Anda di halaman 1dari 4

Kegunaan gypsum

Drywall (juga dikenal sebagai eternit, papan dinding, panel gipsum, atau papan gipsum) adalah panel yang
terbuat dari kalsium sulfat dihidrat (gipsum) dengan atau tanpa bahan tambahan dan biasanya ditekan antara
penempuh dan pendukung a. Hal ini digunakan untuk membuat dinding interior dan langit-langit.
Genesa :
Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas, terbentuk melalui pengendapan langsung dr
air garam/ merupakan hasil hidrasi/alterasi anhidrit selama proses diagenesa. Gipsum dpt juga terbtk oleh
sublimasi langsung dr fumarola/diendapkan mata air panas. Juga diagenesa sebagai Galian block-block
konkresi dlm lempung dan napal, sedang anhidrit merupakan hasil dehidrasi gypsum.
Alterasi merupakan perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena pengaruh Suhu
dan Tekanan yang tinggi dantidak dalam kondisi isokimia menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau
sulfida logam
Hidrasi adalah proses di mana ion dikelilingi oleh molekul-molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu
BAHAN GALIAN MANGAN

1. DEFINISI
Mangan Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn
pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25.
Mangan termasuk salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang
diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam cabakan bijih komersial ada 13 jenis. Bijih
mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai
submetalik, kekerasan 2 6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang
berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral
utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi
karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.

2. GENESA
Endapan mangan dapat terbentuk dari beberapa cara yaitu proses hidrotermal yang dapat dijumpai dalam
bentuk (vein), metamorfik dan cebakan sedimenter dan residual (Asril Riyanto., 1989).
a. Endapan Hidrotermal
Endapan hidrotermal merupakan hasil dari proses terakhir diferensi magma, dimana larutan magma sisa yang
belum membeku terutama yang terdiri dari larutan yang berair dan dalam keadaan panas, dalam
perjalanannya menuju ke suatu tempat untuk membentuk endapan hidrotermal akan mengisi tempat
tempat di dalam bumi seperti pada pori pori dan lubang lubang kecil pada batuan beku, pengisian pada
lubang lubang yang terjadi akibat pembekuan magma dari aliran lava, pengisian pada rekahan rekahan
seperti retak retak lava akibat pembekuan misalnya dalam dike atau rekahan rekahan yang terjadi akibat
proses perlipatan suatu lapisan batuan, pengisian pada breksi vulkanik, pengisian pada bidang perlapisan,
pengisian pada patahan dan pengisisan pada daerah daerah pergeseran lapisan.

Pada saat larutan hidrotermal menerobos batuan batuan yang dilewatinya mungkin akan terjadi pergantian
susunan ikatan kimia dari batuan yang dilewati tersebut. Proses ini bisa baik terjadi pada batuan yang reaktif
dan biasanya batas batas daerah alterasi adalah sejajar dengan dinding lubang yang diterobos larutan
hidrotermal tersebut. Batuan yang dilewati akan berubah baik secara kimia maupun mineraloginya.

Akibat aktivitas hidrotermal ini juga dijumpai endapan endapan mangan di bawah laut dan biasanya bersama
dengan endapan Pb, Zn, Cu dan Fe.
b. Endapan Residual
Endapan residual adalah termasuk endapan permukaan yang terjadi akibat proses pelapukan terhadap batuan
sumber. Unsur unsur Mn-nya dapat berasal dari batuan kapur yang mengandung Mn atau sekis (batuan
metamorf), vein atau pegmatit yang mengandung Mn serta batuan breksi andesit atau dasit.
Disamping batuan sumber tersebut di atas, dalam proses pembentukannya juga sangat dipengaruhi oleh
faktor iklim dan topografi, dimana keadaan reliefnya harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
terakumulasinya unsur unsur tersebut menjadi endapan residual yang bernilai ekonomis.
c. Endapan Sedimenter
Terbentuknya oksida Mn biasanya berkaitan dengan kegiatan vulkanis dan batuan yang bersifat basa. Setelah
batuan melapuk, maka butir butir batuan itu mungkin menjadi mineral mineral yang lebih stabil atau
mungkin pula akan larut, terangkut oleh aliran air dan diendapkan di tempat lain sebagai endapan sedimenter.

3. KOMPOSISI MINERAL DAN KOMPOSISI KIMIA


Beberapa jenis bijih besi yang mengandung mineral mangan adalah: Pirolusit (MnO2), Manganit (Mn2O3.H2O),
Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O), Hausmanit (Mn3O4), Rhodokrosit (MnCO3) dan Rhodonit (MnSiO3). (Asril
Riyanto., 1989)

- Pirolusit (MnO2)
Pirolusit adalah mineral murni mangan oksida dan merupakan salah satu sumber bijih mangan yang penting.
Kondisi idealnya berbentuk kristal tetragonal, tetapi jarang dijumpai di alam dalam bentuk kristal yang
sempurna. Senyawa pirolusit sebagai sumber bijih mangan sering dijumpai dalam bentuk serat-serat menjari,
gumpalan gumpalan, atau adonan menyerupai lumpur, dan sering berasosiasi dengan mangan oksida yang
lain,seperti manganit.

Massa Kristal pirolusit kompak, dengan kekerasan 5-6, berwarna abu-abu kehitaman, kilap logam. Dibawah
mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya karena warnanya yang putih
kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat.
Selain sebagai kumpulan Kristal yang relative kasar, pirolusit juga terdapat sebagai Kristal berbentuk jarum
yang halus. Mineral pirolusit umumnya berasosiasi dengan batuan sediment sebagai hasil persipitasi kimia di
danau atau laut dangkal.

- Manganit (Mn2O3.H2O)
Manganit mempunyai system kristal monoklin dan di alam sering dijumpai dalam bentuk batang batang kecil
memanjang, bergurat-gurat, atau sebagai gumpalan-gumpalan membulat berwarna gelap. Manganit terbentuk
dalam lingkungan hidrotermal suhu rendah yang berasosiasi dengan kalsit (batugamping) dan barit (BaSO4).
Dalam lingkungan endapan batuan sediment manganit dijumpai berasosiasi dengan psilomelan dan pirolusit.
Manganit mempunyai kadar mangan cukup tinggi, tetapi jarang sekali dijumpai dalam jumlah besar sebagai
sumber bijih mangan yang ekonomis.

- Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O)
Psilomelane mempunyai system kristal orthorombik, tetapi dialam tidak pernah dijumpai dalam bentuk kristal.
Endapan mangan yang berasosiasi dengan psilomelan lebih sering dijumpai sebagai tanah lunak atau serat
serat yang tidak beraturan bentuknya. Psilomelan mempunyai berat jenis tinggi (4,7), berwarna coklat atau
hitam dan berkilap seperti logam. Jika di remas mempunyai kesan berminyak. Sifat kristal psilomelane tidak
begitu jelas, lebih sering bersifat amorf (non kristal) dan sering mengandung unsur unsur alkalin, seperti
kalsium, natrium, dan barium dalam proporsi yang tidak stoikiometrik. Psilomelan terbentuk dalam lingkungan
batuan sediment sebagai hasil oksidasi dari senyawa senyawa mangan silikat. Psilomelane merupakan salah
satu sumber bijih mangan yang penting..

- Hausmanit (Mn3O4)
Hausmanit Mempunyai sistem kristal berbentuk tetragonal dengan berat jenis 4,7 4,8, berwarna hitam
kecoklatan. Hausmanit memiliki kekerasan 5,0 5,5. Kilap seperti logam. Hausmanit sering berasosiasi dengan
pirolusit, magnetit, barit dan hematit.

- Rhodokrosit (MnCO3)
Rodokrosit dengan system kristal benbentuk hexagonal dan biasanya dijumpai dialam dalam bentuk rombik
atau butiran-butiran berwarna merah muda atau pink. Rodokrosit jarang ditemukan sebagai endapan bijih
mangan. kilap seperti kaca, tetapi mudah sekali berubah menjadi kegelapan jika teroksidasi di udara terbuka.
Rodokrosit terbentuk oleh proses hidrotermal suhu sedang dan sering berasosiasi dengan sulfida tembaga,
perak dan timbal serta mineral-mineral mangan lainya. Dalam lingkungan sedimen juga sangat umum dijumpai
pada zona zona oksidasi endapan sulfida atau sebagai hasil persipitasi larutan hidrotermal. Rodokrosit jarang
dijumpai dalam jumlah besar sehingga tidak merupakan sumber bijih mangan yang penting, tetapi kadang
kadang di cari untuk digunakan sebagai batu perhiasan.

- Rhodonit (MnSiO3)
Rhodonit mempunyai sistem kristal triklin dan memiliki berat jenis 3,4 3,7, berwarna hitam kecoklat coklat.
Rhodonit memiliki kekerasan 5,0 6,0. Kilap seperti gelap, suram seperti kaca. Rhodonit sering berasosiasi
dengan franklinit, zincit, kalsit dan willemit.

4. SIFAT FISIK
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara
kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy
yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan dan
kemampuan pengerasan. Dengan aluminium dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga,
membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.

Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk
allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan
jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

5. EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


a. Eksplorasi
Pada dasarnya belum adan metode eksplorasi yang paling tepat untuk mengetahun potensi mangan, karena
penyebarannya yang sulit diprediksi dan ditemukan secara sporadis. Pendekatan-pendekatan yang bisa
dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi.
Setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabia setiap tahapan ini dapat dilaksanakan
dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam
perencanaan produksi tambang.

Adapun tahapan tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:


Survey Tinjau
Suatu kegiatan awal yang biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi untuk mengetahui kondisi umum
suatu area yang diduga mengandung mangan.
Informasi yang harus di dapatkan :
- Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi)
- Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-lain)
- Tata guna lahan
- Kesampaian daerah

Pemetaan Geologi Permukaan


Dengan mengamati keadaan geologi yang berkembang disuatu daerah untuk mengetahui penyebaran mangan
dipermukaan. Peta dasar sekurang-kurangnya dengan skalan 1:25.000. Dari hasil pemetaan ini akan diperoleh ;
- Peta lintasan dengan titik pengamatan
- Peta geologi, merupakan penggambaran 2D kondisi geologi suatu daerah meliputi jenis batuan, struktur
geologi, serta sejarah pembentukannya
- Penampang geologi, penampang yang menggambarkan urutan-urutan pembentukan satuan litologi dalam
peta geologi
- Peta geomorfologi, peta ini menggambarkan relief permukaan bumi suatu daerah. Peta ini penting
untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang.
- Peta tata guna lahan, Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat. Peta ini penting
untuk mengetahui lokasi-lokasi yang tidak bisa dilakukan proses penambangan.
- Peta pola pengaliran, Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan untuk interpretasi
struktur dan mineralisasi mangan.
- Peta interpretasi zona mineralisasi mangan. Peta ini sangat penting untuk mengetahui zona prospeksi
mangandan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya.
- Rekomendasi-rekomendasi: Lokasi rencana test pit Perencanaan pemetaan bawah permukaan dengan
metodeg geofisika.
Test pit dan Trenching
Test pit dilakukan untuk menindak lanjuti kegiatan pemetaan setelah pemetaan permukaan dan diketahui
lokasi-lokasi prospek. Jenis dan dimensinya diatur berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan dan pola
mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan geologi.
Metode Geofisika
Metode ini dipilih dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau berdasarkan jenis batuan
yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang biasanya dipakai adalah geolistrik dan geoscanner.
Tujuannya untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan termasuk didalamnya interpretasi
keterdapatan mangan secara vertical.

Pemboran
Pemboran dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pemetaan geologi permukaan dan geofisika. Disamping
memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika. Pemboran juga dapat menghasilkan informasi
terkait kualitas dan kuantitas mineral mangan serta model 3D dengan pendekatan perhitungan cadangan
mangan terukur secara akurat.

b. Eksploitasi
Metode eksploitasi mangan ada dua yaitu
- Dengan menggunakan peledakan atau membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara
rekahan batuan gamping. Sedangkan di lingkungan batuan malihan dapat membuka singkapan mangan
menggunakan alat berat kemudian diambil secara tradisional.
- Penambangan secara tradisional oleh masyarakat.

6. KEGUNAAN
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-
metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian,
proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai,
keramik dan porselein, industri logam, dan industi korek api. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh.
Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.

Kegunaan:

Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk :


1) Produksi Besi-baja
Logam mangan dalam proses pembuatan baja sangat menguntungkan karena mangan dapat mengikat
belerang, sehingga mencegah terjadinya fes yang dapat merapuhkan baja. Selain itu, mangan juga mampu
mengikat oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk
setelah proses pendinginan dilakukan.
2) Campuran Alumunium
Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat perlawanan yang lebih tinggi
melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh pembentukan urat yang menyerap kotoran
3) Untuk Industri Baterai Kering
Salah satu peran atau manfaat mno2 (sebagai pirolusit) dalam baterai-sel kering yaitu
sebagai oksidator dan juga digunakan sebagai pendepolarisasi pada sel kering baterai
4) Dalam Pembuatan Keramik Dan Gelas
Pada pembuatan keramik sebagai bahan pewarna pada keramik dan pada gelas sebagai penghilang
unsur organik dalam adonan gelas,bahan penghilang warna dengan mengoksidasi ion besi dan bahan pewarna.
5) Untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
6) Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.
7) dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
8) Pemanfaatan dalam Tubuh Manusia.
Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin b1. Mangan, kalsium, dan fosfor
bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi. Mangan bermanfaat dalam pembentukan hemosianin
dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air.
9) Untuk industri, mangan sebagai bahan pembuat batang las,elektrosis seng dan bahan pengoksida dalam
produksi uranium

Anda mungkin juga menyukai