Anda di halaman 1dari 48

BEKU SEDIMEN METAMORF

BATUAN METAMORF
GEOLOGI

Click on the model to interact


BATUAN METAMORF/MALIHAN

Berasal batuan lain yang mengalami pembentukan mineral-


mineral baru akibat perubahan suhu dan/atau tekanan pada
fasa padat

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

❑ Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku,
sedimen, metamorf) yang mengalami perubahan temperatur(T), tekanan (P), atau
Temperatur (T) dan Tekanan (P) secara bersamaan yang berakibat pada
pembentukan mineral-mineral baru dan tekstur batuan yang baru.
❑ Metamorfosis terjadi pada tekanan diatas 300 Mpa (3000 atmosfer) dan temperatur
diatas 200° C, pada umumnya berada pada kedalaman tertentu

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

• METAMORFISME → protolit →MENGUBAH TEXTUR DAN


MINERAL→ fase padat
• MINERAL BERUBAH MENJADI LEBIH STABIL

• Apa yang menyebabkan metamorfisme


• Tekanan
• Temperatur
• Fluida kimia aktif - metasomatisme
Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan
yang telah ada sebelumnya, ditunjukkan dengan adanya perubahan
komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan yang terjadi pada
fase padat (solid state) akibat adanya perubahan temperatur,
tekanan, dan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers & Blatt, 1982).

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Metamorphism
Recrystalization
Solid-State Chemical Reactions
No Melting

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Faktor penyebab terjadinya metamorfosa :
perubahan temperatur, tekanan dan adanya aktifitas kimia
fluida atau gas (Huang, 1962).
 Perubahan temperatur dapat terjadi karena pemanasan
akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien
geothermal.
 Tekanan yang menyebabkan terjadinya suatu
metamorfosa bervariasi besarnya.
 Fluida aktif yang banyak berperan adalah air,
karbondioksida, asam hidroklorik, dan hidrofluorik;
umumnya bertindak sebagai katalis atau solven serta
bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan
mekanis (Huang, 1962).

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

Macam metamorfosa (Jackson, 1970) :


1. Metamorfosa isokimia (sistem tertutup); tidak melibatkan
atau hanya sedikit melibatkan perubahan komposisi kimia
batuan.
2. Metamorfosa allokimia (sistem terbuka); melibatkan
perubahan komposisi kimia batuan secara nyata, tipe
metamorfosa ini sering disebut metasomatisme.
Jenis-jenis Metamorfosa

❑ Metamorfosa Termal/Kontak
Metamorfosa yang terjadi disekeling daerah
dekat intrusi batuan beku dan merupakan
hasil dari kenaikan temperatur yang tinggi
Batuan yang dihasilkan seringkali batuan
berbutir halus tanpa foliasi
Proses yang terjadi adalah rekristalisasi
Contoh : Marmer, Kuarsit, Hornfels, Milonit.

❑ Metamorfosa Dinamik/Kataklastik
Metamorfosa yang diakibatkan oleh deformasi mekanis, seperti yang terjadi pada
dua blok batuan yang mengalami pergeseran satu dan lainnya disepajang suatu
zona sesar / patahan
Batuan yang dihasilkan bertekstur foliasi
Contoh : Batu Sabak (Slate),

❑ Metamorfosa Regional
Metamorfosa regional terjadi pada inti dari rangkaian pegunungan yang mengalami
erosi. Hasil dari tekanan kompresi pada batuan yang terlipat dan adanya
penebalan kerak dapat mendorong batuan kearah bagian bawah sehingga
menjadi lebih dalam yang memiliki tekanan dan temperatur lebih tinggi.
Batuan metamorf dengan tingkat foliasi yang sangat kuat,
Contoh: Slate, Filit, Schists, dan Gneisses

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


1. Metamorfisme kontak

2. Metamorfisme dinamik

3. Metamorfisme regional

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

Tipe Metamorfisme
• Metamorfisme berdasarkan setting Geologi (Bucher &
Frey, 1994)

1. Metamorfisme Regional/Metamorfisme dinamothermal


terjadi pada daerah yang sangat luas, dibedakan menjadi :
a. Metamorfisme orogenik
b. Metamorfisme burial
c. Metamorfisme dasar samudera (ocean-floor)
BATUAN METAMORF

• Metamorfisme berdasarkan setting Geologi (Bucher & Frey,


1994)

2. Metamorfisme Lokal
terjadi pada daerah yang sempit berkisar antara beberapa meter
sampai kilometer saja, dibedakan menjadi :
a. Metamorfisme kontak/aureole
b. Metamorfisme kataklastik/dislokasi/kinematik/dinamik
c. Metamorfisme hidrothermal/metasomatisme
d. Metamorfisme impact
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF

Metamorfosis Regional (dinamo-termal):


akibat perubahan P dan T

dapat terjadi di jalur pegunungan dan batas lempeng tektonik.

Metamorfosis KontaK (termal)


temperatur tinggi ;interaksi dengan fluida pada tekanan rendah.
di daerah kontak intrusi.

Metamorfosis Burial (beban).


hasil pembebanan di cekungan sedimentasi (P dan T rendah).

Metamorfosis Kataklastik
akibat penggerusan di zone sesar atau daerah tektonik aktif lainnya.

Shock metamorphism : akibat meteorit


BATUAN METAMORF

MINERALOGI
Mineral-mineral yang terdapat pada batuan metamorf :
1. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan
metamorf, ex. kuarsa, feldspar, muskovit,dll.
2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan
metamorf, ex. mineral-mineral lempung, kalsit, dolomit,dll.
3. Mineral indeks batuan metamorf, ex. garnet, andalusit,
kianit, silimanit,dll.
BATUAN METAMORF
FASIES METAMORFIK
Diperkenalkan oleh Eskola, 1915 (Bucher & Frey, 1994).
Sebuah fasies metamorfik merupakan kelompok batuan yang termetamorfosa
pada kondisi yang sama yang dicirikan oleh kumpulan mineral yang tetap.
Tiap fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperatur tertentu serta
dicirikan oleh hubungan teratur antar komposisi kimia dan mineralogi dalam
batuan.

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF

STRUKTUR BATUAN METAMORF


• Struktur non-foliasi: lembaran tidak tampak, namun
diekspresikan dengan susunan kristal mineralnya tampak
berbeda
• Struktur foliasi: kenampakan berlapis/berlembar/ada
bidang belahan/ ada orientasi, bahkan tampak terlipat-
lipat
BATUAN METAMORF

• Struktur Foliasi
• Terjadi karena adanya penjajaran mineral menjadi lapisan-
lapisan (gneissosity), orientasi butiran (schistosity),
permukaan belahan planar (cleavage) atau kombinasi dari
ketiga hal tersebut (Jackson, 1970).
• a. Slaty cleavage, batuannya disebut slate (batusabak)
• b. Phylitic, batuannya disebut phylite (filit)
• c. Schistosic, batuannya disebut schist (sekis)
• d. Gneissic/Gneissose, batuannya disebut gneis
STRUKTUR

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
FOLIASI TERLIHAT MENGGUNAKAN
MIKROSKOP

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


STRUKTUR FOLIASI
A. SLATY CLEAVAGE, batuan mudah pecah melalui bidang yang sejajar dengan lembaran mineral
silikat, contoh : Batu Sabak (Slate)

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


STRUKTUR FOLIASI
B. PHYLITIC, hampir sama dengan slatey cleavage, tetapi tingkatannya lebih tinggi daripada batu
sabak, sudah terlihat adanya pemisah mineral pipih dan mineral galurar, contoh : Filit

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


STRUKTUR FOLIASI
C. SCHISTOSIC, adanya penjajaran mineral-mineral pipih yang menerus
dan tidak terputus oleh mineral granular, contoh Sekis

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


STRUKTUR FOLIASI
D. GNEISTIC, adanya penjajaran mineral-mineral granular yang berseling dengan mineral-mineral
prismatik, mineral pipih memiliki orientasi yang tidak menerus. Contoh : Gneis

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF FOLIASI

SLATE FILIT SEKIS GNEIS

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF
STRUKTUR NON FOLIASI
▪ Tidak ada penjajaran mineral pipih atau prismatik
▪ Butiran mineral berukuran relatif seragam
▪ Contoh : Kuarsit, Hornfels, marmer, Milonit, Filonit

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

• Quartzite (kuarsit): dari granit atau batupasir – dominan


kuarsa
• Marble (marmer): dari batugamping – dominan kalsit &
dolomit
• Serpentinite (serpentinit): dari batuan beku ultramafik –
banyak mineral serpentin hasil ubahan dari olivin,
piroksen, hornblende melalui proses hidrotermal
• Soapstone (batusabun): tersusun oleh mineral talk
• *Batuan metamorf non-foliasi di atas mengacu pada jenis
mineral utama.
BATUAN METAMORF NON FOLIASI

Kuarsit Marmer Milonit Hornfels

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


BATUAN METAMORF

• Batuan metamorf-non foliasi di bawah ini tidak ditentukan


oleh mineral utama:

• Hornfels/Granulose, batuannya disebut hornfels


(batutanduk)
• Amphibolite
• Granulite
• Eclogite
• Cataclastic, batuannya disebut cataclasit (kataklasit)
• Mylonitic, batuannya disebut mylonite (milonit)
• Phyllonitic, batuannya phyllonite (filonit)
EKLOGIT

AMPHIBOLITE

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


PENAMAAN DAN KLASIFIKASI
BATUAN METAMORF
Didasarkan pada kenampakan struktur dan teksturnya.
Dipergunakan kata tambahan yang menunjukkan ciri khusus batuan:
 keberadaan mineral pencirinya, ex. sekis klorit.
 nama batuan beku yang mempunyai komposisi yang
sama, ex. granite gneiss.
 mineral penyusun utamanya, ex. kuarsit.
 fasies metamorfiknya, ex. granulit

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Batuan metamorf lain yang banyak dikenal antara lain :
 Amphibolit;  butir sedang-kasar,mineral utama penyusunnya
amfibol dan plagioklas, menunjukkan schistosity bila mineral
prismatiknya terorientasi.
 Serpentinit; komposisi mineral hampir semuanya mineral
kelompok serpentin.
 Marmer; komposisi mineral karbonat (kalsit atau dolomit),
bertekstur granoblastik.
 Kuarsit; mengandung kuarsa lebih dari 80%.
 Soapstone; komposisi mineral utama talk.
 Eclogit;  butir sedang-kasar, mineral utama penyusunnya
piroksin ompasit (diopsid kaya sodium dan aluminium) dan garnet
kaya pyrope.
 Rodingit; komposisi calc-silikat yang terjad akibat alterasi
metasomatik batuan beku basa di dekat batuan beku ultrabasa
yang mengalami serpentinisasi.

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


Klasifikasi Batuan Metamorf

ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)


ASTHINA NOVITA SYANUR (2018)
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF

• Tekstur batuan metamorf : kenampakan batuan yang


berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir mineral
individual
• BERDASARKAN KETAHANAN TERHADAP PROSES
METAMORFOSA
• Relict/palimset/sisa
• Kristaloblastik
• BERDASARKAN UKURAN BUTIR
• Fanerit
• Afanit
BATUAN METAMORF

• BERDASARKAN BENTUK INDIVIDU KRISTAL


• Idioblastik → euhedral
• Hypidioblastik→ subhedral
• Xenoblastik → anhedral
• BERDASARKAN BENTUK MINERAL
• Lepidoblastik - tabular.
• Nematoblastik - prismatik.
• Granoblastik - granular, equidimensional, sutured -anhedral.
• Granuloblastik - granular, equidimensional, batas mineral
unsutured (lebih teratur) - anhedral.
BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF

Anda mungkin juga menyukai