Anda di halaman 1dari 4

TRANSPIRASI TUMBUHAN

Thifla Hasanah1, Nurul Nadiya Septiani2, Ridho Saputra2, Gilang Ramadhan2, Adhira Prameswari
Ranayudha2
Kelompok 4, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang
Email: thifflaahasanah@gmail.com

ABSTRAK

Air merupakan suatu yang sangat penting didalam tubuh tumbuhan yang jumlahnya selalu mengalami fluktuasi
tergantung pada kecepatan proses masuknya air kedalam tumbuhan, kecepatan proses penggunaan air pada
tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Transpirasi tumbuhan adalah suatu proses
penguapan atau pelepasan uap air pada tumbuhan melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari
sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air
dan banyak faktor yang memperngaruhi pergerakannya. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
proses transpirasi. Faktor internal, yaitu penutupan stomata, Jumlah dan ukuran stomata, Jumlah daun,
penggulungan atau pelipatan daun dan kedalaman dan proliferasi akar. Sedangkan faktor eksternal yaitu,
kelembaban, temperature, sinar matahari, angin dan kandungan air tanah. Untuk menguapkan air, tumbuhan butuh
energi baru atau berubah energy menjadi panas. Dengan demikian, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan
pada daun. Kebutuhan panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari yang disalurkan melalui cahaya
langsung, radiasi dan konveksi. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur laju kehilangan uap air pada 2 jenis daun
dengan ukuran yang berbeda, kemudian melihat perbandingan laju transpirasi dari kedua jenis daun tersebut.

Keywords: Artocarpus heterophyllus Lmk. lentisel, stomata , Syzygium malaccense, uap.

PENDAHULUAN garam mineral serta mengendalikan suhu jaringan


(Zahara, 2018).
Air merupakan suatu yang sangat penting didalam Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap
tubuh tumbuhan yang jumlahnya selalu mengalami air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara
fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
air kedalam tumbuhan, kecepatan proses penggunaan umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke
air pada tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air
dari tubuh tumbuhan. Proses kehilangan air dalam dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan
bentuk uap dari jaringan melalui stomata inilah yang dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana
disebut transpirasi. Kemungkinan hilangnya air dari perpindahan air dan banyak faktor yang
jaringan tanaman melalui kegiatan tanaman dapat memperngaruhi pergerakannya. Air diserap ke dalam
terjadi, tetapi jumlah kehilangan tersebut sangat kecil akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian
apabila dibandingkan dengan hilangnya air melalui besar bergerak menurut gradien potensial air melalui
stomata. Proses transpirasi berlangsung selama masa xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan
tumbuhan hidup. Pengangkutan garam mineral dari besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom
akar ke daun terutama lewat xilem dan kecepatanya berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di
sangat dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi. bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui
Transpirasi itu pada hakikatnya sama dengan simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke
penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak atas melalui arus transportasi (Silaen, 2021).
digunakan pada makhluk hidup (Kurnia, 2019). Transpirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
Transpirasi dalam bahasa Latin "Trans" berarti baik internal maupun eksternal. Faktor internal
"melintasi" dan "Spirare" berarti "mengisap". diantaranya adalah: (1) Penutupan stomata, sebagian
Pengertian transpirasi tumbuhan adalah suatu proses besar transpirasi terjadi melalui stomata karena
penguapan atau pelepasan uap air pada tumbuhan kutikula secara relative tidak tembus air, dan hanya
melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Transpirasi sedikit yang terjadi apabila stomata tertutup. Jika
merupakan aktivitas fisiologis penting yang sangat stomata terbuka lebar, lebih banyak pula kehilangan air
dinamis, berperan sebagai mekanisme adaptasi tetapi peningkatan kehilangan air ini lebih sedikit
terhadap kondisi lingkungannya, terutama terkait untuk masing-masing satuan penambahan lebar
dengan kontrol cairan tubuh, penyerapan dan stomata. Faktor utama yang mempengaruhi pembukaan
transportasi air, garam- dan penutupan stomata dalam kondisi lapangan ialah
1
tingkat

