Anda di halaman 1dari 35

GEOLOGI DAN MINERALOGI

MK Pilihan – Kajian Ilmu Tanah

Pertemuan 8
BATUAN METAMORF
Batuan Metamorf
Batuan Metamorf / Batuan Malihan (Yunani, metamorphic; meta =
berubah, morphe = bentuk).
• Batuan yang berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang
termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai akibat tekanan dan suhu
yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat fisik dan
kimia dari batuan asal.
• Terbentuk oleh proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi, yang
sebagian besar terjadi dalam keadaan padat tanpa melalui fase cair.
• Metamorfisme
Metamorfisme
• Proses perubahan batuan yang sudah ada menjadi batuan metamorf
karena perubahan tekanan dan temperatur yang besar.
• Pada kondisi yang ekstrim, peningkatan temperature mendekati titik
lebur batuan, padahal perubahan batuan selama proses
metamorfisme harus tetap dalam keadaan padat.
• Apabila sampai mencapai titik lebur batuan maka proses tersebut
dinamakan proses aktivitas magma.
• Agen / media terjadinya metamorfisme adalah panas, tekanan, cairan
kimia aktif.
• Perubahan yang terjadi pada batuan meliputi tekstur dan komposisi
mineral.
• Proses tersebut tidak termasuk proses pelapukan dan diagenesis.
Batuan Metamorf
Metamorfisme
• Proses metamorfisme berlangsung sangat lama hingga jutaan tahun.
• Makin lama prosesnya, makin sempurna tingkat metamorfismenya
• Metamorfisme sempurna, mengakibatkan karakteristik batuan
asalnya tidak terlihat lagi.
• Metamorfisme tidak sempurna, mengakibatkan perubahan
karakteristik batuan asalnya tidak terlalu mencolok (hanya
kekompakan batuan yang bertambah).
Metamorfisme
Agen Metamorfisme

Kandungan Suhu
Kimia

Tekanan
Agen Metamorfisme
• Suhu
 Sebagai agen utama yang paling penting
 Meningkatnya suhu bisa disebabkan oleh penguburan (tekanan
batuan yang berada diatasnya atau gradient panas bumi) atau
karena intrusi magma.
 Seiring dengan meningkatnya suhu batuan, mineral mulai berubah
dari keadaan padat ke keadaan cair, dan reaktivitas pori – pori
fluida di batuan mineral
Agen Metamorfisme
• Suhu
Suhu Uraian
< 200 oC Sebagian mineral akan tidak berubah
≤ 650 oC Kisi kristal pecah dan beraksi dengan menggunakan kombinasi yang berbeda dari
ion yang sama dan struktur atom yang berbeda
>700 oC Batu akan berubah menjadi magma

 Batuan disekitar intrusi magma akan mendapat suhu yang sangat


tinggi, namun masih kurang dari 700 oC.
 Semakin jauh dari sumber intrusi magma, maka suhu semakin
menurun
Agen Metamorfisme
• Tekanan

Tekanan Beban (confining pressure)


Tekanan
Tekanan yang diarahkan (direct pressure)
Agen Metamorfisme
• Tekanan
Tekanan beban, seragam bekerja ke segala arah, disebabkan oleh
berat batuan diatasnya karena kedalaman batuan tersebut.
Tekanan yang diarahkan tidak seragam, tidak sama di semua arah
dan disebabkan oleh kekuatan tektonik. Kekuatan tersebut
mengakibatkan perkembangan struktur utama (lipatan dan
patahan), serta dapat bertindak sebagai agen metamorf.
Tekanan yang diarahkan pada menyebabkan perataan butir mineral
dan perkembangan mineral platy tumbuh sejajar dengan sedikit
tekanan.
Agen Metamorfisme
• Tekanan
 Peningkatan tekanan berbanding lurus dengan peningkatan
kedalaman. Tekanan ini berlangsung ke segala arah.
 Batuan pada tempat yang dalam, akan menjadi plastis pada waktu
mengalami proses deformasi.
 Batuan pada tempat yang dekat permukaan bumi, batuan akan
mengalami keretakan pada waktu deformasi (pembentukan).
Hasilnya batuan yang berifat rapuh akan hancur menjadi mineral
yang halus
Agen Metamorfisme
• Cairan Kimia Aktif
 Air dan karbon dioksida sering ditemukan dalam jumlah kecil di
sekeliing kristal mineral atau di ruang pori batuan.
 Ruang pori batuan ini dipenuhi cairan berair (cairan intergranular),
bisa berupa cairan; pada suhu tinggi berupa uap.
 Peran cairan intergranular sebagai katalis (mempercepat reaksi
mineralogi) dalam reaksi pada batuan kering. Cairan mentransfer
sumber panas (pendinginan pluton) ke batuan yang lebih dingin
yang mendorong pertumbuhan mineral baru.
 Peran cairan intergranular sebagai pengangkut padatan terlarut ke
dan dari massa batuan; sangat berperan dalam pembentukan
mineral baru.
Perubahan pada Proses Metamorfisme

Pemanasan dan tekanan


Perubahan yang meningkat akan
Tekstur mengubah tekstur
batuan.

