BAB I
PENDAHULUAN
Proses pertumbuhan merupakan hal yang lazim bagi setiap tumbuhan. Dalam
proses pertumbuhan terjadi penambahan volume yang signifikan. Seiring
berjalannya waktu pertumbuhan suatu tanaman terus bertambah. Proses tumbuh
sendiri dapat dilihat pada selang waktu tertentu, di mana setiap pertumbuhan
tanaman akan menunjukkan suatu perubahan dan dapat dinyatakan dalam
bentuk kurva/diagram pertumbuhan.
Laju pertumbuhan suatu tumbuhan atau bagiannya berubah menurut waktu.
Oleh karena itu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju
tumbuh ordinat dan waktu pada absisi, maka grafik itu merupakan suatu kurva
berbentuk huruf s atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid ini berlaku bagi
tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupun sel-selnya (Latunra, dkk., 2009).
Percobaan ini diadakan dengan melihat berapa rata-rata pertumbuhan daun
dengan menggunakan kurva sigmoid tersebut. Tujuan diadakannya percobaan
ini adalah untuk mengamati laju tumbuh daun sejak dari embrio dalam biji
hingga daun mencapai ukuran tetap pada tanaman kacang merah Phaseolus
vulgaris.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu diadakan pada:
Hari/tanggal : Selasa/16 Juni 2009
Waktu : Pukul 14.00 s.d. 16.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Gedung B Lt. III
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Alauddin Makassar
Samata Gowa.
C. Cara Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1. Merendam biji kacang merah selama 2-3 jam di dalam nampan/toples yang
berisi air.
2. Memilih biji yang baik sebanyak 30 biji yang baik.
3. Setelah 2 jam merendam, mengupas 3 biji dan membuka kotiledonnya
mengukur panjang pada embrionya dengan penggaris, kemudian menghitung
nilai rata-ratanya.
4. Menanan 25 biji dalam pot, menyiram dengan air secukupnya dan
memelihara selama 2 minggu.
5. Mengadakan pengamatan sebagai berikut :
a) Mengukur panjang daun pertamanya pada umur 3, 5, 7, 10, dan 14 hari.
b) Melakukan pengukuran daun pada umur 3 dan 5 hari yang dengan menggali
tanah.
c) Melakukan pengukuran selanjutnya tanpa memotong kecambah tanaman.
Selalu menggunakan 3 tanaman yang sama untuk pengukuran selanjutnya.
d) Menentukan rata-rata panjang daun dari tiap-tiap seri pengukuran.
6. Membuat grafik dengan panjang rata-rata daun sebagai ordinat dan waktu
pengukuran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dari percobaan ini ditunjukkan oleh tabel berikut :
Hari ke- Panjang rata-rata daun (mm)
06
3 18
5 32
7 48
10 56
14 63
B. Grafik
C. Pembahasan
Pada percobaan ini menggunakan kacang merah Phaseolus vulgaris yang
bertujuan untuk mengamati daun dari embrio dalam biji sampai mencapai
ukuran tetap pada tanaman tersebut. Biji yang digunakan adalah sebanyak 30
biji di mana 3 biji dikupas kulitnya dan dibuka kotiledonnya, kemudian diukur
panjang embrionya. Lalu dihitung panjang rata-ratanya. Hal ini dilakukan
sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengamati daun dari embrio. Dari hasil
pengukuran diperoleh panjang rata-rata embrio yaitu 6 mm.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil
pengamatan sebanyak 5 kali dengan pengukuran pada kedua helai daunnya,
dimana titik awal pengukuran dari daun tersebut diawali pada tangkai dasar
induk daun.
Pada pengamatan I, didapatkan rata-rata panjang daun yaitu 18 mm setelah
penanaman hari ke 3. Selanjutnya pada penanaman hari ke 5, rata-rata panjang
daun mengalami kenaikan menjadi 32 mm. Pada pengamatan III, didapatkan
rata-rata panjang daun menjadi 48 mm. Selanjutnya yaitu rata-rata panjang
daun pada pengamatan IV yaitu setelah penanaman selama 10 hari adalah 56
mm dan terakhir yaitu penanaman pada hari ke 14, didapatkan rata-rata panjang
daun yaitu 63 mm.
Setelah melakukan pengamatan tersebut didapatkan kurva yang berbentuk huruf
S yang berarti bahwa pengamatan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
pertumbuhan tanaman jika dibuatkan kurva akan berbentuk huruf S. Hal ini
disebabkan karena pada pengamatan terakhir daunnya mencapai ukuran tetap
(belum mengalami fase penuaan) walaupun laju pertumbuhan tanaman
meningkat sehingga kurvanya menunjukkan kurva berbentuk S. Tumbuhan
dalam pertumbuhannya mengalami tiga fase pertumbuhan yaitu fase logaritmik,
fase linier, dan fase penuaan. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi bebrapa
faktor internal seperti gen dan hormon pertumbuhan dan faktor eksternal seperti
cahaya, nutrisi, air, kelembaban, dan sebagainya.
Adanya perbedaan panjang daun dari masing-masing tanaman ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Kualitas biji Kacang merah Phaseolus vulgaris
2. Sulitnya pematahan dormansi
3. Kurangnya unsur hara dalam tanah
4. Kurangnya penyiraman atau pemberian air terhadap tanaman
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa laju tumbuh daun sejak embrio dalam biji kacang merah Phaseolus
vulgaris, samapai mencapai mencapai ukuran tetap didapatkan kurva yang
berbentuk S yang menunjukkan kesesuaian dengan teori yang menyatakan
bahwa pertumbuhan tanaman jika dibuatkan kurva akan berbentuk huruf S.
B. Saran
Adapun saran yang diajukan pada praktikum ini yaitu, sebaiknya dalam
melakukan penanaman, kondisi air pada media tanam diperhatikan agar
pertumbuhan biji dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA