Anda di halaman 1dari 18

Batuan

Malihan
Materi 13
Metamorfisme berarti PERUBAHAN
1. Perubahan dalam kondisi menyebabkan perubahan
mineralogy dan tekstur batuan.

2. Mengapa berubah? …karena mineral-mineral yang


stabil pada kondisi yang lama tidak lagi stabil pada
kondisi yang baru.

3. Metamorfisme merupakan proses perubahan yang


terjadi pada kondisi padat; terjadi pada kondisi transisi
antara diagenesis (batas bawah) dan peleburan
(melting) sebagai batas atas.

Padat - tidak melebur


Batas bawah 1500-2000C ; batas atas 8000 C
Batuan malihan adalah batuan yang
terjadi karena proses metamorfosa.

Proses Metamorfosa adalah proses


perubahan yang terjadi pada batuan asal
sebagai akibat adanya perubahan
tekanan (P), temperatur (T) atau
keduanya dan dalam keadaan padat.
Tipe Metamorfosa

1. Metamorfisma Kontak
Adalah metamorfosa yang terjadi didekat intrusi batuan beku dan
merupakan hasil dari kenaikan temperatur yang tinggi dan
berhubungan dengan intrusi batuan beku

2. Metamorfosa Kataklastik
Adalah metamorfosa yang diakibatkan oleh deformasi mekanis,
seperti pada zona sesar / patahan. Panas yang ditimbulkan oleh
gesekan yang terjadi disepanjang zona patahan inilah yang
mengakibatkan batuan tergerus dan termetamorfosakan
disepanjang zona ini.
METAMORFISME KONTAK (TERMAL)

Non foliasi
Hornfelsik
Cakupan wilayah 1-10km
3. Metamorfisma regional
Adalah metamorfosa yang terjadi pada
wilayah yang sangat luas, dimana tingkat
deformasi yang tinggi dibawah tekanan
diferensial (tektonik). Metamorfosa jenis ini
biasanya akan menghasilkan batuan
metamorf dengan tingkat foliasi yang sangat
kuat, seperti Slate, Schists, dan Gneisses.
Schists
Gneisses
SEKIS BIRU

EKLOGIT (Soesilo, 2012)


Tiga lingkungan metamorfisme
Hubungan antara antara suhu , tekanan dan kedalaman yang
menghasilkan batuan metamorf
NOMENKLATUR BATUAN METAMORF

1. Komposisi protolit
2. Tekstur batuan (ukuran, kemas)
3. Mineralogi (komposisi mineral)
4. Penamaan khusus (misalnya hornfels)
Yang berubah Yang tetap :
Asosiasi mineral Metamorfosa Komposisi kimia
dan tekstur dan fase padat

Lokal Regional

Thermal / Kataklastik Dinamothermal Beban


Kontak (T >) Dislokasi (P >) P & T >> P & T >>

Struktur Non Foliasi Struktur Foliasi


Struktur yang dibentuk oleh Struktur paralel, disebabkan oleh
mineral-mineral equidimensional mineral-mineral pipih / prismatik

- Granulose / Hornfelsik - Felitik


- Marbel / Marmer - Scistose
- Milonit - Gneissose
- Struktur "S" - Slate / Batusabak
KLASIFIKASI BATUAN
MALIHAN BERDASARKAN

Tekstur dan strukturnya

Komposisi mineral dan kimiawinya

Genesa dan sejarah pembentukkannya.

Bentuk Kristalnya.
ISTILAH UKURAN BUTIR

Tekstur Istilah umum Bahasa Yunani Bahasa Latin


rudite
Kasar gravel(ly) psephite (psephitic)
(rudaceous)
psammite arenite
Sedang sand(y)
(psammitic) (arenaceous)
lutite
Halus clay(ey) pelite (pelitic)
(lutaceous)
BERDASARKAN TEKSTUR /STRUKTUR BATUAN

Sekis : ukuran kasar, berfoliasi, terdiri dari mineral berlembar


dan granoblastik

Genes : batuan memperlihatkan segregasi antara mineral terang


dan gelap (memperlihatkan banding)

Genes augen (augen gneiss) : ada augen nya (porfiroblas)

Granoblastik : tidak memperlihatkan foliasi mineral granular,


unequant grain

Hornfelsik : granular, tidak memperlihatkan preffered orientation,


equant grain
BERDASARKAN MINERALOGI

- Sekis garnet biotit

- Genes silimanit – feldspar alkali

- Genes hornblende biotit


-Spotted andalusite hornfels

- Granulit garnet-andalusit-silimanit-feldspar alkali


Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai