Anda di halaman 1dari 6

SULFIDA

Pengertian Kelompok sulfida atau sulfosalt merupakan kombinasi antara logam


atau semi-logam dengan belerang (S), misalnya galena [PbS], pirit, proustit
[Ag3AsS3], dll. Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S 2-. Pada
umumnya unsur penyusunnya berupa unsur logam.

Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores).
Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri
logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur
logam dari sulfurnya. Contoh paling popular adalah pirit (FeS2).

Mineral lain yang berasosiasi dengan mineral sulfide karena proses


pembentukannya menyerupai kelompok sulfide adalah arsenide (As-2), selenida
(Se-2), dan telurida (Te-2), dimana ketiga unsur ini dapat pula menngantikan anion
sulfide.

Sekitar 500 mineral merupakan sulfida dan mineral yang berkaitan dengannya.
Sebagian besar merupakan sulfida logam dan semilogam, seperti pirit [FeS2],
kalkopirit [CuFeS2], dan sfalerit [ZnS]. Mereka memiliki struktur Kristal yang
tergantung pada radius ion dan jenis ikatan (yang berkisar dari ion logam hingga
kovalen logam). Kelompok sulfida terbagi menjadi 2 kelompok kecil, yaitu:

1. Tellurides, jika Tellurium menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion


mineral. Contoh: Sylvanite (AuAgTe4)
2. Arsenides, jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion
mineral. Contoh: Nickeline (NiAs), Smaltite [(Co,Ni)Ass], Chloantite
[(Ni,Co)As2]

Karakteristik Mineral sulfida memiliki penciri berupa kilap logam, berat jenis
tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Hal-hal tersebut berkaitan
dengan unsur utamanya yang berupa logam. Namun beberapa mineral cenderung
memiliki kekerasan rendah seperti Galena (PbS) dan Molybdenite (MoS2)

Kebanyakan mineral sulfide berada dalam system kubus, tetragonal, dan


heksagonal, yang mencerminkan derajat kesimetrisan bangun kristalnya.

Sebgian mineral sulfide yang didominasi ikatan logam bersifat opak dengan kilap
logam, warna yang khas, dan cerat berwarna kuat.
Mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang besar dan
meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.

Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik
yang baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.

Keterbentukan Pada umumnya pembentukan mineral Sulfida terbentuk disekitar


wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Unsur utama yang
bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi
oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi
dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya
dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan
hidrotermal (air panas).

Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma.


Interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan yang dilewati akan
menyebabkan terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan
membentuk mineral alterasi. Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada
suatu tempat membentuk mineralisasi. Alterasi terjadi akibat reaksi fluida dengan
“wall rocks”.

Kegunaan Sulfida merupakan mineral yang sangat penting dalam industri dan
merupakan bijih utama dari tembaga, seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen,
antimon. nikel, dan logam bukan-besi yang lainnya.

CONTOH MINERAL SULFIDA

Cobaltite (Co,Fe)AsS

Warna : Silver, Putih

Cerat : Abu-abu, Hitam

Kilap : Logam

Kekerasan : 5,5

Berat Jenis : 6-6,3

Derajat Ketransparanan : Opaque

Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven

Sistem Kristal : Tetrahedral

Cobaltite ditemukan di endapan hydrothermal bertemperatur tinggi dan juga


sebagai urat pada batuan metaamorf kontak. Mineral ini dapat diasosiasikan
dengan magnetit, sphalerite, Kalkopirit, Titanit, dan Kalsit.

Bornite (Cu5FeS4)

Bornite adalah salah satu mineral sumber bijih tembaga.

Karakteristik Fisik Bornite Adalah:

 Warna coklat sampai hitam dengan noda keunguan-kebiruan yang khas.


 Kilap adalah logam.
 Transparansi: Kristal yang buram.
 Sistem Kristal isometric
 Crystal habit granular atau masif
 Belahan sangat buruk.
 Pecahan adalah conchoidal.
 Kekerasan adalah 3
 Berat jenis adalah sekitar 4,9-5,3 (rata-rata untuk mineral logam)
 Cerat adalah hitam abu-abu.
 Associated Mineral magnetit, kalkosit, kalkopirit, covellite, pirhotit, pirit
dan sulfida lainnya.
 It forms mainly in hydrothermal copper ore deposits with minerals such as
chalcopyrite , pyrite marcasite , and quartz . It also forms in some silica-
poor, intrusive igneous rocks and in pegmatite veins and contact
metamorphic zones.

