Anda di halaman 1dari 14

JENIS JENIS BATUAN YANG

MENYUSUN BUMI

Bumi kita tersusun atas beribu jenis batuan.Baik batuan beku,sedimen,maupun metamorf.Pada
artikel kali ini,saya akan memaparkan jenis jenis batuan umum yang biasa kita jumpai,antara
lain :
1.Granit

Granit mempunyai tekstur peneris dan biasanya granular. Batuan terdiri dari ortoklas yang
unhedral/ mikroklin, sedikit plagioklas (albite atau oligklas) dan kwarsa yang tak berwarna atau
putih dengan ebntuk yang tidak teratur. Kuarsanya mengisi ruang diantara kristal-kristal yang
lain. Mineral gelap seperti biotit, hornblende, augit hanya dalam jumlah yang sedikit. Mineral
accesosir lainnya contohnya adalah magnetik, hematite, turmalin dan pirit. Jika biotit adalah
adalah mineral gelap yang ada maka disebut dengan granit biotit. Granit hernblande juga sering

dijumpai. Granit yang banyak mengandung phanocenit disebut granit porfisris. Jenis yang lain
granit olivin dan granit muskofit. Granit pada umumnya mengandung 50% ortoklas (mikrolin),
2% plagioklas (albite atau digoklas), lebih dari 20% kwarsa dan 3 15 % biotit.
1. 2.

Diorit

Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang
besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi
mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit. Diorite
sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik) daripada labradorit.
Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut
dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap
seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan
epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau
keabu-abuan.
1. 3.

Gabro

Gabro merupakan batuan basis dengan tekstur fenekris. Didalam gabro, mineral gelap jumlahnya
hampir sama dengan mineral cerah, tetapi kebanyakan gabro mempunyai perbandingan yang

bervariasi antara mineral gelap dan mineral terang. Mineral-mineral silikat dalam jumlah yang
berarti adalah piroksin, biasanya augit dan ovilin, hornblende atau biotit ada dalam jumlah
sedikit. Jika piroksin mengkristal dalam sistem ortorombis, batuannya disebut Neorit (suatu
varietas dari gabro). Dalam gabro tertentu, kwarsa, garnet dan kerundum ada dalam jumlah
sedikit. Batuan gabbro yang seluruhnya terdiri dari feldsfar labradorit kristalin kasar disebut
anortosit.Warna dari gabro hitam, hijau, dan abu-abu gelap.
1. 4.

Liparit

Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral
pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
1. 5.

Andesit

Andesit merupakan batuan bertekstur halus dari diorite, terdiri dari feldspar terutama plagioklas,
tetapi plagioklas sodik adalah tipe yang utama kwarsa tidak ada, tetapi ada mineral gelap seperti
hornblende atau augit. Jika hornblende atau augit yang banyak, maka batuannya disebut dengan
andesit hornblende atau andesit biotit. Warna dari andesit abu-abu hijau, tetapi sering merah atau
jingga. Andesit sulit dibedakan dengan desit, latit, dan tracit. meskipun demikian kebanyakan
andesit adalah porfitis. Jika banyak penokrisnya disebut dengan porfir andesit. Jikan tanpa

penokris dengan absidian. Batuapung dari komposisi andesit juga diketemukan, demikian juga
tuff andesit dan breksi andesit.
1. 6.

Basalt

Basalt merupakan klompok dari gabro tetapi berbutir halus yang mengandung mineral-mineral
silikat gelap dan feldespar dalam jumlah besar. Warnanya abu-abu gelap, hijau gelap, ciklat dan
hitam. Dalam basalt, augit dan olivin banyak tetapi hornblende dan biotit jarang atau tidak sama
sekali. Vatietas basalt yang mengandung kristal feldespar yang panjang yang kedudukannya
sekarang dan berasosiasi dengan augit disebut dengan diabas. Basalt biasanya mengandung 50%
plagioklas, 30% augit dan 10% olivin. Basalt biasanya mempunyai tekstur butur halus dan
batuannya berat. Jika penokrisnya banyak disebut dengan porfir basalt.
1. 7.

Dasit

Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral plagioklas
berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih
60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam jumlah sedikit.
Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa banyak, disebut

dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi dapat juga
secara gradual menjadi glass.
1. 8.

Skoria

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas lainnya keluar
melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar kalau dibandingkan
dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.
1. 9.

Obsidian

Merupakan gelas volkanik dengan kilat seperti kaca terang dan pecahan konkoidal yang bagus.
Warnanya umumnya hitam, tetapi warna lain seperti merah, coklat dan abu-abu. Wara ini tidak
menunjukan tentang komposisinya. Warna kebanyakan disebabkan oleh partikel seperti debu dari
magnetik atau hematite. Kebanyakan obsidian mempunyai berat jenis 2,4. Obsidian terbentuk
sebagai hasil pendinginan yang terlau cepat dari magma ekstrusif, selain itu dapat juga dari hasil
suatu magma yang viskus. Obsidian mempunyai komposisi yang sebanding dengan
batuanfanerik lainnya. Karena batuan glassy tidak dapat diidentifikasi dengan mata biasa
karena tak ada kristalnya, analisis khemis diperlukan untuk menentukan komposisi yang tepat,
meskipun kebanyakan obsidian sebanding dengan granit dalam komposisinya.

1. 10. Batu Apung

Batuapung adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari
gelembung pendingin gelas dan biasanya disebut juga batuan gelas volkanik silikat. Batuan ini
terbentuk dari magma asam oleg aksi letusan gunung api yang mengeluarkan meterialnya ke
udara, kemudian mengalami transfortasi secar horizontal terakumulasi sebagai batuan piroklastis.
Batuapung mempunyai sifat vesikular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak akibat
ekspansi buih gasalah yang terkandung didalamnya dan pada umumnya terdapat sebagai bahan
lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral yang terdapat didalam
batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit dan tridimit.

1. 11. Breksi

Breksi merupakan bagian yang halus dari batuan bersama dengan pengikat, mengeras menjadi
massa batuan. Pengikat berasal dari konglomerat/breksi sendiri karena adanya pelarutan atau
pengendapan kembali material batuan, yang biasanya terdiri dari calcite, silikat, dan oksida besi.
Matrik dapat berupa quartz, feldspar atau clay.

1. 12. Konglomerat

Konglomerat merupakan batuan sedimen klastis yang tersusun dari fragmen yang memnulat dan
berdiameter >2mm, sedangkan breksi tersusun dari fragmen yang menyudut. Kebanyakan
fragmen pada breksi atau konglomerat adalah cusrtzite, vein, cuartz, chert, rhyolite dan
batugaping.
1. 13. Batu Pasir

Batu pasir tersusun dari fragmen berukuran 2mm. Butir-butir pasir tersusun atas mineral quartz,
chert, feldspar partikel batuan dan kadang-kadang calcite atau dolmite. Batu pasir dapat
dibedakan menjadi 3 tipe yaitu orthoquartazite, arkosa dan greywacke yang masing-masing
mengandung quartz, feldspar dan partikel batuan.
1. Batuan pasir yang terutama tersusun dari quartz yang disebut puresandstone, jika
pengikatnya silikat Calcareous sandston dan batu pasir yang pengikatnya material
karbonat yaitu Calcite atau Dolmite. Agrilaceous Sandston adalah batu pasir yang
pengikatnya matrik yang sangat halus dan liat. Bila lebih dari 95% terdiri dari butir
quartz dan pengikatnya bukan silikat disebut quatzstone sandstone, sedangkan jika
pengikatnya silikat disebut quartzitic sanstone.