2
cahaya dan kelembapan; (2) Jumlah dan ukuran stomata; (2) Transpirasi stomata,dimana Sel-sel
stomata, dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan. mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-
Mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi
transpirasi total daripada pembukaan dan penutupan oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air.Air
stomata; (3) Jumlah daun, makin luas daerah menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-
permukaan daun, makin besar transpirasi; (4) ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui
Penggulungan atau pelipatan daun, banyak tanaman stomata dari ruang-ruang antar sel ke athmosfer di
mempunyai mekanisme dalam daun yang luar.Sehingga dalam kondisi normal evaporasi
menguntungkan pengurangan transpirsi apabila membuat ruang-ruang itu selali jenuh uap air. Asalkan
persediaan air terbatas; dan (5) Kedalaman dan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi
proliferasi akar, perakaran yang lebih dalam kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap;
meningkatkan ketersediaan air, dari poliferasi akar dan (3) Transpirasi lentisel, yaitu pada daerah kulit
(akar persatuan volume tanah) meningkatkan kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang hilang melalui
pengambilan air dari suatu satuan volume tanah jaringan ini adalah 0,1% (Khairuna, 2019).
sebelum terjadi pelayuan permanen (Alfianti, 2020).
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses Praktikum ini bertujuan untuk mengukur laju
transpirasi antara lain: (1) Kelembaban, udara yang kehilangan uap air pada 2 jenis daun dengan ukuran
basah menghambat transpirasi, sedangkan udara yang yang berbeda, kemudian melihat perbandingan laju
kering melancarkan transpirasi; (2) Temperatur, transpirasi dari kedua jenis daun tersebut.
pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat
pula ditinjau dari sudut lain, yaitu di dalam
hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun BAHAN DAN METODE
dan tekanan uap air di luar daun ; (3) Sinar matahari,
menyebabkan membukanya stomata dan gelap Waktu dan Tempat
menyebabkan menutupnya stomata, jadi banyak sinar Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman ini
berarti juga mempergiat transpirasi; (4) Angin, angin dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Mei 2022, pukul
mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling 07.30-15.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di
bertentangan terhadap laju transpirasi. Angin menyapu Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Universitas
uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan Andalas.
kelembaban udara di atas stomata, sehingga
meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika angin Bahan dan Alat
menyapu daun, maka akan mempengaruhi suhu daun. Bahan yang digunakan pada praktikum Transpirasi
Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat Tumbuhan adalah 3 helai daun jambu bol (Syzygium
menurunkan tingkat transpirasi; (5) Kandungan air malaccense) dan 3 helai daun nangka (Artocarpus
tanah, laju terinspirasi dapat dipengaruhi oleh heterophyllus Lmk.). Adapun alat yang digunakan
kandungan air tanah dan laju absorpsi air di akar. Pada adalah plastic bening, karet/pengikat, gelas ukur, dan
siang hari biasanya air di terinspirasikan lebih cepat spidol permanen.
daripada penyerapan air tanah. Hal tersebut
menyebabkan defisit air dalam daun sehingga terjadi Prosedur Penelitian
penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi Untuk membuktikan tanaman melakukan
sebaliknya (Ansar, 2021). transpirasi diperlukan dua jenis daun tanaman yang
Proses transpirasi akan menyebabkan potensial air berbeda berdasarkan ukuran daunnya. Adapun pada
lebih rendah dibandingkan batang ataupun akar. praktikum kali ini digunakan daun jambu bol dan daun
Akibatnya, daun seolah-olah menghisap air dari akar. nangka sebagai objek pengamatan. Tanaman pertama
Untuk menguapkan air, tumbuhan butuh energi baru memiliki daun yang lebih besar dan yang lainnya
atau berubah energy menjadi panas. Dengan demikian, memiliki ukuran daun yang lebih kecil. Tanaman yang
transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan pada dipilih tumbuh di tempat yang tidak ternaungi atau
daun. Kebutuhan panas untuk menguapkan air berasal terkena oleh cahaya matahari. Daun dipilih sebanyak 3
dari sinar matahari yang disalurkan melalui cahaya helai, kemudian disungkup dengan plastik bening.
langsung, radiasi dan konveksi. Air merupakan bagian Plastik diikat menggunakan karet hingga rapat agar air
terbesar dari jaringan tumbuhan, semua proses tumbuh hujan tidak dapat masuk. Selanjutnya, daun dibiarkan
dan berkembang terjadi karena adanya air. Ada tiga selama 3 hari. Setelah itu, ikatan dilepas dan jumlah
jenis transpirasi, yaitu: (1) Transpirasi kutikula, uap air yang terdapat di dalam plastik dibawa ke
merupakan evaporasi air yang tejadi secara langsung laboratorium sebagai indikator pengamatan praktikum.
melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara Jumlah air di dalam plastik diukur menggunakan gelas
relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis ukur.
tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10%.
Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi
melaui

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Transpirasi Pada Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense) dan Daun Nangka (Artocarpus
heterophyllus Lmk.).

Tanaman 1 Ulangan Jumlah Air Tanaman 2 Ulangan Jumlah Air


(ml) (ml)
Jambu bol 1 9 Daun nangka 1 1
(Syzygium 2 6 (Artocarpus 2 0.1
malaccense) 3 3 heterophyllus 3 3
Lmk.)
Rata-rata 6 Rata-rata 1.37

Pembahasan bol yang lebih luas menyebabkan transpirasi


Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan berlangsung lebih ceppat.
proses transpirasi pada daun jambu bol (Syzygium
malaccense) dan daun nangka (Artocarpus UCAPAN TERIMAKASIH
heterophyllus Lmk.). Kedua tanaman ini tumbuh di
Dalam menyelesaikan laporan ini, penyusun tidak
ketinggian yang sama, kemudian keduanya sama-sama lepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan
tumbuh di tempat yang terkena oleh cahaya matahari. kali ini, penyusun mengucapkan terimakasih yang
Pengamatan dilakukan dengan cara membungkus sebesar-besarnya kepada:
daun hingga ranting/tangkainya dalam waktu ± 3 hari. 1. Dosen pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Fisiologi
Hasil pengamatan menunjukkan jumlah akhir dari hasil Tumbuhan yaitu Dr. Dini Hervani, SP. MSi dan
air yang tertampung di dalam plastik pembungkus Lily Syukriani, SP., MP.
2. Asisten Dosen Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi
lebih banyak pada tanaman jambu bol dibandingkan
Tumbuhan Kelas Agro A.
dengan jumlah akhir air yang tertampung pada 3. Teman-teman Mata Kuliah Dasar-Dasar Fisiologi
tanaman nangka. Hal tersebut dikarenakan faktor daun Tumbuhan Agro A.
jambu lebih luas dibandingkan daun nangka. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa makin luas daerah DAFTAR PUSTAKA
permukaan daun, maka makin besar transpirasi yang
dilakukan. Alfianti, A. I. (2020). Faktor Internal dan Faktor
Eksternal yang Mempengaruhi Laju
Dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan, setelah
Transpirasi.
air ditampung selama 3 hari, rata-rata air yang
tertampung dari 3 helai daun jambu bol adalah 6ml. Ansar, R. F. (2021). Transpirasi Secara Umum &
Pada daun nangka kecepatan transpirasinya lebih Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi.
rendah dibandingkan daun jambu bol sehingga rata-
rata air yang tertampung adalah sebanyak 1.37ml air. Khairuna. (2019). Diktat Fisiologi Tumbuhan. Medan.
Hal ini menunjukkan selisih pada kedua rata-rata air
yang tertampung adalah 4,63ml. Kurnia, I. (2019). Anatomi Fisiologi Tumbuhan.
Pontianak.
KESIMPULAN
Silaen, S. (2021). Pengaruh Transpirasi Tumbuhan dan
Transpirasi yang terjadi pada tanaman jambu bol Komponen Didalamnya. Agroprimatech, 14-
(Syzygium malaccense) dan daun nangka (Artocarpus 20.
heterophyllus Lmk.) yang tumbuh pada lingkungan
yang sama mengalami perbedaan pada laju transpirasi. Zahara, I. (2018). Transpirasi dan Pertukaran Energi.
Terlihat pada jumlah air yang tertampung setelah 3 hari Palembang.
menunjukkan volume yang lebih banyak pada daun
jambu bol dibandingkan daun nangka dengan selisih
sebesar 4,63ml. Perbedaan laju transpirasi ini
dikarenakan oleh faktor luas daun dimana daun jambu

Anda mungkin juga menyukai