Anda di halaman 1dari 6

Skema Klasifikasi Batuan Metamorf

Penamaan batuan metamorf tersusun atas root name dan qualifier.

Root name dapat ditentukan berdasarkan nama protolith-nya, tekstur yang


berkembang dalam batuannya, atau komposisi mineralnya. Dalam skema ini
dasar penamaan yang digunakan adalah tekstur dan komposisi mineral.

Qualifier ditempatkan di depan root name. Qualifier dapat ditentukan


berdasarkan warna, tekstur, dan mineralnya.

Tekstur dapat digunakan dalam penamaan qualifier selama belum


digunakan pada root name atau telah terwakili pada root name. Contohnya,
kita tidak bisa menggunakan nama “red schistose schist” karena tekstur
schistose telah terwaikili dalam nama schist.

Mineral yang terkandung dalam batuan metamorf disebutkan berurutan dari


yang paling sedikit hingga yang paling banyak keberadaannya. Mineral
dengan volume 5% lebih yang dimasukkan nama skema penamaan. Untuk
mineral dengan volume kurang dari 5% tapi keberadaannya signifikan,
contohnya karena menggambarkan tingkat metamorfisme, maka dituliskan
(nama mineral)-bearing, contohnya kyanite-bearing gneiss.

Tabel 1. Tekstur Batuan Metamorf (Raymond, 2009)

FOLIATED— tampilan berupa mineral yang berlapis-lapis

Strongly Foliated - Terfoliasi kuat

Slaty - afanitik, terfoliasi dengan permukaan yang halus dan datar

Phyllitic - afanitik hingga berbutir-halus, terfoliasi dengan lapisan dengan


kilau mica, crenulation, lipatan mikro, dan kink band

Schistose - foliasi faneritik, tanpa banding (tetapi masih menunjukkan


fabric)

Gneissoese - foliasi faneritik dengan banding antara mineral-mineral gelap


dan terang

Porphyroblastic-foliated - afanitik hingga faneritik, dengan kristal lebih


besar dalam matriks terfoliasi (matriks yang terfoliasi ini kemudian
harus dijelaskan jenis foliasinya, misalnya porphyroblastic-schistose/
phorpyroblastic-slaty)

Mylonitic - afanitik hingga faneritik, umumnya bertekstur porphyroblastic,


terdapat bukti pecahan butir.

Weakly Foliated - terfoliasi lemah

Semi-phyllitic - afanitik hingga berbutir halus, dengan fabric berlayer lemah

Semi-Schistose - faneritik, dengan kelurusan lemah

Equigranular-tabular - tekstur faneritik dengan kelurusan mineral yang


tersebar diantara butiran yang relatif sama ukurannya

GRANOBLASTIC - mineral tanpa kesejajaran dalam kumpulan butiran

Aphanitic-granoblastic
Allotrioblastic-granular - granoblastic faneritik dengan kristal anhedral
Hypidioblastic-granular - granoblastik faneritik dengan kristal subhedral
Idioblastic granular - granoblastik faneritik dengan kristal euhedral
Porphyroblastic - afantik hingga faneritik dengan kristal yang lebih besar
dalam matriks berbutir halus

DIABLASTIC - tekstur yang tersusun atas mineral-mineral yang teradiasi secara lokal

CATACLASTIC - fragmen dan matriks yang tergranulasi, hancur, dan terlipat

RELICT - tekstur epiklastik atau kristalin yang termetamorfosis yang terungkap dengan
hadirnya mineral metamorfik

Tabel 2. Klasifikasi Batuan Metamorf

Tekstur & Komposisi Root Name

Batuan Kristalin

Strongly Foliated

Non-Banded

Slaty Slate

Phyllitic Phyllite

Schistose Schist

Mylionitic Quasimylonite

Protomylonite

Orthomylonite

Ultramylonite

Banded

Gneissose Gneiss

Mylonitic (sama dengan yang di bagian non-banded)

Weakly-foliated

Semi-Phyllitic Semi-phyllite

Semi-Schistose Semi-schist

Mylonitic (sama dengan yang di bagian non-banded)

Batuan Terfoliasi kaya-Serpentin Serpentinite

Granoblastic

Afanitik hingga afanitik-porphyroblastic, Hornfels


berwarna gelap hingga terang, hadir dekat
dengan kontak igneous

Afanitik dengan relict berupa struktur atau Meta-(tambahkan nama protolith-nya), misal: metabasalt
tekstur batuan beku

Kaya serpentin, batuan faneritik Serpentinite

Batuan kaya mineral karbonat Marble (Marmer)

Skarn
Batuan kaya kalsium silikat
Calc-silicate granoblastite
Tekstur & Komposisi Root Name

Batuan kaya kuarsa Metaquartzite

Metachert

Granitoid granofels atau meta-(diikuti dengan nama


Granitoid Composition
protolith)

Batuan garnet-omphacite Eclogite

Meta-(tambahkan nama batuan sesuai klasifikasi


Batuan kaya olivine dan/atau piroksen
ultramafic)

Diablastic (Afanitik atau faneritik)

Kaya Serpentin Serpentinite

Komposisi apapun Diablastite

Cataclastic

Terfoliasi

Tekstur cataclastic Quasimylonite

Non-foliasi

Komposisi apapun, tampak tekstur cataclastic breccia atau Gouge


adukan

Referensi:
Raymond, L. A. Petrography Laboratory Manual: Handspecimen and Thin Section
Petrography: Third Edition. 2009. Waveland Press, Inc: illinois

Anda mungkin juga menyukai