Pirit (FeS2)

 Sistem Kristal : Kubik


 Warna : Kuning terang muda
 Goresan : Hitam Kehijauan
 Cleveage : Tidak ada
 Fracture : Concoidal
 Kekerasan : 6 – 6,5 Skala Mohs
 Berat jenis : 5,1 g/cm3
 Genesa : Hasil sampingan suatu endapan hidrotermal ataupun
sebagai asesoris dalam beberapa jenis batuan
 Kegunaan : Untuk produksi dioksida belerang, untuk industri
kertas, dan di dalam pembuatan asam belerang

Galena (PbS)

Galena biasa terbentuk di urat hidrotermal


dan ditemukan di batuan beku dan metamorf.

Cinnabar (HgS)

Cinnabar terbentuk di urat hidrotermal yang


mengendap dari air dan uap panas saat mereka
menerobos celah batuan. Terbentuk di
kedalaman yang dangkal dengan temperature
sekitar 200 derajat Celsius.
SULFAT

Mineral sulfat adalah salah satu dari grup mineral non silikat dan memiliki kation
sulfur yang berikatan dengan 4 anion oksigen membentuk (SO 42-). Mineral sulfat
adalah kombinasi dari logam atau semi logam dengan anion sulfat tersebut
membentuk mineral sulfat. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada
daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, contohnya adalah danau /
pesisir, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi. Beberapa mineral sulfat dapat terlarut dalam air dan beberapa ada
yang dapat berpendar.

Mineral sulfat jenisnya ada lebih dari 200 jenis dan merupakan mineral yang langka.
Beberapa mineral yang sering ditemukan yaitu Anhydrite (CaSO4), Barite
(BaSO4), Celestite (SrSO4), dan Gypsum (CaSO4.2H20). Perbedaan yang
membedakan satu mineral dan mineral lainnya terletak pada lingkungan
pembentukannya.

CONTOH MINERAL SULFAT

Barite (BaSO4)

Nama mineral Barite


Rumus Kimia BaSO4
Berat Jenis 4,5 g/cm3
Sistem Kristal Orthorombic
Kilap Kilap Mutiara
Belahan / Pecahan Sempurna/ Chonocoidal
Warna Putih, Kuning muda
Gores Putih
Tenacity Brittle
Kekerasan 2,5 – 3,5 Skala Mohs
Kemagnetan Diamagnetik
Genesa Terjadi pada daerah evaporitik
(penguapan) yang tinggi kadar airnya,
contohnya adalah danau / pesisir
Kegunaan Sebagai bahan tambahan untuk
pembuatan kertas dan karet, serta
bahan pewarna karena warnanya yang
putih.
Gypsum (CaSO4.2H2O)

Nama Mineral Gypsum


Rumus Kimia CaSO4.2H2O
Berat Jenis 2,3 g/cm3
Sistem Kristal Monoklin
Kilap Non Logam
Belahan / Pecahan Sempurna / Chonocoidal
Warna Putih
Gores Putih
Tenacity Brittle
Kekerasan 2 Skala Mohs
Kemagnetan Diamagnetik
Genesa Terbentuk melalui pengendapan
langsung dari air garam /
merupakan hasil hidrasi / alterasi
anhidrit selama proses diagenesa.
Kegunaan Sebagai penambah kekerasan pada
bahan bangunan, untuk bahan
baku kapur tulis, campuran bahan
pembuatan lapangan tenis.

Anhidrit (CaSO4)

Anhidrit terbentuk di daerah yang memiliki


penguapan yang tinggi dan biasanya ada di
cekungan sedimen yang mana volume air laut yang
besar sudah menguap. Anhidrit juga dapat
ditemukan di endapan hidrotermal sebagai
gangue mineral (mineral yang tak berarti) di
mineral sulfide.

Anda mungkin juga menyukai