldspar.

Granite dan granodiorite memiliki fitur khusus berupa tekstur orbicular, yang
membuat batuan ini terdiri dari ovoid besar. Selain itu, pada granodiorite dan tonalite,
yang juga merupakan batuan plutonik asam, alkali feldspar biasanya berada di bawah
plagioklas. Tonalit adalah variasi dari granodiorit yang memiliki kandungan alkali
feldspar yang lebih rendah, sering kali kurang dari 10% dari total feldspar dalam
tonalit. Dengan peningkatan proporsi alkali feldspar, granodiorit dapat bertransisi
menjadi jenis granit yang dikenal sebagai adamellite.

1. Granite
Granite adalah batuan plutonik asam yang umumnya ditemukan di kerak
benua. Mereka memiliki tekstur kasar dengan butiran besar dan seringkali
memiliki tekstur porfiritik dengan fenokris ortoklas/microcline yang besar.
Biasanya, granit memiliki komposisi mineral yang melibatkan plagioklas,
mineral mafik, dan kuarsa. Mereka sering memiliki tekstur orbicular yang
mengandung ovoid besar dan terkadang memiliki tekstur graphic/micrographic
yang menunjukkan pertumbuhan cepat feldspar dan kuarsa.

2. Granodiorites
Granodiorites juga merupakan batuan plutonik asam, tetapi memiliki
kandungan alkali feldspar yang lebih rendah daripada granit. Mereka sering
memiliki butiran kasar dan juga dapat memiliki tekstur porfiritik. Mineral
utamanya mencakup plagioklas dan mineral mafik, seperti hornblende.
Granodiorites sering digunakan untuk menggambarkan batuan yang memiliki
kandungan alkali feldspar yang lebih rendah daripada granit.

3. Tonalites
Tonalites adalah varian granodiorit yang memiliki kandungan alkali feldspar
yang sangat rendah, sering kurang dari 10% dari total feldspar dalam batuan.
Mereka umumnya memiliki tekstur kasar dan komposisi mineral yang
melibatkan plagioklas dan mineral mafik. Tonalites bisa bertransisi menjadi
jenis granit yang dikenal sebagai adamellite ketika proporsi alkali feldspar
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai