Anda di halaman 1dari 9

KOMPOSISI MINERAL BATUAN METAMORF

Mineral – mineral yang biasa dijumpai dalam batuan metamorf dan kenampakannya
dalam sayatan tipis yaitu;

1. Kuarsa : bentuk mineral kuarsa pada batuan metamorf yaitu pipih atau
menkristal tak beraturan.
2. Mika : bentuk pipih dan melembar halus, dapat memberikan warna interferensi
yang akan lebih gelap.
3. Klorit : berwarna hijau pada saat nikol sejajar, sudut gelapan 20-90, belahan 1
arah bentuk fibrous.
4. Andalusit : warna transparan sampai dengan merah, sudut gelapan 900, relief
tinggi, pleokroisme dwikroik.
5. Silimanite : warna absorbsi tidak berwarna, bentuk prismatic panjang
berserabut, Sudut gelapan 450, jenis gelapan simetris.
6. Kyanite : warna transparan sampai biru muda, bentuk plate tabular, relief tinggi,
pleokroisme monokroik, sudut belahan membentuk 850 dengan panjang Kristal
7. Garnet : warna coklat muda pada saat nikol sejajar, nikol silang berwarna hitam,
bentuk krisral dodechahedral-trapezohedron, relief sangat tinggi, belahan 2 arah,
pecahan tidak rata.
8. Cordierit : warna transparan, bentuk Kristal prismatic pendek, relief rendah,
sudut pemadaman 900, kembaran polisintetik.
9. Straulite : warna kuning muda pada saat nikol sejajar, nikol silang berwarna
hitam, relief tinggi, dijumpai adanya inklusi kuarsa.
10. Sphene : warna transparan, bentuk euhedral berbentuk seperti ketupat, relief
tinggi, jenis gelapan simetris.

TEKSTUR BATUAN METAMORF

Tekstur batuan metamorf akan selalu merefleksikan sejarah pembentukannya. Tekstur


batuan metamorf dibagi atas 2 golongan yaitu :
Kristaloblastik
Merupakan tekstur perubahan bentuk/komposisi mineral sehingga tekstur asal tak
terlihat lagi dapat dibagi atas;

 Lepidoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral yang tabular.

Foto : Kenampakan Tekstur Lepidoblastik pada Sayatan Tipis

 Nematoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral yang prismatic.


Foto : Kenampakan Tekstur Nematoblastik pada Sayatan Tipis

 Granoblastik : apabila terdiri dari mineral-mineral equidimensional granular


dengan batas-batas yang tak teratur.

Foto : Kenampakan Tekstur Granoblastik pada Sayatan Tipis

 Porphyroblastik : Tekstur yang ukuran mineralnya memiliki ukuran yang lebih


besar yang dikelilingi oleh mineral yang pipih.

Foto : Kenampakan Tekstur Porphyroblastik pada Sayatan Tipis

 Mozaic Tekstur : Tekstur equidimensional atau equigranular, mineralnya


berbentuk polygonal, seperti pada marmer.
Foto : Kenampakan Mozaic Tekstur pada Sayatan Tipis

 Decussate tekstur : Tekstur dari polimineral serabut dengan orientasi mineral


yang tak teratur (kacau).

Foto : Kenampakan Tekstur Decussate pada Sayatan Tipis

 Reaction Rim/Replacement Texture.


Foto : Kenampakan Tekstur Replacement pada Sayatan Tipis

Tekstur Sisa
Tekstur ini disebut juga palimpsest/relic tekstur yaitu tekstur yang masih
memperlihatkan tekstur batuan asalnya. Bedanya dengan kristaloblastik ialah kata
tambahan blasto dijadikan awalan kata. Tekstur ini dibagi atas;

 Blastoporpiritik : adalah tekstur sisa yang bersifat porpiritik.

Foto : Kenampakan Tekstur Blastoporpiritik pada Sayatan Tipis

 Blastopsammitik : tekstur sisa bersifat pasir.

Foto : Kenampakan Tekstur Blastopsammitik pada Sayatan Tipis

 Blastopelitik : tekstur sisa bersifat lempung.


Foto : Kenampakan Tekstur Blastopelitik pada Sayatan Tipis

STRUKTUR BATUAN METAMORF

Struktur Batuan Metamorf terdiri atas 3 yaitu :


Foliasi
Merupakan struktur parallel yang ditimbulkan oleh mineral-mineral pipih sebagai
akibat proses metamorfosa. Foliasi ini meskipun tak sempurna, dapat diperlihatkan
oleh mineral-mineral prismatic yang menunjukkan orientasi tertentu. Foliasi dapat
dihasilkan dari proses metamorfisme regional dan dinamik (kataklastik) dapat dibagi
atas;

 Slaty cleavage : foliasi dari penjajaran mineral dari suatu bidang tertentu,
rekristalisasi kecil.

Foto : Kenampakan Struktur Slaty Cleavage pada Sayatan Tipis


 Schistose : kenampakan dari foliasi dimana bentuk penjajaran mineral pipih
relative jauh lebih banyak dari pada mineral butiran.

Foto : Kenampakan Struktur Schictose pada Sayatan Tipis

 Gneiss structure : struktur foliasi pada mineral butiran prismatic dan tabular
dimana mineral pipih dalam jumlah lebih kecil.

Foto : Kenampakan Struktur Gneiss pada Sayatan Tipis

Non Foliasi
Merupakan struktur yang dibentuk oleh mineral equidimensional (tak beraturan) atau
granular. Struktur non foliasi dihasilkan oleh metamorfisme thermal. Struktur ini dibagi
atas;

 Hornfelsik : kenampakan dari agregasi mineral-mineral equidimensional, tanpa


terjadi penjajaran mineral pipih.

Foto : Kenampakan Struktur Hornfelsik pada Sayatan Tipis


 Granulose : struktur yang menampakan susunan mineral yang berbentuk
granular.

Foto : Kenampakan Struktur Granulose pada Sayatan Tipis

Cataclastic struktur
Struktur yang terbentuk akibat adanya gaya kinetic/dinamik yang dibagi atas;

 Boundinage struktur : struktur deformasi dimana dalam batuan metamorf


ditemukan fragmen berbentuk lensa atau bulat panjang yang diakibatkan oleh
proses tektonik, perlipatan, sesar, dan lain-lain.

Foto : Kenampakan Struktur Boudinage pada Sayatan Tipis

 Milonitik struktur : struktur pada batuan mylonite, biasanya terjadi pada zona
sesar, tanpa terjadinya pada zona sesar, tanpa terjadinya rekristalisasi.
Foto : Kenampakan Struktur Milonitik pada Sayatan Tipis

 Augen Milonitik struktur : struktur lensa dimana mineral fenokrisnya berbentuk


lensa dalam tekstur porphyroblastik.

Foto : Kenampakan Struktur Augen Milonitik pada Sayatan Tipis

 Phyllonitik struktur : struktur kataklastik yang lebih halus dari struktur


mylonitik, sudah tampak ada rekristalisasi.
Foto : Kenampakan Struktur Phyllonitik pada Sayatan Tipis

FASIES METAMORFISME

Fasies metamorfisme adalah kelompok batuan metamorphose yang sempurna yang


menunjukkan suatu kondisi tertentu yang dicirikan oleh asosiasi mineral yang tetap.
Dalam hal menentukan fasies metamorfisme ialah komposisi metamorf dengan melihat
asosiasi mineral dengan menunjukkan kondisi fisik (temperature dan tekanan). Harus
kita ketahui bahwa asosiasi mineral tidak akan menyimpang dari komposisi kimia
batuan asal. Dikenal beberapa fasies :

1. Piroksin-hornfels fasies; temperature tinggi, tekanan sedang dan merupakan


metamorfisme kontak.
2. Granulite fasies; temperatur dan tekanan sangat tinggi, merupakan
metamorfisme regional.
3. Eklogit fasies; temperatur dan tekanan sangat tinggi, lebih tinggi dari granulit
fasies, merupakan metamorfisme regional.
4. Albit –epidot – amphibolit fasies; P & T sedang, merupakan metamorfisme
kontak.
5. Green schist fasies; temperature rendah, tekanan sedang, merupakan
metamorphose regional.
6. Sanidinit Fasies; temperatur sangat tinggi, tekanan sangat rendah, merupakan
metamorfisme kontak.
7. Amphibolit fasies terbagi atas;

 Silimanit – almandit sub fasies; P & T tinggi, merupakan metamorfisme regional.


 Staurolit-kianit sub fasies; P & T rendah, merupakan metamorfisme regional.
 Kordierit-antofilit sub fasies; P & T sedang, merupakan metamorfisme kontak

Anda mungkin juga menyukai