Mineral akan pecah dan


bereaksi satu sama lain Perubahan
dan membentuk mineral Mineralogi
yang sifatnya lebih baru

Cairan integranular dapat


Perubahan
mengangkut material
Kimia dari dan ke batu
Perubahan pada Proses Metamorfisme
• Perubahan Tekstur
Jenis Metamorfosa

Metamorfosa Kataklastik

Metamorfosa Kontak / Termal


Metamorfosa
Metamorfosa Penguburan

Metamorfosa Regional
Jenis Metamorfosa
Jenis Metamorfosa
• Metamorfosa Kataklastik
 Akibat deformasi mekanis; ketika 2 badan batu saling bergeseran
satu sama lain di sepanjang zona sesar.
 Panas yang dihasilkan oleh gesekan geser di sepanjang zona geser
tersebut, dan batuannya cenderung mengalami kerusakan mekanis,
dilumatkan dan dihaluskan, karena gaya guntingnya menyebabkan
batuan bermetamorfosa
Jenis Metamorfosa
• Metamorfosa Kontak / Termal
 Terjadi berdekatan dengan intrusi batuan beku hasil dari magma
suhu tinggi yang mengintrusi batuan sekitarnya.

 Batuan yang dihasilkan seringkali merupakan batuan halus yang


tidak menunjukkan foliasi (hornfels)
Jenis Metamorfosa
• Metamorfosa Penguburan
 Batuan sedimen terkubur sampai kedalaman beberapa ratus meter,
suhu > 300 oC dapat terjadi jika tidak ada tengan diferensial.
 Mineral baru akan tumbuh, mengandung banyak air pori dan cair
integranular dalam endapan penguburuan.
Jenis Metamorfosa
• Metamorfosa Regional
 Terjadi di wilayah yang luas dan umumnya tidak menunjukkan
adanya hubungan dengan batuan baku.

 Terjadi di inti sabuk lipatan gunung / di pegunungan yang tergerus


Facies Metamorfik
• Suatu kumpulan dari mineral yang mengelompok disebabkan adanya
kesamaan Temperatur dan Tekanan pada saat terjadinya
Facies Metamorfik
Facies Syarat
Zeolite facies LP / LT
Prehnite – pumpellyite facies LP / LT
Greenschist facies MP / MT
Amphibolite facies MP / MT – HT
Granulite facies MP / HT
Blueschist facies MP – HP / LT
Eclogite facies HP / HT
Albite – epidote – hornfels facies LP / LT – MT
Homblende – hornfels facies LP / MT
Pyroxene – hornfels facies LP / MT – HT
Sanidinite facies LP / HT
Derajat Metamorfosa
Metamorfosa
Burial Terjadi pada tekanan dan
temperature yang rendah dan
kedalaman yang dangkal
Metamorfosa
Derajat Suhu 200o – 320o dan tekanan yang
Rendah
relatif rendah

Metamorfosa
Derajat Tinggi Suhu > 320o dan tekanan relative
tinggi
Struktur Batuan Metamorf

Batuan Metamorf

Foliasi (Folium; Daun) Non – Foliasi (Membutir)


Susunan mineral pembentuk Bentuk dan Susunan mineral
batuan memperlihatkan bentuk pembentuk batuan
yang sejajar dan teratur memperlihatkan bentuk membutir
Struktur Batuan Metamorf
Folasi Non - Folasi
Slatyceavage Hornfelsik
Filitik (Phylitic) Milonitik
Schistosa (Schistosity) Kaatklastik
Gnesosa (Gneissic) Flaser
Augen
Granulose
Liniasi
Stuktur Batuan Metamorf
• Folasi

Slate Phyllite
Stuktur Batuan Metamorf
• Folasi

Schist Gneiss
Stuktur Batuan Metamorf
• Non - Folasi

Kuarsit Marmer
Stuktur Batuan Metamorf
• Non - Folasi

Amfibolit Hornfels
Mineral Batuan Metamorf
Mineral Stres
• Mineral yang stabil dalam kondisi tekanan
• Dapat berbentuk pipih / tabular / prismatic; maka mineral tersebut
akan tumbuh tegak lurus searah gaya.
• Contoh: Mika, Zeolite, Tremolit, Actinolite, Glaukofan, Homblenda,
Chlorite
Mineral Anti Stress
• Mineral yang terbentuk dalam kondisi tekanan.
• Bentuk mineral equidimensional.
• Contoh: Kwarsa, Kalsit, Feldspar, Kordierite, Garnet
Klasifikasi Batu Metamorf

Batu
Metamorf

Komposisi Asosiasi di Komposisi Struktur


Kimia Lapangan Mineral dan Tekstur
Komposisi Kimia

Batu Metamorf

Calcic Quartz Calcareous Basic Magnesia


Metamorphic Feldsphatic Metamorphic Metamorphic Metamorphic

Anda mungkin juga menyukai