FAKULTAS KEHUTANAN
PROGRAM STUDI S1 KEHUTANAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2019
BAB I.
TRANSPIRASI
A. Pengertian Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melalui stomata, lubang kutikula, dan
lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang
hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi
berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu
melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses
fisiologi,tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula
ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat
pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur
besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari
jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar
80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk
stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui
luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang
mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga
mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum
akhirnya mati.
Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan
permukaan air ke udara disebut evaporasi (penguapan). Peristiwa penguapan dari
tanaman disebut transpirasi. Kedua-duanya bersama-sama disebut Evapotranspirasi.
B. Macam-Macam Transpirasi
1. Transpirasi Kutikular
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat
ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air
menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian
berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga
dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan
stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri
sama-sama lembab.
3. Transpirasi Lentikuler
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun lepas yang
dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang melalui jaringan ini sebesar 0.1
% dari total transpirasi
C. Mekanisme Transpirasi
Pada transpirasi selalu diawali dengan penguapan air oleh sel sel mesofil ke rongga antar
sel yang ada dalam daun. Dimana terdapat rongga antar sel jaringan bunga karang yang
merupakan suatu rongga besar, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah banyak.
Terjadinya penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar
sel belum jenuh dengan uap air.
Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air
sehingga potensial airnya menurun. Dalam Dalam kekurangan ini maka akan terus diisi oleh
air yang berasal dari xilem tulang daun, yang kemudian tulang daun akan menerima air dari
batang dan batang menerima dari akar dan seterusnya.
Uap air yang terkumpul dalam ronga antara sel akan tetap berada dalam rongga antar sel
tersebut, selama stomata pada epidermis daun tidak membuka. Aapabila stomata membuka,
maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer kalau tekanan uap air
di atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air dari rongga antar sel akan keluar
pada atmosfer dalam proses tersebut disebut juga transpirasi. Jadi syarat utama untuk
berlangsungnya transpirasi adalah adanya penguapan air didalam daun dan terbukanya
stomata.
D. Fungsi Transpirasi
Pada Transpirasi ada dua jenis faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor dari luar dan
faktor dari dalam yaitu :
Lubang stomata yang tidak bundar melainkan oval itu ada sangkut paut dengan
intensitas pengeluaran air. Juga yang letaknya satu sama lain di perantaian oleh
suatu juga jarak yang tertentu itu pun mempengaruhi intensitas penguapan. Jika
lubang-lubang itu terlalu berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu malah
menghambat penguapan dari lubang yang berdekatan.
c. Banyaknya stomata
pada tanaman darat umumnya stomata itu terdapat pada permukaan daun bagian
bawah. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai stomata
juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada
banyak tanaman stoma tidak akan membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat
celcius
a. Sinar matahari
b. Temperatus
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain
yaitu didalam hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan
uap air diluar daun, kenaikan temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
c. Kelembapan udara
d. Angin
e. Keadaan air didalam tanah
Walaupun beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi
jika transpirasi berlangsung pada tumbuhan agaknya dapat memberikan beberapa
keuntungan bagi tumbuhan tersebut misalnya dalam:
- Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem
- Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
- Sebagian salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu.
1. Kegunaan
2. Kerugian
Jika tanah cukup mengandung air, laju transpirasi yang tinggi, dalam jangka waktu yang
pendek, tidak akan menimbulkan kerusakan yang berarti pada tumbuhan. Tetapi jika
kehilangan air berlangsung terus melalui absorpsi, pengaruh traspirasi yang merugikan
akan kelihatan dengan layunya daun, sebagai akibat hilangnya turgor. Tingkat kelayuan
dan kehilangan air yang diperlukan untuk menimbulkan gejala kelayuan pada tumbuhan
sangat beragam. Daun tipis yang umumnya terdiri dari sel parenkima yang berdinding
tipis akan layu dengan cepat.
Kelayuan tumbuhan di atas tanah digolongkan sebagai layu sementara atau layu
permanen. Layu sementara terjadi jika tanah masih mengandung air yang tersedia bagi
tumbuhan. Kelayuan tersebut terjadi akibat kelebihan transpirasi dari absorpsi yang
bersifat sementara. Tumbuhan biasanya menjadi segar kembali setelah laju transpirasi
menurun. Daun yang layu pada siang hari akan segar kembali pada malam hari atau
pagi berikutnya. Daun dapat juga meningkat turgornya pada siang hari jika transpirasi
menurun akibat adanya awan, penurun suhu atau hujan kecil walaupun air tersebut tidak
sampai menembus ke akar.
Sebaliknya, layu tetap diakibatkan oleh terjadinya kekurangan air yang berat dalam
tanah. Akar tidak dapat mengabsorpsi air, maka tumbuhan akan mati kecuali jika
persediaan air dalam tanah dapat ditingkatkan kembali.
Layu sementara yang terjadi berulang-ulang akan menimbulkan pengaruh yang
merugikan pada metabolisme tumbuhan dan tumbuhan yang sering mengalami
kelayuan akan tertekan pertumbuhannya. Penyebab utamanya adalah kekurangan air
akan menghambat laju pertumbuhan jaringan muda, khususnya proses pembelahan dan
pembesaran sel. Penghambatan laju pertumbuhan ini menyebabkan menurunnya
penggunaan makanan oleh jaringan yang sedang tumbuh, dan pada umumnya
kekurangan air selalu diikuti oleh penimbunan karbohidrat. Tingkat karbohidrat yang
tinggi yang berlanjut dapat menimbulkan perubahan struktural dan perubahan fisologis
permanen yang berkaitan dengan pertumbuhan yang tertekan.
BAB II
EVAPORASI
A. Pengertian Evaporasi
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air menjadi uap air. Jadi evaporasi ini juga
dikenal dengan istilah penguapan. Proses evaporasi selalu terjadi setiap harinya. Dari air di
sungai, danau, genangan air, tetesan air, air laut dan lainnya.
Untuk dapat menguapkan air tersebut, diperlukan panas laten di atmosfer sebanyak 600
kalori per gram air pada temperatur-50’C dengan 540 kalori per gram air pada temperatur
1000’C. Sebaliknya pada proses kondensasi dan pembekuan, hal tersebut melepaskan
panas. 1 cm3 air berisi 3.4 x1022 Mol H2O diameter mol H2O : 3 x 10-8 cm (Ø). Dalam
melakukan evaporasi atau penguapan, dipastikan terdapat perubahan struktur tersebut
yang memerlukan energi panas, berikut tenaga (cal/g) yang diperlukan untuk
menguapakan suatu air:
ET = P – (R+S)
dimana:
ET : Evapotranspirasi
P : Presipitasi atau Hujan
R : Run off
S : Simpanan Lengas Tanah
B. Proses Evaporasi
Cairan pada molekul dapat memperoleh cukup suatu energi dalam bentuk panas yakni dari
lingkungan, maka molekul tersebut berubah menjadi uap. Evaporasi sering terjadi pada
setiap permukaan cairan, namun tidak pada tubuh atau volume. Saat penguapan terjadi,
tekanan uap lebih rendah dari tekanan atmosfir sekitarnya. Kondensasi ialah merupakan
kebalikan dari penguapan. Hal tersebut dapat terjadi apabila suhu uap berubah menjadi
dingin, sehingga menyebabkan uap mengembun kembali ke bentuk cair.
1. Faktor langsung
Didalam faktor langsung berikut faktor faktor yang mempengaruhi penguapan, yakni:
Letak lintang
Ketinggian tempat
Waktu (bervariasi dari Januari sampai Desember)
BAB III
PERBEDAAN TRASNPIRASI DAN EVAPORASI
Evaporasi atau penguapan adalah proses pelepasan air ke udara dari permukaan air
yang terbuka sedangkan transpirasi adalah proses pelepasan air ke udara dari
tanaman.
Perbedaan antar Transpirsi dan Evaporasi dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Evaporasi atau penguapan adalah proses pelepasan air ke udara dari permukaan
air yang terbuka sedangkan transpirasi adalah proses pelepasan air ke udara dari
tanaman.
2. Transpirasi alami terjadi pada tanaman sementara penguapan terjadi ketika energi
dalam bentuk panas diterapkan pada air dan mengalami perubahan wujud menjadi
uap air.
3. keduanya penting bagi siklus air. Sementara jumlah air yang masuk melalui
penguapan tergantung pada panas yang diterapkan, transpirasi tergantung pada
kadar air tanah di mana tanaman ditanam dan kelembaban udara.
4. Proses kehilangan atau melepaskan air ke udara melalui baik evaporasi dan
transpirasi disebut evapotranspirasi
Atau untuk lebih jelasnya dapat disajikan sebagai berikut :
Evaporasi Transpirasi
Jenis proses Fisiologi Fisik
Terdapat Tumbuhan Permukaan apapun
Gaya Tekanan uap, tekanan Tanpa gaya
osmotik
Laju Rendah Tinggi
Regulator Karbon dioksida, pH, Tanpa regulator
hormon, dan cahaya
Faktor yang Kelembaban relatif, Suhu, luas permukaan,
mempengaruhi pergerakan angin atau udara, konsentrasi zat yang
jenis tanaman, suhu dan menguap, tekanan, gaya antar
ketersediaan air di dalam molekul, laju aliran udara.
tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Dia. (2019, agustus 20). Perbedaan Transpirasi dan Evaporasi. Diambil kembali dari
USAHA321.NET: https://usaha321.net/perbedaan-transpirasi-dan-evaporasi.html
Hisham, S. (2019, agustus 7). Perbedaan Antara Evaporasi dan transpirasi. Diambil kembali
dari Hisma.id: https://hisham.id/2015/07/perbedaan-antara-evaporasi-dan-
transpirasi.html
Ratnawati, E. (2012, november 14). Transpirasi pada Tumbuhan. Diambil kembali dari
wordpress.com: https://ekaratnawati2492.wordpress.com/2012/11/14/transpirasi-
pada-tumbuhan-2/
rizal, g. (2019, july 23). Evaporasi. Diambil kembali dari contoh soal.co.id:
https://contohsoal.co.id/evaporasi/
rizal, g. (2019, july 23). Transpirasi. Diambil kembali dari contoh soal.co.id:
https://contohsoal.co.id/transpirasi/
unkwo. (2019, january 26). Pengertian Evaporasi adalah: Proses Terjadinya. Diambil
kembali dari roket manajemen.com: https://rocketmanajemen.com/definisi-evaporasi/