2. Graywackes berisi fragmen batuan, biasanya biasanya berukuran besar dan mengalami
sortasi berisi matriks yang halus (>15%), terdiri dari mineral clay, chlorite, sericite,
hometite dan chert. Greenstone atau schist atau mineral gelap seperti = auggite,
serprntine, hornblende, dan bijih besi. Biasanya pengikat pada greywacke berupa : silty,
muddy atau calcareous., penyusun utama greymacke ialah : quartz ( 20 070%), feldspar
(> 50%) dan batuan (>20%). Pelapisamn pada greywacke bervariasi, ada yang masif,
terutama yang berbutir kasar, tetapi sering didapatkan lapisan yang tipis pada batuan yang
hulus. Jarang didapat cross bedding, hampir selalu ada ripple merk, jarang didapat fosil.
3. c.
Arkosa merupakan batuan pasir yang mengandung feldspart + 20
30 % yang berasal dari batuan beku asam. Pada arkosa, feldspar tidak lebih dari 50 % .
biasanya potash dan sedafeldspar lebih banyak dari feldspar. Quartz merupakan mineral
klastis yang paling utama, sedangkan feldspar yang kedua, muscovite dan biotite ada
dalam jumlah kecil. Arkose biasanya terikat bersama dengan calcite, oksida besi, mineral
clay, sedang silikat jarang didapat. Umumnya arkosa berwarna light pink pinkish
gray, karena adanya feldspar. Partikel pada arkosa kadang-kadang berbutir kasar,
menyudut sampai agak membulat dan mengalami sortasi yang baik. pelapisan pada
arkosa umumnya kurang, sering terjadi cross badding yang jelas.

1. 14. Tufa Gelas

Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api yang
banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan, abu-abu
dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.
1. 15. Batu Gaping

Batu Gapingmerupakan batuan carbonat yang paling banyak terdapat, demngan kenampakan
textur aphanitik sampai phanero-cristalin. Warna putih keabu-abuan, abu-abu, abu-abu gelap,
hitam, kuning, coklat, dan lainnya oleh adanya kotoran-kotoran, oksid besi dan zat-zat organik.
Limestone berbutir mulus, pecahannya conchoidal. Bila ditetesi HCL memercik/berbuih. Mudah
larut terutama dalam air yang mengandung CO2 sehingga terjadi lubang-lubang, celah-celah,
diaklas- diaklas dan lainnya. tebal dapat dari beberpa centimeter sampai beberapa ratus meter.
Beberapa limestone seluruhnya dapat terdiri dari butir-butir calcit. Keras dari limestone sangat
berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang lunak, agak keras, dan sebaginya, tergantung dari
texturnya. Selama proses pelapukan dari limestone, calcium carbonatnya dapat terlarut, dan yang
tertinggal adalah kotoran-kotorannya, yang kemudian dapat terkonsentrasi dan membentuk clay
atau loams yang berwarna merah atau kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.
1. 16. Travertin

Calcium carbonat tidak larut dalam air murni, tetapi bila aornya mengandung CO2 maka calcium
carbonat itu mudah berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah tekanan atmosfer, air yang
banyak mengandung CO2 secara perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat, terutama bila air
tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2
nya lebih banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai permukaan
bumi dibawah tekanan atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan oleh proses evaporasi,

dan proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae). Calcum
carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang mata air itu disebut travertine. Pada gua-gua kapur,
terjadi pula pengendapan dari calcium carbonat oleh tetesan-tetesan air secara perlahan-lahan
yang terdiri dari kristal-kristal halus dan kompak, yang disebut dengan dripstone. Warna putih,
kuning, atau cokelat. Struktur fibrous atau konsentris. Yang tumbuh dari bawah disebut
stalagnite.
1. 17. Serpin

Serpin berasal dari lumpur yang mengendap. Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah
liat, pada umumnya sepertiga terdiri atas kuarsa, sepertiga bahan tanah, sepertiga bahan lain
termasuk karbonat, besi oksida, feldspar, dan zat organik. Berwarna abu-abu kehijauan, merah,
atau kuning. Dimanfaatkan sebagi bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan
tanah liat.
1. 18. Sekismika

Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan
phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite
tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng

(play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain :
chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah
actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari
satu macam mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih
mineral seperti calcite sericalcite albite schist. Sekis sering mengandung mineral-mineral
yang bersifat antara lempengan dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti
misalnya : garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic. Batuan-batuan scihist
dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan sandstone. Jika beberapa
teksture asli batuan asal masih ada, akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt,
metagabbro dan sebagainya.
1. 19. Genes

Ganes adalah batuan matemorf dengan kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-lapis akibat
pemisahan mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi sekunder yang kasar.
Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat metamorfise, yang tinggi bersama-sama
dengan struktur pegunungan lipatan. Pada prinsipnya gneiss berasal dari batuan beku silllicaous
seperti granit, monozit kwarsa, syenite, dan granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa
dan batu pasir feldspatik. Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat,
sedangkan mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna bervariasi
tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini dihasilkan oleh pergantian
warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh perbedaan ukuran butir dengan pelapisan
yang tebal dan kasar ataupun tipis. Sering mengandung mineral-mineral metamorf yang lain
seperti garnet, epidot, tournaline, graphite, dan silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn
induknya) adalah sari batuan mafic tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang manjadi
serpentine olivin, augite, horblede dan biotite. Jika bahan beku (sebagian bahan induknya) dapat
dikenal maka nama batuan dapat ditentukan seperti misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss
ataupun granite gneiss. Gneiss yang berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite gneiss
conglomerate gneiss, politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari cilliceous limetone
dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-mineral batuan beku kedalam
folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam bentuk dike yang tipis dari material-material
quartzfeldspathic. Ini disebut injection gneiss. Batuan ini tersebar luas dan mungkin
menempati bagian terbesar dari tipe gneiss lainnya.

1. 20. Filit

Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas metamorfik yaitu baliknya temperatur atau
bertambah besarnya rekristalisasi maka slate berubah menjadi filit. Filit secara dominan tersusun
dari mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan chlorite. Batuan ini lebih kasar
daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara keduanya baik dalam hal ukuran butir maupun
kandungan mineralnya. Mineral-mineral seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat
dalam jumlah yang besar. Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain
megnetit, hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite, chlorite phyllite
atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai kehijau-hijauan. Sifat dalam
(tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan halus hingga agak kasar. Filit dihasilkan oleh
metamorfose regional tingkat rendah terutama dari mineral clay, shall, dan juga tuff dan
tuffacous sedimen.

1. 21. Sabak

Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung
pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing

perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan
salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate
masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal.
Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit
mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite,
hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan
dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang hemalit,
hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon
dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu pasir graywacke disebut
graywacke slate.
1. 22. Kuarsit

Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan
masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga
menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan pada kwarsit dapat
mengakibatkan hancurnya kwarsit tersebut dan menghasilkan tekstur granoblastik. Kuarsit
sangat keras karena adanya sementasi sirikat (biasanya kwasa kristalin) yang terendapkan
disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar, sehingga menghasilkan ikatan butir yang sangat
kuat. Mineral lain yang dijumpai dalam kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede.
Kuarsit dapat berbentuk akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas
dan tekanan terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit. Sering berlapis-lapis
dan dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi dari putih, coklat hingga mendekati
hitam. Adanya hematit memberikan warna merah muda (pink) sedangkan chlori memberikan
warna kehijau-hijauan.
1. 23. Marmer

Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur, baik itu batu kapur kalsit maupun batu kapur
dolomit. Terbentuknya terutama disebabkan oleh reksistelisasi calsit. (dolomit) yang biasanya
berbutir lebih kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer yang terbentuk oleh dolomitc disebut
marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat proses metamorfos dan rekristalisasi, pelapisan
sering meliuk atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Umumnya marmer danmarmer dolomit
terbentuk oleh metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai bersama-sama dengan phyllite,
slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu kapur sangat bervariasi dari yang berbutir sangat
halus hingga berbutir sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose kontak ditunjukan dari adanya
orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil tekanan yang searah. Meneral-mineral
aksesor pada marmer banyak macamnya antara lain: tremolit, forserite, periclose, diopside,
wollastonite, brucite, spincl, felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam
material batuan asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri dari
kalsit dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau kombinasi warna tergantung
pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh batuan marmer yakni: breccia marble,
tremolite marble, graphite marble, talcose marble, phlogopite marble.

Sebenarnya masih banyak sekali batuan yang menyusun bumi , nanti bakal aku muat di next
artikel batuan.skarang segini dulu.semoga beguna buat anda :D

Anda mungkin juga menyukai